Meski berbeda dalam pengistilahan
dan sudut pandang dalam mengelompokkan tanda-tanda kiamat, para ulama
menyepakati bahwa munculnya Dajjal adalah salah satu tanda kiamat kubra
(besar).
Munculnya Dajjal termasuk salah satu dari sepuluh tanda kiamat
kubra sebagaimana disabdakan Rasulullah saw: “Sesungguhnya kiamat itu tidak
akan datang sehingga kalian melihat sepuluh tanda sebelumnya. Kemudian beliau
menyebut asap, dajjal, binatang (yang keluar dari perut bumi), terbitnya
matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam as, Ya’juj wa Ma’juj, tiga gempa
bumi, yaitu di timur, barat dan di jazirah Arab, yang terakhir ialah keluarnya
api dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat berkumpulnya mereka.” (HR.
Muslim)
Ciri Fisik dan Sifat Dajjal
Berdasarkan beberapa riwayat hadits berikut ini ciri-ciri Dajjal:
- Dajjal adalah laki-laki keturunan Adam. Ia seorang pemuda Yahudi berkulit merah,
- Bertubuh pendek,
- Berambut keriting,
- Dahinya lebar,
- Pundaknya bidang,
- Matanya yang sebelah kanan buta, dan matanya ini tidak menonjol keluar juga tidak tenggelam, seperti buah anggur yang masak.
- Pada mata sebelah kirinya terdapat daging tumbuh yang lebih tebal dari sudutnya.
- Di antara kedua matanya terdapat tulisan huruf ka fa ra secara terpisah yang dapat dibaca oleh setiap mukmin baik buta huruf maupun pandai menulis.
- Ciri menonjol lainnya adalah bahwa ia mandul, tidak punya anak.
Waktu dan Tempat Keluarnya Dajjal
Mengenai
penjelasan tentang kapan dan dari arah mana Dajjal akan keluar, maka
riwayat-riwayat yang ada tidak memberikan informasi yang pasti. Hadits Tamim Ad
Dari yang diriwayatkan oleh Fatimah binti Qais menjelaskan posisi Dajjal berada
di Laut Yaman. Sedangkan janji Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang
tempat keluarnya Dajjal adalah di wilayah Khurasan.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Ketahuilah bahwa dia berada di laut Syam atau laut Yaman. Oh tidak, bahkan ia akan datang dari arah timur. Apa itu dari arah timur? Apa itu dari arah timur... Dan beliau berisyarat dengan tangannya menunjuk ke arah timur." [1].
Diriwayatkan dari Abu Bakar Ash-Shiddiq ra, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepada kami: "Dajjal akan keluar dari bumi ini di bagian timur yang bernama Khurasan. "[2].
Dari Anas ra, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Dajjal akan keluar dari kampung Yahudiyyah kota Ashbahan bersama tujuh puluh ribu orang Ashbahan. "[3]
Ibnu Katsir berkata, "Maka Dajjal akan mulai muncul dari Ashbahan, dari suatu kampung yang bernama Al-Yahudiyyah. " [4]
Tanda-tanda Kemunculan Dajjal
Dari hadits
Tamim Ad Dari disimpulkan bahwa tanda tanda kemunculan Dajjal adalah ;
pohon-pohon kurma di desa Nakhl Baisan (Palestina) tidak bisa berbuah lagi,
keringnya air danau Thabaria di Palestina dan keringnya mata air Zughar
(Syiria) yang biasa mengairi perkebunan sekitarnya. (HR. Muslim 18 : 83)
Adapun kondisi zaman dimana Dajjal muncul, maka dunia saat itu berada dalam suasana yang sangat kacau. Kedzaliman merata pada setiap muslim, dan peperangan terjadi tanpa mengenal henti. Zaman Dajjal adalah era peperangan dan pembantaian, meski masa itu Al Mahdi sudah datang, akan tetapi keadilan belum mampu ditegakkan. Yang demikian itu disebabkan banyaknya musuh dan lawan yang harus ditumpas oleh Al Mahdi, padahal kekuatan Al Mahdi sangat terbatas.
Di manakah Dajjal Saat ini ?
Para ulama
berbeda pendapat tentang keberadaan Dajjal saat ini, juga mereka berbeda
tentang keberadaannya, apakah sudah diciptakan atau belum. Pendapat yang shahih
adalah bahwa Dajjal sudah diciptakan, saat ini ia berada di sebuah pulau
terpencil dan sedang menunggu ketentuan Allah untuk dapat keluar dari penjara
yang mengurungnya. Hal itu sebagaimana hadits Tamim Ad Dari yang pernah
berjumpa dengan Dajjal di sebuah pulau terpencil saat perahu yang ia naiki
bersama kawan kawannya karam di laut. Tamim bertemu dengan Dajjal dan Al
Jasasah, sedang Dajjal saat itu kedua tangannya terbelenggu ke kuduknya, antara
kedua lututnya dan mata kakinya dirantai dengan rantai besi.
Lamanya Dajjal Menetap di Bumi
Dajjal akan tinggal
di bumi selama 40 hari, satu hari pertama bagai satu tahun, satu hari kedua
bagai satu bulan dan satu hari ketiga bagai satu pekan. Hari hari berikutnya
sebagaimana biasa. Dalam keadaan seperti ini setiap muslim tetap melaksanakan
shalat sebagaimana hitungan satu tahun, satu bulan dan satu pekan (HR. Muslim).
Tentang riwayat yang menunjukkan lamanya Dajjal menetap di bumi selama 40 tahun, maka Syaikh Nashiruddin Al Al Bani memberikan komentarnya : “Terdapat perbedaan pendapat, apakah empat puluh tahun ataukah empat puluh hari empat puluh malam malam sebagaimana telah disebutkan pada riwayat-riwayat lain. Yang benar dan yang harus dipastikan adalah pendapat kedua (40 hari dan 40 malam). Sebab hadits-haditsnya lebih shahih dan jumlahnya lebih banyak sebagaimana akan dijelaskan kemudian.”
Fitnah Dajjal yang Mengerikan
Fitnah
Dajjal merupakan fitnah paling besar di antara fitnah-fitnah yang ada semenjak
Allah menciptakan Adam hingga datangnya hari kiamat. Hal ini disebabkan Allah
memberikan hal-hal yang luar biasa padanya yang memukau dan membingungkan akal
pikiran.
Dari
beberapa hadits disimpulkan bahwa di antara fitnah Dajjal adalah sebagai
berikut :
Dajjal
datang dengan membawa surga dan neraka, siapa yang masuk ke surga Dajjal maka
Allah akan mengazabnya dengan neraka Allah, dan barang siapa yang bersabar
dengan neraka Dajjal, ia akan masuk surga yang sesungguhnya.
Dajjal mampu
menghidupkan kembali orang yang telah mati, sehingga banyak manusia yang
menyangka bahwa ia adalah tuhan yang sesungguhnya.
Tidaklah
suatu penduduk negeri yang disinggahi Dajjal lalu mengingkarinya, melainkan
sawah ladangnya akan hancur, hewan ternaknya akan mati kelaparan dan negerinya
menjadi gersang, sedang yang beriman kepada Dajjal akan memperoleh berbagai
kesenangan hidup, makanan yang melimpah, tanaman yang subur dan binatang yang
memiliki banyak susu. Yang demikian itu karena Dajjal diberi kemampuan untuk
memerintahkan langit agar menurunkan hujan dan memerintahkan bumi untuk
mengeluarkan tumbuhan.
Di antara
fitnahnya adalah ia akan memaksa seorang manusia, lalu membunuh dan memotongnya
dengan gergaji hingga tubuhnya terbelah menjadi dua, lalu dihidupkan kembali
manusia tersebut dan memaksanya agar beriman kepadanya.
Dajjal mampu
mendatangi sebuah bangunan yang diruntuhkan, kemudian ia meminta agar semua
harta simpanannya keluar, maka secara tiba-tiba harta itu akan beterbangan
mengikutinya seperti sepasukan lebah yang terbang.
Terbunuhnya Dajjal di Tangan Isa Al Masih
Setelah
perjalanan panjangnya di muka bumi untuk menebar fitnah, maka di hari terakhir
dari pengembaraannya sampailah Dajjal di Palestina (Syam), lalu bertemu dengan
pasukan Al Mahdi yang baru saja kembali dari penakhlukkan Konstantin. Saat itu
Al Mahdi telah bersama Isa as. Ketika Dajjal melihat nabi Isa as. tubuhnya
meleleh seperti melelehnya garam dalam air, lalu nabi Isa as. mengejarnya,
sampailah ia di sebuah tempat yang bernama Pintu Lud, di situlah nabi Isa
menikam Dajjal dengan tombaknya, kemudian tombak yang berlumuran darah itu
ditunjukkan kepada kaum muslimin.
Selanjutnya 70.000 kaum Yahudi yang bersama Dajjal akan dibunuh semuanya, hingga mereka bersembunyi di pohon dan batu batu, namun pohon dan batu batu tersebut dapat berbicara dan memberitahukan keberadaan Yahudi yang bersembunyi di baliknya, kecuali pohon gharqad.
Dan dengan terbunuhnya Dajjal -semoga Allah melaknatnya- maka berakhirlah fitnah terbesar itu, dan Allah menyelamatkan orang-orang yang beriman dari kejahatannya dan kejahatan para pengikutnya melalui tangan Ruh Allah dan kalimat-Nya, yaitu Isa Ibnu Maryam 'alaihissalam dan pengikut-pengikut beliau yang beriman.
Cara Berlindung dari Fitnah Dajjal
Di bawah inilah sebagian petunjuk yang beliau berikan kepada umatnya supaya
selamat dari fitnah yang sangat besar ini yang kita memohon perlindungan kepada
Allah agar Dia menyelamatkan dan menjauhkan kita darinya:
- Berpegang teguh dengan Dinul Islam dan bersenjatakan iman dan mengetahui nama-nama dan sifat-sifat Allah yang baik yang tidak bersekutu padanya dengan seorang pun, sehingga ia mengerti bahwa Dajjal adalah manusia biasa yang makan dan minum sedangkan Allah Maha Suci dari semua itu.
- Memohon perlindungan kepada Allah dari fitnah Dajjal, khususnya pada waktu shalat. Hal ini banyak dimuat dalam hadits-hadits shahih, antara lain yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, dan Nasai dari Aisyah, isteri Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bahwa beliau biasa berdo'a dalam shalatnya dengan mengucapkan:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ ...
"Ya
Allah, aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur, dan aku berlindung kepada-Mu
dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal..."
Imam Bukhari meriwayatkan dari Mush'ab bin Sa'ad bin Abi
Waqash, ia berkata, "Sa'ad memerintahkan lima perkara yang diperintahkan
oleh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, antara lain mengucapkan do' a:
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا يَعْنِي فِتْنَةَ الدَّجَّالِ
"... Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari fitnah
dunia -yakni fitnah Dajjal." [5]
- Menghafalkan beberapa ayat dari surat Al-Kahfi. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam menyuruh membaca beberapa ayat permulaan surat Al-Kahfi untuk menolak fitnah Dajjal, dan beberapa riwayat menyebutkan ayat-ayat terakhir surat Al-Kahfi, yakni dengan membaca sepuluh ayat awal surat Al-Kahfi atau sepuluh ayat pada akhir surat. Di antara hadits-hadits yang berkenaan dengan hal itu ialah yang diriwayatkan Muslim dari hadits An-Nawwas bin Sam'an yang sangat panjang, yang dalam hadits tersebut Rasulullah saw bersabda: "Maka Barangsiapa di antara kamu yang mendapatinya (mendapati zaman Dajjal), hendaklah ia membacakan atasnya ayat-ayat permulaan surat Al-Kahfi. "[6]
Penutup
Demikian
uraian yang menggambarkan tentang Dajjal yang menjadi salah satu tanda
kiamat sughra. Semoga menambah wawasan dan keimanan kita kepada Hari
Akhir.
(Disarikan dari buku Fitnah dan Petaka Akhir Zaman)
[1] Shahih
Muslim 18:83
[2] Jami'
Tirmidzi dengan Syarahnya Tuhfatul Ahwadzi, Bab Maa Saa-a min Aina
Yakhruju Ad-Dajjal 6: 495.
[3] Al-Fathur
Rabbani Tartib Musnad Ahmad 24: 73. Ibnu Hajar berkata, "Shahih. "
Periksa: Fathul-Bari 13: 328).
[4] An-Nihayah
fil Fitan wal Ma-lahim 1: 128
[5] Shahih
Bukhari, Kitab Ad-Da 'awat, Bab Ta'awwudz Min 'Adzab Al-Qabr 1:174
[6] Shahih
Muslim, Kitab Al-Fitan, Bab Dzikrid Dajjal 18: 65
Tidak ada komentar:
Posting Komentar