Tanda-tanda Akhir Zaman

Hari kiamat itu mempunyai tanda, bermulanya dengan tidak laris jualan di pasar, sedikit saja hujan dan begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan. Ghibah menjadi-jadi dan merata-rata, memakan riba, banyaknya anak-anak zina, orang kaya diagung-agungkan, orang-orang fasik akan bersuara lantang di masjid, para ahli mungkar lebih banyak menonjol dari ahli haq.Wallahu'alam Bish-shawab


Jumat, 20 Mei 2016

Danau Tiberias Menyusut, Dajjal Akan Segera Muncul?

Tiberias merupakan danau air tawar yang posisinya paling rendah di dunia. Secara geografis wilayahnya terletak di Palestina dan Suriah, namun saat ini sudah dikuasai oleh Israel. Danau ini menjadi sumber air bersih bagi penduduk Israel untuk pertanian, sanitasi, dan air minum.

Danau Tiberias ternyata memiliki arti penting bagi umat Islam. Dalam sebuah hadist, Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa danau yang juga dijuluki Galilee ini menandai kedatangan Dajjal, sosok eskatologi Islam yang dilaknat Allah dan akan muncul pada akhir zaman.

 
 
Ironisnya, kondisi saat ini menunjukan debit air Tiberia yang terus menurun dengan drastis. Sejumlah pakar menyebutkan bahwa saat ini hanya tinggal menunggu waktu untuk mengering. Lantas benarkah Dajjal akan segera muncul dan membuat kerusakan di muka bumi?

Pemerintah Israel dikutip dari situs www.savekinneret.com, menjelaskan bahwa  Danau Kinneret (Tiberias) sedang mengering. Hal ini disebabkan curah hujan di wilayah tersebut di bawah rata-rata. Sedangkan ketinggian air kini sudah berada pada "garis hitam", di mana air tidak akan bisa dipompa lagi dan menyebabkan gangguan pada pasokan air.

Setiap hari, sekitar 1,7 juta meter kubik air terkuras dari Danau Tiberia atau sekitar 400 juta meter kubik per tahun. Dengan kondisi ini, debit air terus menurun dan diperkirakan akan terus terjadi. Mengingat di Israel terjadi peningkatan populasi, baik karena kelahiran, migrasi orang orang Yahudi dari berbagai penjuru dunia menuju Israel, maupun kebutuhan industri dan pertanian di sana.

Sesekali debit air mengalami peningkatan jika iklim dan cuaca dan mendukung. Namun, hingga kini kondisi permukaanya masih bertengger di garis hitam. Hal ini menjadi persoalan serius  bagi negara tersebut.

Ternyata tidak hanya menjadi masalah serius bagi Israel, persoalan penyusutan Danau Tiberia menjadi tanda kemunculan Dajjal. Sosok makhluk bermata satu ini menjadi musuh umat islam yang kehadirannya masih menjadi misteri. Namun Nabi Muhammad SAW memberikan tanda-tanda bagaimana kemunculan Dajjal. Salah satu tandanya adalah turunnya permukaan air danau ini.

Rasulullah SAW menjelaskan dalam satu riwayat Imam Muslim, diriwayatkan dari Fatimah binti Qais bahwa beliau radhiallahu 'anhu berkata:

“Saya mendengar juru panggil Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyeru: Shalat Jama’ah! Shalat jama’ah” (panggilan seperti ini biasanya hanya pada waktu shalat atau apabila ada sesuatu yang sangat penting). Fatimah binti Qais melanjutkan, “Maka saya pun pergi ke masjid dan shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan saya berada pada shaf pertama para wanita. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah selesai beliau duduk di atas mimbar.

Beliau tertawa kemudian berkata,’Hendaklah masing-masing tetap di tempat! Tahukah Anda semua mengapa saya kumpulkan?’ Para Shahabat menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Bukan karena suatu kabar gembira, bukan pula karena suatu ancaman, tetapi karena Tamim ad-Dari tadinya seorang pemeluk nasrani lalu dia datang menyatakan keislamannya dan menceritakan kepada saya kejadian yang sesuai dengan yang pernah saya sampaikan kepada kalian semua tentang al-Masih ad-Dajjal. Dia menceritakan kepada saya bahwa dia berlayar dengan tiga puluh orang dari Lakhm dan Juzam, lalu ombak besar membuat mereka terombang ambing di lautan sebulan lamanya hingga akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau di arah timur matahari. Mereka pun turun dan duduk beristirahat dekat kapal mereka lalu memasuki pulau tersebut. Mereka kemudian bertemu dengan makhluk melata yang dipenuhi bulu. Saking banyaknya bulunya mereka tidak tahu mana bagian depan dan bagian belakangnya. Mereka berkata, Makhluk apakah Engkau ini?’ Makhluk itu berkata, Aku adalah Jassasah (Pengintai).’ Mereka bertanya, Apa itu Jassasah?’ Makhluk tu menjawab, ‘Pergilah kalian menemui laki-laki yang ada di gedung besar sana, dia sangat ingin mendengar berita dari kalian.’

Tamim berkata, ‘Ketika dia menyebut nama seorang laki-laki, kami takut bahwa makhluk itu adalah setan. Maka kami pun bergegas pergi sampai kami menemukan bangunan besar itu lalu masuk ke dalamnya. Di sana ada seorang manusia yang paling besar dan paling kuat yang pernah kami lihat. Kedua tangannya terbelenggu ke lehernya diantara kedua lutut dan sikunya. Kami berkata, ‘Celakalah engkau, makhluk apakah engkau ini?’

Dia menjawab, kalian mampu menemukanku, beritahu saya siapa kalian ini!’ Mereka (Tamim dan rombongan) menjawab, ‘Kami adalah orang-orang Arab, kami naik kapal laut, tiba-tiba ombak pasang dan kami pun terombang-ambing selama satu bulan sampai akhirnya terdampar di pulau Anda ini. Kami pun merapat dan memasukinya. Tiba-tiba kami bertemu dengan makhluk melata yang berbulu sangat lebat sehingga sulit mengetahui mana depan dan mana bagian belakangnya. Kami berkata kepadanya, ‘Celakalah engkau, makhluk apakah kau ini?’ Dia menjawab, Aku adalah jassasah (Pengintai).’ Kami pun berkata, Apakah jassasah itu?’ Dia berkata, ‘Pergilah temui laki-laki yang ada di bangunan besar itu karena dia sangat ingin mendengarkan berita dari kalian!’ Maka kami pun bergegas menemuimu, dan merasa takut dengan makhluk itu dan menyangka dia adalah setan.

Laki-laki besar itu berkata, ‘Beritahukan kepada saya tentang kebun kurma Baisan!’ Kami berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, ‘Tentang pohon-pohon kurmanya, apakah masih berbuah?’ Kami berkata, ‘Ya.’ Dia berkata, ‘Ketahuilah kurma-kurma itu hampir tidak lagi berbuah. Beritakan kepadaku tentang danau Tiberias!’ Kami pun berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, Apakah di sana ada airnya?’ Kami menjawab, ‘Danau itu banyak airnya, ‘Dia berkata, ‘Ketahuilah airnya tak lama lagi akan habis.

Beritahu saya tentang sumber air Zagar!’ Kami berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, Apakah masih banyak airnya? Apakah penduduk sekitarnya memanfaatkan airnya untuk bercocok tanam?’ Kami menjawab, ‘Ya, airnya banyak, penduduk sekitar memanfaatkannya untuk bercocok tanam.’

Dia berkata, ‘Beritakan kepada saya tentang Nabi kaum yang ummi, apa yang telah dilakukannya?’ Mereka menjawab, ‘Dia telah muncul di Mekkah dan tinggal di Yasrib,’ Dia berkata, Apakah orang-orang Arab memerangi mereka?’ Kami menjawab, ‘Ya.’ Dia berkata, Apa yang dilakukannya kepada mereka?’ Maka kami pun memberitahurnya bahwa telah tampak para pengikutnya dari kalangan orang-orang Arab, mereka mematuhinya. Dia berkata, ‘Itu sudah terjadi?’

Kami menjawab, ‘Ya,’ Dia berkata, jika demikian maka yang terbaik bagi kalian ialah mematuhinya. Aku beritahukan kepada kalian siapa sesungguhnya aku ini. Aku adalah al-Masih, hampir datang waktunya aku diizinkan keluar, lalu akan berjalan mengelilingi bumi, tidak satu kampung pun yang tidak kusinggahi dalam waktu empat puluh malam kecuali Mekkah dan Taibah karena keduanya diharamkan atasku. Setiap kali aku berusaha untuk memasuki salah satu dari keduanya aku akan dihadang oleh Malaikat yang memegang pedang mengusir saya menjauhi kedua kota itu. Setiap celah kota itu dijaga oleh para malaikat.”

Fatimah binti Qais (perawi hadits) berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghentakkan tongkat beliau ke mimbar dan berkata, ‘Inilah Taibah, inilah Taibah (maksud beliau Madinah). Bukankah saya pernah menyampaikannya hal seperti ini kepada kalian?’ Para hadirin menjawab, ‘Benar,’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan, ‘Sesungguhnya apa yang disampaikan oleh Tamim membuatku kagum karena sesuai dengan yang pernah saya sampaikan kepada kalian tentang Dajjal, Madinah dan Mekkah. Dia berada di laut Syam atau laut Yaman; bukan, tetapi dia ada di timur, dia ada di timur, dia ada di timur!’ Beliau pun memberi isyarat dengan tangannya ke arah timur. Fatimah melanjutkan, “Maka saya pun menghafalnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Dengan berita ini, tentu saja penyusutan Danau Tiberias menjadi salah satu tanda kemunculan Dajjal. Sebagai muslim, kita harus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita agar kita terhindar dari fitnah Dajjal.

Fakta Nyata Perkataan Dajjal Dalam Kehidupan Saat Ini

Dajjal adalah sosok manusia yang banyak disebut-sebut didalam Islam, Makhluk ini adalah sosok yang akan menyesatkan manusia menjelang kedatangan hari kiamat. Sosoknya di gambarkan sebagai makhluk bermata satu dengan tulisan huruf arab kaf-fa-ra dikeningnya seperti yang pernah diberitahukan oleh Nabi Muhammad dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh At Tirmdzi

“Bukankah sesungguhnya ia itu bermata sebelah, dan tertulis di antara kedua mata Dajjal itu kata kafir, yang dapat dibaca oleh setiap Mukmin.” (Muttafaqun ‘alaih) Dan dalam riwayat yang lain dinyatakan: “Tertulis diantara dua matanya huruf kaf, fa’, dan ra’.”(HR. At-Tirmidzi)

Hadist riwayat Muslim, dari Nawwas bi Sam’an: Rasullulah SAW mengatakan, “Dajjal adalah seorang pemuda berambut keriting, matanya sebelah kanan celek, aku menyerupakannya dengan Abdul Uzza bin Qathan (lelaki Quraisy yang hidup di zaman Jahiliyah). Maka barang siapa yang menemuinya bacalah surat Al-Kahfi. Ia keluar dari sebuah jalan antara Syam dan Iraq, lalu ia berbuat binasa kesana kemari ”

Dalam sebuah riwayat hadits yyang lain di ceritakan bahwa Dajjal adalah seorang yang mempunyai postur tubuh tinggi besar, hal tersebut berdasarkan penuturan seorang Pelaut Kriten bernama Tamim Ad-Dari pada jaman Nabi Muhammad yang terdampar disebuah pulau bersama dengan 30 orang anak buahnya. Di pulau tersebut Tamim bertemu dengan seorang laki-laki yang mempunyai postur tubuh yang sangat besar
 Tamim mengungkapkan "Orang tersebut merupakan orang terbesar yang pernah kami lihat, paling kuat dan tangannya terbelenggu dileher, antara lutut dan mata kakinya terbelenggu oleh besi". Apa yang diceritakan oleh Tamin Ad-Dari 5 abad yang lalu tersebut telah terjadi dan dapat kita saksikan hari ini, berikut ini kisahnya:

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam usai melakukan shalat, beliau duduk diatas mimbar sambil tersenyum seraya berkata, “Hendaklah tiap-tiap orang tetap berada di tempat sholatnya.” Kemudian beliau melanjutkan, “Tahukah kamu, mengapa saya kumpulkan kalian?.” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lah yang lebih mengerti.” Beliau bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya aku tidak mengumpulkan kalian karena senang atau benci. Aku kumpulkan kalian karena Tamim Ad Dari, seorang penganut Nasrani, telah berbaiat masuk Islam dan dia bercerita kepadaku tentang suatu masalah yang sesuai dengan apa yang pernah aku sampaikan kepada kalian mengenai Masih Ad Dajjal. Ia bercerita bahwa ia pernah naik perahu bersama tiga puluh orang yang terdiri atas orang-orang yang berpenyakit kulit dan lepra. Lalu mereka dihempas ombak selama sebulan di laut, kemudian mereka mencari perlindungan ke sebuah pulau di tengah lautan hingga sampai di daerah terbenamnya matahari.
Laut Mediteran berada di Barat Laut Jazirah Arab atau sebelah Tenggara Eropa
Dari penuturan Nabi Muhammad tentang apa yang disampaikan oleh Tamim Ad-Dari kepadanya yaitu pada saat Tamim Ad-Dari terombang-ambing ditengah lautan kemudian terdampar di sebuah pulau disitu dinyatakan bahwa dirinya sampai di daerah terbenamnya matahari hal tersebut dapat di simpulkan bahwa Tamim Ad-Dari berada disebelah barat Jazirah Arab (tempat terbenamnya matahari). Laut di sebelah barat Jazirah Arab adalah laut Merah dan Mediterania, secara geografis laut merah adalah laut yang tidak begitu luas dan ombaknya tidak begitu besar jadi dapat dikatakan hampir tidak masuk akal jika Tamim Ad-Dari dapat di hempas ombak hingga satu bulan lamanya. Dari kesimpulan tersebut maka hanya ada satu kemungkinan bahwa Tam Ad-Dari berada di laut Mediterania dan terdampar disalah satu pulau yang berada di sekitar laut Mediterania yaitu wilayah Eropa.

.Next
Lantas mereka menggunakan sampan kecil dan memasuki pulau tersebut. Di sana mereka berjumpa dengan seekor binatang yang bulunya sangat lebat hingga tidak kelihatan mana bagian depannya dan mana bagian belakangnya, karena lebat bulunya. Mereka berkata kepada binatang itu, “Celakalah kamu! Siapakah kamu?” Binatang itu menjawab, “Aku adalah Al Jassasah.” Mereka bertanya , “Apakah Al Jassasah itu?” Dia menjawab, “Wahai kaum, pergilah kepada orang yang berada di dalam biara ini, karena ia sangat merindukan berita kalian.” Kata Tamim, “Ketika binatang itu menyebut seseorang, kami menjauhinya, karena kami takut binatang itu adalah setan.

Sebelum Tamim Ad-Dari bertemu dengan makhluk yang kemudian di ketahui bahwa makhluk tersebut adalah Dajjal, dia bertemu dengan sosok yang hingga kini belum di ketahui makhluk tersebut sebenarnya binatang atau Jin. Kemungkinannya adalah Jin karena jika binatang maka tentu dia tidak akan dapat berbicara kepada Tamim Ad-Dari. Makhluk tersebut megaku sebagai Al Jassasah, Al-jassasah sendiri dapat di artikan sepagai pengintai atau memata-matai (tajassus), dia juga mempunyai bulu yang sangat lebat dan susah di bedakan mana bagian depannya dan mana bagian belakangnya. Hingga kini para ilmuwan Islam masih menyelidiki makhluk apa sebenarnya yang menemui Tamim Ad-Dari tersebut.

Dari pembicaraan selanjutnya Tamim diminta oleh makhluk berbulu lebat tersebut untuk memasuki sebuah biara atau tempat ibadah. Sebuah tempat yang terdapat biara (tempat ibadah) di sekitar Mediterania ketika itu adalah Italia (Romawi) atau sekitarnya, namun demikian Syaikh Imran Hussein lebih yakin bila pulau yang dimaksud adalah Inggris.

Next:
Lalu kami berangkat cepat-cepat hingga kami memasuki biara tersebut, tiba-tiba di sana ada seorang laki-laki yang sangat besar tubuhnya dan tegap, kedua tangannya dibelenggu ke kuduknya, anatar kedua lututnya dan mata kakinya dirantai dengan besi.
 Kami bertanya, “Siapakah Engkau ini?”
Dia menjawab, “Kalian telah dapat menguak beritaku, karena itu beritahukanlah kepadaku siapakah sebenarnya kalian ini?”
Mereka menjawab, “Kami adalah orang-orang dari Arab. Kami naik perahu dan kami terkatung-katung di laut dipermainkan ombak selama satu bulan, kemudian kami mencari tempat berlindung ke pulaumu ini dengan menaiki sampan kecil yang ada di sini lantas kami masuk pulau ini, dan kami bertemu seekor binatang yang bulunya sangat lebat hingga tidak kelihatan mana qabulnya dan mana duburnya karena lebat bulunya. Lalu kami bertanya, “Celakalah kamu ! Siapakah kamu?”
Dia menjawab, “Aku adalah Al Jassasah.”
Kami bertanya, “Apakah Al Jassasah itu?”
Dia menjawab, “Pergilah kepada lelaki ini di dalam biara, karena ia merindukan berita kalian.”
Lalu kami bergegas menemui dan meninggalkan dia, dan kami merasa tidak aman jangan-jangan dia itu setan.”
Dia (lelaki itu) berkata, “Tolong kabarkan kepada kami tentang desa Nakhl Baisan.”
Kami menjawab, “Tentang apanya?”
Dia berkata, “Tentang kurmanya, apakah berbuah?”
Kami menjawab, “Ya.”
Dia berkata, “Ketahuilah, sesungguhnya pohon-pohon kurmanya akan tidak berbuah lagi.”
Mari kita bahas tentang isi dialog tersebut dan kita cocokan dengan realita yang terjadi saat ini. Lelaki tinggi besar yang di temui oleh Tamim Ad-Dari tersebut bertanya tentang kurma di wilayah Baisan.  Baisan atau Bisan) adalah sebuah kota yang terletak di distrik North District dari Israel yang memainkan peranan sejarah yang teramat penting berdasarkan lokasi geografisnya yang terletak di persimpangan dari lembah sungai Lembah Sungai Jordan dan lembah Jezreel. Kota ini juga memainkan peranan yang teramat penting di dunia modern, dimana ia bertindak sebagai pusat kegiatan regional untuk beberapa desa di sekitarnya Beit She'an Valley Regional Council. (Wikipedia Indonesia)

Perlu diketahui wilayah Baisan (Beit She'an) ketika itu adalah sebuah wilayah yang subur dengan tanaman kurma yang sangat banyak dan berbuah cukup lebat, Baisan berada di Palestina di Al-Ghaur utara berdekatan dengan sungai Jalut yang mengelir di perkebunan Ibnu Amir. Dalam buku Armagedon yang ditulis oleh Wisnu Sasongko disitu disebutkan bahwa Israel sering menjadikan Baisan sebagai target sasaran serangan, sehingga menyebabkan hancurnya perkebunan kurma di Baisan, sebagian pohon kurma mati sebagian lainnya terganggu pertumbuhannya sehingga buah yang dihasilkan sangat sedikit.

Baisan sendiri saat ini dalam kekuasaan Israel dan lebih banyak difungsikan sebagai tempat pariwisata, yang secara otomatis sektor wisata lebih diutamakkan daripada sektor pertanian dengan tanaman kurmanya. Kondisi tersebut tentu menyebabkan kurma sudah tidak mudah lagi ditemukan di Baisan,  mungkin hal inilah yang diisyaratkan oleh Dajjal dengan perkataannya  “Ketahuilah, sesungguhnya pohon-pohon kurmanya akan tidak berbuah lagi.”
Salah satu wilayah Baisan, sudah tidak terlihat lagi pohon-pohon Kurma
Salah satu sudut kota Baisan yang sudah hancur oleh serangan Israel
Wilayah Beisan Saat ini
Next
Dan dia bertanya lagi, “Tolong beritahukan kepadaku tentang danau Ath Thabariyah.” Kami bertanya, “tenatang apanya?” Dia bertanya, “Apakah ada airnya?” Kami menjawab, “Airnya banyak sekali.” Dia berkata, “Ketahuilah sesungguhnya airnya akan habis.”

Danau Thabariyah (Lake Tiberias)atau lebih dikenal dengan nama Laut Galilee/ Galilea atau dalam bahasa Ibrani disebut Kinnerot  atau Genesaret. Danau Thabariyah terletak di dataran tinggi Golan sebelah timur dari Palestina. Sekarang danau tersebut dikuasai oleh kaum Yahudi. Sejak tahun 2000, Danau Thabariyah telah mengalami kekeringan dengan sangat cepat dan drastis, bahkan saluran-saluran air yang mengalir dari danau ini, khususnya di sekitar Jordania tersisa seperti solokan-solokan kecil saja (beritanya di sini). Menurut beberapa ahli dan peneliti, Danau Thabariyah akan mengering dalam waktu kurang dari 100 tahun saja. Bahkan sebagian di antara mereka mengatakan bahwa danau ini akan mengering dalam waktu kurang dari 50 tahun saja, perhatikan perbrdaan kondisi danau Tiberias ini antara dulu dan sekarang
Letak danau Thabariyah

Dalam website resmi tentang danau Tiberias dimuat sebuah seruan agar warga Israel melakukan penghematan terhadap penggunaan air, seruan tersebut kurang lebih begini:

Kineret, waduk utama air tawar Israel, mengering! .
Bertahun-tahun curah hujan turun di bawah rata-rata dan telah menyebabkan tingkat air menurun hingga hingga ke "garis hitam," air tidak dapat dipompa tanpa menyebabkan kerusakan parah pada pasokan air secara keseluruhan. Meskipun ada rencana untuk membangun pabrik desalinasi, mereka tidak akan beroperasi selama beberapa tahun, sehingga adalah tugas kita semua untuk menghemat air!

Next:
Selanjutnya dia berkata lagi, “Kabarkan kepadaku tentang negeri ‘Ain Zughar.” Kami bertanya, “Tentang apanya?” Dia menjawab, “Apakah sumbernya masih mengeluarkan air yang dapat digunakan penduduknya untuk menyiram tanamannya?” Kami menjawab, “Airnya banyak sekali, dan penduduknya menggunakannya untuk menyiram tanaman mereka.”
Perhatikan Airnya yang Semakin Surut
Yaqut berkata, “Orang terpercaya bercerita kepadaku bahwa Zughar berada di ujung sebuah danau yang berbau busuk pada sebuah lembah di sana. Jarak antara mata air itu dengan Baitul Maqdis sepanjang perjalanan tiga malam, daerah tersebut ada di sisi kota Hijaz, dan mereka memiliki perkebunan di sana [Lihat Mu’jamul Buldaan (III/142-143), dan kitab an-Nihaayah fii Ghariibil Hadiits (II/304)].

Mata Air Zughar sendiri masih menyambung dengan Danau Thabariyah, terletak di sebelah selatan danau tersebut, masuk ke dalam wilayah Syiria. Mata air ini menjadi tumpuan utama bagi penduduk Syiria dan Palestina dalam mengairi perkebunan mereka. Keringnya Danau Thabariyah pasti akan diiringi oleh keringnya Zughar. Atau bisa jadi sebaliknya, Zughar yang lebih dahulu kering lalu disusul dengan keringnya Danau Thabariyah

Dia berkata lagi, “Tolong beritahukan kepadaku tentang Nabi orang ummi, apakah yang dilakukannya?” Kami menjawab, “Beliau telah hijrah meninggalkan Mekkah ke Yastrib” Dia bertanya, “Apakah orang-orang arab memeranginya?” Kami menjawab, “Ya.” Dia bertanya lagi, “Apakah yang dilakukannya terhadap mereka?” Lalu kami beritahukan bahwa beliau menolong orang-orang Arab yang mengikuti beliau dan mereka mematuhi beliau. Dia bertanya, “Apakah benar demikian?” Kami menjawab, “Benar.” Dia berkata, “Ketahuilah bahwasannya lebih baik bagi mereka untuk mematuhinya. Dan perlu saya beritahukan kepada kalian bahwa saya adalah Al Masih (Ad Dajjal), dan saya akan diizinkan keluar, yang nantinya saya akan berkelana di muka bumi, maka tidak ada satupun desa melainkan saya singgahi selama empat puluh malam kecuali Mekkah dan Thaybah, karena kedua kota ini diharamkan atas saya.

Dekatnya waktu antara kedatangan Nabi terakhir dengan hari kiamat seperti dekatnya jari tengah dan jari telunjuk. Sedangkan menjelang hari kiamat, Dajjal akan dilepas dan dibiarkan berkelana ke seluruh penjuru bumi. Pantas saja bila Dajjal menanyakan hal tersebut. Dan Dajjal sendiri membenarkan nubuwwah Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wa sallam, bahkan membenarkan orang-orang yang mengikutinya.

Kemudian Dajjal berkelana selama 40 malam ke seluruh kota, kecuali Makkah dan Madinah. Ini merupakan tanda keistimewaan Makkah dan Madinah. Walaupun dua kota ini tidak terhindar dari fitnah-fitnah yang besar, namun dua kota ini terhindar dari fitnah yang paling besar.

Next:
Setiap saya hendak memasuki salah satunya, saya dihadang oleh seorang malaikat yang menghunus pedang. Dan pada tiap-tiap lorongnya ada malaikat yang menjaganya.” Fatimah berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda sembari mencocokkan (memasukkan) tongkat kecilnya ke mimbar,” “Inilah Thaybah, inilah Thaybah, inilah Thaybah, yakni Madinah. Ingatlah bukankah aku telah memberitahukan kepadamu mengenai hal itu?” Orang-orang menjawab, “Ya.” Selanjutnya beliau bersabda, “Saya heran terhadap cerita Tamim yang sesuai dengan apa yang telah saya ceritakan kepada kalian, juga tentang kota Madinah dan Mekkah. Ketahuilah bahwa dia bearada di laut Syam atau laut Yaman. Oh tidak, tetapi dia akan dating dari arah Timur… dari arah Timur… dari arah Timur…” Dan beliau berisyarat dengan tangan beliau menunjuk kea rah Timur. Fatimah berkata, “Maka saya hafal ini dari Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam.” (HR. Muslim, dari Fatimah binti Qais, Abu Hurayrah, ‘A`isyah, dan Jabir, Fathul Bari 13:328).

Sudah jelas kiranya penjelasan Tamim Ad Dari tentang Dajjal yang ditemuinya di Eropa tadi. Dajjal akan dilepaskan selama 40 hari, dan Rasuulullah membenarkan cerita Tamim Ad Dari.

DAJJAL TURUN SEBELUM LAUT GALILEE KERING


Dalam perbincangan² yang biasa saya ikuti, ada kekeliruan yang nyata di mana ramai yang masih bersangkaan bahawa dajjal akan turun ketika Danau Tiberia (Tasik/Laut Galilee) sudah kering. Saya biasa juga ditanya apakah keadaan Tasik Tiberia. Apabila diberi jawapan bahawa menurut jangkaan saintifik bahawa mungkin memerlukan masa antara 30-40 tahun mereka kelihatan seolah-olah bernafas lega. Jangkaan saintifik ini sebenarnya tidak begitu relevan (Sila rujuk perkara keempat pada rumusan di akhir editorial ini).

Sila perhatikan pada sedutan hadits Tamim Dari (rujukan penuh hadits yang panjang ini pada bahagian hujung/akhir nota). Di dalam dialog yang masyhur antara Tamim Dari dengan dajjal;

Dajjal: “Kabarkan kepadaku tentang danau Thabariyah?”
Kami katakan: “Tentang apanya yang kamu tanyakan?”
Dajjal: “Aku bertanya kepada kalian apakah masih berair?”
Kami katakan: “Ya. Danau itu banyak air-nya”.
Dajjal: “Ketahuilah, sebentar lagi dia akan kering”.

Dia berkata: “Kabarkanlah kepadaku tentang mata air Zughar?(di Syams)”
Kami katakan: “Tentang apanya yang kamu tanyakan?”
Ia menjawab: “Apakah mata air itu masih berair dan apakah penduduknya masih bercocok tanam dengannya?”
Kami katakan: “Ya. Mata air itu masih berair dan penduduknya bercocok tanam dari air tersebut”.
Dia berkata: “Kabarkanlah kepadaku tentang nabinya orang-orang ummiy (yang tidak dapat membaca dan menulis –pent.), apa yang dilakukannya?”
Kami katakan: “Ia telah keluar dari Mekah menuju Yatsrib (Madinah)”.
Dia berkata: “Apakah orang-orang Arab memeranginya?”
Kami katakan: “Ya”.
Dia berkata: “Apa yang dilakukannya terhadap mereka?”
Kami kabarkan kepadanya bahwasanya nabi tersebut telah menang dan menguasai orang-orang Arab di sekitarnya, dan mereka mentaatinya.
Dia menyela: “Apakah sudah terjadi yang demikian?”
Kami katakan: “Ya”. [Hadits 1]



Jelasnya dajjal hanya memberi amaran tentang Tasik Tiberia yang bakal kering, bukan menyatakan kemunculan ketika atau selepas Tasik Tiberia benar-benar kering. Maka pendapat yang "menunggu" keringnya Tasik Galilee sebagai isyarat kemunculan dajjal adalah meleset. Pemantauan selama beberapa tahun kebelakangan ini sememangnya menunjukkan Tasik Galiliee sedang mengalami proses pengeringan air yang kronik.

Ia sudah pernah mencecah pada paras garis merah kedua rendah dan garis hitam (yang paling kritikal/bahaya). Pada sela masa kini ia masih hanya mampu berlegar antara garis merah paras atas dan garis merah paras bawah (merah=kritikal).

Sehingga tarikh 17/09/2013 -210.97
Bawah Garis Merah -213.18
Atas Garis Merah -208.9
Garis Hitam -214.4 

Sehingga tarikh 17/09/2013 -210.97 Bawah Garis Merah -213.18 Atas Garis Merah -208.9 Garis Hitam -214.4Pautan interaktif bacaan Laut Galilee: http://www.savethekinneret.com/

Oleh yang demikian fenomena keringnya Laut Galilee ini hanya akan berlaku selepas dajjal dibunuh oleh Nabi Isa عليه السلام. Tasik Galilee ini akan dikeringkan oleh segerombolan kaum yakjuj makjuj yang datang dari luar menyerang bumi Baitulmuqaddis (Israel).

Bagi mereka yang berpendirian bahawa kaum yakjuj makjuj sudah lama keluar, serangan ini diambil kira sebagai gelombang terakhir kaum yakjuj makjuj yang datang dari luar negara Israel, bukannya kaum yakjuj makjuj yahudi khazar eropah yang sudah pun mengambilalih bumi Baitulmuqaddis sekarang.

Sedutan dari sebuah hadits yang panjang yang menceritakan kisah serangan kaum yakjuj makjuj ini adalah seperti berikut: (sila rujuk pada bahagian akhir/penghujung nota untuk rujukan hadits ini dengan sepenuhnya).

Lalu tatkala beliau dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba Allah memberikan wahyu kepada Nabi Isa عليه السلام‎ : “Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan beberapa hamba untuk-Ku, yang tidak kuasa seorang-pun untuk membunuh mereka, maka bentengilah hamba-hamba-Ku itu ke gunung Thur.

Lalu Allah mengirimkan yakjuj dan makjuj, sedangkan mereka dari tiap-tiap tempat yang tinggi akan meluncur dengan cepat. Lalu kelompok yang pertama dari mereka akan melewati Danau Tiberia, lalu mereka akan meminum apa-apa yang berada di dalamnya. Dan kelompok yang terakhir dari mereka akan melewatinya pula, lalu mereka akan berkata: Sungguh di sini pernah ada airnya.

Sedangkan Nabi Isa عليه السلام dan teman-temannya akan dikurung, sehingga adanya satu kepala sapi jantan bagi mereka itu lebih baik dari pada seratus dinar bagi kalian pada hari itu. Lalu Nabi Isa عليه السلام‎ dan teman-temannya memohon kepada Allah, maka Allah mengutus ulat atau cacing pita kepada mereka di dalam leher-leher mereka (ya’juj dan ma’juj), lalu pada waktu paginya mereka terkapar mati seperti kematiannya satu jiwa.

Kemudian Nabi Isa عليه السلام‎ dan teman-temannya turun ke bumi, lalu mereka tidak mendapatkan di muka bumi satu tempat sejengkal-pun melainkan telah penuh dengan bau busuk mereka dan bau bangkai mereka. Lalu Nabi Isa عليه السلام dan teman-temannya memohon kepada Allah, lalu Allah mengutus seekor burung seperti leher keberuntungan, lalu burung itu membawa mereka, lalu melemparkannya di mana saja yang telah Allah kehendaki. Kemudian Allah mengirimkan hujan yang tidak ada dari suatu rumah yang terbuat dari tanah maupun terbuat dari bulu, lalu Dia mencuci bumi sehingga meninggalkannya dalam keadaan bersih mengkilap. [Hadits 2]

LAUT GALILEE: PARAS AIR DARI TAHUN 2004 - 2013LAUT GALILEE: PARAS AIR DARI TAHUN 2004 - 2013

Rumusannya ialah:

1. Kemunculan dajjal adalah ketika proses pengeringan Tasik/Laut Galilee sedang berlaku, bukan selepas ianya kering.

2. Pendudukan keatas Israel sekarang oleh kaum pendatang yakjuj makjuj yahudi khazar zionis sedang turut memainkan peranan mengeringkan Laut Galilee.

3. Laut Galilee hanya akan benar-benar kering secara fizikal dengan serangan yakjuj makjuj gelombang terakhir, selepas terbunuhnya dajjal di tangan Nabi Isa عليه السلام‎.

4. Jangkaan saintifik 30-40 tahun adalah tidak relevan kerana fenomena keringnya Tasik Tiberia semasa serangan gelombang penamat kaum yakjuj makjuj itu berlaku secara drastik disebabkan oleh ramainya bilangan mereka. Apa yang relevan ialah fakta bahawa Tasik Tiberia sememangnya sedang mengalami proses pengeringan yang kronik pada masakini.




Rujukan hadits:

[Hadits 1]

عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتَ قَيْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : جَلَسَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْمِنْبَرِ، وَهُوَ يَضْحَكُ، فَقَالَ : لِيَلْزَمْ كُلُّ إِنْسَانٍ مُصَلاَّهُ، ثُمَّ قَالَ : أَتَدْرُونَ لِمَ جَمَعْتُكُمْ؟ قَالُوا : اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ : إِنِّي وَاللَّهِ، مَا جَمَعْتُكُمْ لِرَغْبَةٍ وَلاَ لِرَهْبَةٍ وَلَكِنْ جَمَعْتُكُمْ لِأَنَّ تَمِيمًا الدَّارِيَّ كَانَ رَجُلاً نَصْرَانِيًّا، فَجَاءَ فَبَايَعَ وَأَسْلَمَ، وَحَدَّثَنِي حَدِيثًا وَافَقَ الَّذِي كُنْتُ أُحَدِّثُكُمْ عَنْ مَسِيحِ الدَّجَّالِ، حَدَّثَنِي أَنَّهُ رَكِبَ فِي سَفِينَةٍ بَحْرِيَّةٍ مَعَ ثَلاَثِينَ رَجُلاً مِنْ لَخْمٍ وَجُذَامَ، فَلَعِبَ بِهِمُ الْمَوْجُ شَهْرًا فِي الْبَحْرِ، ثُمَّ أَرْفَئُوا إِلَى جَزِيرَةٍ فِي الْبَحْرِ حَتَّى مَغْرِبِ الشَّمْسِ، فَجَلَسُوا فِي أَقْرُبِ السَّفِينَةِ، فَدَخَلُوا الْجَزِيرَةَ، فَلَقِيَتْهُمْ دَابَّةٌ أَهْلَبُ كَثِيرُ الشَّعَرِ، لاَ يَدْرُونَ مَا قُبُلُهُ مِنْ دُبُرِهِ مِنْ كَثْرَةِ الشَّعَرِ، فَقَالُوا : وَيْلَكِ مَا أَنْتِ؟ فَقَالَتْ : أَنَا الْجَسَّاسَةُ، قَالُوا : وَمَا الْجَسَّاسَةُ؟ قَالَتْ : أَيُّهَا الْقَوْمُ، إِنْطَلِقُوا إِلَى هَذَا الرَّجُلِ فِي الدَّيْرِ! فَإِنَّهُ إِلَى خَبَرِكُمْ بِاْلأَشْوَاقِ، قَالَ : لَمَّا سَمَّتْ لَنَا رَجُلاً فَرِقْنَا مِنْهَا أَنْ تَكُونَ شَيْطَانَةً، قَالَ : فَانْطَلَقْنَا سِرَاعًا حَتَّى دَخَلْنَا الدَّيْرَ فَإِذَا فِيهِ أَعْظَمُ إِنْسَانٍ، رَأَيْنَاهُ قَطُّ خَلْقًا وَأَشَدُّهُ وِثَاقًا مَجْمُوعَةٌ يَدَاهُ إِلَى عُنُقِهِ مَا بَيْنَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى كَعْبَيْهِ بِالْحَدِيدِ، قُلْنَا : وَيْلَكَ، مَا أَنْتَ؟
قَالَ : قَدْ قَدَرْتُمْ عَلَى خَبَرِي، فَأَخْبِرُونِي مَا أَنْتُمْ؟ قَالُوا : نَحْنُ أُنَاسٌ مِنَ الْعَرَبِ، رَكِبْنَا فِي سَفِينَةٍ بَحْرِيَّةٍ فَصَادَفْنَا الْبَحْرَ حِينَ اغْتَلَمَ، فَلَعِبَ بِنَا الْمَوْجُ شَهْرًا، ثُمَّ أَرْفَأْنَا إِلَى جَزِيرَتِكَ هَذِهِ، فَجَلَسْنَا فِي أَقْرُبِهَا، فَدَخَلْنَا الْجَزِيرَةَ، فَلَقِيَتْنَا دَابَّةٌ أَهْلَبُ كَثِيرُ الشَّعَرِ لاَ يُدْرَى مَا قُبُلُهُ مِنْ دُبُرِهِ مِنْ كَثْرَةِ الشَّعَرِ، فَقُلْنَا : وَيْلَكِ مَا أَنْتِ؟ فَقَالَتْ : أَنَا الْجَسَّاسَةُ، قُلْنَا : وَمَا الْجَسَّاسَةُ؟ قَالَتْ : إِعْمِدُوا إِلَى هَذَا الرَّجُلِ فِي الدَّيْرِ! فَإِنَّهُ إِلَى خَبَرِكُمْ بِاْلأَشْوَاقِ، فَأَقْبَلْنَا إِلَيْكَ سِرَاعًا وَفَزِعْنَا مِنْهَا وَلَمْ نَأْمَنْ أَنْ تَكُونَ شَيْطَانَةً، فَقَالَ : أَخْبِرُونِي، عَنْ نَخْلِ بَيْسَانَ! قُلْنَا : عَنْ أَيِّ شَأْنِهَا تَسْتَخْبِرُ؟ قَالَ : أَسْأَلُكُمْ عَنْ نَخْلِهَا، هَلْ يُثْمِرُ؟ قُلْنَا لَهُ : نَعَمْ، قَالَ : أَمَا إِنَّهُ يُوشِكُ أَنْ لاَ تُثْمِرَ، قَالَ : أَخْبِرُونِي عَنْ بُحَيْرَةِ الطَّبَرِيَّةِ! قُلْنَا : عَنْ أَيِّ شَأْنِهَا تَسْتَخْبِرُ؟ قَالَ : هَلْ فِيهَا مَاءٌ؟ قَالُوا : هِيَ كَثِيرَةُ الْمَاءِ، قَالَ : أَمَا إِنَّ مَاءَهَا يُوشِكُ أَنْ يَذْهَبَ، قَالَ : أَخْبِرُونِي عَنْ عَيْنِ زُغَرَ! قَالُوا : عَنْ أَيِّ شَأْنِهَا تَسْتَخْبِرُ؟ قَالَ : هَلْ فِي الْعَيْنِ مَاءٌ، وَهَلْ يَزْرَعُ أَهْلُهَا بِمَاءِ الْعَيْنِ؟ قُلْنَا لَهُ : نَعَمْ، هِيَ كَثِيرَةُ الْمَاءِ وَأَهْلُهَا يَزْرَعُونَ مِنْ مَائِهَا، قَالَ : أَخْبِرُونِي عَنْ نَبِيِّ اْلأُمِّيِّينَ! مَا فَعَلَ؟ قَالُوا : قَدْ خَرَجَ مِنْ مَكَّةَ وَنَزَلَ يَثْرِبَ،
قَالَ : أَقَاتَلَهُ الْعَرَبُ؟ قُلْنَا : نَعَمْ، قَالَ : كَيْفَ صَنَعَ بِهِمْ؟ فَأَخْبَرْنَاهُ : أَنَّهُ قَدْ ظَهَرَ عَلَى مَنْ يَلِيهِ مِنَ الْعَرَبِ وَأَطَاعُوهُ، قَالَ لَهُمْ : قَدْ كَانَ ذَلِكَ؟ قُلْنَا : نَعَمْ، قَالَ : أَمَا إِنَّ ذَاكَ خَيْرٌ لَهُمْ أَنْ يُطِيعُوهُ، وَإِنِّي مُخْبِرُكُمْ عَنِّي، إِنِّي أَنَا الْمَسِيحُ، وَإِنِّي أُوشِكُ أَنْ يُؤْذَنَ لِي فِي الْخُرُوجِ، فَأَخْرُجَ فَأَسِيرَ فِي اْلأَرْضِ فَلاَ أَدَعَ قَرْيَةً إِلاَّ هَبَطْتُهَا فِي أَرْبَعِينَ لَيْلَةً غَيْرَ مَكَّةَ وَطَيْبَةَ فَهُمَا مُحَرَّمَتَانِ عَلَيَّ، كِلْتَاهُمَا كُلَّمَا أَرَدْتُ أَنْ أَدْخُلَ وَاحِدَةً أَوْ وَاحِدًا مِنْهُمَا إِسْتَقْبَلَنِي مَلَكٌ بِيَدِهِ السَّيْفُ صَلْتًا يَصُدُّنِي عَنْهَا، وَإِنَّ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلاَئِكَةً يَحْرُسُونَهَا، قَالَتْ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : وَطَعَنَ بِمِخْصَرَتِهِ فِي الْمِنْبَرِ : هَذِهِ طَيْبَةُ، هَذِهِ طَيْبَةُ، هَذِهِ طَيْبَةُ، يَعْنِي الْمَدِينَةَ. {رواه مسلم (٢٩٤٢)}. في صحيحه

Dari Fathimah binti Qais r.a, berkata : “Rasulullah duduk di atas mimbar, dan beliau tertawa, lalu beliau bersabda : “Hendaklah tetap masing-masing manusia di tempat sholatnya!, kemudian beliau bersabda : “Apakah kalian tahu mengapa aku mengumpulkan kalian?, mereka menjawab : Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu, beliau bersabda : Sesungguhnya aku, demi Allah tidak mengumpulkan kalian karena suatu kegembiraan atau suatu ketakutan, akan tetapi aku mengumpulkan kaliankarena sesungguhnya Tamim Ad-Dari seorang lelaki Nasrani telah datang kepadaku, lalu ia berba’iat dan masuk agama Islam, dan ia berbicara kepadaku dengan suatupembicaraan yang sesuai dengan apa yang telah aku bicarakan kepada kalian tentang Masih Ad-Dajjal. Ia bercerita kepadaku, sesungguhnya ia telah naik perahu di lautan beserta tiga puluh orang laki-laki dari suku Lakham dan Judzam, lalu ombak mengombang-ambingkan mereka selama satu bulan di lautan, kemudian mereka terdampar ke suatu pulau di tengah laut hingga matahari tenggelam, lalu mereka duduk di suatu tempat yang dekat dengan perahu, lalu mereka memasuki pulau itu, lalu ada seekor binatang yang kasar rambutnya lagi lebat bulunya menemui mereka, dan mereka tidak mengetahui mana qubulnya dan mana duburnya karena begitu lebatnya bulu binatang tersebut, lalu mereka berkata : “celaka, siapakah kamu?, ia menjawab : Aku adalah Al-Jassasah, mereka bertanya : Apakah Al-Jassasah itu?, ia berkata : Wahai kaum, pergilah kalian menuju seorang lelaki di dalam biara ini!, karena sesungguhnya ia sangat menanti kabar dari kalian, ia (Tamim Ad-Dari) berkata : Tatkala ia menyebut seorang lelaki kepada kami, maka kami-pun tekejut karenanya kalau-kalau ia adalah syetan. Lalu kami segera pergi hingga kami memasuki biara itu, tiba-tiba di dalamnya ada sebesar-besarnya manusia yang tidak pernah kami lihat makhluq sebesar itu, ia terikat dengan sekuat-kuatnya ikatan, kedua tangannya hingga lehernya diikat di antara kedua lututnya hingga kedua matakakinya dengan besi. Kami berkata : “celaka, siapakah kamu?, iamenjawab : Sungguh kalian telah ditakdirkan atas beritaku, maka kabarkanlah kepadaku, siapakah kalian? Mereka menjawab : Kami adalah manusia dari Arab, kami naik perahu di lautan, lalu kami menghadapilaut tatkala bergelombang, maka ombaknya telah mengombang-ambingkan kami selama satu bulan, lalu kami terdampar ke pulaumu ini, lalu kami duduk di suatu tempat dekat dengan perahu, lalu kami memasuki pulau ini, lalu ada seekor binatang yang kasar rambutnya lagi lebat bulunya menemui kami, tidak diketahui mana qubulnya dan mana duburnya karena terlalu lebat bulunya, lalu kami berkata : “celaka, siapakah kamu?, ia menjawab : Aku adalah Al-Jassasah, kami bertanya : Apakah Al-Jassasah itu?, ia berkata : Menujulah kalian kepada seorang lelaki di dalam biara ini! Karena sesungguhnya ia sangat menantikan kabar dari kalian, lalu kami menuju kepadamu dengan segera, dan kami terkejut karenanya, dan kami tidak akan aman bila kamu adalah syetan, lalu lelaki itu berkata : Kabarkanlah kepadaku tentang kurma Baisan!, kami berkata : Tentang apanya yang kamu tanya beritanya? Ia menjawab : Aku bertanya kepadamu tentang buahnya, apakah ia masih berbuah?, kami berkata kepadanya : “Ya, ia berkata : Ingat-ingatlah, sesungguhnya sebentar lagi ia tidak akan berbuah, ia berkata : Kabarkanlah kepadaku tentang Danau Tiberia!, kami menjawab : Tentang apanya yang kamu tanya beritanya?, ia berkata : Apakah di dalamnya masih ada airnya?, mereka menjawab : Ia masih banyak airnya, ia berkata : Ingat-ingatlah, bahwasanya airnya sebentar lagi akan hilang, ia berkata : Kabarkanlah kepadaku tentang mata air Zughar (di Syam), mereka berkata : Tentang apanya yang kamu tanya beritanya?, Ia berkata : Apakah di dalam mata air itu masih ada airnya?, dan apakah penduduknya masih bertani dengan mata air itu?, kami berkata kepadanya : “Ya, Ia masih banyak airnya, dan penduduknya masih bertani dengan mata air itu, ia berkata : Kabarkanlah kepadaku tentang Nabinya orang-orang ummi, apakah yang telah ia lakukan?, mereka menjawab : Sungguh ia telah keluar dari Makkah dan menetap di Yatsrib, ia bertanya : Apakah orang-orang Arab telah memeranginya?, kami menjawab : “Ya, ia berkata : Bagaimanakah yang telah ia perbuat dengan mereka?, lalu kami mengabarkan kepadanya, sesungguhnya ia telah mengalahkan orang-orang yang berada di sekitarnya dari penduduk Arab, dan mereka telah manta’atinya, ia berkata kepada mereka : Sungguhkah telah ada kejadian seperti itu?, kami berkata : “Ya, ia berkata : Ingat-ingatlah, sesungguhnya hal itu adalah lebih baik bagi mereka bila mereka menta’atinya, dan sesungguhnya aku adalah orang yang akan mengabarkan kepada kalian tentang diriku, sesungguhnya aku adalah Al-Masih (Ad-Dajjal), dan sesungguhnya aku sebentar lagi akan diizinkan untuk keluar, lalu aku akan keluar dan berjalan di muka bumi, maka aku tidak akan meninggalkan satu desa (negeri) melainkan aku akan menuruninya selama empat puluh malam, selain kota Makkah dan Thibah, maka keduanya adalah diharamkan bagiku, masing-masing keduanya setiap kali aku berkeinginan untuk memasukinya sekaligus atau memasuki salah satu dari keduanya, maka ada seorang malaikat menghadangku yang di tangannya ada pedang mengkilap tajam yang terhunus, ia menghalauku darinya, dan sesungguhnya di setiap celahnya (Makkah dan Thibah) ada beberapa malaikat yang menjaganya. Ia (Fathimah binti Qois r.a,) berkata : Rasulullah SAW, bersabda sambil menghentak dengan tongkatnya di dalam mimbar : Inilah Thibah, inilah Thibah, inilah Thibah, yang beliau maksud adalah Kota Madinah”. (H.R. Muslim, No Hadits : 2942).

Di dalam lanjutan hadits tersebut juga telah dijelaskan, bahwa Rasulullah SAW, bersabda : “Ingat-ingatlah, sesungguhnya ia adalah lautan negeri Syam atau lautan negeri Yaman, bahkan ia dari arah timur”. Beliau berisyarat dengan tangannya menuju ke arah timur.

Pada awalnya Tamim Ad-Dari r.a, adalah salah seorang tokoh agama Nasrani. Dan setelah ia masuk agama Islam, maka ia menjadi salah satu sahabat Nabi Shollallaah ‘alaih wa sallam, yang terkemuka, dan Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam, juga sering memujinya. Dan dialah orang yang telah meriwayatkan hadits : “Ad-Diinu An-Nashiihah”.

[Hadits 2]

Di dalam sebuah hadits yang panjang, Imam Muslim rahimahullah, telah meriwayatkan :

عَنِ النَّوَّاسِ بْنِ سَمْعَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : ذَكَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الدَّجَّالَ ذَاتَ غَدَاةٍ، فَخَفَّضَ فِيهِ وَرَفَّعَ حَتَّى ظَنَنَّاهُ فِي طَائِفَةِ النَّخْلِ، فَلَمَّا رُحْنَا إِلَيْهِ عَرَفَ ذَلِكَ فِينَا، فَقَالَ : مَا شَأْنُكُمْ؟ قُلْنَا : يَا رَسُولَ اللَّهِ! ذَكَرْتَ الدَّجَّالَ غَدَاةً
الدَّجَّالِ أَخْوَفُنِي عَلَيْكُمْ، إِنْ يَخْرُجْ وَأَنَا فِيكُمْ، فَأَنَا حَجِيجُهُ دُونَكُمْ، وَإِنْ يَخْرُجْ وَلَسْتُ فِيكُمْ فَامْرُؤٌ حَجِيجُ نَفْسِهِ، وَاللَّهُ خَلِيفَتِي عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ، إِنَّهُ شَابٌّ قَطَطٌ، عَيْنُهُ طَافِئَةٌ، كَأَنِّي أُشَبِّهُهُ بِعَبْدِ الْعُزَّى بْنِ قَطَنٍ، فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ
سُورَةِ الْكَهْفِ، إِنَّهُ خَارِجٌ خَلَّةً بَيْنَ الشَّامِ وَالْعِرَاقِ، فَعَاثَ يَمِينًا وَعَاثَ شِمَالاً، يَا عِبَادَ اللَّهِ! فَاثْبُتُوا، قُلْنَا : يَا رَسُولَ اللَّهِ! وَمَا لَبْثُهُ فِي اْلأَرْضِ؟ قَالَ : أَرْبَعُونَ يَوْمًا، يَوْمٌ كَسَنَةٍ، وَيَوْمٌ كَشَهْرٍ، وَيَوْمٌ كَجُمُعَةٍ، وَسَائِرُ أَيَّامِهِ كَأَيَّامِكُمْ، قُلْنَا : يَا رَسُولَ اللَّهِ! فَذَلِكَ الْيَوْمُ الَّذِي كَسَنَةٍ، أَتَكْفِينَا فِيهِ صَلاَةُ يَوْمٍ؟ قَالَ : لاَ، أُقْدُرُوا لَهُ قَدْرَهُ، قُلْنَا : يَا رَسُولَ اللَّهِ! وَمَا إِسْرَاعُهُ فِي اْلأَرْضِ؟ قَالَ : كَالْغَيْثِ اسْتَدْبَرَتْهُ الرِّيحُ، فَيَأْتِي عَلَى الْقَوْمِ فَيَدْعُوهُمْ فَيُؤْمِنُونَ بِهِ، وَيَسْتَجِيبُونَ لَهُ فَيَأْمُرُ السَّمَاءَ فَتُمْطِرُ، وَاْلأَرْضَ فَتُنْبِتُ فَتَرُوحُ عَلَيْهِمْ سَارِحَتُهُمْ أَطْوَلَ مَا كَانَتْ ذُرًا وَأَسْبَغَهُ ضُرُوعًا وَأَمَدَّهُ خَوَاصِرَ، ثُمَّ يَأْتِي الْقَوْمَ فَيَدْعُوهُمْ فَيَرُدُّونَ عَلَيْهِ قَوْلَهُ، فَيَنْصَرِفُ عَنْهُمْ فَيُصْبِحُونَ مُمْحِلِينَ لَيْسَ بِأَيْدِيهِمْ شَيْءٌ مِنْ أَمْوَالِهِمْ، وَيَمُرُّ بِالْخَرِبَةِ فَيَقُولُ لَهَا : أَخْرِجِي كُنُوزَكِ! فَتَتْبَعُهُ كُنُوزُهَا كَيَعَاسِيبِ النَّحْلِ، ثُمَّ يَدْعُو رَجُلاً مُمْتَلِئًا شَبَابًا، فَيَضْرِبُهُ
بِالسَّيْفِ فَيَقْطَعُهُ جَزْلَتَيْنِ رَمْيَةَ الْغَرَضِ، ثُمَّ يَدْعُوهُ فَيُقْبِلُ وَيَتَهَلَّلُ وَجْهُهُ يَضْحَكُ، فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللَّهُ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ، فَيَنْزِلُ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِيَّ دِمَشْقَ بَيْنَ مَهْرُودَتَيْنِ وَاضِعًا كَفَّيْهِ عَلَى أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ، إِذَا طَأْطَأَ رَأْسَهُ قَطَرَ، وَإِذَا رَفَعَهُ
تَحَدَّرَ مِنْهُ جُمَانٌ كَاللُّؤْلُؤِ، فَلاَ يَحِلُّ لِكَافِرٍ يَجِدُ رِيحَ نَفَسِهِ إِلاَّ مَاتَ، وَنَفَسُهُ يَنْتَهِي حَيْثُ يَنْتَهِي طَرْفُهُ، فَيَطْلُبُهُ حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ، ثُمَّ يَأْتِي عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ قَوْمٌ قَدْ عَصَمَهُمُ اللَّهُ مِنْهُ، فَيَمْسَحُ عَنْ وُجُوهِهِمْ وَيُحَدِّثُهُمْ بِدَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ، فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ أَوْحَى اللَّهُ إِلَى عِيسَى : إِنِّي قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِي لاَ يَدَانِ لِأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ، فَحَرِّزْ عِبَادِي إِلَى الطُّورِ! وَيَبْعَثُ اللَّهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ، وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ، فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا، وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ : لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ، وَيُحْصَرُ نَبِيُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لِأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ دِينَارٍ لِأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ، فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ، فَيُرْسِلُ اللَّهُ عَلَيْهِمُ النَّغَفَ فِي رِقَابِهِمْ، فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ، ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِيُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اْلأَرْضِ، فَلاَ يَجِدُونَ فِي اْلأَرْضِ
مَوْضِعَ شِبْرٍ إِلاَّ مَلَأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ، فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اللَّهِ، فَيُرْسِلُ اللَّهُ طَيْرًا كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ، فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللَّهُ، ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ مَطَرًا لاَ يَكُنُّ مِنْهُ بَيْتُ مَدَرٍ وَلاَ وَبَرٍ، فَيَغْسِلُ اْلأَرْضَ حَتَّى يَتْرُكَهَا كَالزَّلَفَةِ، ثُمَّ يُقَالُ لِلْأَرْضِ : أَنْبِتِي ثَمَرَتَكِ، وَرُدِّي بَرَكَتَكِ! فَيَوْمَئِذٍ تَأْكُلُ الْعِصَابَةُ مِنَ الرُّمَّانَةِ، وَيَسْتَظِلُّونَ بِقِحْفِهَا، وَيُبَارَكُ فِي الرِّسْلِ حَتَّى أَنَّ اللِّقْحَةَ مِنَ اْلإِبِلِ لَتَكْفِي الْفِئَامَ مِنَ النَّاسِ، وَاللِّقْحَةَ مِنَ الْبَقَرِ لَتَكْفِي الْقَبِيلَةَ مِنَ النَّاسِ، وَاللِّقْحَةَ مِنَ الْغَنَمِ لَتَكْفِي الْفَخِذَ مِنَ النَّاسِ، فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللَّهُ رِيحًا طَيِّبَةً، فَتَأْخُذُهُمْ تَحْتَ آبَاطِهِمْ، فَتَقْبِضُ رُوحَ كُلِّ مُؤْمِنٍ وَكُلِّ مُسْلِمٍ، وَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ يَتَهَارَجُونَ فِيهَا تَهَارُجَ الْحُمُرِ، فَعَلَيْهِمْ تَقُومُ السَّاعَةُ. {رواه مسلم (٢٩٣٧)}. صحيح

Dari An-Nawwas bin Sam’an r.a, berkata : Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam, menyebut Dajjal pada suatu pagi, lalu beliau merendahkan di dalamnya dan juga meninggikannya, sehingga kami mengiranya berada di dalam rimbunan pohon kurma, lalu tatkala kami datang kepada beliau, beliau mengenali hal itu di dalam diri kami, lalu beliau bersabda : Apakah yang kalian inginkan?, kami berkata : Wahai Rasulullah, engkau telah menyebut Dajjal pada suatu pagi, lalu engkau merendahkan di dalamnya dan engkau juga meninggikannya, sehingga kami mengiranya berada dalam rimbunan pohon kurma, lalu beliau bersabda : “Bukan Dajjal yang aku takutkan atas kalian jika ia keluar sedangkan aku berada di tengah-tengah kalian, maka akulah yang mengalahkannya tanpa kalian, dan jika ia keluar sedangkan aku tidak berada di tengah-tengah kalian, maka seseorang mengalahkan dirinya sendiri, dan Allah adalah penggantiku atas tiap-tiap orang Islam, sesungguhnya ia (Dajjal) itu adalah seorang pemuda yang sangat keriting rambunya (kribo), matanya yang kiri menonjol keluar, seolah-olah aku menyerupakan ia dengan Abdul ‘Uzza bin Qothon, barangsiapa yang mendapatinya dari kalian, maka hendaklah ia membaca pembukaannya surat Al-Kahfi, sesungguhnya ia akan keluar di antara negeri Syam dan Irak, lalu ia akan membuat kerusakan di kiri dan kanan. Wahai hamba Allah, tetaplah kalian!, kami berkata : Wahai Rasulullah!, berapa lamakah menetapnya ia di muka bumi?, beliau bersabda : “Empat puluh hari”, satu hari seperti satu tahun, dan satu hari seperti satu bulan, dan satu hari seperti satu Jum’at, lalu sisanya hari-harinya itu seperti hari-hari kalian, kami berkata : Wahai Rasulullah!, itu satu hari yang seperti satu tahun, apakah sholat sehari mencukupi kami di dalamnya?, beliau menjawab : “Tidak, kira-kirakanlah pada seukurannya!, kami berkata : Wahai Rasulullah! bagaimanakah kecepatannya di muka bumi?, beliau menjawab : seperti hujan yang diterpa angin, lalu ia mendatangi suatu kaum dan mengajak mereka, lalu mereka beriman kepadanya dan mereka memenuhi ajakannya, lalu ia memerintahkan langit, maka langsung turun hujan, dan ia memerintahkan bumi, maka langsung tumbuh tanaman lalu hewan ternak mereka pergi ke padang rumput mereka yang lebih panjang dari pada punuknya dan air susunya melimpah, dan temboloknya penuh berisi makanan, kemudian ia datang kepada suatu kaum, lalu ia mengajak kepada mereka, lalu mereka menolak perkataannya kepadanya, lalu ia berpaling dari mereka, lalu mereka masuk waktu pagi dalam keadaan pucat, tidak ada di tangan mereka sesuatupun dari harta mereka, dan ia melewati lubang, lalu ia berkata kepada lubang itu : Keluarkanlah gudang hartamu!, lalu gudang harta itu mengikutinya seperti lebah mengikuti pejantannya, kemudian ia memanggil seorang lelaki yang penuh dengan kemudahan, lalu ia memukulnya dengan pedang, lalu ia memotongnya menjadi dua bagian sejauh lemparan anak panah, kemudian ia memanggilnya, lalu ia menghadap dan wajahnya bercahaya sedang tertawa, lalu tatkala ia dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba Allah mengutus Nabi Isa bin Maryam ‘alaihissalaam, maka beliau turun dari atas menara putih sebelah Timur kota Damsyiq, di antara dua Mahrud dalam keadaan meletakkan kedua telapak tangannya di atas sayap kedua malaikat. Apabila ia menundukkan kepalanya maka meneteskan air, dan apabila ia mengangkat kepalanya maka bercucuran darinya berupa benih-benih air seperti mutiara, maka tidak halal bagi orang kafir yang mendapatkan bahu dirinya melainkan ia akan mati, dan jiwanya akan habis sekiranya habis ujungnya, lalu beliau akan mencari Dajjal hingga beliau mendapatkannya di pintu Lud (Baitul Maqdis), lalu beliau akan membunuh Dajjal. Kemudian Nabi Isa bin Maryam akan mendatangi suatu kaum yang Allah telah menjaganya dari Dajjal, lalu beliau mengusap rasa ketakutan dari wajah-wajah mereka, kemudian beliau bercerita kepada mereka tentang derajat mereka di dalam surga. Lalu tatkala beliau dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba Allah memberikan wahyu kepada Nabi Isa ‘alaihissalaam, : “Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan beberapa hamba untuk-Ku, yang tidak kuasa seorang-pun untuk membunuh mereka, maka bentengilah hamba-hamba-Ku itu ke gunung Thur. Lalu Allah mengirimkan Ya’juj dan Ma’juj, sedangkan mereka dari tiap-tiap tempat yang tinggi akan meluncur dengan cepat. Lalu kelompok yang pertama dari mereka akan melewati Danau Tiberia, lalu mereka akan meminum apa-apa yang berada di dalamnya. Dan kelompok yang terakhir dari mereka akan melewatinya pula, lalu mereka akan berkata : Sungguh di sini pernah ada airnya. Sedangkan Nabi Isa dan teman-temannya akan dikurung, sehingga adanya satu kepala sapi jantan bagi mereka itu lebih baik dari pada seratus dinar bagi kalian pada hari itu. Lalu Nabi Isa dan teman-temannya memohon kepada Allah, maka Allah mengutus ulat atau cacing pita kepada mereka di dalam leher-leher mereka (Ya’juj dan Ma’juj), lalu pada waktu paginya mereka terkapar mati seperti kematianya satu jiwa. Kemudian Nabi Isa dan teman-temannya turun ke bumi, lalu mereka tidak mendapatkan di muka bumi satu tempat sejengkal-pun melainkan telah penuh dengan bau busuk mereka dan bau bangkai mereka. Lalu Nabi Isa dan teman-temannya memohon kepada Allah, lalu Allah mengutus seekor burung seperti leher keberuntungan, lalu burung itu membawa mereka, lalu melemparkannya di mana saja yang telah Allah kehendaki. Kemudian Allah mengirimkan hujan yang tidak ada dari suatu rumah yang terbuat dari tanah maupun terbuat dari bulu, lalu Dia mencuci bumi sehingga meninggalkannya dalam keadaan bersih mengkilap. Kemudian dikatakan kepada bumi : Tumbuhkanlah buah-buahanmu!, dan kembalikanlah keberkahanmu!, maka pada hari itu sekumpulan orang makan dari buah delima, dan mereka bernaung di bagian dalam kulitnya, dan diberkahi di dalam air susunya, sehingga satu puting susu unta mencukupi untuk sekumpulan besar dari manusia, dan satu puting susu dari sapi mencukupi satu kabilah dari manusia, dan satu puting susu dari kambing mencukupi satu keluarga dari manusia. Lalu tatkala mereka dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba Allah mengirimkan angin yang berbau harum, lalu angin itu mengambil mereka di bawah ketiak mereka, lalu dengan angin itu Allah mencabut nyawanya tiap-tiap orang yang beriman dan tiap-tiap orang Islam, lalu tersisalah seburuk-buruknya manusia, mereka bersetubuh di dalamnya dengan persetubuhannya keledai (seks bebas seperti layaknya persetubuhannya keledai), maka kepada merekalah terjadinya kiamat”. (H.R. Muslim, No Hadits : 2937).

Rabu, 18 Mei 2016

Petunjuk Kiamat bagi Umat Manusia

Sudah dituliskan dalam kitab suci Al Quran Surat Al Hajj ayat 7 bahwa hari Kiamat pasti akan datang suatu hari nanti.
“Dan sesungguhnya hari Kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah SWT membangkitkan semua orang di dalam kubur.”
Tak satu pun Hamba Allah SWT yang dapat mengetahui kapan tibanya hari kebangkitan seluruh umat manusia yakni anak cucu Adam, dimana itu artinya telah sampai kita pada akhir zaman.
Namun, kita dapat mengetahui dengan tanda-tanda datangnya hari Kiamat seperti yang telah jelaskan Rasulullah SAW dalam Hadisnya.

Hari Kiamat 4

Menurut Hadis Rasulullah SAW ada 10 tanda atau perkara mengenai hari Kiamat. Di antaranya munculnya asap (dukhan) yang mematikan, munculnya Dajjal makhluk yang matanya buta sebelah, lahirnya bintang bumi (dabbah) yang memiliki sifat dan bentuk yang lain dari biasanya, terbitnya matahari dari sebelah barat, turunnya Isa bin Maryam, dan munculnya Ya’juj dan Ma’juj.
Berikut tanda-tanda datangnya hari Kiamat:
1. Munculnya Dajjal
Dajjal adalah seorang manusia dari anak cucu Adam. Dituliskan pada salah satu Hadis bahwa Dajjal akan muncul di akhir zaman dan mengaku sebagai Tuhan. Ia akan membawa sebuah fitnah keji bagi kaum Muslim.
Dalam sebuah Hadist shohih disebutkan bahwa Dajjal akan menetap di bumi selama empat puluh hari. Namun, satu hari di masa itu bagaikan setahun, kemudian satu hari selanjutnya seperti satu bulan, satu hari setelahnya seperti satu Jumat, dan setelahnya akan seperti hari-hari biasa. Lalu ia akan dibunuh oleh Sayyidina Isa bin Maryam di sisi pintu ludd di Palestina.

Hari Kiamat 7

2. Masjid dijadikan tempat wisata
Inilah salah satu fenomena akhir zaman yang telah diingatkan oleh Rasulullah SAW. Yaitu ketika Masjid sudah dianggap sebagai tempat rekreasi dan hanya dijadikan sebagai jalan untuk lewat.
Ibnu Mas’ud berkata ketika Masjid menjadi Objek Wisata.
bahwasannya Rasulullah SAW, bersabda, “Sesungguhnya salah satu tanda Kiamat adalah bila Masjid-masjid dianggap sebagai jalanan.”
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa, “Kiamat tidak akan terjadi sehingga orang-orang bermegah-megahan dengan masjid-masjid.” (HR. Ahmad)
Ketika, Masjid telah dihias sedemikian rupa hingga membuat setiap mata yang memandangnya terkagum-kagum, maka secara perlahan peran dan fungsi masjid telah bergeser menjadi semacam tempat hiburan dan rekreasi.

3. Maraknya minuman keras
Salah satu tujuan diturunkannya Islam yaitu, untuk menjaga kesehatan fisik dan rohani manusia, termasuk di dalamnya adalah memelihara akal. Dengan demikian segala sesuatu yang merusak akal tidak akan dilakukan.
Hal inilah yang menyebabkan Islam melarang keras meminum khamr (minuman keras), karena dikhawatirkan manusia akan berbuat kerusakan yang parah di muka Bumi.
Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya Salah Satu Tanda Kiamat itu Merajalelanya Minuman Keras

4. Runtuhnya Kabah di Mekah
Banyak sekali riwayat Hadis yang menceritakan tentang runtuhnya Kabah di akhir zaman menjelang Kiamat nanti. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kabah akan diruntuhkan oleh seorang yang berkaki bengkok berkebangsaan Habasyah.”
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perbanyaklah melakukan thawaf di Baitullah semampu kalian sebelum kalian dihalangi untuk melakukannya, seolah-olah aku melihatnya sedang melakukan hal tersebut. Tanda-tandanya, berkepala dan bertelinga kecil, dia menghancurkan Kabah dengan beliungnya.”
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tandanya orang tersebut berkulit hitam, kakinya bengkok (seperti letter O), dia meruntuhkan batu dinding Ka’bah satu per satu.”

Hari Kiamat 6

5. Pasar-pasar yang berdekatan untuk saling bersaing
Di zaman modern seperti ini, kita dimudahkan dalam membeli barang yang kita inginkan. bisa melalui media online, atau bahkan sudah banyak toko-toko atau tempat perbelanjaan yang berdekatan dan bersaing keras satu sama lainnya.
Mengenai keadaan sekarang ini, kita bisa menghubungkannya dengan salah satu Hadits yang sudah diwartakan oleh Rasulullah SAW. Rasulullah SAW sudah memberikan amanat kepada umat Islam, bahwa akan ada zaman di mana jarak menjadi saling berdekatan. Sehingga, perjalan dari satu pasar menuju pasar lain menjadi mudah.
Abu Hurairah RA meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hari Kiamat belum akan terjadi sampai berbagai fitnah (malapetaka) bermunculan, kebohongan merajalela, dan pasar-pasar menjadi saling berdekatan,”(HR. Ahmad).
Pasar-pasar dikatakan menjadi saling berdekatan, ditilik dari tiga faktor. Pertama, informasi tentang fluktuasi harga yang dapat dengan cepat diketahui. Kedua, perjalanan dari satu pasar menuju pasar yang lain dapat ditempuh dalam waktu singkat, walaupun jaraknya saling berjauhan.
Ketiga, perbedaan harga komoditas perniagaan antar satu pasar dengan pasar yang lain tidak terlalu jauh, dan pergerakannya pun saling mengikuti satu sama lain.

6. Matahari Terbit dari Barat
“Tidak akan terjadi Kiamat sehingga Matahari terbit dari tempat terbenamnya, apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua mereka akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelum itu.” (Riwayat Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairah).
Matahari terbit dari Barat akan terjadi selama satu hari saja, kemudian tertutuplah pintu taubat. Setelah itu, gerakan Matahari pun akan kembali seperti sebelumnya terbit dari timur sampai terjadinya kiamat.

Hari Kiamat 5

7. Manusia tak malu berzinah di tempat umum
Menjelang hari Kiamat nanti, setelah manusia melewati zaman keemasan (dengan turunnya Nabi Isa AS dan dipimpinnya manusia oleh al-Mahdi), manusia akan hidup dalam kondisi yang seburuk-buruknya, layaknya binatang. bahkan lebih buruk dari itu.
Rasulullah SAW menceritakan tentang peristiwa itu sebagaimana yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, “Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, umat ini tidak akan punah, sampai ada laki-laki mendatangi perempuan, lalu menyetubuhinya di jalan. Lantas orang yang terbaik pada saat itu adalah yang mengatakan: ‘Alangkah baiknya jika kamu bersembunyi di balik tembok ini.” (HR Abu Ya’la).
Inilah puncak kebejatan manusia dalam perzinaan yang akan terulang kembali di akhir zaman menjelang Kiamat, pasca wafatnya Nabi Isa As dan Imam Mahdi. Manusia akan kembali ke zaman jahiliyah, bahkan lebih parah.

ZINA MENGUNDANG AZAB

Zina, pergaulan bebas, kemaksiatan terang-terangan telah menjadi trend masyarakat perkotaan hingga ke desa-desa. Mulai dari gemerlap diskotik, warung remang-remang pinggir jalan, hingga acara hajatan dengan organ tunggal sampai tengah malam.
Apalagi seperti terjadi di Korea Selatan, yang baru saja menghapus Undang-Undang Anti-Perzinaan di negaranya, yang telah berlaku sejak 62 tahun lamanya. Demikian Kantor Berita Islam MINA edisi 27 Februari 2015 memberitakan. Alasannya, itu urusan kehidupan pribadi individu. Astaghfirullah.

Zina Menyebar
Jika kemksiatan perzinaan telah menyebar di sebuah daerah, maka itu pertanda mereka telah mengundang azab Allah segera turun kepada mereka.
Seperti diingatkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam sabdanya:

إِذَا ظَهَرَ الزِّنَا وَالرِّبَا فِيْ قَرْيَةٍ، فَقَدْ أَحَلُّوْا بِأَنْفُسِهِمْ عَذَابَ اللهِ

Artinya : “Jika zina dan riba sudah menyebar di suatu kampung, maka sesungguhnya mereka telah menghalalkan azab Allah atas diri mereka sendiri”. (HR al-Hakim, al-Baihaqi dan ath-Thabrani).
Kata dzahara (tampak) maksudnya adalah  menyebar. Artinya, zina dan riba itu telah tampak menjadi fenomena yang tersebar di tengah masyarakat.
Sedangkan kata fi qaryah maksudnya adalah di tengah penduduk kampung dan semisalnya seperti negeri, kota atau daerah.
Menurut al-Minawi, mereka para pelaku perzinaan dan kemaksiatan terang-terangan sesungguhnyalah yang menyebabkan azab itu menimpa mereka, akibat penyimpangan mereka terhadap yang diharuskan oleh hikmah Allah, yaitu penyimpangan mereka terhadap pemeliharaan nasab.
Hadis tersebut menjelaskan bahwa jika zina dan riba telah menyebar di tengah suatu masyarakat, maka itu akan memancing cepatnya turun azab Allah. Keberkahan pun akan segera dicabut dari masyarakat yang seperti itu.
Sebaliknya, keburukan dan kerusakan akan terus mendera masyarakat tersebut, selama mereka tidak berupaya mencegah tersebarnya zina dan riba, mengubah dan menghilangkannya dari kehidupan masyarakat.
Rusak dan kacaunya perekonomian yang berbasis sistem ribawi menjadi bukti hadis tersebut.
Azab karena menyebarnya zina salah satunya adalah tersebarnya penyakit AIDS dan penyakit seksual lainnya. Selain itu, dengan maraknya zina, nasab menjadi campur-baur, tidak jelas. Nilai-nilai dan institusi keluarga pun menjadi porak-poranda.
Dalam hal ini, Organisasi Kesehatan Dunia WHO memperkirakan jumlah pengidap penyakit kencing nanah (gonorrhea) akibat seks bebas setiap tahunnya lebih dari 250 juta orang. Sementara jumlah pengidap penyakit kelamin menular spilis setiap tahunnya mencapai 50 juta orang.
Majalah Amerika The Times tanggal 4 Juli 1983 menyebutkan, 20 juta warga Amerika Serikat mengidap penyakit penurunan kekebalan herpes, dan mengumumkan bahwa di Afrika saja 30 juta orang mati setiap tahun dengan sebab penyakit AIDS yang muncul akibat hubungan seks bebas (zina).
Di samping itu juga muncul penyakit-penyakit lain yang bermacam-macam akibat tersebarnya perzinahan.
Berikutnya akan muncul berbagai permasalahan di tengah masyarakat itu. Masyarakat akan menjelma menjadi masyarakat rendah yang dipenuhi kekejian. Manusia akhirnya kehilangan harkat dan martabat kemanusiaannya.
Tanda Akhir Jaman
Tersebarnya zina dengan seperangkat sarana-sarana pendukungnya merupakan isyarat bahwa hancurnya dunia ini memang semakin dekat, tinggal menunggu waktu. Karenanya negeri ini harus segera bertaubat, jika tidak, ditakutkan adzab Allah akan segera datang.
Sesungguhnya sunnah Allah berlaku pada makhluk-Nya, di mana jika perzinaan merajalela, maka Allah murka kepada mereka. Jika kemurkaan Allah terus berlangsung, maka Dia akan menurunkan adzab-Nya ke bumi. Abdullah bin Mas’ud, berkata, “Tidaklah muncul perzinaan di sebuah negeri, kecuali Allah mengumumkan kehancurannya.”
Dalam sebuah hadits dari Aisyah Radliyallahu ‘Anha disebutkan, suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berkhutbah pada shalat gerhana matahari. Isinya antara lain beliau bersabda:

مَا مِنْ أَحَدٍ أَغْيَرُ مِنْ اللَّهِ أَنْ يَزْنِيَ عَبْدُهُ أَوْ تَزْنِيَ أَمَتُهُ يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ وَاللَّهِ لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلبَكَيْتُمْ كَثِيرًا

Artinya : “Wahai umat Muhammad, tidak ada yang lebih tersinggung melebihi Allah ketika seorang hamba laki-laki dan perempuan berzina. Hai umat Muhammad seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui apa yang aku ketahui niscaya kalian akan banyak menangis dan sedikit tertawa.” (HR Bukhari dan Muslim).
Itulah memang tanda akhir jaman dan tanda kehancuran suatu masyarakat, saat banyak orang tidak malu-malu lagi melakukan zina. Zina tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang hina dan memalukan.
Hal ini dikarenakan banyaknya tontonan zina dan banyaknya orang yang berzina. Sehingga ketika seorang laki-laki ketahuan berzina terasa tidak ada beban asal bertanggungjawab mau menikahi wanita zinanya.
Bahkan ada pandangan lebih baik dan terhormat memiliki wanita simpanan yang illegal, daripada punya lebih dari satu isteri yang sah secara syariat. Na’udzubillah.
Peringatan keras disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, di antaranya:

وَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ يَتَهَارَجُونَ فِيهَا تَهَارُجَ الْحُمُرِ فَعَلَيْهِمْ تَقُومُ السَّاعَةُ

Artinya : “Dan ingatlah manusia-manusia yang buruk yang seenaknya saja melakukan hubungan suami isteri layaknya binatang keledai. Maka pada zaman mereka inilah kiamat akan datang.” (HR Muslim).
Gambaran semacam ini sudah nampak di sekitar kita, terlihat para pelacur yang menjajakan dirinya di pinggir-pinggir jalan, di beberapa tempat keramaian atau taman kota, dan juga yang terjadi di pinggir-pinggir pantai, tempat wisata. Aneka tayangan buka-buka aurat di tv-tv, media online yang menawarkan wanita hingga video-video pornografi, semakin menambah luas jaringan kemaksiatan.
Inilah salah satu di antara tanda-tanda dekatnya hari kiamat, sebagaimana disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam haditsnya:

مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَظْهَرَ الْجَهْلُ وَيَقِلَّ الْعِلْمُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا وَتُشْرَبَ الْخَمْرُ وَيَقِلَّ الرِّجَالُ وَيَكْثُرَ النِّسَاءُ حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً قَيِّمُهُنَّ رَجُلٌ وَاحِدٌ

Artinya : “Di antara tanda-tanda kiamat ialah ilmu terangkat, kebodohan menjadi dominan, arak (minuman keras) menjadi minuman biasa, zina dilakukan terang-terangan, wanita berlipat banyak, dan laki-laki berkurang sehingga lima puluh orang wanita berbanding seorang pria. (HR Bukhari).
Dampak Buruk Zina
Para ulama menyebutkan ada sedikitnya 72 dampak buruk dan dahsyat akibat berbuat zina, yaitu:
  • Dalam zina terkumpul bermacam-macam dosa dan keburukan.
  • Berkurangnya agama dan hilangnya kesempurnaan iman.
  • Dicabutnya cahaya iman.
  • Hilangnya sikap menjaga diri dari dosa.
  • Hilangnya rasa cemburu.
  • Hilangnya rasa percaya diri, sehingga sering was-was, karena doanya orang pezina tidak diterima Allah.
  • Selalu memandang rendah lawan jenis, khususnya pasangan berzinanya.
  • Zina membunuh rasa malu.
  • Sering berlaku tidak sopan.
  • Terkuburnya sifat-sifat mulia dari dirinya.
  • Meningkatnya rasa egois atau keakuannya.
  • Merusak kekhusyuan dalam beribadah.
  • Punahnya keteladanan pada dirinya.
  • Menjadikan dirinya dengan cara-cara hidup seperti binatang, yang tidak mengenal norma-norma susila dan tidak menghormati nilai-nilai kemanusiaan.
  • Menjadikan wajah pelakunya senantiasa lusuh, muram dan gelap.
  • Terbiasa dengan hidup yang kotor dan menjijikan, karenanya berusaha menutupinya dengan penampilannya yang berlebihan.
  • Sifat liar di hati pezina, sehingga pandangan matanya liar dan tidak terkawal.
  • Pezina senantiasa berfikir untuk gonta-ganti pasangan, selingkuh dan tidak setia.
  • Pandai berkata lembut, bersahaja dan pandai merayu, walau sebenarnya ia adalah orang yang kasar dan tidak manusiawi.
  • Tertutupnya hati dan mata batin sehingga sukar menerima nasihat dan kebenaran.
  • Mudah sekali berbuat curang, ingkar, berbohong, melanggar hukum dan membuka lebar-lebar pintu kemunafikan.
  • Membawa hartanya kepada harta yang tidak berkah.
  • Menjadikan pelakunya selalu dalam kemiskinan atau setidaknya merasa demikian sehingga tidak pernah merasa cukup dengan apa yang diterimanya.
  • Malas bershadaqah dan malah menjadikannya menjadi kikir.
  • Selalu merasakan berbeda dan tidak puas atas apa yang didapatnya dengan apa keinginnanya.
  • Menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik di hadapan Allah maupun sesama manusia.
  • Pezina laki-laki berarti telah menodai kesucian dan kehormatan wanita.
  • Jika wanita yang berzina hamil maka masalah-masalah besarpun akan datang menghampirinya, selalu merasa berdosa, tidak tenang hidupnya dan melahirkan generasi yang tidak jelas keturunannya.
  • Aib pelaku zina akan lebih lama membekas dan mendalam karena walaupun akhirnya pelaku zina itu bertaubat dan membersihkan diri dia akan tetap masih merasa bahwa dirinya berbeda dengan orang yang tidak pernah melakukannya.
  • Zina merusak masa depan karena meninggalkan aib yang berkepanjangan.
  • Di mata masyarakat mereka tidak memiliki status sosial yang jelas dengan derajat yang sangat rendah dan dipandang dengan pandangan yang menjijikan serta penuh kebencian.
  • Zina mengeluarkan bau busuk melalui mulut atau badannya. Dan memang hanya orang-orang yang memiliki hati bersih yang dapat mengetahuinya.
  • Perzinaan menyeret kepada terputusnya hubungan silaturrahim.
  • Perzinaan dapat berakibat tergelincirnya pezina menjadi durhaka kepada orang tua, serta menyia-nyiakan keluarga dan keturunannya.
  • Mendorong dirinya untuk melakukan pekerjaan atau mata pencaharian yang haram, berbuat dzalim, bahkan bisa membawa kepada pertumpahan darah serta dosa-dosa besar yang lain.
  • Zina biasanya berkait dengan dosa dan maksiat lainnya yang dilakukan pezina, baik sebelum ataupun sesudahnya seperti minuman keras, judi dan narkoba.
  • Pezina senantiasa merasa tidak pernah ada puasnya, sehingga mencari cara-cara lain, baik dengan obat-obatan ataupun dengan cara-cara seks yang menyimpang.
  • Pezina biasanya memiliki penyakit menular yang berbahaya seperti HIV, AIDS, penyait kelamin spilis, gonorhea (kencing bernanah), dan gatal-gatal berkepanjangan.
  • Kehilangan begitu banyak rasa nikmatnya beribadah dan lezatnya iman.
  • Pezina menuju jalan akhir yang buruk dalam kehidupan menuju kematian (su’ul khotimah).
  • Akibat buruk dan bahaya zina juga menghinggapi lingkungan sekitarnya.
  • Pergaulan bebas mengakibatkan dekadensi moral suatu bangsa, dengan banyaknya remaja yang sudah tidak perawan lagi.
  • Timbulnya pelecehan seksual di banyak tempat, mulai dari jalanan, kendaraan umum hingga di kantor-kantor dan tempat-tempat perbelanjaan.
  • Menjalarnya penyakit menular yang belum pernah dialami sebelumya, yang dimulai penularannya melalui isterinya, anak-anaknya, keluarganya hingga kemudian masyarakat secara keseluruhan.
  • Meningkatnya kasus bunuh diri akibat tidak sanggup menerima perselingkuhan.
  • Muncul kasus kriminalitas seperti suami membunuh isteri atau isteri membakar suami, atau membunuh pasangan gelapnya karena api cemburu yang tidak mendapat kepastian hokum.
  • Maraknya pembuatan dan peredaran film-film dan video-video porno.
  • Banyaknya pengguguran kandungan (aborsi illegal).
  • Perbuatan zina merupakan kejahatan moral terhadap anak. Antara lain lahirnya anak tanpa ayah dengan penderitaannya yang berkepanjangan.
  • Adanya bayi hasil hubungan gelap yang dibuang, bahkan dibunuh oleh orang tuanya.
  • Lahirnya anak-anak yang cacat fisik maupun cacat mental dari rahim ibu yang kotor.
  • Munculnya anak-anak jalanan yang tanpa orang tua.
  • Brutalnya anak-anak korban kehancuran rumah tangga.
  • Tingginya penjualan rokok, miras hingga narkoba yang menjadi teman dan pelarian dari dampak maraknya perzinaan.
  • Penipuan-penipuan yang menjerat kaum wanita oleh para pengusaha yang berdalih penyaluran tenaga kerja, padahal penjualan wanita.
  • Meningkatnya tindak kriminalitas khususnya tindak pidana perkosaan.
  • Meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga.
  • Meningkatnya kejahatan penculikan anak.
  • Meningkatnya kejahatan penjualan orang (trafficking).
  • Mendatangkan rasa tidak aman bagi kaum wanita dan rasa khawatir para orang tua dan suami.
  • Zina dapat menyemai permusuhan dan menyalakan api dendam antara keluarga wanita dengan lelaki yang telah berzina dengannya.
  • Pezina bagaikan virus sosial yang cepat menjangkiti orang-orang terdekat seperti kawan-kawannya, atasannya dan komunitasnya.
  • Perzinaan sangat mempengaruhi jiwa kaum keluarga pezina, di mana mereka akan merasa jatuh martabatnya di mata masyarakat, sehingga menyebabkan mereka merasa rendah diri di hadapan orang lain.
  • Bermunculan macam-macam fitnah dan teror susila, yang membuat orang menjadi takut untuk menikah dan lebih memilih berzina.
  • Bermunculan juga pernikahan di bawah tangan, yang hanya untuk pembolehan perzinaan terselubung.
  • Pemimpin-pemimpin atau pejabat negara yang gemar berzina, maka ia akan semakin korup dan dzalim, sehingga membuat bawahannya atau rakyatnya semakin menderita
  • Hukum dikebiri, dibuat menjadi tidak berdaya untuk menjerat pezina. Maka banyaklah penegak hukum dan ahli-ahli hukum yang sengaja dijerumuskan ke dalam lumpur perzinaan oleh para pezina
  • Oleh orang-orang kafir, perzinaan dianggap sebagai senjata penuh kenikmatan yang paling mengasyikan dan menguntungkan serta ampuh untuk merusak dan menghancurkan akidah umat Islam.
  • Para pezina biasanya kompak dan bersatu dengan berbagai siasat halusnya untuk terus-menerus memerangi dan berupaya keras memadamkan semua penerang hati dan menghinakan tempat-tempat suci serta memfitnah orang-orang beriman.
  • Perzinaan mampu menghipnotis dan mempengaruhi orang-orang yang lemah imannya, sehingga setiap orang akan merasa kasihan dan iba kepada para pezina yang akan dihukum. Apalagi bila perzinaan itu dikemas dengan indahnya tali cinta dan kasih sayang serta kebebasan individu.
  • Perzinaan menjadikan sebab kehancurannya suatu masyarakat yakni mereka semua akan dimusnahkan oleh Allah akibat dosa zina yang tersebar dan yang dilakukan secara terang-terangan.
  • Salah satu sunnatullah (hukum alam) yang diberlakukan pada makhluk-Nya, yaitu ketika zina semarak di mana-mana, Allah akan murka dan kemurkaannya sangat keras, maka pasti kemurkaan itu akan berdampak pada bumi ini dalam bentuk azab dan musibah yang diturunkan.
Na’udzubillaahi min dzalika. Maka, jika kita sudah mengetahui betapa dahsyatnya perzinaan bagi diri, keluarga, lingkungan danm suatu bangsa serta dunia. Tidak ada cara lain kecuali meninggalkannya serta jangan sekali-kali berusaha mendekatinya apalagi terjerumus ke dalamnya.
Allah mengingatkan kita dalam firman-Nya:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

ِArtinya: “Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Isra’ [17] : 32).
Semoga kita terjaga dari kemaksiatan perzinaan. Semoga pula Allah selalu menjaga diri kita, keluarga kita, anak-anak kita, lingkungan masyarakat kita dan bangsa dari darurat kemaksiatan yang merajalela di mana-mana. Amin. (P4/P2).

7 Tanda KIAMAT Yang Sudah Nyata


Sebelumnya kami sudah mencatat 10 Tanda kiamat yang belum nyata, yaitu: Keluarnya asap, keluar Binatang ajaib, gerhana di Maghrib, gerhana di masyriq, gerhana di jazirah arab, keluar Dajjal, Ya'zuz wa Ma'juz, Turunnya Nabi Isa As., keluar matahari dari barat, dan keluar Api dari negeri Adnin (Aden). Disini kami akan mencatat beberapa tanda kiamat yang sudahnya nyata, semoga bermanfaat dan menjadi renungan buat kita semua.
1. Perzinaan Merajalela
Saat ini perzinaan sudah dianggap biasa. Sex diluar nikah merajalela. Tak terhitung lagi berapa jumlah bayi yang dibuang karena orangtuanya tidak sanggup bertanggungjawab.
2. Perilaku Homoseksual dan Lesbian Terus Meningkat
Menurut republika.co.id, pada tahun 2011 jumlah pelaku sek sesama laki-laki lebih dari tiga juta orang, padahal tahun 2009 jumlahnya hanya 800 ribu orang. Dalam satu hadits yang diriwayatkan dari Anas Ra., Rasulullah Saw. bersabda: "Diantara tanda-tanda kiamat itu ialah laki-laki mencukupkan dengan sesama laki-laki, dan para wanita mencukupkan dengan sesama wanita."
3. Bermegah-megah Membangun Mesjid
Mesjid-Mesjid saat ini besar dan indah, tapi jamaah shalat sangat sedikit. Orang bangga jika mampu membangun mesjid yang lebih besar dari mesjid lain, tapi sayangnya kita tidak berlomba-lomba memakmurkan mesjid. Rasulullah Bersabda: "Diantara tanda-tanda kiamat ialah para manusia bermegah-megahan membangun mesjid." (HR. Imam Ahmad, Imam Muslim, dan Imam at-Tirmizi)
4. Wanita Lebih Banyak dari Laki-laki
Dalam faizu al-Qadir, Imam al-Manawi menukil pernyataan Syaikhuna Ibnu al-Hajar bahwa pada akhir zaman banyak yang melahirkan wanita dan sedikit yang melahirkan anak laki-laki. Tanda ini sesuai dengan tanda yang lain yaitu terangkatnya Ilmu dan banyak kejahilan (karena Ulama banyak dari kalangan lelaki).
5. Minuman Keras Merajalela
Tentunya kita sudah melihat sendiri bagaimana maraknya peneguk minuman keras saat ini, bahkan banyak yang mati karena minuman keras oplosan.
6. Pengkhianat dianggap Orang Jujur, dan Orang jujur dianggap pengkhianat
karena semakin banyak pengkhianat dengan penampilan orang jujur, kita tidak bisa membedakan lagi yang mana orang jujur dan yang mana pengkhianat.
7. Bermegah-megah dengan Bangunan
Lihatlah kenyataan hari ini, orang kaya semakin egois dan tidak peduli dengan orang miskin. mereka membangun rumah lebih besar dari mesjid, tapi tidak peduli dengan tetangganya yang kelaparan.
Wallahu A'lam

ZINA BAHAYA, DOSA DAN HUKUMANNYA

Allâh Azza wa Jalla menyebutkan tentang ciri orang-orang yang bahagia yaitu yang menjaga dirinya dan kehormatannya. Allâh Azza wa Jalla berfirman :

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ﴿١﴾الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ﴿٢﴾وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ﴿٣﴾وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ﴿٤﴾وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ﴿٥﴾إِلَّا عَلَىٰ أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ﴿٦﴾فَمَنِ ابْتَغَىٰ وَرَاءَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْعَادُونَ

Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam shalatnya, dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna, dan orang yang menunaikan zakat, dan orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka tidak tercela. Tetapi barangsiapa mencari di balik itu (zina dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” [Al-Mukminûn/23:1-7]

Dalam ayat ini, Allâh Azza wa Jalla menyebutkan bahwa salah satu tanda orang yang beruntung adalah orang yang dapat menjaga kemaluannya. Maka sebaliknya, orang yang tidak menjaga kemaluannya berarti terjatuh dalam tiga ancaman:
Pertama: Menjadi orang yang tidak beruntung.
Kedua: Menjadi orang yang tercela.
Ketiga: Menjadi orang yang melampaui batas.[1]
Allâh Azza wa Jalla juga berfirman.

وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ ﴿٢٩﴾ إِلَّا عَلَىٰ أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ ﴿٣٠﴾ فَمَنِ ابْتَغَىٰ وَرَاءَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْعَادُونَ

“Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka tidak tercela. Maka barangsiapa mencari di luar itu (seperti zina dan homoseks), mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” [Al-Ma’ârij/70:29-31]
Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata, “Aku tidak mengetahui dosa yang paling besar setelah membunuh manusia melainkan zina.”[2]
Allâh Azza wa Jalla juga menyebutkan bahwa dosa zina ini dikaitkan dengan dosa syirik dan dikaitkan dengan dosa membunuh jiwa serta membawa kepada kejelekan, kerusakan, dan kehinaan di dunia dan akhirat. Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ يَلْقَ أَثَامً ﴿٦٨﴾يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا﴿٦٩﴾إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

“Dan orang orang yang tidak mempersekutukan Allâh dengan sembahan lain dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allâh kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina dan barangsiapa melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat, (yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti oleh Allâh dengan kebaikan. Allâh Maha Pengampun, Maha Penyayang.” [al-Furqân/25: 68-70]
BAHAYA ZINA
Saudaraku sesama Muslim, camkanlah bahwa perbuatan zina sangat besar bahayanya. Di antaranya[3]:
1. Menghilangkan kemaslahatan alam.
2. Maksiat yang melemahkan pengagungan terhadap Allâh .
3. Maksiat yang menyebabkan Allâh mengabaikan hamba-Nya.
4. Maksiat yang mengeluarkan hamba dari wilayah ihsân.
5. Menyebabkan tercampurnya nasab (keturunan).
6. Menyebabkan kehancuran rumah tangga.
7. Membawa kerusakan dunia dan agama si pelaku.
8. Membawa siksa di kuburnya dan diancam masuk Neraka.
9. Banyak kehormatan yang terinjak-injak dan terjadinya kezhaliman.
10. Menyebabkan kefakiran dan rizki tidak barokah.
11. Memendekkan umur.
12. Menghitamkan wajah pelakunya.
13. Mencerai-beraikan hati dan membuat hati menjadi sakit.
14. Mendatangkan kegelisahan, kesedihan, dan ketakutan hati.
15. Menghilangkan kebaikan dan amal taat.
16. Menghilangkan nikmat dan mendatangkan adzab.
17. Memalingkan hati dari istiqâmah.
18. Menjadikan pelakunya berada dalam tawanan setan dan penjara syahwat.
19. Menjatuhkan derajat dan kedudukannya di sisi Allâh dan di sisi makhluk-Nya.
20. Melemahkan fungsi akal.
21. Menghapus keberkahan agama dan dunia.
22. Memutuskan hubungan hamba dengan Rabb-nya.
23. Menyebabkan berbagai makhluk berani mengganggu pelakunya.
24. Maksiat adalah bantuan manusia kepada musuhnya, yaitu setan.
25. Menyebabkan hamba melupakan dan melalaikan diri sendiri dan keluarganya.
26. Menghambat perjalanan hati menuju kepada Allâh .
27. Malaikat-malaikat rahmat akan menjauh darinya.
28. Mendekatkan kepada setan-setan yang terlaknat.
29. Menjerumuskan kepada seburuk-buruk maksiat.
30. Menghilangkan rasa malu.
31. Menghilangkan rasa cemburu.
32. Maksiat penyebab kebinasaan di dunia dan di akhirat.
33. Menyebabkan penyakit Gonorhea (kencing nanah), Siphilis, dan Aids yaitu penyakit yang membuat rusak kemaluan dan tubuhnya. Indikasi fisik penyakit ini ialah munculnya luka bernanah di sekitar kemaluan. Sementara itu, indikasi bagian dalam tubuh ditandai dengan infeksi pada hati, usus, lambung, tenggorokan, paru-paru, dan testis (buah zakar). Belum lagi dampak-dampak yang diakibatkan penyakit ini pada jantung dan saluran pembuluh darah sehingga keduanya dapat menyebabkan kelumpuhan, penebalan saluran pembuluh darah, kebutaan, rasa nyeri pada dada, kondisi fisik yang terus memburuk, kanker lidah, dan terkadang TBC.[4]
Saudaraku Muslim, tumbuhkanlah rasa cemburu di dalam hatimu untuk menjaga diri dari perbuatan-perbuatan dosa dan maksiat.
Sa’ad bin ‘Ubadah Radhiyallahu anhu berkata, “Sekiranya aku melihat seorang pria bersama dengan isteriku, tentu aku akan memenggal lehernya dengan pedang (dengan bagian yang tajam)!” Lalu perkataan ini terdengar oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

أَتَـعْجَبُوْنَ مِنْ غَيْـرَةِ سَعْدٍ؟ لَأَنَـا أَغْيَـرُ مِنْهُ ، وَاللّٰـهُ أَغْـيَــرُ مِنّـِيْ

Apakah kalian heran dengan kecemburuan Sa’ad ? Sungguh aku ini lebih cemburu dari dia, dan Allâh lebih cemburu dari aku.”[5]
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :

إِنَّ اللّٰـهَ يَغَارُ ، وَإِنَّ الْـمُؤْمِنَ يَغَـارُ ، وَغَيْـرَةُ اللّٰـهِ أَنْ يَأْتِـيَ الْـمُؤْمِنُ مَا حَرَّمَ عَلَيْهِ

Sesungguhnya Allâh itu cemburu, dan sesungguhnya seorang Mukmin itu juga cemburu. Dan kecemburuan Allâh itu akan timbul bila seorang hamba melakukan apa yang diharamkan oleh Allâh atasnya.”[6]
Saudaraku Muslim, Allâh Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya mengaitkan sifat cemburu kepada orang-orang yang beriman, dimana mereka akan merasa cemburu jika melihat hamba Allâh melakukan hal yang diharamkan. Lantas masihkah tersisa rasa cemburu ini di hatimu apabila justru dirimu sendiri yang mengerjakan perbuatan keji ini???
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkhutbah dalam shalat gerhana (kusuf), kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

يَا أُمَّةَ مُـحَمَّدٍ ! وَاللّٰـهِ مَـا مِنْ أَحَدٍ أَغْيَـرُ مِنَ اللّٰـهِ أَنْ يَـزْنِـيَ عَبْدُهُ أَوْ تَـزْنِـيَ أَمَتُـهُ ، يَا أُمَّةَ مُـحَمَّدٍ ! وَاللّٰـهِ لَوْ تَـعْـلَمُوْنَ مَـا أَعْلَمُ لَضَحِكْـتُمْ قَـلِيْـلًا وَلَبَـكَيْـتُمْ كَـثِـيْـرًا.

Wahai umat Muhammad! Demi Allâh , tidak ada yang lebih cemburu daripada Allâh jika hamba-Nya yang laki-laki atau perempuan melakukan zina. Wahai umat Muhammad! Demi Allâh , sekiranya kalian tahu apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan banyak menangis dan sedikit tertawa.”[7]
Dalam penyebutan dosa besar ini, yaitu zina secara khusus seusai shalat gerhana terdapat suatu rahasia indah yang hanya dapat diketahui dan diamati oleh orang-orang yang mengamatinya secara seksama, yaitu fenomena perbuatan zina merupakan tanda kehancuran alam sekaligus satu tanda-tanda hari Kiamat.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , dari Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Sungguh, aku akan menyampaikan suatu hadits yang aku dengar dari Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak akan ada orang lain yang mendengar darinya yang akan menyampaikannya kepada kalian,

إِنَّ مِـنْ أَشْـرَاطِ السَّاعَـةِ أَنْ يُـرْفَعَ الْعِلْمُ ، وَ يَـظْهَـرَ الْـجَـهْـلُ ، وَيَفْشُوَ الـزِّنَـى ، وَيُـشْـرَبَ الْـخَـمْـرُ ، وَيَذْهَبُ الـرِّجَالُ ، وَتَبْقَى النّـِسَاءُ ، حَتَّى يَـكُوْنَ لِـخَمْسِيْـنَ امْـرَأَةً قَـيّـِمٌ وَاحِدٌ.

Di antara tanda-tanda hari Kiamat adalah hilangnya ilmu, tampaknya kebodohan, banyak diminumnya khamr, maraknya (banyaknya) perzinaan, perginya (sedikitnya) pria, dan tersisa (banyaknya) wanita. Sampai-sampai, lima puluh orang wanita diurus oleh seorang pria.[8]
TINGKATAN DOSA ZINA
Perbuatan zina adalah dosa besar, dan dosa besar zina bertingkat-tingkat sesuai dengan kerusakannya:
1. Seseorang yang berzina dengan banyak orang lebih bobrok (rusak) dan lebih besar dosanya daripada yang berzina dengan satu orang saja.
2. Seseorang yang berzina terang-terangan lebih bobrok (rusak) dan lebih besar dosanya daripada yang berzina secara sembunyi-sembunyi.
3. Seseorang yang berzina dengan wanita yang bersuami lebih bobrok (rusak) dan lebih besar dosanya daripada yang berzina dengan wanita yang tidak bersuami; Karena dalam perbuatan tersebut terdapat kezhaliman, permusuhan dan merusakan istri orang.
4. Seseorang yang berzina dengan istri tetangga lebih bobrok (rusak) dan lebih besar dosanya daripada orang yang berzina dengan selain tetangga; karena itu menimbulkan gangguan terhadap tetangga dan penyimpangan terhadap wasiat Allâh dan Rasul-Nya.
Abdullâh bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu berkata :

سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللهِ n : أَيُّ الذَّنْبِ أَعْظَـمُ ؟ قَالَ : أَنْ تَـجْعَلَ لِلّٰـهِ نِـدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ ، قَالَ : قُلْتُ لَهُ : إِنَّ ذَلِكَ لَعَظِيْمٌ. قَالَ : قُلْتُ : ثُمَّ أَيٌّ ؟ قَالَ: أَنْ تَـقْـتُـلَ وَلَـدَكَ مَخَافَةَ أَنْ يَـطْعَـمَ مَعَكَ. قَالَ : قُلْتُ: ثُمَّ أَيٌّ ؟ قَالَ : أَنْ تُـزَانِـيَ حَـلِـيْـلَـةَ جَارِكَ

Aku bertanya kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Dosa apakah yang paling besar?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Engkau menyekutukan Allâh padahal Dia-lah yang telah menciptakanmu.” Aku katakan kepada beliau, “Itu dosa yang sangat besar.” Kemudian aku bertanya kembali, “Kemudian dosa apa lagi?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Engkau membunuh anakmu karena takut ia makan bersamamu.” Aku bertanya kembali, “Kemudian dosa apa lagi?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Engkau berzina dengan istri tetanggamu.”[9]
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
لَأَنْ يَزْنِـيَ الرَّجُلُ بِعَشْـرَةِ نِسْوَةٍ أَيْسَرُ عَلَيْـهِ مِنْ أَنْ يَـزْنِـيَ بِامْرَأَةِ جَارِهِ
Sekiranya seorang laki-laki berzina dengan sepuluh orang wanita itu lebih ringan daripada ia berzina dengan istri tetangganya[10]
5. Seorang yang berzina dengan istri mujâhid (orang yang berjihad) di jalan Allâh lebih bobrok (rusak dan lebih besar dosanya) daripada yang berzina dengan wanita lainnya; Karena pada hari kiamat nanti akan dikatakan kepada si mujâhid, “Ambillah dari kebaikan pezina itu sesuka hatimu!”[11]
6. Seseorang yang berzina dengan mahramnya (seperti ibunya, kakak perempuan, adik perempuan) lebih jahat, lebih bobrok (rusak dan lebih besar dosanya) daripada yang berzina dengan selainnya.
Hukuman bagi orang yang berzina dengan mahramnya, menurut Imam Ibnul Qayyim rahimahullah adalah dibunuh. Beliau rahimahullah berkata, “Jika perbuatan keji itu dilakukan dengan orang yang masih memiliki hubungan kekeluargaan dari para mahramnya, itu adalah perbuatan yang sangat membinasakan. Dan wajib dibunuh pelakunya bagaimana pun keadaannya. Ini adalah pendapat Imam Ahmad dan yang selainnya.”[12]
Imam Ahmad berdalil dengan beberapa hadits, di antaranya dari Bara’ bin Azib Radhiyallahu anhu , ia berkata, “Aku bertemu dengan pamanku dan ia membawa bendera, lalu aku berkata, “Mau kemana engkau wahai paman ?” Dia berkata, “Aku diutus oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memenggal leher seorang laki-laki dan mengambil hartanya yang telah berzina dengan istri bapaknya (ibu tiri).” [13]
Dosa zina juga bertingkat-tingkat sesuai dengan waktu, tempat, dan kondisi :
1. Orang yang berzina pada malam atau siang bulan Ramadhân lebih besar dosanya daripada yang berzina pada selain waktu tersebut.
2. Orang yang berzina di tempat-tempat yang mulia dan utama lebih besar dosanya daripada yang berzina di selain tempat-tempat tersebut.
Pelaku zina juga bertingkat-tingkat:
1. Seorang yang sudah menikah lebih jelek (buruk) dan lebih besar dosanya daripada yang belum menikah.
2. Orang yang sudah tua lebih jelek dan lebih besar dosanya daripada pemuda.
3. Orang yang alim (orang yang yang berilmu/guru) lebih jelek (buruk) dan lebih besar dosanya daripada orang yang bodoh.
4. Thâlibul ilmi (Penuntut ilmu) lebih jelek (buruk) dan lebih besar dosanya daripada orang awam.
5. Orang yang mampu (kaya) lebih jelek (buruk) lebih besar dosanya dari orang yang fakir dan lemah.[14]

HUKUMAN BAGI ORANG YANG MELAKUKAN ZINA
Hukuman Di dunia
1. Hukuman Bagi Orang Yang Berzina Dan Ia Belum Pernah Menikah:
Allâh Azza wa Jalla berfirman :

الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖ وَلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ ﴿٢﴾ الزَّانِي لَا يَنْكِحُ إِلَّا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لَا يَنْكِحُهَا إِلَّا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ ۚ وَحُرِّمَ ذَٰلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ

Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum) Allâh , jika kamu beriman kepada Allâh dan hari kemudian; dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman. Pezina laki-laki tidak boleh menikah kecuali dengan pezina perempuan, atau dengan perempuan musyrik; dan pezina perempuan tidak boleh menikah kecuali dengan pezina laki-laki atau dengan laki-laki musyrik; dan yang demikian itu diharamkan bagi orang-orang mukmin.” [An-Nûr/24:2-3]
Islam adalah agama hanîf, agama tauhid, agama yang bersih dari syirik, agama yang bersih dan menjaga kehormatan manusia. Agama Islam adalah agama yang adil dan memandang perbuatan zina sebagai perbuatan kotor, jorok, menjijikkan, sangat memalukan, merusak kehormatan dan nasab. Oleh karena itu, Islam menjatuhkan sanksi yang sangat berat bagi pelakunya, sebagaimana disebutkan dalam ayat di atas dan hadits-hadits shahih, sebagai berikut:
1. Berhak mendapatkan murka Allâh Subhanahu wa Ta’ala .
2. Berhak mendapatkan hukuman yang berat.
3. Berhak mendapat cambukan sebanyak seratus kali.
4. Tidak boleh berbelas kasihan kepada pelaku zina.
5. Harus diasingkan selama setahun.
6. Hanya boleh menikah dengan pezina atau orang yang musyrik.
7. Pezina haram dinikahkan dengan seorang mukmin.
8. Berhak mendapatkan ancaman dengan dilipatgandakan adzab dan terhina pada hari Kiamat.
Hukuman Bagi Pezina Yang Telah Menikah:
Apabila pezina tersebut adalah orang yang sudah menikah, baik duda atau janda, maka hukumannya adalah hukuman rajam (dilempari batu sampai mati).
Dari ‘Ubâdah bin ash-Shâmit Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

خُذُوْا عَنّـِيْ ، خُذُوْا عَنّـِيْ ، قَـدْ جَعَـلَ اللّٰـهُ لَـهُنَّ سَبِـيْـلًا : اَلْبِكْـرُ بِالْبِكْرِ جَـلْـدُ مِائَـةٍ وَنَـفْيُ سَنَـةٍ ، وَ الثَّـيّـِبُ بِالثَّـيّـِبِ جَلْـدُ مِائَـةٍ وَالـرَّجْمُ.

Ambillah dariku, ambillah dariku. Allâh telah menetapkan ketentuan bagi mereka; Perjaka yang berzina dengan perawan (hukumannya) dicambuk seratus kali dan dibuang selama setahun, dan laki-laki yang sudah pernah menikah (yang berzina) dengan perempuan yang sudah pernah menikah (hukumannya) adalah dicambuk seratus kali dan dirajam.[16]
Hukuman rajam adalah hukuman bagi orang yang berzina, dimana ia dibenamkan ke dalam tanah sampai sebatas dadanya , kemudian dilempari dengan batu beramai-ramai sampai mati !
Hukuman Di Akhirat
Dari Samurah bin Jundab Radhiyallahu anhu yang mengisahkan tentang mimpi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

…فَانْطَـلَـقْـنَا فَأَتَـيْـنَـا عَلَـى مِثْلِ التَّـنُّوْرِ ، قَالَ: وَأَحْسِبُ أَنَّـهُ كَانَ يَـقُوْلُ: فَإِذَا فِـيْـهِ لَغَطٌ وَأَصْوَاتٌ. قَالَ: فَاطَّـلَعْنَا فِيْهِ فَإِذَا فِـيْـهِ رِجَالٌ وَنِسَاءٌ عُـرَاةٌ ، وَإِذَا هُمْ يَأْتِـيْهِمْ لَـهَبٌ مِنْ أَسْفَلَ مِنْـهُمْ ، فَإِذَا أَتَـاهُمْ ذٰلِكَ اللَّهَبُ ضَوْضَوْا. قَالَ: قُلْتُ لَـهُمَـا-أَيْ الْـمَلَـكَيْـنِ-: مَا هـٰـؤُلَاءِ…؟ قَالَا: وَأَمَّا الِـرّجَالُ وَالنّـِسَاءُ الْعُـرَاةُ الَّذِيْنَ فِـيْ مِـثْـلِ بِـنَاءِ التَّـنُّـوْرِ ، فَـهُمُ الزُّنَـاةُ وَالزَّوَانِـيْ.

… Lalu kami (Nabi dan malaikat yang menemani beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam ) pergi kemudian mendatangi suatu tempat mirip pembakaran (tungku). Dia (perawi) berkata : Aku kira Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ternyata di dalamnya terdengar suara gaduh dan teriakan.’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Maka kami melihat di dalamnya terdapat kaum laki-laki dan wanita yang telanjang. Tiba-tiba datang api yang menyala-nyala dari bawah mereka, ketika api itu mendatangi mereka maka mereka berteriak-teriak.” Beliau bersabda, “Aku berkata kepada keduanya (dua malaikat), “Siapa mereka itu…?” Keduanya berkata, “Adapun kaum laki-laki dan wanita yang telanjang yang berada dalam tungku itu, mereka adalah para pezina.’”[18]
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ثَـلَاثَةٌ لَا يُـكَـلّـِمُـهُمُ اللّٰـهُ يَوْمَ الْقِـيَـامَـةِ وَلَا يُـزَكّـِيْهِمْ (وَلَا يَـنْـظُـرُ إِلَيْهِمْ) وَلَـهُمْ عَـذَابٌ أَلِـيْمٌ: شَيْخٌ زَانٍ، وَمَـلِـكٌ كَـذَّابٌ ، وَعَائِـلٌ مُسْتَـكْبِـرٌ.

Ada tiga golongan manusia yang pada hari Kiamat kelak, Allâh tidak akan berbicara kepada mereka, tidak akan mensucikan mereka (tidak akan memandang mereka), dan mereka mendapatkan siksa yang pedih, yaitu orang lanjut usia yang berzina, raja (penguasa) yang pendusta, dan orang miskin yang sombong.[19]
Itulah hukuman berat yang akan diterima oleh pezina di akhirat.
Semoga naskah singkat ini bisa mengingatkan kita terhadap besarnya resiko dan beratnya hukuman yang harus diterima oleh pelakunya. Semoga Allah k senantiasa memberikan taufiq-Nya kepada kita semua dan senantiasa menjaga kita dari perbuatan-perbuatan dosa.
Dalam hadits lain, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ أَصَابَ ذَنْبًا أُقِيْمَ عَلَيْهِ حَدُّ ذلِكَ الذَّنْبِ ، فَهُوَ كَفَّارَتُـهُ.

Barangsiapa yang melakukan suatu dosa lalu ditegakkan atasnya hukuman atas dosa tersebut, maka hukuman itu merupakan kaffarat (penebus dosa) baginya.” [20]
Jadi, hukuman hadd yang ditegakkan secara syar’i oleh ulil amri (pemerintah) adalah sebagai penghapus dosa tersebut. Namun apabila hukuman hadd tersebut tidak dilaksanakan, maka hukumannya di akhirat tergantung kehendak Allâh, jika Allâh berkehendak maka Allâh akan mengampuninya, dan jika Allâh kehendaki maka Allâh mengadzabnya (menyiksanya). Wallaahul Musta’aan.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun XVI/1434H/2013. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]
_______
Footnote
[1]. Diringkas dari ad-Dâ’ wad Dawâ’ (hlm. 231).
[2]. Ad-Dâ’ wad Dawâ’ (hlm. 230).
[3]. Ad-Dâ’ wad Dawâ’ (hlm. 250-251), Min Mafâsidiz Zinâ, karya Syaikh Muhammad bin Ibrâhîm al-Hamd, dan beberapa tambahan dari kitab-kitab yang lain.
[4]. Fâhisyah Qaumi Lûth, karya Abu ‘Abdirrahman ‘Ali bin ‘Abdul ‘Azîz Musa.
[5]. Shahîh: HR. Al-Bukhâri (no. 6846, 7416) dan Muslim (no. 1499).
[6]. Shahîh: HR. Bukhâri (no. 5223) dan Muslim (no. 2761).
[7]. Shahîh: HR. Al-Bukhâri (no. 1044) dan Muslim (no. 901), dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma.
[8]. Shahîh: HR. Al-Bukhâri (no. 80, 81, 5231, 5577, 6808) dan Muslim (no. 2671 (9)), dari Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu. Ini lafazh Muslim.
[9]. Shahîh: HR. Al-Bukhâri (no. 4477 dan 6811), Muslim (no. 86), at-Tirmidzi (no. 3182), dan an-Nasâ-i (VII/89).
[10]. Shahîh: HR. Al-Bukhâri dalam al-Adabul Mufrad (no. 103), Ahmad (IV/8), dan selainnya.
[11]. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim (no. 1897) (139-140).
[12]. Lihat Raudhatul Muhibbîn (hlm. 318).
[13]. Shahîh: HR. Abu Dâwûd (no. 4457), at-Tirmidzi (no. 1362), an-Nasa-i (VI/109), Ibnu Majah (no. 2607), al-Baihaqi (VIII/237), dan Ahmad (IV/292). Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Irwâ-ul Ghalîl (no. 2351).
[14]. Dinukil dengan sedikit tambahan dari Rasâ-il fii Abwâb Mutafarriqah (hlm. 253-254), karya Muhammad bin Ibrahim al-Hamd.
[15]. Akan tetapi hukuman cambuk seratus kali bagi pezina yang sudah menikah telah dimansûkh (dihapus) sebagaimana dijelaskan oleh Imam asy-Syâfi’i dalam kitabnya ar-Risâlah (no. 380-382).
[16]. Shahîh: HR. Ahmad (V/313, 317, 318, 320), Muslim (no. 1690), Abu Dawud (no. 4415), at-Tirmidzi (no. 1434), dan lainnya dengan sanad yang shahih.
[17]. Sebagaimana dalam hadits Muslim (no. 1695 (23)).
[18]. Shahîh: HR. Bukhâri (no. 7047).
[19]. Shahîh: HR. Muslim (no. 107), an-Nasa-i (V/86), dan Ahmad (II/433).
[20]. Shahîh: HR. Ahmad (V/214, 215), dari Khuzaimah bin Tsâbit Radhiyallahu anhu. Hadits ini shahih dengan beberapa syawâhid (penguat)nya dari shahabat lainnya.