Ahli
sejarah beranggapan bahwa dari sepuluh kabilah yahudi yang
bercerai-berai, mereka telah berhijrah keseluruh pelosok dunia,
diantaranya ke Asia, Afrika, Rusia, dan negara negara Arab. Ada lagi
diantara mereka yang menetap di Afrika sampai sekarang ini yaitu
kabilah Flasha di Ethiopia dan kabilah Yambah di Zimbabwe dan Afrika
Selatan, dan yang lainnya ada yang berhijrah ke Jazirah Arabia seperti
ke Bahrain, Khaibar, Madinah, dan Yemen, juga ada lagi yang berhijrah ke
Asia seperti ke Iran, Cina, Jepang,dan Burma, dan sebagian ada yang
berhijrah ke Rusia dan Eropa.
Janji Allah untuk mengembalikan Bani Israel ke Yerusalem (Baitul Maqdis) berlangsung dua kali.
Pertama, yaitu pada
masa Nabi Musa AS. Dengan izin Allah, Nabi Musa menuntun Bani Israel
untuk keluar dari Mesir, membebaskan Bani Israel dari cengkeraman
Fir’aun. Tapi setelah di Baitul Maqdis, mereka melakukan kedurhakaan
lagi. Karena kedurhakaannya itu, maka Bani Israel diazab Allah. Allah
mengirimkan Raja Babilonia, yaitu Nebukadnezar untuk menaklukkan
Yerusalem. Sehingga, sebagian orang Yahudi/Israel dibunuh dengan pedang
dan sebagian lainnya dibawa sebagai budak ke Babilonia.
Kedua, mengumpulnya
Bani Israel untuk yang kedua kali (janji akhir) terjadi mulai tahun
1948, yaitu sejak kaum Yahudi memproklamasikan berdirinya negara Israel.
Dari sinilah eksodus besar-besaran keturunan Yahudi/Israel dari
Amerika, Eropa, dan Uni Sovyet untuk kembali ke Baitul Maqdis. Syarat
untuk dapat diterima menjadi warga negara Israel adalah harus bisa
menunjukkan 4 keturunanannya ke atas dari garis ibu adalah Yahudi murni
Dalam undang-undang Kembali ke Israel (5710 tahun 1950) disebutkan:
“Dianggap sebagai Yahudi adalah seorang individu yang dilahirkan dari seorang ibu Yahudi.”
Jadi yang menetap di negara Israel saat ini adalah keturunan Yahudi Murni.
Saat ini proses kembalinya orang-orang
Yahudi ke negara Israel sedang berlangsung terus. Hal ini menunjukkan
sudah dekatnya azab Allah kepada Bani Israel, yang berarti Armageddon
sudah diambang pintu. Sebuah takdir bagi kehancuran Ghetto Yahudi Israel
yang tidak bisa dihindari.
Nah, sekarang kita bisa melihat sendiri
bahwa semua orang Yahudi yang telah berhijrah, bercerai berai, dan
hilang, mereka datang kembali dari seluruh dunia, berkumpul di satu
tempat dan membentuk satu negara Israel. Perkumpulan dan kembalinya
Ashbat Yahudi ke tanah Palestine merupakan suatu hikmah dan hal yang
sangat penting demi untuk membuktikan ketepatan janji Allah bagi
hambanya yang soleh dan beriman bahwa mereka akan mendapat kemenangan
yang gemilang di masa mendatang Insya Allah. Karena jika orang-orang
Yahudi tidak kembali berkumpul dan bercampur-baur di satu tempat, maka
bagaimana mereka akan dibinasakan sehabis-habisnya dengan apa yang
mereka kuasai.
Kita sebagai muslim berkeyakinan sesuai
dengan ajaran yang telah diterapkan dalam Al-Quran bahwa di akhir zaman
sebelum kedatangan Isa Al-Masih, orang orang Yahudi yang telah terusir,
bercerai-berai dan berhijrah ke seluruh pelosok dunia akan berkumpul
kembali ketempat asal mereka di Palestina. Inilah yang sekarang kita
saksikan bahwa seluruh orang-orang Yahudi berkumpul dan bercampur-baur
setelah mereka bercerai berai sesuai dengan firman Allah
“Dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil “Diamlah di negeri ini, maka apabila datang masa berbangkit, niscaya Kami datangkan kamu dalam keadaan bercampur baur” (Q.S. Al Israa’, 104)“Dan Apabila datang saat hukuman bagi kejahatan yang kedua (Kami datangkan orang orang lain) untuk menyuramkan muka muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabi-habisnya apa saja yang mereka kuasai” ( Q.S. Al Isra’ 7)
Tidak akan datang hari kiamat sehingga
kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi dan membunuh mereka. Sehingga
bersembunyilah orang-orang Yahudi dibelakang batu atau kayu, kemudian
batu atau kayu itu berkata, “Wahai orang Muslim, wahai hamba Allah, ini
ada orang Yahudi dibelakang saya, kemarilah dan bunuhlah dia!” Kecuali
pohon Gharqad (yang tidak berbuat demikian) karena ia termasuk pohon
Yahudi. (HR. Bukhari dan Muslim). (dp/dais)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar