Tanda-tanda Akhir Zaman

Hari kiamat itu mempunyai tanda, bermulanya dengan tidak laris jualan di pasar, sedikit saja hujan dan begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan. Ghibah menjadi-jadi dan merata-rata, memakan riba, banyaknya anak-anak zina, orang kaya diagung-agungkan, orang-orang fasik akan bersuara lantang di masjid, para ahli mungkar lebih banyak menonjol dari ahli haq.Wallahu'alam Bish-shawab


Selasa, 29 Desember 2015

Terbelahnya Bulan, Satu dari Tanda Kiamat yang Telah Terjadi


Tanda kiamat yang dikabarkan oleh Allah dan Rasul-Nya ada yang telah terjadi. Salah satu tanda kiamat tersebut adalah terbelahnya bulan. Tanda kiamat ini termasuk tanda sughra.

Terbelahnya Bulan, Satu dari Tanda Kiamat yang Telah Terjadi
Ilustrasi

Nubuwat Terbelahnya Bulan

Allah swt berkalam:
اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ
Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan. (Al-Qamar [54]: 1).
Dari Ibnu Mas‘ud ra, dia berkata:
 
انْشَقَّ الْقَمَرُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شِقَّتَيْنِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اشْهَدُوا
 
Pada masa Rasulullah saw bulan terbelah menjadi dua bagian. Maka Rasulullah saw bersabda, “Lihatlah (kajadian ini) oleh kalian semua!” (HR. Al-Bukhari: Tafsîr Al-Qur’an hadits no. 4865 [Fath Al-Bârî (8/483)]; Muslim: Shifah Al-Qiyâmah, hadits no. 2800.[Muslim bi Syarh An-Nawawi (9/139)].)
Dari Ibnu Mas‘ud ra, dia berkata:
 
بَيْنَمَا نَحْنُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِنًى إِذَا انْفَلَقَ الْقَمَرُ فِلْقَتَيْنِ فَكَانَتْ فِلْقَةٌ وَرَاءَ الْجَبَلِ وَفِلْقَةٌ دُونَهُ فَقَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اشْهَدُوا
 
Saat kami bersama Rasulullah saw di Mina, maka terbelahlah bulan menjadi 2 bagian. Satu bagian berada di belakang bukit Mina, sedangkan yang sebagian lagi di tempat lain. Maka Rasulullah saw bersabda, “Lihatlah (kajadian ini)!” (HR. Al-Bukhari: Tafsîr Al-Qur’ân hadits no. 4864 [Fath Al-Bârî (8/483)]; Muslim: Shifah Al-Qiyâmah, hadits no. 2800.[Muslim bi Syarh An-Nawawi (9/139)]. Hadits tersebut memakai redaksi Imam Muslim.)
Dari Anas bin Malik ra, dia berkata:
 
أَنَّ أَهْلَ مَكَّةَ سَأَلُوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُرِيَهُمْ آيَةً فَأَرَاهُمْ انْشِقَاقَ الْقَمَرِ مَرَّتَيْنِ
 
Penduduk Mekah meminta kepada Rasulullah saw agar diperlihatkan kepada mereka suatu mukjizat, maka beliau pun memperlihatkan kepada mereka terbelahnya bulan sebanyak dua kali. (HR. Al-Bukhari: Tafsîr Al-Qur’ân hadits hadits no. 4867 [Fath Al-Bârî (8/483)]; Muslim: Shifah Al-Qiyâmah, hadits no. 2802.[Muslim bi Syarh An-Nawawi (9/139)]. Hadits tersebut memakai redaksi Imam Muslim.)

Penjelasan nubuwat terbelahnya bulan

Dalam ayat dan hadits-hadits terdapat isyarat bahwa hari Kiamat sudah dekat dan masa kehancuran dunia beserta isinya akan segera datang. Sedangkan terpecahnya bulan merupakan salah satu pertanda dari hari Kiamat tersebut.
Mengenai hal ini, Ibnu Katsir menukil khutbah yang disampaikan oleh Hudzaifah ra di hadapan orang-orang, dia berkata, “Ingatlah, hari Kiamat benar-benar sudah dekat. Bukankah bulan sudah terbelah? Dan bukankah dunia ini akan hancur-lebur? Ingatlah, (mulai) hari adalah masa finish (akhir dari perbuatan buruk), sedangkan besok adalah masa perlombaan (dalam hal kebajikan).”
Dalam satu atsar, Ibnu Mas‘ud berkata:
خَمْسٌ قَدْ مَضَيْنَ اللِّزَامُ وَالرُّومُ وَالْبَطْشَةُ وَالْقَمَرُ وَالدُّخَانُ
 
Lima pertanda (hari Kiamat) telah berlalu (dari hadapan kita), yaitu, runtuhnya kekaisaran Roma, tragedi penyiksaan, (terbelahnya) bulan, dan (munculnya) kabut atau asap. (Lihat kedua atsar ini dalam Tafsîr Ibnu Katsîr, 4/262)
Imam An-Nawawi menukil dari Al-Qadhi, dia berkata, “Terbelahnya bulan merupakan di antara mukjizat besar Rasulullah saw. Hal terbukti dengan banyaknya para sahabat yang meriwayatkan peristiwa ini, apalagi secara jelas hal tersebut dicantumkan dalam Al-Qur’an.”
Imam An-Nawawi juga mengutip dari Imam Az-Zujaj, dia berkata, “Sebagian tukang bid‘ah ada juga yang mengingkari hal ini. Hal itu disebabkan kebutaan hati mereka. Padahal logika pun tidak dapat mengingkarinya, sebab bagaimanapun bulan juga makhluk. Dengan demikian Allah swt Mahakuasa untuk berbuat apa saja terhadap makhluk-Nya, sebagaimana Dia juga berkuasa untuk menghancurkannya, bahkan menghilangkannya sama sekali.” (An-Nawawi, Muslim bi Syarh An-Nawawi, 9/140)
Pernyataan Imam Az-Zujaj ini sangat bagus. Di situ disebutkan bahwa akal tidak dapat mengingkari peristiwa ini. Pernyataan terakhir ini menunjukkan bahwa pembuktian (melalui ilmu pengetahuan) tentang masalah ini juga tidak boleh ditinggalkan. Lebih-lebih pengetahuan abad modern menunjukkan kebenaran atas hadits ini. Terbukti hasil foto geologis bulan semakin memperkuat akan terjadinya hal ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar