Tanda-tanda Akhir Zaman

Hari kiamat itu mempunyai tanda, bermulanya dengan tidak laris jualan di pasar, sedikit saja hujan dan begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan. Ghibah menjadi-jadi dan merata-rata, memakan riba, banyaknya anak-anak zina, orang kaya diagung-agungkan, orang-orang fasik akan bersuara lantang di masjid, para ahli mungkar lebih banyak menonjol dari ahli haq.Wallahu'alam Bish-shawab


Selasa, 29 Desember 2015

Penaklukan Baitul Maqdis, Satu dari Tanda Kiamat yang Telah Terjadi


Tanda-tanda kiamat (sughra) yang telah terjadi di antaranya adalah :

1. Wafatnya Rasulullah saw.
2. Penaklukkan Baitul Maqdis yang terjadi pada masa Amirul Mukminin Umar ra.
3. Kematian massal.

Hal ini didasarkan pada hadits dari Auf bin Malik yang berkata, “Aku menghadap Rasulullah saw pada saat beliau berada di sebuah tenda yang terbuat dari kulit ketika perang Tabuk. Beliau bersabda,

اعْدُدْ سِتًّا بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ مَوْتِي ثُمَّ فَتْحُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ ثُمَّ مُوْتَانٌ يَأْخُذُ فِيكُمْ كَقُعَاصِ الْغَنَمِ ثُمَّ
 
“Ingatlah olehmu bahwa akan terjadi 6 pertanda hingga datangnya hari Kiamat nanti: (1) kematianku, (2) penaklukkan Baitul Maqdis, (3) kematian massal yang membinasakan kalian bagaikan kambing yang tiba-tiba mati… . (HR. Al-Bukhari: Al-Jizyah wa Al-Muwada’ah, hadits no. 3176 [Fath Al-Bârî (6/320)])


Penaklukan Baitul Maqdis, Satu dari Tanda Kiamat yang Telah Terjadi
Masjid Al-Aqsha di Baitul Maqdis Palestina

Dr. Ahmad Al-Mubayadh menerangkan dalam bukunya Mausu’ah fitan wal malahim wa asyaratus sa’ah bahwa lafal mutan dengan di-dhammah-kan mim-nya bermakna kematian. Ada juga yang mengatakan, “Lafal ini digunakan untuk mununjuk suatu peristiwa kematian massal yang artinya juga identik kematian.” Dikatakan, “Pertanda ini muncul dalam bentuk wabah kolera ‘amwas pada masa Khalifah Umar ra.” Pendapat terakhir inilah yang kami nilai lebih tepat, sebab dhamir pada lafal fikum menunjuk pada para sahabat, terbukti pada zaman itu banyak sekali para sahabat yang meninggal dunia.

Demikian juga Rasulullah saw menyifati kematian massal ini dengan qu‘ash al-ghanam. Maksud lafal tersebut adalah wabah penyakit yang mirip dengan wabah yang menimpa kambing sehingga kambing tersebut mati secara tiba-tiba. Ternak yang terjangkiti wabah itu ditandai dengan keluarnya darah dari hidung hingga hewan tersebut mati secara tiba-tiba. (Fath Al-Bârî, 6/321) Inilah isyarat yang menunjukkan bahwa kematian para sahabat disebabkan karena wabah penyakit.

Di antara yang menguatkan pendapat ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah:


ثُمَّ دَاءٌ يَظْهَرُ فِيكُمْ يَسْتَشْهِدُ اللَّهُ بِهِ ذَرَارِيَّكُمْ وَأَنْفُسَكُمْ وَيُزَكِّي بِهِ أَعْمَالَكُمْ.
 
Kemudian muncullah wabah penyakit di tengah-tengah kalian yang dengan wabah itu Allah swt mematikan keturunan dan diri kalian serta mensucikan amalan kalian. (HR. Ibnu Majah: Al-Fitan, hadits no. 4042, Sunan Ibnu Majah, 2/1341)

Hadits ini merupakan hadits yang datang dari jalur lain. Sebagaimana halnya hadits yang telah disebutkan di muka, hadits ini secara jelas menegaskan bahwa kematian massal para sahabat disebabkan oleh wabah yang menimpa mereka. Pendapat ini juga diperkuat oleh atsar yang diriwayatkan oleh Al-Hakim dari Asy-Sya‘bi:


أَنَّ عَوْف بْن مَالِك قَالَ لِمُعَاذٍ فِي طَاعُون عِمَوَاسٍ أَنَّ رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِي: اُعْدُدْ سِتًّا بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَة, فَقَدْ وَقَعَ مِنْهُنَّ ثَلَاث, يَعْنِي مَوْته صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفَتْح بَيْت الْمَقْدِس وَالطَّاعُون, قَالَ وَبَقِيَ ثَلَاث فَقَالَ لَهُ مُعَاذ: أَنَّ لِهَذَا أَهْلًا
 
Sesungguhnya Auf bin Malik berkata kepada Mu‘adz terkait wabah amwas (wabah kolera), “Rasulullah saw bersabda kepadaku, ‘Ingatlah 6 tanda hari Kiamat.’ 3 di antaranya benar-benar telah terjadi, yaitu: wafatnya Rasulullah saw, penaklukkan Baitul Maqdis, dan wabah kolera. Sedangkan 3 pertanda lainnya belum terjadi. Maka berkatalah Mu‘adz kepada Auf bin Malik, “Sungguh, orang ini adalah ahli dalam bidang ini.” (Fath Al-Bârî, 6/321).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar