Bangunan Masjid terbesar dan ber-menara pertama
Masjid Agung Damaskus (Foto dari wikipedia)
|
Masjid
Agung Damaskus atau lebih dikenal dengan nama masjid Umayyah, merupakan
masjid terbesar pertama di dunia pada era nya, salah satu masjid tertua
di bumi. Sultan Saladin atau Salahudin Al-Ayubi yang
terkenal itu juga dimakamkan di areal masjid ini di sebuah taman kecil
dibagian utara masjid. Di dalam masjid ini juga terdapat satu makam yang
dipercaya sebagai makam dari Nabi Yahya AS atau oleh kaum Nasrani dikenal dengan nama Johanes Sang Pembabtis (John the Baptist). Masjid ini juga merupakan masjid pertama yang memiliki teknologi jam, sebuah jam matahari yang dibuat oleh Ala Al-Din Abu'l-Hasan Ali bin Ibrahim Ibn al-Shatir (1304 - 1375).
Lokasi Masjid Agung Damaskus
Masjid Agung Damaskus terletak di kawasan jantung kota tua Damaskus, dujung pasar Hamidiyyah. Referensi koordinat : 33.511585° N, 36.306322° E.
View Masjid Agung Damaskus in a larger map
Sejarah Masjid Agung Damaskus
Dalam denah kota tua Damaskus ini, Masjid Agung Damaskus berada di paling ujung kiri atas. |
Kota Damaskus dipercaya sebagai kota tertua yang secara terus menerus berpenghuni di dunia dan Masjid Agung Damaskus terletak di tempat yang dianggap tempat suci selama lebih dari 3000 tahun. Di tahun ke 1000 sebelum masehi, bangsa Aram (Aramaic, Aramain) sudah membangun kuil pemujaan terhadap Hadad dilokasi ini. Hadad dianggap sebagai dewa badai dan dewa petir.
Di awal abad pertama masehi bangsa Romawi menaklukkan kota ini dan mendirikan kuil Temenos, pemujaan untuk Jupiter
diatas reruntuhan kuil Hadad bangsa Aram. Kuil besar yang dibangun oleh
bangas Romawi ini berbentuk empat persegi panjang 385m x 305m dengan
menara di ke empat pojoknya. Beberapa bagian kecil dari tembok kuil itu
masih dipertahankan namun kuilnya sendiri sudah tidak tersisa.
Dipenghujung
abad ke empat masehi kuil Jupiter menjadi tempat suci bagi ummat
Nasrani. Kuil Jupiter diruntuhkan dan berganti dengan sebuah gereja yang
didedikasikan kepada Johanes Sang Pembabtis. Gereja tersebut dipercaya sebagai tempat suci dimana dimakamkan kepala dari Johanes Sang Pembabtis, menjadikan gereja tersebut sebagai tempat ziarah penting di masa Romawi Timur (Bizantium).
Makam Nabi Yahya atau oleh Ummat Nasrani dipanggil sebagai Johanes Sang Pembabtis / John The Baptist |
Masa kekuasaan Islam sampai ke kota Damskus pada tahun 14 Hijriyah (653 M). Ketika panglima Islam Khalid bin Walid memasuki kota Damaskus dari Bab Syarqi (gerbang timur) dan Amru bin Ash memasuki kota Damaskus dari Bab Touma (Thomas Gate). Sementara pasukan Islam di bawah komando Sharbabil lewat Bab Faradis (Orchards Gate), Abu Ubaudah lewat Bab Al-Jabiyah (Water Through Gate) dan Yazid bin Abi Sofyan lewat Bab Shaghir (small Gate).
Sejak
Islam masuk ke Damaskus umat Islam dan Kristen bersepakat untuk membagi
tempat ibadah tersebut menjadi dua bagian, sebelah timur Masjid dan
sebelah barat Gereja. Beribadah secara bersama-sama dalam suatu tempat
yang hanya dipisahkan oleh dinding pemisah. Umat Islam mengumandangkan
azan, sedangkan umat Kristen membunyikan lonceng. Hal tersebut
berlangsung kurang lebih 70 tahun atau sampai tahun 705 M.
Hingga suatu ketika Khalifah Al Walid bin Abdul Malik
menganggap perlu untuk membangun Masjid yang megah sesuai dengan
kebutuhan kaum Muslim dan pemerintahan Islam waktu itu. Berdasarkan
hasil musyawarah antara kedua belah pihak (Islam dan Kristen) maka
sebagai gantinya Khalifah mengizinkan dibangunnya gereja-geraja di
daerah Bab Touma (Thomas Gate) dan sekitarnya. Dalam masa sekitar 10
tahun berdirilah Masjid Agung Damaskus yang besar dan megah dengan
ukuran panjang 150 m dan lebar 100 m. Saat itu Damaskus sudah menjadi
kota terpenting di timur tengah dan ibukota kekhalifahan Islam dibawah
Bani Umayyah.
Arsitektur Masjid Agung Damaskus
Mimbar Masjid Agung Damaskus |
Masjid
Agung Damaskus dibangun begitu megah menjadikannya sebagai masjid
terbesar pada masanya. Pembangunannya melibatkan para pengukir dan
pemahat Koptik, Persia, India dan Bizantium. Komplek Masjid Agung
Damaskus terdiri dari ruang sholat utama, ditambah dengan halaman tengah
yang dapat menampung ratusan jemaah sekaligus. Tata letak masjid
merujuk kepada bangunan masjid Nabawi di Madinah.
Sementara
ruang sholat ke tiga sepanjang 160 meter bagian plafon nya dilapisi
dengan kayu berukir, di dukung dengan tiang tiang kolom dari reruntuhan
bangunan kuil Romawi di sekitar area tersebut termasuk dari gereja Maria
di Antiok. Fasad dari halaman dan arkade nya di tutup dengan warna
marbel, mozaik dari kaca dan lapisan emas. Masjid ini mungkin merupakan
masjid dengan mozaik berlapis emas terbesar di dunia. Dengan lebih dari
400 meter persegi mozaik berlapis emas. Sementara menara masjid ini
didirikan tak jauh dari bekas menara kuil Temenos Romawi.
Menurut
beberapa sumber, masjid Agung Damaskus ini adalah masjid pertama di
dunia yang memiliki bangunan menara secara permanen dan menjadikannya
sebagai bagian dari arsitektur Masjid. Dan perkembangan selanjutnya
bangunan menara yang awalnya bukanlah merupakan tradisi Islam itu telah
menjadi sesuatu yang identik dengan bangunan masjid. Dan telah menjadi
suatu kebutuhan dan menjadi arsitektur Islam yang tak terpisahkan dari
setiap bangunan masjid.
Mihrab Masjid Agung Damaskus |
Masjid
Agung Damaskus sudah beberapa kali mengalami renovasi dan perbaikan
karena kebakaran, tahun 1069, 1401 dan 1893. panel marbel dari tahun
1893 dianggap telah merusak mozaik awal masjid tersebut. Meskipun
demikian beberapa mozaik asli dari abad ke 8M masih dapat dilihat di
masjid ini. Tahun 1340 dan 1488 Khalifah Khalid bin Walid merekonstruksi menara di sudut tenggara masjid yang disebut sebagai menara Isa Almasih. Menara yang dipercaya dan disebutkan dalam sebuah hadis bahwa dari menara itulah Nabi Isa Almasih AS akan turun kembali dunia di ahir zaman untuk menumpas Da’jal Laknatullah.
Yang Istimewa dari Masjid Agung Damaskus
Seperti disebutkan sebelumnya di dalam komplek masjid ini dimakamkan Panglima Islam, Salahuddin Al-Ayubi,
beliau di tahun 1167 bersama pasukan perangnya membebaskan Palestina
dan Masjidil Aqso dari pasukan salib. Salahuddin AL Ayubi adalah
panglima Islam dari suku Kurdi, dilahirkan di Takrit (saat ini masuk
dalam wilayah Irak) tahun 1137.
Di Dalam Masjid Ini juga terdapat makam Nabi Yahya AS putra dari Nabi Zakaria. Nabi Yahya oleh ummat Nasrani disebut sebagai Johanes Sang Pembabtis.
Menjadikan masjid ini tidak hanya ramai di kunjungi oleh Ummat Islam
tapi juga oleh Ummat Nasrani yang hendak berziarah ke Makam tersebut.
Tercatat di tahun 2001 yang lalu (Alm) Paus Paulus Johanes II,
pimpinan tertinggi ummat Katolik Roma berkunjung ke Masjid Agung
Damaskus untuk berziarah. Disebutkan bahwa jenazah Nabi Yahya ditemukan
di bawah reruntuhan gereja ketika proses pembangunan masjid berlangsung.
Disinilah Yazid Bin Muawiyah meletakkan kepala Imam Husein bin Ali di dalam Masjid Agung Damaskus |
Masjid ini juga menjadi saksi sejarah menyakitkan bagi ummat Islam, ketika Khalifah Bani Umayyah di bawah pimpinan Yazid bin Muawiyah memerintahkan untuk membunuh Imam Husein Bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW, dan terjadilah pembantaian di daerah Karbala (Irak) oleh pasukan Yazid terhadap Imam Husein bin Ali
dan keluarga serta pengikutnya di Karbala. Husein bin Ali dipenggal
oleh pasukan bayaran Yazid, kepalanya di bawa ke Damaskus dan kemudian
di pamerkan dalam peti kaca di Masjid Damaskus oleh Yazid.
Salah
satu menara masjid ini yang dibangun kembali oleh Khalifah Khalid Bin
Walid dipercaya sebagai menara putih tempat turunnya Nabi Isa AS di ahir
zaman sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist Rasullullah SAW. Shahih Muslim, Kita Al-Fitan wa Asyrathis Sa'ah, Bab Dzikr Ad-Dajjal 18:67-68 “Aus
bin Aus Ats-Tsaqafi meriwatkan bahwa Rasulullah shalallhu 'alaihi
wasallam bersabda, "'Isa bin Maryam akan turun di Menara Putih sebelah
timur Kota Damaskus." Cukup menarik minat para peziarah ke masjid ini.
Bagian dalam Masjid Agung Damaskus |
Keindahan Masjid Agung Damaskus di waktu malam |
Fasad Masjid di malam hari |
Menara di bagian belakang foto itu terkenal dengan sebutan menara pengantin |
Foto tua masjid Agung Damaskus |
Panorama Masjid Damaskus |
Menara Al-Masih, dipercaya sebagai menara putih yang disebutkan oleh Rasullalloh SAW dalam hadistnya tentang Da'jal |
Dome of Treasury |
Makam Nabi Allah, Yahya Alayhissalam |
Bangnan Makam Salahudin Al-Ayubi Masih dalam komplek Masjid Agung Damaskus |
Makam Salahudin Al-Ayubi |
Referensi
- En.wikipedia-Umayyad Mosque
- Sacretdestination-Great Mosque of Damascus (Umayyad Mosque)
- Republika-Kapankah Menara Masjid Kali Pertama Dibangun?
- Sidamaskus- DAMASCUS The Capital City of Syria
- Existedworlds-Peristiwa Turunnya ‘Isa Alaihissalam di Masjid Menara Putih Damaskus pada Akhir Zaman
- Islamwikia- Husayn ibn Ali
- Republika.co.id-Mengenal Sejarah Menara Masjid
- En.wikipedia-Ibn al-Shatir
- en.wikipedia- Salahuddin Ayyubi
- en.wikipedia-Khalid ibn al-Walid
- Tonyoko- Masjid Agung Umayyah
- Supplemen HU Republika, Jum’at 8 Jan 1999 “Menara, Kemegahan Sevila, kesederhanaan lumpur Afrika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar