YERUSALEM (Berita SuaraMedia) - Seorang dosen dari
universitas Palestina menjadi akademisi yang sekali lagi membahas
sejarah dan menyatakan bahwa sejarah Yahudi di Yerusalem, yang oleh para
Yahudi sebagai ibu kota mereka selama 1.600 tahun sebelum Nabi Muhammad
menyampaikan agama Islam. Dosen tersebut menyangkal bahwa adanya
hubungan orang-orang Yahudi dengan Tembok Ratapan dari Kuil Yahudi.
Shamekh Alawneh, seorang dosen sejarah modern di Universitas Terbuka
Al-Quds, berkata bahwa Yahudi menciptakan hubungan dengan tembok
tersebut untuk tujuan Politik, untuk meyakinkan Yahudi Eropa dan Zionis
untuk datang ke Palestina.
Alawneh berkata, "Tujuan dari Yahudi untuk memberi nama tembok
tersebut sebagai "Tembok Ratapan" kepada tembok ini merupakan sesuatu
yang politis. Para Yahudi tidak memiliki pilihan lain
kecuali untuk menciptakan sebuah alasan mengenai Yerusalem untuk
menyebarkan diantara para Zionis atau Yahudi Eropa untuk berhubungan
dengan sesuatu yang konkret dari masa lalu Yerusalam. Mereka membuat
klaim palsu dan menyebut Tembok Buraq sebagai Tembok Ratapan.
"Tembok tersebut tidak mempunyai akar sejarah," ujarnya dalam sebuah
program televisi yang berjudul Yerusalem - Sejarah dan Budaya. "Ini adalah istilah politik untuk , memenangkan hati dan dukungan dari Zionis di Eropa sehingga mereka akan berpindah dan masuk ke Palestina. Tidak lebih.
Pembawa acara tersebut juga merujuk ke "Yahudisasi" dari Yerusalem dan rencana Yahudi untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsa.
Juni lalu, WND mengutip kepala staf Presiden Palestina Mahmoud Abbas
yang menyatakan bahwa Yerusalem adalah milik umat Muslim. Ia
memeperingatkan bahwa gerakan apapun, atau serangan apapun oleh Israel,
yang mengganggu kompleks Al-Quds akan dibalas oleh 1,5 milyar Muslim
dunia.
"Yerusalem adalah Muslim. Masjid Al Aqsa dan Haarem Al Sharif adalah 100 persen Muslim. Israel bermain dengan api ketika mereka mengancam Al-Aqsa dengan penggalian yang sedang mereka lakukan, " ujar kepala staf Abbas, Rafiq Al Husseini.
Dalam sebuah wawancara ekslusif pada bulan Maret 2007, Taysir Tamimi,
Pemimpin dari Pengadilan Palestina dan salah satu dari pemimpin Muslim
yang paling berpengaruh di Israel, mengatakan bahwa Kuil Yahudi tersebut
tidak pernah ada, dan Tembok Ratapan sebenarnya adalah tempat dimana
Nabi Muhammad mengikatkan kendaraan ajaibnya, Masjid Al Aqsa dibangun
oleh para malaikat dan Ibrahim, Musa dan Isa adalah nabi-nabi dalam
Islam.
Tamimi dianggap sebagai ulama terpenting Palestina setelah Muhammad Hussein, Mufti Agung Yerusalem.
"Israel memulai sejak 1967 membuat penggalian arkeologis untuk
menunjukan bukti-bukti adanya hubungan antara Yahudi dengan kota
tersebut, dan mereka tidak menemukan apapun. Tidak ada koneksi terhdap
Israel sebelum Yahudi memasuki wilayah ini pada tahun 1880," ujar
Tamimi.
Tamimi berkata bahwa deskripsi dari deskripsi dari Kuil Yahudi di
Taurat dan di tulisan Byzantine dan Roma dari periode Kuil tersebut
merupakan hasil pemalsuan, dan bahwa Taurat telah dipalsukan.
(iw/inn/wnd) www.suaramedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar