Masjid Agung Umayyah جامع بني أمية الكبير |
|||||||||
|
|||||||||
Letak | Damaskus, Suriah | ||||||||
Koordinat geografi | 33,511944°LU 36,306667°BTKoordinat: 33,511944°LU 36,306667°BT | ||||||||
Afiliasi agama | Islam | ||||||||
Status fungsi | Active | ||||||||
Deskripsi arsitektur | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Jenis arsitektur | Masjid | ||||||||
Gaya arsitektur | Umayyah | ||||||||
Tahun selesai | 715 | ||||||||
Spesifikasi | |||||||||
Kapasitas | 3.000 | ||||||||
Menara | 3 | ||||||||
Bahan | Batu, marmer, tegel, mosaik |
Masjid Agung Umayyah (bahasa Arab: جامع بني أمية الكبير) (bahasa Inggris: Great Mosque of Damascus), berlokasi di kota lama Damaskus, Suriah adalah masjid yang terbesar dan tertua di dunia. Dan dianggap sebagai tempat suci ke empat dalam Islam.[1] Masjid ini dibangun pada masa Khalifah Al-Walid bin Abdul-Malik dari Bani Umayyah tahun 88-97 Hijriyah atau 706-715 Masehi, di kota Damaskus, Suriah, ibu kota Bani Umayyah pada waktu itu. Dibangun di atas runtuhan tempat peribadatan Romawi, tempat menyembah Dewa Yupiter, dengan mengadopsi tipe bangunan Masjid Nabawi di Madinah.
Ciri masjid ini adalah memiliki tiga menara yang merupakan usaha pembuatan menara pertama di daerah Syam
(Suriah dan sekitarnya) dan empat pintu yang dihiasi dengan mosaik.
Sisa-sisa mosaik itu masih ada sampai sekarang di bagian terpenting di
dalam pintu Albarid, pintu barat masjid. Pada masa dahulu masjid ini
menyimpan banyak kitab dan manuskrip.
Setelah penaklukan Arab atas Damaskus tahun 634, masjid dibangun di tempat yang sebelumnya adalah basilika Kristen yang dipersembahkan untuk Yohanes Pembaptis (atau Yahya) sejak zaman kekaisaran Romawi Konstantinus I.
Masjid ini memiliki makam peninggalan suci yang diyakini sampai saat
ini masih berisi kepala Yohanes Pembaptis (Yahya), yang dihormati
sebagai nabi baik oleh Kristen maupun Islam. Juga terdapat berbagai penanda lokasi penting lainnya di dalam masjid dari Syi'ah, diantaranya tempat dimana kepala Husain bin Ali (cucu dari Muhammad) yang disimpan oleh Yazid bin Muawiyah. Makam Saladin berdiri di taman kecil di dinding utara masjid.
Sejarah
Lokasi dimana masjid sekarang berdiri sebelumnya adalah kuil tuhan Hadad di era Aramaean dari akhir Zaman Perunggu dan Zaman Besi. Kehadiran Aramaean terbukti dengan ditemukannya basal ortostat berbentuk sphinx yang digali di sudut timur laut masjid. Lokasi itu kemudian pernah menjadi Kuil Yupiter pada zaman Romawi, kemudian sebuah gereja Kristen yang diperuntukkan kepada Yohanes Pembaptis pada zaman Kekaisaran Romawi Timur
Kekhalifahan Arab
Makna penting keagamaan
Beberapa struktur yang ditemukan di dalam Masjid mengandung arti penting:
- Gerbang masuk (dikenal sebagai "Bāb as-Sā‘at") - Penanda pintu lokasi dimana tahanan Karbalā disuruh berdiri 72 jam sebelum dibawa masuk.[2] Ketika itu, Yazid bin Muawiyah meminta kota dan istana dihias untuk kedatangannya.[2]
Galeri
-
Mihrab
-
Tempat dimana jasad kepala korban perang Karbala disimpan dalam masjid.
-
Mimbar putih penanda tempat dimana Husain bin Ali diadili Yazid bin Muawiyah dan lantai tinggi didepannya untuk menandai dimana tahanan Karbalā berdiri saat itu.
-
-
-
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar