kali ini saya akan membahas tentang RAMALAN SUKU MAYA tentang Hari Kiamat . saya dapet cerita dari blog mas arditeach.wordpress.com , saya sangat khawatir kalok Ramalan tersebut bener bener terjadi, langsung aja yok kita baca !!
RAMALAN SUKU MAYA |
RAMALAN SUKU MAYA - KALENDER SUKU MAYA |
semoga Ramalan ini dapat memotivasi Anda ke jalan hidup yang lebih baik !! amin
Ramalan Bangsa Maya mengatakan : Akhir dunia akan ditandai dengan perselisihan dan perang nuklir
Dalam
Berbagai Ajaran Agama, semua yang bermula pasti akan berakhir. Seperti
halnya ada siang akan diikuti oleh malam, adanya sehat pasti akan
diikuti datangnya sakit dan adanya sifat jahat pasti akan diimbangi
oleh kebaikan. Tinggal bagimana kit amenyikapi semua hal tersebut untuk
tetap menjaganya sesuai dengan kehidupan seperti apa yang kita
inginkan.
Ada
sebuah cerita dan ramalan menarik yang dapat diambil dari setiap
ajaran agama dan ramalan para ahli sufi. Dalam mitos-mitos kuno, setiap
masa atau kaum memiliki era dan kepercayaan bagimana dunia akan
berakhir. Namun disetiap waktunya ramalan tersebut menjadi satu hal yang
patut diperhitungkan dan mana yang benar. Menurut para ahli arkeolog,
Ramalan Nostradamus dan Para Sufi Bangsa Mayalah yang paling tersohor.
Kalender
Bangsa Maya hingga saat ini disebutkan adalah kalender yang paling
akurat yang pernah ada di bumi. Sudah banyak kejadian dan fenomena
mereka kumpukan dan diterangkan dalam sebuah simbol-simbol dan karakter
untuk meramal kehidupan budaya dan akhir jaman. Salah satunya
perhitungan kalender menyebutkan bahwa tepatnya tanggal 21 Desember
2012, merupakan “End of Times”. Maksud kata ini masih banyak
diperdebatkan oleh para ilmuwan dan arkeolog namun makna tersebut salah
satunya dimaknai sebagai berakhirnya kehidupan manusia di bumi.
Seperti
mengingat kisah nabi Nuh (Noah), pada saat itu, seluruh kehidupan
manusia telah musnah. Akibat sebuah bencana yang disebut karena azab,
hanya umat nabi Nuh yang hidup dan selamat. Tidak hanya sekali itu,
menurut catatan sejarah tlah sebanyak 81 kali kehidupan dibumi membuat
seperti siklus. Kehidupan satu muncul dan khiudpan lainnya dihancurkan.
Akankah kehidupan manusia di lima tahun mendatang musnah?
”Ketika
ramalan demi ramalan saya artikan tersembunyi sebuah makna bahwa
perang dunia ketiga akan segera terjadi,” kata Doktor Michael
Ratherford seoarang arkeolog yang mempelajari manuskrip Nostradamus
sejak 1975. Selanjutnya kisah yang ia tangkap dari ramalan tersebut
ditulisnya dalam bentuk buku yang berjudul The Nostradamus Code: World
War III.
Tumpukan
manuskrip yang ditulis oleh Michel de Nostradame, atau lebih dikenal
Nostradamus (1503-1566) itu ditemukan oleh anggota dari Italian
National Library di Roma. Temuan besar pada Mei 2005 tersebut
memberikan makna yang lebih besar sekarang dengan sebutan The
Nostradamus Code. Untuk memahaminya, Ratherford menggunakan sebuah
teknik analisa seni dan bilangan alogaritma. Data yang dihasilkan dapat
dianalisis dalam waktu 10 menit. Dalam buku disebutkan permusuhan dan
perkelahian akan berkecamuk dan perang dunia ketiga akan terjadi.
Salah
satu terpanas yang saat ini sedikit menyingggung dan benar-benar
menjadi tanda dibahas dalam BAB empat buku tersebut. BAB tersebut
membahas kapan waktu permasalahan timbul. Dalam syair ke 3 dan 4
Nostradamus Code menyebutkan pada abad ke 20 perselisihan akan banyak
terjadi. Pemimpin yang gila meluncurkan bom nuklir ke daerah Mediterania
dan Eropa. Selama periode kegelisahan tersebut pemimpin negara di
Timur Tengah mampu mendapatkan senjata nuklir. Dia kemudian melakukan
sesuatu hal yang kecil dan tidak akan ragu lagi menggunakan senjata
untuk peperangan.
Selain
itu dalam syair ke 67 disebutkan sumber bencana seperti gunung api,
gempabumi, banjir dan musim kekeringan akan semakin dirasakan oleh
seluruh umat manusia. Bencana-bencana tersebut akan menyebabkan
pertikaian semakin besar dan konflik sosial semakin parah. Amerika
disebutkan akan mengalami kondisi yang paling parah terhadap bencana
alam seperti gempabumi dan banjir. Pada waktu itu kondisinya akan penuh
konflik, keputusasaan dan kesengsaraan. Akibat bencana yang besar
tersebut Amerika akan Bangkrut dan struktur politik serta sosialnya
melemah.
Tanda
lain yang disebutkan dalam syair ke 23 dan 81 disebutkan bahwa
kepercayaan anti terhadap keberadaan Tuhan akan kembali meningkat di
Timur Tengah. Kepercayaan ini kemudian akan merambah keberbagai penjuru
seperti Eropa, dan Wilayah Mediterania. Tanda lainnya adalah untuk
negara ke tiga dunia, para pemimpinnya akan saling berselisih. Selain
itu masih banyak lagi sumber masalah yang menjadi tanda perang dunia ke
tiga untuk menuju akhir dunia.
”Rangkuman
dalam buku ini hampir sama penggambarannya seperti dalam kepercayaan
Tuhan yang terangkum di umat nabi Musa, di Injil atau Islam,” kata
Ratherford. Dalam sampel buku yang diterbitkannya tersebut ia tidak
menyebutkan apakah Nostradamus menyebutkan waktu akhir dunia seperti
bangsa Maya atau tidak. Namun setiap BAB yang diterangkannya bahwa
keterangan kapan akhir dunia ini akan terjadi sudah sangat dekat.
Pemusnahan Berkali-kali
Didalam
beberapa mitologi-mitologi kuno bahwa bumi ini pernah dilanda banjir
dahsyat yang mengerikan, hampir semua peradaban-peradaban zaman dulu
ada cerita tentang bencana yang satu ini, misalnya diantara lebih dari
130 suku Indian di Benua Amerika hampir tidak ada suku yang tidak
memitoskan banjir dahsyat sebagai topik.
Mari
ingat Kisah Nabi Nuh (Noah). Dikisahkan didalam Al-Qur’an maupun
Bible, bahwa seluruh peradaban manusia pada saat itu musnah, terkecuali
bagi orang-orang yang percaya pada ajaran Tuhan yang disampaikan oleh
Nabi Nuh yang selamat dari bencana air bah yang maha dahsyat itu.
Di
sekitar pedalaman kaki Gunung Himalaya, Tibet misalnya, orang-orang
menjumpai sebuah suku, keturunan dan rupa mereka hampir mirip dengan
orang Yunani. Konon katanya, mereka adalah orang-orang yang beruntung
masih hidup atas peristiwa banjir yang dahsyat itu.
Pada
tahun 1986, kantor berita pemerintah Turki menyatakan bahwa 5.200
meter di atas permukaan laut puncak gunung (Ararat), telah ditemukan
sebuah benda yang mirip dengan perahu Nabi Nuh yang berbentuk persegi
empat, lalu mengambil gambarnya dari angkasa, dan panjang perahunya
sesuai dengan yang dicatat dalam kitab suci.
Adalah
sebuah artikel menarik, menurut penuturan dari Master Li Hongzhi
(pendiri Falun Gong/Falun Dafa) dalam buku Zhuan Falun Ceramah I
halaman 22. Beliau menuturkan bahwa peradaban dimuka bumi ini
setidaknya telah dihancurkan kurang lebih sebanyak 81 kali mengalami
kemusnahan total.
Lalu
kenapa manusia bisa mengalami bencana itu? Mitologi dari setiap negara
mempunyai penjelasan yang sama terhadap hal ini. Semua ini dikarenakan
kemerosotan dan kebejatan manusia, lalu Sang Penguasa Alam Semesta
memutuskan untuk menghukum manusia.
Dikisahkan
pada zaman nabi-nabi terdahulu, ada yang disebut sebagai zaman edan
dan zaman fitrah kembali, sehabis zaman edan akan kembali lagi ke zaman
fitrah sampai saatnya tiba alam semesta ini benar-benar akan
dihancurkan secara keseluruhan.
Ketika
suatu zaman dimana manusia telah menunjukkan kemerosotan moral yang
luar biasa (zaman edan), Sang Pencipta memutuskan untuk mengakhiri
peradaban tersebut dengan mengirimkan beberapa bencana besar yang
akhirnya mengakhiri kehidupan dimuka bumi pada saat itu.
Hanya
beberapa oranglah yang disisakan untuk memulai peradaban baru
selanjutnya. Pada waktu peradaban baru ini lahir, hati orang-orang yang
berhasil terselamatkan tersebut kembali dalam keadaan bersih/fitrah
(setelah bertobat) karena telah disadarkan oleh rentetan bencana
mengerikan yang menimpanya dimasa silam.
Pada
saat ini, dimana tanda-tanda zaman edan telah dapat terlihat dengan
begitu jelas, mungkin kembali saatnya peradaban pada saat ini harus
kembali diakhiri, dan akan digantikan dengan sebuah peradaban baru yang
tidak ada hubungannya sama sekali dengan peradaban sebelumnya.
(mungkin manusia-manusia yang akan datang akan mengenal sisa-sisa
peradaban kita sebagai sebuah peradaban maju yang hilang ditelan masa,
seperti halnya kisah mengenai peradaban Atlantis dan Lemuria yang
tenggelam dimasa silam).
Tahun 2012 Bumi akan dihancurkan kembali?
Pada
sistem penanggalan didalam Kalender Bangsa Maya/Maya Calendar yg
merupakan kalender paling akurat hingga kini yg pernah ada di bumi.
(Perhitungan Maya Calendar dari 3113 SM sampai 2012 M), mereka (Bangsa
Maya) menyatakan pada tahun 2012, tepatnya tanggal 21 Desember 2012,
merupakan “End of Times”. Maksud dari “End of Times” itu sendiri masih
diperdebatkan oleh para ilmuwan, dan arkeolog.
Ada yang menyatakan bahwa maksudnya adalah :
1. Berhentinya waktu (bumi berhenti berputar)
2. Peralihan dari Zaman Pisces ke Aquarius
3. Peralihan dari Abad Silver ke Abad keemasan
4. End of Times = End of the World as we know it
5. Akan ada sebuah galactic Wave yang besar, yang memberhentikan semua kegiatan di muka bumi ini, termasuk kemusnahan manusia
6. Perubahan dari dimensi 3 ke dimensi 4, bahkan 5
7. Kehidupan manusia meningkat dari level dimensi 3, ke 4, DNA manusia meningkat dari strain 2 ke 12, sehingga manusia dapat menggunakan telepati bahkan telekinesis
8. Ada yang menyatakan tidak akan terjadi apa-apa
9. Ada yang menyatakan waktu sudah tidak akan berlaku, jadi waktu tidak linear, tetapi bisa berubah-ubah, sesuai dengan waktu yang kita alami, karena ditemukannya mesin waktu
10. Ditemukannya mesin waktu dan stargate
11. Manusia sudah dapat melakukan transportasi ke galaxi lain, melalui stargate
12. Bangkitnya messiah, yang akan menyelamatkan manusia dari kehancuran
13. Kebangkitan Isa AS / Jesus
14. First Contact pertama kali peradaban manusia dengan Alien/UFO
15. Manusia bergabung dengan komunitas antar galaxi pertama kali, manusia = galaxy being
2. Peralihan dari Zaman Pisces ke Aquarius
3. Peralihan dari Abad Silver ke Abad keemasan
4. End of Times = End of the World as we know it
5. Akan ada sebuah galactic Wave yang besar, yang memberhentikan semua kegiatan di muka bumi ini, termasuk kemusnahan manusia
6. Perubahan dari dimensi 3 ke dimensi 4, bahkan 5
7. Kehidupan manusia meningkat dari level dimensi 3, ke 4, DNA manusia meningkat dari strain 2 ke 12, sehingga manusia dapat menggunakan telepati bahkan telekinesis
8. Ada yang menyatakan tidak akan terjadi apa-apa
9. Ada yang menyatakan waktu sudah tidak akan berlaku, jadi waktu tidak linear, tetapi bisa berubah-ubah, sesuai dengan waktu yang kita alami, karena ditemukannya mesin waktu
10. Ditemukannya mesin waktu dan stargate
11. Manusia sudah dapat melakukan transportasi ke galaxi lain, melalui stargate
12. Bangkitnya messiah, yang akan menyelamatkan manusia dari kehancuran
13. Kebangkitan Isa AS / Jesus
14. First Contact pertama kali peradaban manusia dengan Alien/UFO
15. Manusia bergabung dengan komunitas antar galaxi pertama kali, manusia = galaxy being
Dalam
kalender bangsa Maya yang sangat tersohor itu, diramalkan bahwa pada
periode 1992-2012 bumi akan “dimurnikan”, selanjutnya peradaban manusia
sekarang ini akan berakhir dan mulai memasuki peradaban baru.
Dalam
sejarah peradaban kuno dunia, bangsa Maya dikenal menguasai
pengetahuan tentang ilmu falak yang khusus dan mendalam, sistem
penanggalan yang sempurna, penghitungan perbintangan yang rumit serta
metode pemikiran abstrak yang tinggi. Kesempurnaan dan akurasi dari pada
penanggalannya membuat orang takjub.
Sekelompok
masyarakat yang misterius ini tinggal di wilayah selatan Mexico
sekarang (Yucatan) Guetemala, bagian utara Belize dan bagian barat
Honduras. Banyak sekali pyramid, kuil dan bangunan-bangunan kuno yang
dibangun oleh Maya yang masih dapat ditemui di sana. Banyak juga
batu-batu pahatan dan tulisan-tulisan misterius pada meja-meja yang
ditinggalkan mereka.
Para
arkeolog percaya bahwa Maya mempunyai peradaban yang luar biasa. Hal
itu bisa dilihat dari peninggalannya seperti buku-bukunya, meja-meja
batu dan cerita-cerita yang bersifat mistik. Tetapi sayang sekali
buku-buku mereka di perpustakaan Maya semuanya sudah dibakar oleh
tentara Spanyol ketika menyerang sesudah tahun 1517. Hanya beberapa
tulisan pada meja-meja dan beberapa system kalender yang membingungkan
tersisa sampai sekarang.
Seorang
sejarahwan Amerika, Dr. Jose Arguelles mengabdikan dirinya untuk
meneliti peradaban bangsa ini. Ia mendalami ramalan Maya yang dibangun
di atas fondasi kalender yang dibuat bangsa itu, dimana prediksi
semacam ini persis seperti cara penghitungan Tiongkok, ala Zhou Yi.
Kalendernya, secara garis besar menggambarkan siklus hukum benda langit
dan hubungannya dengan perubahan manusia.
Dalam
karya Arguelles, The Mayan Factor: Path Beyong Technology yang
diterbitkan oleh Bear & Company pada 1973, disebutkan dalam
penanggalan Maya tercatat bahwa sistim galaksi tata surya kita sedang
mengalami ‘The Great Cycle’ (siklus besar) yang berjangka lima ribu dua
ratus tahun lebih. Waktunya dari 3113 SM sampai 2012 M. Dalam siklus
besar ini, tata surya dan bumi sedang bergerak melintasi sebuah sinar
galaksi (Galatic Beam) yang berasal dari inti galaksi. Diameter sinar
secara horizontal ini ialah 5125 tahun bumi. Dengan kata lain, kalau
bumi melintasi sinar ini akan memakan waktu 5125 tahun lamanya.
Orang
Maya percaya bahwa semua benda angkasa pada galaksi setelah selesai
mengalami reaksi dari sinar galaksi dalam siklus besar ini, akan
terjadi perubahan secara total. Orang Maya menyebutnya, penyelarasan
galaksi (Galatic Synchronization). Siklus besar ini dibagi menjadi 13
tahap, setiap tahap evolusi pun mempunyai catatan yang sangat mendetail.
Arguelles dalam bukunya itu menggunakan banyak sekali diagram-diagram
untuk menceritakan kondisi evolusi pada setiap tahap. Kemudian setiap
tahap itu dibagi lagi menjadi 20 masa evolusi. Setiap masa itu akan
memakan waktu 20 tahun lamanya.
Dari
masa 20 tahun antara tahun 1992-2012 itu, bumi kita telah memasuki
tahap terakhir dari fase Siklus Besar, bangsa Maya menganggap ini
adalah periode penting sebelum masa pra-Galatic Synchronization, mereka
menamakannya: The Earth Generetion Priod (Periode Regenerasi Bumi).
Selama periode ini bumi akan mencapai pemurnian total. Setelah itu,
bumi kita akan meninggalkan jangkauan sinar galaksi dan memasuki tahap
baru: penyelarasan galaksi.
Pada
21 Desember 2012 akan menjadi hari berakhirnya peradaban umat manusia
kali ini, dalam perhitungan kalender Maya. Sesudah itu, umat manusia
akan memasuki peradaban baru total yang tidak ada hubungannya sama
sekali dengan peradaban sekarang. Pada hari itu, tepatnya musim dingin
tiba, matahari akan bergabung lagi dengan titik silang yang terbentuk
akibat ekliptika (jalan matahari) dengan ekuator secara total. Saat
itulah, matahari tepat berada di tengah-tengah sela sistem galaksi,
atau dengan kata lain galaksi terletak di atas bumi, bagaikan membuka
sebuah “Pintu Langit” saja bagi umat manusia.
Mulai
1992, bumi memasuki apa yang oleh bangsa Maya disebut ‘Periode
Regenerasi Bumi”. Pada periode ini, Bumi dimurnikan, termasuk juga hati
manusia, (ini hampir mirip ramalan orang Indian Amerika-Utara terhadap
orang sekarang ini), subtansi yang tidak baik akan disingkirkan, dan
substansi yang baik dan benar akan dipertahankan, akhirnya selaras
dengan galaksi (alam semesta), ini adalah singkapan misteri dari gerakan
sistem galaksi kita yang diperlihatkan oleh bangsa Maya.
Sejak
tahun 1992 sampai 2012 nanti, bagaimana terjadi “pemurnian” dan
bagaimana pula terjadi “regenerasi” pada bumi kita ini, tidak
disebutkan secara detail oleh bangsa Maya. Dalam ramalan mereka pun
tidak menyinggung tentang apa hal konkret yang memberikan semangat
manusia untuk bangkit dari kesadaran dan bagaimana bumi mengalami
permurnian, yang ditinggalkan oleh mereka kepada anak cucunya
(barangkali tidak tercatat). Lantas, fenomena baru apa yang sudah bisa
kita lihat sejak tahun 1992 sampai sekarang yang bisa kita kaitkan
dengan ramalan bangsa Maya yang beradab itu?
Mungkin
sudah diatur, bahwa kalender Maya tidak hilang dan sejarah manusia,
dan harus diuraikan dengan kode oleh manusia sekarang. Namun ia tetap
saja harus dilihat, apakah umat manusia yang terpesona oleh konsepsinya
yang terbentuk sesudah kelahiran dapat menembus batas-batas untuk
mengingatkan dan memahami kebenaran yang melampaui sistim pengetahuan
kita.
Sebenarnya,
jika ditinjau dari beberapa penelitian yang telah dilakukan saat ini.
Memang pada beberapa dua dasawarsa belakangan ini, bumi sedang
mengalami suatu siklus yang dinamakan pembalikan daya magnet kutub.
Pembalikan
daya magnet kutub adalah proses yang terjadi pada waktu kutub utara
dan kutub selatan saling bertukar posisi. Ketika ini terjadi, untuk
beberapa saat medan magnet bumi mencapai Gauss nol, yang berarti bumi
pada waktu itu punya daya magnet nol. Ketika ini terjadi bersamaan
dengan perbalikan orbit sebelas tahunan kutub matahari, masalah besar
akan terjadi.
Menurut
perhitungan computer Hyderabad, pembalikan kutub Bumi dan Matahari
dapat mengakibatkan masalah besar selain elektronik tidak bekerja
dengan semestinya, burung yang bermigrasi kehilangan haluan, dan
bermacam macam:
1. Sistem ketahanan tubuh semua hewan dan termasuk manusia akan banyak melemah.
2. Lapisan luar bumi akan mengalami pertambahan gunung berapi, pergerakan tektonik, gempa bumi, dan tanah longsor.
3. Medan magnet Bumi akan melemah dan radiasi alam semesta berasal dari matahari bertambah berlipat ganda mengakibatkan bahaya radiasi seperti kanker dan sebagainya tidak dapat dihindari
4. Benda-benda angkasa akan tertarik masuk ke Bumi
5. Daya gravitasi Bumi akan mengalami perubahan meskipun tidak diketahui bagaimana ia akan berubah.
2. Lapisan luar bumi akan mengalami pertambahan gunung berapi, pergerakan tektonik, gempa bumi, dan tanah longsor.
3. Medan magnet Bumi akan melemah dan radiasi alam semesta berasal dari matahari bertambah berlipat ganda mengakibatkan bahaya radiasi seperti kanker dan sebagainya tidak dapat dihindari
4. Benda-benda angkasa akan tertarik masuk ke Bumi
5. Daya gravitasi Bumi akan mengalami perubahan meskipun tidak diketahui bagaimana ia akan berubah.
Jika
anda menambahkan semua skenario bencana yang mungkin terjadi, anda
dapat dengan mudah mengatakan dengan kalimat sederhana ini, Bumi dapat
menjadi tempat yang tidak cocok untuk ditinggali peradaban manusia pada
2012 ataupun mereka yang hidup dekat lapisan luar bumi. Hal ini
mungkin saja dapat terjadi pada Mars jutaan tahun yang lalu.
Mungkin
benar adanya apa yang dikatakan Bangsa Maya mengenai kehancuran
perdaban manusia di tahun 2012 esok, hal tersebut tentunya dapat kita
lihat dari sifat-sifat manusia zaman sekarang yang bagaimana moralnya,
kelakuan telah sangat merosot dan alam-pun kelihatannya semakin tidak
bersahabat dengan kita.
Di
Indonesia sendiri seorang peramal mengatakan, “pada tahun 2012 nanti
jumlah penduduk di Indonesia ini tinggal 40%”. Lalu ketika ditanya apa
penyebabnya,dia menuturkan, “pada tahun itu sebuah bencana besar akan
melanda Bumi secara Global, mungkin pada setiap negara nantinya hanya
menyisakan 30%-40% kehidupan untuk kembali membangun kehidupan baru”.
Ramalan
serupa juga diutarakan oleh Beberapa Biksu di Tibet yang terkenal
dengan penguasaan clairvoyance-nya yang sangat baik. Mereka mengatakan
pada awal tahun 2012 merupakan tahun paling mendebarkan bagi umat
manusia di muka Bumi, dimana pada permulaan tahun, beberapa fenomena
aneh akan banyak bermunculan. Namun dalam penutupnya, Para Biksu
mengatakan Bumi akan terselamatkan oleh sebuah kekuatan besar yang
melindungi mereka secara kasat mata, sehingga memungkinkan peradaban
manusia tidaklah sepenuhnya musnah.
Pada
10 tahun belakangan ini Master Li Hongzhi mengajarkan prisip karakter
alam semesta “Zhen-Shan-Ren” (Sejati-Baik-Sabar) yang berefek untuk
memurnikan hati manusia dan alam ini. Dalam waktu singkat pengikut
latihan kultivasi jiwa dan raga ini telah lebih mencapai dari 200 juta
orang yang tersebar lebih di 60 negara. Melalui kultivasi yang terus
menerus latihan ini dapat menyapai tujuan menggantikan sel-sel tubuh
manusia dengan materi energi tinggi dengan meningkatkan moral manusia
sesuai dengan karakter alam semesta.
Tidak
ada seorangpun yang bisa meramalkan kapan tepatnya kiamat itu datang.
Tapi dilain sisi, akan ada regenarasi suatu peradaban yang diramalkan
para Orang Bangsa Maya ditahun 2012 nanti. Ini bukanlah suatu
kehancuran Alam semesta secara keseluruhan (Jadi belum bisa diartikan
kiamat yang sebenarnya), mungkin nantinya secuil para manusia-manusia
yang terselamatkan dari bencana akan kembali membangun tonggak peradaban
baru yang lebih baik dan lebih bermoral daripada kita.
Kalender Maya
Dalam
salah satu hadis Nabi Muhammad SAW yang dirawikan HR Muslim
menyatakan: “Barangsiapa yang mendatangi ‘arraaf (tukang ramal) dan
menanyakan sesuatu kepadanya, tidak akan diterima shalatnya selama empat
puluh hari”.
Wew.. saya ga bermaksud membawa soal agama ke blog ini, tapi itu buat intermezo aja bagi anda yang muslim. Saya ga bermaksud untuk mengajak anda percaya kepada ramalan, tapi saya ga bisa mengelak,, bahwa saya tertarik dengan ramalan.. habisnya kadang-kadang suka lucu, apalagi soal ramalan cinta,, kok bisa tepat gitu ya?? hehe
Sekitar beberapa minggu yang lalu, saya pernah baca ramalan suku maya di salah satu forum (tapi udah lupa linknya.. sial deh), ramalan tersebut berakhir pada tahun 2012.. banyak yang bilang klo 2012 itu kiamat.. coba aja deh tanya gugel..
Ketika saya blog walking, saya nemu artikel tentang ramalan suku maya ini, tepatnya sih bukan ramalan kali ya.. tapi kalender suku maya. Artikel yang saya maksud adalah: Keberadaan planet X (Nibiru) dan pengaruh thd Bumi
Bangsa Maya menggabungkan perhitungan Matahari, Bulan dan satu planet yaitu Venus, butuh pengetahuan astronomi tinggi utk menggabungkan venus dalam perhitungan penanggalan mereka! Mereka mengenal konsep long count (penanggalan jauh) yg membagi zaman menjadi lima siklus (1 siklus = 5.125,36 tahun) dan masa kita adalah zaman ke lima (siklus terakhir).
Wew.. saya ga bermaksud membawa soal agama ke blog ini, tapi itu buat intermezo aja bagi anda yang muslim. Saya ga bermaksud untuk mengajak anda percaya kepada ramalan, tapi saya ga bisa mengelak,, bahwa saya tertarik dengan ramalan.. habisnya kadang-kadang suka lucu, apalagi soal ramalan cinta,, kok bisa tepat gitu ya?? hehe
Sekitar beberapa minggu yang lalu, saya pernah baca ramalan suku maya di salah satu forum (tapi udah lupa linknya.. sial deh), ramalan tersebut berakhir pada tahun 2012.. banyak yang bilang klo 2012 itu kiamat.. coba aja deh tanya gugel..
Ketika saya blog walking, saya nemu artikel tentang ramalan suku maya ini, tepatnya sih bukan ramalan kali ya.. tapi kalender suku maya. Artikel yang saya maksud adalah: Keberadaan planet X (Nibiru) dan pengaruh thd Bumi
Bangsa Maya menggabungkan perhitungan Matahari, Bulan dan satu planet yaitu Venus, butuh pengetahuan astronomi tinggi utk menggabungkan venus dalam perhitungan penanggalan mereka! Mereka mengenal konsep long count (penanggalan jauh) yg membagi zaman menjadi lima siklus (1 siklus = 5.125,36 tahun) dan masa kita adalah zaman ke lima (siklus terakhir).
Kalender suku Maya
Berarti pengetahuannya astronominya luar biasa ya.. Nah menurut kalender suku maya ini, tiap 3600 tahun sekali (tepatnya 3661 tahun) ada yang sebuah planet yang berpapasan dengan bumi, dan tentunya memberikan efek tertentu bagi bumi (tapi berupa bencana bagi manusia).
Tercatat tahun 1650 SM terjadi keruntuhan2 peradaban2 besar secara bersamaan dibarengi munculnya peradaban baru dg tiba2 pula!
• Jatuhnya Kerajaan Pertengahan Mesir kuno,
• terjadi zaman kegelapan Mesopotamia,
• munculnya kerjaan Hittie tiba2 di Anatolia,
• runtuhnya Harrapan di India,
• runtuhnya peradaban Minoan,
• munculnya tiba2 peradaban Olmec,
• runtuhnya dinasti Xia di Cina
.. semua terjadi pada 1650 SM.
Periode masih terus berjalan, mundur ke masa sebelumnya tercatat:
• Sekitar 3150 SM – terjadinya air bah (setelah bencana ini sejarah peradaban2 kuno dimulai)
• Sekitar 5310 SM – Efek pendinginan iklim tiba2 pada periode Holocene
• Sekitar 8900 SM – Pemanasan global dan pencairan kutub yg cepat dan tiba2 pada masa interglacial period
• Sekitar 12.600 SM – Pergeseran kutub bumi atau polar shift.. efeknya mengerkan dilihat dari fosil mamoth yg membeku tiba2 dengan makanan masih ada diperut belum terproses yg juga terawetkan
Semua sekitar 3661 th sekali…!
Dan masa kedatangan lagi planet ini pada tahun 2012
Serem ya, itu baru perkiraan aja sih.. bukan ramalan.
Di forum tempat saya nongkrong, saya baca tentang thread yang ngebahas ramalan.., yup ramalan ini adalah ramalan Jucelino. Ramalan ini menggambarkan masa depan. Ini linknya.
Saya males copy-paste ramalannya ke sini, coz panjang banget… tapi yang menarik dari ramalan ini adalah:
Tahun 2011
-Penelitian metode penyembuhan penyakit kanker berhasil dengan sukses, akan tetapi jenis penyakit baru lainnya bakal muncul.
-Wabah beracun yang mematikan bakal muncul, dinamakan ALS (red.: terjemahan harfiah, belum tentu akurat) yang menyebabkan kehilangan kekebalan tubuh, apabila terjangkit penyakit tersebut dalam tempo 4 jam bakal meninggal.
-Flu burung jenis H5NI mulai resmi menyerang umat manusia, hingga tahun 2013 terdapat sekitar 73.000.000 orang tewas karena virus ini.
Tahun 2012
-Oleh karena perluasan area kebakaran ladang sewaktu musim kekeringan, gurunisasi dimulai, antara tahun 2015 – 2020 rimba belantara Amazon bakal lenyap.
-Mulai 6 Desember langit berubah memasuki jaman awan hitam, disebut sebagai kabut pekat karena cuaca.
-Oleh karena tersebar luasnya penyakit menular umat manusia mulai punah.
Tahun 2014
Planet kecil perlahan-lahan mendekati bumi dan ada kemungkinan bertubrukan dengan bumi, eksistensi planet kecil ini mempengaruhi permasalahan tentang timbul tenggelamnya umat manusia di bumi.
kalimat terakhir untuk tamalah tahun 2012: “…umat manusia mulai punah”. Duh, lagi-lagi serem. Tapi bukan itu yang mau saya bahas.., tapi ada (sedikit) persamaan antara kalender suku Maya dan ramalan Jucelino. Dalam kalender suku Maya dipekirakan tiap 3650 taun sekali bumi bakal berpapasan dengan planet lain (berikutnya sekitar tahun 2012) dan akibatnya terjadi bencana yang mengancam hampir seluruh manusia. Sedangkan menurut Jucelino, sekitar tahun 2012 tersebut,, umat manusia terancam oleh dampak pemanasan global dan wabah penyakit baru..
Intinya, ada ancaman yang menunggu manusia di beberapa tahun mendatang, yakni sekitar tahun 2012.. bisa jadi 2011, atow mungkin 2013, atow 2014. Btw, kata ramalannya Jucelino taun 2014 ada planet kecil yang perlahan mendekati bumi, jangan2 planet ini yang dimaksud oleh kalender suku maya… ah.. tau ah, pusing, kuliah gw semester ini ancur
Pelajaran yang saya peroleh adalah: Kiamat tentu semakin dekat, ga mungkin semakin jauh. Dan bencana/musibah bisa datang tanpa diundang, kapan saja dan dimana saja. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan amal dan perbuatannya, oleh karenanya mulai sekarang, perbanyaklah berbuat kebaikan.
Oh iya, sekedar nambahin juga, waktu saya gugling soal Jucelino, saya nemu artikel ini: Thank You Jucelino Nobrega Da Luz. Coba deh baca juga, kok bisa tepat ya ramalannya.. heuheuheu
Berarti pengetahuannya astronominya luar biasa ya.. Nah menurut kalender suku maya ini, tiap 3600 tahun sekali (tepatnya 3661 tahun) ada yang sebuah planet yang berpapasan dengan bumi, dan tentunya memberikan efek tertentu bagi bumi (tapi berupa bencana bagi manusia).
Tercatat tahun 1650 SM terjadi keruntuhan2 peradaban2 besar secara bersamaan dibarengi munculnya peradaban baru dg tiba2 pula!
• Jatuhnya Kerajaan Pertengahan Mesir kuno,
• terjadi zaman kegelapan Mesopotamia,
• munculnya kerjaan Hittie tiba2 di Anatolia,
• runtuhnya Harrapan di India,
• runtuhnya peradaban Minoan,
• munculnya tiba2 peradaban Olmec,
• runtuhnya dinasti Xia di Cina
.. semua terjadi pada 1650 SM.
Periode masih terus berjalan, mundur ke masa sebelumnya tercatat:
• Sekitar 3150 SM – terjadinya air bah (setelah bencana ini sejarah peradaban2 kuno dimulai)
• Sekitar 5310 SM – Efek pendinginan iklim tiba2 pada periode Holocene
• Sekitar 8900 SM – Pemanasan global dan pencairan kutub yg cepat dan tiba2 pada masa interglacial period
• Sekitar 12.600 SM – Pergeseran kutub bumi atau polar shift.. efeknya mengerkan dilihat dari fosil mamoth yg membeku tiba2 dengan makanan masih ada diperut belum terproses yg juga terawetkan
Semua sekitar 3661 th sekali…!
Dan masa kedatangan lagi planet ini pada tahun 2012
Serem ya, itu baru perkiraan aja sih.. bukan ramalan.
Di forum tempat saya nongkrong, saya baca tentang thread yang ngebahas ramalan.., yup ramalan ini adalah ramalan Jucelino. Ramalan ini menggambarkan masa depan. Ini linknya.
Saya males copy-paste ramalannya ke sini, coz panjang banget… tapi yang menarik dari ramalan ini adalah:
Tahun 2011
-Penelitian metode penyembuhan penyakit kanker berhasil dengan sukses, akan tetapi jenis penyakit baru lainnya bakal muncul.
-Wabah beracun yang mematikan bakal muncul, dinamakan ALS (red.: terjemahan harfiah, belum tentu akurat) yang menyebabkan kehilangan kekebalan tubuh, apabila terjangkit penyakit tersebut dalam tempo 4 jam bakal meninggal.
-Flu burung jenis H5NI mulai resmi menyerang umat manusia, hingga tahun 2013 terdapat sekitar 73.000.000 orang tewas karena virus ini.
Tahun 2012
-Oleh karena perluasan area kebakaran ladang sewaktu musim kekeringan, gurunisasi dimulai, antara tahun 2015 – 2020 rimba belantara Amazon bakal lenyap.
-Mulai 6 Desember langit berubah memasuki jaman awan hitam, disebut sebagai kabut pekat karena cuaca.
-Oleh karena tersebar luasnya penyakit menular umat manusia mulai punah.
Tahun 2014
Planet kecil perlahan-lahan mendekati bumi dan ada kemungkinan bertubrukan dengan bumi, eksistensi planet kecil ini mempengaruhi permasalahan tentang timbul tenggelamnya umat manusia di bumi.
kalimat terakhir untuk tamalah tahun 2012: “…umat manusia mulai punah”. Duh, lagi-lagi serem. Tapi bukan itu yang mau saya bahas.., tapi ada (sedikit) persamaan antara kalender suku Maya dan ramalan Jucelino. Dalam kalender suku Maya dipekirakan tiap 3650 taun sekali bumi bakal berpapasan dengan planet lain (berikutnya sekitar tahun 2012) dan akibatnya terjadi bencana yang mengancam hampir seluruh manusia. Sedangkan menurut Jucelino, sekitar tahun 2012 tersebut,, umat manusia terancam oleh dampak pemanasan global dan wabah penyakit baru..
Intinya, ada ancaman yang menunggu manusia di beberapa tahun mendatang, yakni sekitar tahun 2012.. bisa jadi 2011, atow mungkin 2013, atow 2014. Btw, kata ramalannya Jucelino taun 2014 ada planet kecil yang perlahan mendekati bumi, jangan2 planet ini yang dimaksud oleh kalender suku maya… ah.. tau ah, pusing, kuliah gw semester ini ancur
Pelajaran yang saya peroleh adalah: Kiamat tentu semakin dekat, ga mungkin semakin jauh. Dan bencana/musibah bisa datang tanpa diundang, kapan saja dan dimana saja. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan amal dan perbuatannya, oleh karenanya mulai sekarang, perbanyaklah berbuat kebaikan.
Oh iya, sekedar nambahin juga, waktu saya gugling soal Jucelino, saya nemu artikel ini: Thank You Jucelino Nobrega Da Luz. Coba deh baca juga, kok bisa tepat ya ramalannya.. heuheuheu
Suku Maya Menampik Ramalan Kiamat 2012
Iswardani
Iswardani
Apolinario Chile Pixtu
Artikel Terkait
• Antisipasi 2012, Perusahaan AS Bangun Bunker Kiamat
• NASA Luncurkan Halaman Situs Bantahan Kiamat 2012
13/10/2009 15:44
Liputan6.com, Mexico City: Saat ini tengah santer kabar tentang kehancuran bumi yang disebutkan akan terjadi pada 12 Desember 2012. Bahkan sebuah film berjudul “2012″ yang diklaim didasarkan pada analisis ilmiah tengah akan segera diputar. Salah satu alasan yang paling sering disebut adalah adanya perhitungan menurut kalender Suku Maya bahwa pada tahun tersebut akan terjadi kiamat yang ditandai kerusakan dahsyat di bumi. Benarkah?
• Antisipasi 2012, Perusahaan AS Bangun Bunker Kiamat
• NASA Luncurkan Halaman Situs Bantahan Kiamat 2012
13/10/2009 15:44
Liputan6.com, Mexico City: Saat ini tengah santer kabar tentang kehancuran bumi yang disebutkan akan terjadi pada 12 Desember 2012. Bahkan sebuah film berjudul “2012″ yang diklaim didasarkan pada analisis ilmiah tengah akan segera diputar. Salah satu alasan yang paling sering disebut adalah adanya perhitungan menurut kalender Suku Maya bahwa pada tahun tersebut akan terjadi kiamat yang ditandai kerusakan dahsyat di bumi. Benarkah?
Meski
mengatasnamakan ramalan Suku Maya, baru-baru ini Apolinario Chile
Pixtun, tetua Suku Maya justru menampik. Ia mengatakan hal tersebut
hanya gambaran orang-orang Barat dan bukan berasal dari suku mereka.
Bahkan jika sukunya ditanyakan apakah mengerti benar hal tersebut,
mereka justru tidak mengetahuinya. Keraguan ini diperkuat dengan data
pada stone tablet (tablet batu), yang menjadi dasar argumentasi kiamat,
tidak terbaca semua karena ada bagian yang terlewatkan. Hal serupa
juga dikatakan David Stuart, seorang peneliti Suku Maya dari
Universitas Texas, Amerika Serikat. Baginya, ramalan kiamat 2012 tak
berdasar. “Suku Maya tidak hendak mengatakan dunia akan berakhir, namun
sekadar merekam ulang tahun penciptaan,” ujarnya.
Namun,
kabarnya, suku Maya masih menyimpan satu lagi rahasia, yaitu seputar
perubahan jajaran bintang setiap 25.800 tahun. Pada saat itu, matahari
akan sejajar dengan pusat Galaksi Bima Sakti dan itu akan terjadi pada
tanggal 21 Desember 2012. Sejumlah astronom mengatakan fenomena
tersebut tak akan banyak berpengaruh pada bumi, tapi astronom lain tak
sependapat, mereka mengatakan banyak pengaruh yang akan terjadi pada
bumi jika fenomena itu terjadi. “Jika kita ingin menghormati apa yang
dipikirkan Suku Maya, kita akan mengatakan Suku Maya memandang tahun
2012 sebagai siklus akhir dan masa transformasi kembali,” kata John
Major Jenkins, seorang penulis.
Meski
demikian, orang yang pertama kali membahas masalah ini Brasseur de
Bourbourg mengatakan, Barat telah banyak menyematkan skenario
kehancuran bumi pada Suku Maya, meski jarang menguji kenyataan saat ini
dengan prediksi tersebut. Jika demikian mana yang benar?(YUS)
NIBIRU ( ramalan suku maya )
Merapatlah ketanah titisan sumeria,
Berbaringlah diantara kerangka purba.
Selesaikan apa yang kita mulai disana,
Pertanggung jawabkan yang kita janjikan.
Ketika mata berapi-api…
Hujan salju akan menimpa gurun pasir.
Kaki lelah menunggu permadani…
Karna samudera telah menjadi petir.
Nibiru mengintai untuk memangsa bumi,
hanya dalam waktu 7 hari…
Nyanyian bidadari bagai lantunan rhapsody,
Menyambut tentara langit dengan planet mini.
Tak ada tempat bersembunyi,
selain menyusupkan doa diantara suara.
Berbaringlah diantara kerangka purba.
Selesaikan apa yang kita mulai disana,
Pertanggung jawabkan yang kita janjikan.
Ketika mata berapi-api…
Hujan salju akan menimpa gurun pasir.
Kaki lelah menunggu permadani…
Karna samudera telah menjadi petir.
Nibiru mengintai untuk memangsa bumi,
hanya dalam waktu 7 hari…
Nyanyian bidadari bagai lantunan rhapsody,
Menyambut tentara langit dengan planet mini.
Tak ada tempat bersembunyi,
selain menyusupkan doa diantara suara.
Suku Maya Pernah Menetap di Indonesia?
Penilaian Pembaca: / 74
Buruk Terbaik
Ditulis Oleh Dewi Puspasari
28-01-2009,
Halaman 1 dari 2
Penilaian Pembaca: / 74
Buruk Terbaik
Ditulis Oleh Dewi Puspasari
28-01-2009,
Halaman 1 dari 2
Hubungan antara Suku Maya dan Asia menarik minat sejumlah sejarahwan dan antropolog. Pasalnya, candi-candi yang terletak di kompleks Chichen Itza mirip dengan candi di Asia. Bahkan, ada pula yang persis dengan yang dimiliki Indonesia. Lantas, bagaimana para ahli menjelaskan adanya persamaan antara bahasa Jepang dan Bahasa Maya. Apakah Suku Maya dan Asia berasal dari satu nenek moyang? Ataukah mereka pernah menetap di Asia, termasuk Indonesia?
Kompleks
candi suku Maya di Chichen Itza dibangun sekitar tahun 502-522 Masehi.
Ia merupakan bangunan peninggalan Suku Maya yang paling lengkap dan
terawat dengan baik. Kompleks candi ini cukup luas dan tiap candi
terpisah satu sama lain. Di tengah-tengah berdiri Candi El Castilo yang
bentuknya menyerupai piramida dengan atap terpancung. Yang
mengherankan, Candi El Castilo mirip dengan Candi Sukuh di Kabupaten
Karanganyar, Jawa tengah.
Candi
Sukuh sendiri terletak di sisi barat Gunung Lawu, tepatnya di Dusun
Sukuh, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah.
Bangunan yang ditemukan pada tahun 1815 ini dibangun pada abad XV.
Awalnya, candi ini dianggap bercorak Hindu dengan adanya relief lingga
yoni yang melambangkan kesuburan. Namun, melihat bangunannya lebih mirip
dengan punden berundak yang umum pada masa megalitikum. Candi yang
terletak di tempat yang sunyi ini hingga sekarang masih menyimpan
misteri dan menjadi bahan perdebatan para sejarahwan nasional.
Tentang
keterkaitan candi Suku Maya dan Indonesia pernah menjadi bahan
penelitian Prof. Gualberto Zapata Alonzo. Dalam bukunya bertajuk An
Overview of The Mayan World yang terbit di Yucatan, Meksiko tahun 2002,
Prof Alonzo menyebutkan, seni dan kesadaran beragama Suku Maya
memiliki persamaan dengan India, Indocina dan Indonesia.
Candi
Tikal di Guatemala ada kesamaan dengan piramida Naksei Chan Crong di
Angkor, Kamboja. Begitu pula dengan Candi di Paleque, Meksiko. Candi
itu mirip dengan Candi Ajanata di India. Selain itu, simbol-simbol
agama dan mitos binatang Suku Maya mirip dengan di Jawa dan Indocina.
Dalam Mahabharata dan Ramayana terdapat pula suku dengan panggilan Maya.
Bahkan, pada agama Hindu terdapat dewa bernama Maya.
Alonzo
dalam bukunya juga mencatat keheranan seorang mahasiswa Jepang ketika
bertandang ke Guatemala. Saat itu ia bertugas mengantar para antropolog
ke Chiapas dan melalui perbatasan Guatemala. Mahasiswa bernama Yutaca
Yanome itu kaget ketika mendengar percakapan beberapa Suku Maya
Tojolabalas yang satu bus dengan mereka. Ia mengaku sedikit memahami
kata-kata yang diucapkan Suku Maya itu.
Keterkaitan
Maya dan Asia ini pernah dirangkum Ignacio Magaloni Duarte dalam
Educadores del Mundo (Pendidik Dunia). Di buku yang terbit tahun 1968
ini Duarte membuktikan bila Suku Maya pernah tinggal di Jepang, Cina,
Mesir dan Negara Asia lainnya. Saat berkunjung ke India, mereka disebut
Suku Naga. Duarte berani memproklamirkan bila Suku Naga itu Suku Maya
dari kemiripan penyebutan angka dari 1 sampai 10.
Suku
Naga menyebut angka 1-10 dengan: 1:Hun, 2:Cas,3:Ox, 4:San,5:Ho,
6:Usac, 7:Uac, 8:Uaxax, 9.Bolam, 10:Lahun. Sementara Suku Maya menyebut
angka 1-10 dengan: 1:Hun, 2:Ca, 3:Ox, 4:Can, 5:Ho, 6:Uc, 7:Uac,
8:Uaxax, 9.Bolom, 10:Lahun.
Bila
Suku Maya pernah menetap di Jepang dan India, bisa jadi mereka juga
pernah singgah di Kepulauan Indonesia. Namun, si penulis buku ini tidak
ingin berlarut-larut membahas hal yang masih mengandung tanda tanya
ini. Misteri hubungan Suku Maya dan Indonesia ini hanya secuil kisah
perjalanan Sigit Susanto ketika berkunjung ke Meksiko. Ia masih
memiliki beraneka pengalaman unik dari perjalanannya mengelilingi hampir
seluruh Benua Eropa, Tunisia dan Kuba. Seperti pengalamannya memancing
ikan di Swiss.
Ia
melongo melihat prosedur memancing yang ribet seperti mendaftar ke
perguruan tinggi. Untuk mendapatkan izin memancing, ia harus
memberitahu si petugas terlebih dahulu, apakah memancing di pinggir
danau atau di tengah danau. Tarif izinnya berbeda. Memancing di tengah
danau jauh lebih mahal. Setelah itu, ia harus mengisi berbagai formulir
dan dikirim kembali ke kantor perikanan di akhir tahun. Kemudian, ikan
hasil pancingan natinya harus ditimbang dan dicocokkan dengan gambar
dalam brosur. Jenis, nama dan jumlah ikan harus dicantumkan.
Meski
sempat menggerutu, si penulis kagum dengan upaya pelestarian alam
negara itu. Ia bandingkan dengan kampung halamannya di Indonesia dimana
warganya bebas memancing. Malangnya, banyak ikan-ikan di samuderanya
kerap dicuri nelayan asing.
Membaca
tulisan Sigit ini si pembaca disuguhi hal-hal yang jarang ditemukan di
catatan perjalanan pada umumnya. Ia pergi melancong bukan hanya
menikmati keindahan alam melainkan juga menyesapi budaya dan sejarah
setempat dan menuruti kegemarannya akan sastra. Ketika berkunjung ke
Belanda, ia sempatkan menengok rumah Multatuli yang melejit dengan Max
Havelar. Di Praha ia berziarah ke makam Kafka dan menelusuri jejak
Goethe di Strassbourg, Perancis. Sebuah buku yang unik dan layak
dikoleksi mereka yang haus petualangan dan pengetahuan.
Detail Buku:
Judul: Menyusuri lorong-lorong Dunia
Penulis: Sigit Susanto
Penerbit: Insist Press, Yogyakarta
Judul: Menyusuri lorong-lorong Dunia
Penulis: Sigit Susanto
Penerbit: Insist Press, Yogyakarta
CHICHEN ITZA Misteri Peninggalan Suku Maya
Chichen
Itza merupakan salah satu bagian dari 7 keajaiban dunia baru ,suatu
tempat yang terletak di Yucatan,Meksiko ini merupakan sebuah situs
purbakala peninggalan bangsa Maya paling populer dikunjungi oleh para
wisatawan manca negara.
Bangunan-bangunan
yang terkenal dengan keindahan bentuk arsitekturnya tsb dibangun
diantara 550-900 M oleh para Itza,salah satu kelompok suku bangsa
Maya.Namun entah mengapa pada abad ke-10 tempat ini ditinggalkan oleh
mereka dan sejak saat itu bangsa Maya menghilang secara misterius.
Jika
dilihat dari bentuk arsitekturnya ,Bangunan-bangunan di kawasan
Chichen Itza merupakan hasil alkulturasi seni arsitektur dari kebudayaan
Maya dan Toltec.
Toltec
sendiri merupakan sebutan bagi bangsa yang mendiami suatu kawasan di
Tollan , 45 KM utara Kota meksiko.Peradaban yang memuja Dewa
Quetzalcoatl ini dipimpin oleh seorang penguasa bernama Mixcoatl yang
mempunyai arti “Naga Awan”.Menurut sejarah ,Bangsa Toltec yang terkenal
lebih kejam dari Bangsa Aztec , pernah menyerbu kawasan Chichen Itza
disekitar tahun 800 M.
Chihen
Itza sendiri merupakan puing sisa peradaban Maya paling mengesankan
yang masih bisa dinikmati keindahannya hingga saat ini.Terdapat
beberapa bangunan menakjubkan peninggalan peradaban bangsa Maya disini ,
diantaranya Piramida Kukulkan (El Castillo) sebagai pusatnya , lalu
terdapat pula bangunan yang digunakan sebagai Observatorium astronomi
mereka yang dinamakan El Caracol , serta beberapa bangunan lainnya
seperti Temple of Jaguar dan Temple of the Wariors.
Nama
Chichen Itza berasal dari bahasa Maya yang berarti “Chi” mulut, “Chen”
sumur ,dan “Itza” nama suku penghuni tempat itu sendiri.
Puing
sisa-sisa peradaban Maya di Amerika Tengah , seperti Chichen Itza ,
dulunya merupakan daerah perkotaan yang telah ditinggalkan oleh para
Mayan jauh sebelum Cristoper Colombus untuk pertamakali Menginjakkkan
kakinya di Benua Amerika.
Piramida
El Castillo bangsa Maya yang juga terletak di Chichen Itza sering
disebut-sebut sebagai bangunan piramida kedua yang terkenal setelah
Piramida Mesir.
Namun
berbeda dengan bentuk arsitektur Piramida Mesir,Piramida bangsa Maya
bukanlah merupakan piramida berbentuk kerucut ,karena pada puncaknya
terdapat sebuah bidang datar yang digunakan sebagai tempat ritual
mereka.
Disekelilingnya,kita
dapat menemui empat tangga yang berjumlah sekitar 91 undakan ,dan
terdapat satu undakan lagi pada bagian paling atas , sehingga total
undakan keseluruhan berjumlah 365 undakan.
Tinggi bangunan ini mencapai 24 meter , sedangkan area pada puncaknya yang digunakan untuk menaruh persembahan setinggi 6 meter
Dan
bukan menjadi suatu rahasia lagi bahwa Bangsa Maya merupakan sebuah
peradaban yang memiliki tingkat pengetahuan Astronomi yang sangat luar
biasa.Hal tsb memang tak pernah diragukan lagi oleh para astronom pada
saat ini.
Jauh
sebelum Nicholas Copernicus menyatakan bahwa bentuk bumi bulat serta
teori heliosentris yang menyatakan matahari sebagai pusat tata surya,
orang Maya sudah mengetahui akan hal itu jauh-jauh hari sebelumnya.
observatorium
astronomi bangsa Maya juga memiliki bentuk bangunan yang sangat
spesifik. Dilihat dari sudut pandang masa kini, secara fungsional
maupun bentuk luar observatorium bangsa Maya sangat mirip dengan
observatorium masa kini, sebagai contoh misalnya menara pengamat
observatorium Kainuoka / El Caracol yang juga terletak di kawasan
Chichen Itza , di atas teras yang indah dan sangat besar pada menara
tersebut, terdapat undakan kecil bertingkat-tingkat yang menuju ke
teras.
Ada
beberapa kemiripan dengan observatorium sekarang, juga merupakan
sebuah bangunan tingkat rendah yang berbentuk tabung bundar, pada bagian
atas terdapat sebuah kubah yang berbentuk setengah bola, kubah ini
dalam rancangan observatorium sekarang adalah tempat untuk menjulurkan
teropong astronomi. Empat buah pintu di lantai yang rendah tepat
mengarah pada 4 posisi. Jendela di tempat itu membentuk 6 jalur hubungan
dengan serambi muka, paling sedikit tiga di antaranya berhubungan
dengan astronomi. Salah satunya berhubungan dengan musim semi (musim
gugur), sedangkan dua lainnya berhubungan dengan aktivitas bulan.
Menara
pengamat observatorium El Caracol ini adalah peninggalan terbesar
dalam sejarah, peninggalan sejarah yang lain juga memiliki bangunan
yang serupa. Semuanya dalam posisi yang saling merapat dengan matahari
dan bulan. Belakangan ini arkeolog beranggapan bahwa astronom bangsa
Maya pada zaman purbakala telah membangun jaringan pengamat astronomi
pada setiap wilayahnya.
Hingga
saat ini,kita masih bisa menemukan sisa-sisa pengaruh kebudayaan Maya
yang masih melekat pada beberapa penduduk di Kawasan Yucatan Peninsula
dan sedikit di wilayah bagian Chiapas, bahasa asli suku Maya kuno masih
banyak digunakan sebagai dialek sehari-hari mereka dan ditafsirkan
empat sampai enam juta orang penduduk disekitar Yucatan masih
menggunakan bahasa tsb.
Hal
tsb juga berlaku pada tradisi Bangsa Maya Kuno,masyarakat di Yucatan
masih meneruskan banyak tradisi masyarakat Maya kuno seperti menanam
tanaman pangan tradisonal mereka (jagung,buncis,cabai,tomat dan labu)
dengan teknik yang sama, dan memilih menggunakan tanaman herbal sebagai
obat-obatan mereka.
Sekitar
550 M , Orang Maya berhasil menyelesaikan pembangunan dua buah Chichen
(mulut sumur).Sumur pertama merupakan bagian yang dikeramatkan oleh
mereka sedangkan bagian kedua dipergunakan untuk penggunaan
sehari-hari.
Chichen
Itza , seperti kebanyakan pusat Maya lainnya , merupakan pusat
aktivitas rohani mereka.Ritual-ritual persembahan yang ditujukan kepada
para Dewa banyak dilakukan disini.
Sejarah
mengatakan bahwa kawasan Chichen Itza ditinggalkan oleh orang Maya
disekitar 900 M , ini berbarengan dengan periode dimana 80 % Bangsa
Maya dikatakan mengilang secara misterius.Hingga saat ini belum ada
sebuah penjelasan yang bisa menjawab misteri menghilangnya populasi
peradaban ini.
MAYA (AZTEC) SUKU PALING FENOMENAL
Nov 5, ’08 10:57 PM
for everyone
Nov 5, ’08 10:57 PM
for everyone
Rahasia
Kebudayaan Bangsa Maya Banyak orang pernah mendengar legenda budaya
bangsa Maya. Selama ini, kesan sebagian besar orang terhadap bangsa
Maya tidak terlepas dari suasana hutan belantara di benua Amerika.
Menyinggung tentang bangsa Maya, yang terlintas dalam benak sejumlah
orang adalah sekelompok orang Indian yang sekujur tubuhnya mengenakan
pakaian bulu warna cemerlang, berputar mengelilingi lingkaran di bawah
sinar rembulan melaksanakan upacara misterius, di tengah-tengah berdiri
dukun sakti yang berilmu tinggi.
Memang benar, bangsa Maya tinggal di Amerika Tengah yang sekarang ini, bekas peninggalan sejarah yang misterius berada di dalam hutan belantara yang terpencil dan sepi, sekalipun begitu, ada beberapa orang yang mengetahui, bahwa bangsa Maya mempunyai hubungan yang sangat erat dengan bangsa Tiongkok dan Mongol di belahan bumi lain yang jauh. Peninggalan batu raksasa dan karya seni bangsa Maya yang mahatinggi, jauh melebihi kehebatan teknologi masa kini. Marilah kita lepaskan prasangka dan persepsi yang telah telanjur tertanam, menyelami kembali bekas kehidupan dan tempat tinggal bangsa Maya, melihat-lihat bagaimana dan apakah sebenarnya bangsa dan kebudayaan Maya.
Proses Penemuan Bangsa Spanyol masuk ke Amerika Selatan pada abad ke-16, dengan status agresor mereka menjajah daratan yang asli ini. Penduduk Amerika Tengah dan Selatan ketika itu hidup sebagai petani yang primitif, mereka sama sekali tidak berdaya menghadapi kapal dan meriam kuat bangsa Spanyol. Dan dengan cepat, bangsa Spanyol menyebarkan agama mereka ke tempat tersebut, dua orang misionaris yang melihat kepercayaan takhayul dan ilmu sihir penduduk setempat, segera membakar tempat tersebut, mengakibatkan buku kuno yang disembunyikan semuanya terbakar musnah.
Tidak disangka bahwa buku-buku tersebut adalah buku kuno yang mencatat pusaka pengetahuan peninggalan kebudayaan bangsa Maya yang telah lama menghilang, di dalamnya tercatat secara terperinci tingkat ilmu pengetahuan dan budaya mereka yang mahatinggi pada masa itu. Mungkin demikianlah takdirnya, kini para ilmuwan yang menyelidiki kebudayaan Maya hanya bisa menggambarkan kehebatan budaya Maya saat itu secara tambal sulam berdasarkan potongan naskah yang berhasil dikumpulkan.
Bebatuan Raksasa di Hutan Piramida bangsa Maya dapat dikatakan merupakan bangunan piramida kedua yang terkenal setelah piramida di Mesir. Kedua jenis bangunan piramida ini terlihat tidak begitu sama, warna piramida Mesir adalah kuning keemasan, sebuah piramida bersudut empat yang berbentuk kerucut, agak terkikis setelah berabad-abad tertiup angin dan diterpa hujan. Piramida Maya lebih rendah sedikit, disusun dari bebatuan raksasa yang berwarna abu-abu dan putih, tidak semuanya berbentuk kerucut, di puncaknya ada sebuah balairung untuk memuja dewa. Di sekeliling piramida Maya masing-masing memiliki 4 tangga, setiap tangga memiliki 91 undakan, secara total 4 buah tangga ditambah satu undakan bagian paling atas adalah berjumlah 365 undakan (91 x 4 + 1 = 365), tepat merupakan jumlah hari dalam satu tahun.
Bangsa Maya sangat memperhatikan ilmu perbintangan, baik di dalam maupun di luar bangunan semuanya adalah angka yang berhubungan dengan hukum peredaran benda langit. Selain jumlah undakan tangga, pada 4 bagian piramida masing-masing terdapat 52 buah relief 4 sudut, menandakan satu abad bangsa Maya adalah 52 tahun.
Observatorium astronomi bangsa Maya juga memiliki bentuk bangunan yang sangat spesifik. Dilihat dari sudut pandang masa kini, secara fungsional maupun bentuk luar observatorium bangsa Maya sangat mirip dengan observatorium masa kini, sebagai contoh misalnya menara pengamat observatorium Kainuoka, di atas teras yang indah dan sangat besar pada menara tersebut, terdapat undakan kecil bertingkat-tingkat yang menuju ke teras. Ada beberapa kemiripan dengan observatorium sekarang, juga merupakan sebuah bangunan tingkat rendah yang berbentuk tabung bundar, pada bagian atas terdapat sebuah kubah yang berbentuk setengah bola, kubah ini dalam rancangan observatorium sekarang adalah tempat untuk menjulurkan teropong astronomi. Empat buah pintu di lantai yang rendah tepat mengarah pada 4 posisi. Jendela di tempat itu membentuk 6 jalur hubungan dengan serambi muka, paling sedikit tiga di antaranya berhubungan dengan astronomi. Salah satunya berhubungan dengan musim semi (musim gugur), sedangkan dua lainnya berhubungan dengan aktivitas bulan.
Menara pengamat observatorium Kainuoka ini adalah peninggalan terbesar dalam sejarah, peninggalan sejarah yang lain juga memiliki bangunan yang serupa. Semuanya dalam posisi yang saling merapat dengan matahari dan bulan. Belakangan ini arkeolog beranggapan bahwa astronom bangsa Maya pada zaman purbakala telah membangun jaringan pengamat astronomi pada setiap wilayahnya.
Dinilai pada masa kini, bangunan tersebut cukup menakjubkan. Piramida Maya misalnya, bagaimanakah caranya memotong bebatuan berukuran sangat besar, diangkut ke tempat yang jauh dalam hutan belantara, bebatuan yang beratnya puluhan ton, ditumpuk hingga mencapai tinggi 70 meter, jika tidak ditunjang dengan alat angkut dan peralatan yang memadai, adalah sangat sulit untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Dan suku bangsa yang hidup dalam hutan belantara, mengapa harus mengerahkan upaya dan tenaga sedemikian besar, membangun sebuah jaringan pengamat observatorium? Ditilik dari sejarah, teleskop baru ditemukan pada abad ke-16 oleh Galileo, setelah itu barulah muncul observatorium ukuran besar, dan konsep jaringan pengamat observatorium baru muncul pada zaman modern. Kala itu konsep yang demikian dapatlah dikatakan sangat maju dan canggih.
Hilang Secara Misterius
Lembaran budaya cemerlang yang ditulis bangsa Maya untuk sejarah manusia, telah kita ketahui tingkat keanggunannya. Arkeolog menganggap, kebudayaan bangsa Maya semestinya secara perlahan-lahan terbentuk sejak tahun 2000 SM hingga masa tahun 250 M, setelah tahun 250 M hingga masa tahun 900 M, budaya tersebut memasuki masa keemasan, dan pada abad ke-7 dan 8, memasuki masa yang sangat makmur dan sejahtera.
Tulisan paling dini bangsa Maya muncul menjelang dan sekitar Masehi, namun batu prasasti pertama yang tergali memperlihatkan catatan yang menulis tahun 292 M. Sejak itu, tulisan bangsa Maya hanya tersebar pada areal terbatas. Dan pada tarikh Masehi setelah pertengahan abad ke-5, tulisan bangsa Maya baru secara menyeluruh tersebar ke semua kawasan Maya. Misalnya batu prasasti terakhir diselesaikan pada 869 M, dan batu prasasti terakhir di seluruh kawasan Maya diselesaikan pada 909 M.
Menurut data penelitian: “Suatu hari di tahun 909 M, tanpa sebab yang jelas, 80% bangsa kuno Maya tiba-tiba saja menghilang, tidak hanya meninggalkan kuil yang belum selesai dibangun, bahkan sejumlah besar balairung dewa dan bangunan model raksasa semuanya ditinggalkan begitu saja, terbenam dalam reruntuhan tembok yang roboh. Semua pusat pemujaan juga terhenti aktivitasnya. Kemudian, sejak hari itu, kebijaksanaan leluhur lenyap dengan sangat cepat, dan bangsa Maya yang tertinggal pun mulai berubah menjadi buta pengetahuan dan merosot moralnya.”
Dari bukti penelitian ilmuwan ini, kita dapat memberikan penjelasan yang rasional: Setelah mengalami perkembangan budaya yang tinggi, dikarenakan perkembangan budaya materi, kehidupan bangsa Maya kuno lambat laun merosot, menuju kemerosotan moral masyarakat. Lalu sebagian yang masih disebut kebijaksanaan leluhur itu, pada kenyataannya adalah sekelompok orang yang telah jatuh merosot moralnya, mereka mendorong perkembangan hal yang tidak baik, membuat segenap masyarakat bangsa Maya kuno mengarah menuju kepunahan!
Meskipun terdapat sejumlah dokumen yang tersisa, namun sangat sulit bagi kita untuk memastikan peristiwa mengerikan apa yang sebenarnya terjadi pada tahun 909 M itu, berbagai macam versi hipotesa tentang kepunahan bangsa Maya, misalnya banjir, gempa bumi, angin topan, bencana maupun pendapat lainnya tentang wabah, keracunan massal, penyakit menular, bahkan dikatakan populasi yang membengkak, pembakaran hutan secara berulang kali untuk bercocok tanam yang mengakibatkan tanah gersang, ataupun bencana ekonomi, bahkan dikatakan invasi musuh, perang antarkota, pemberontakan kaum petani maupun masalah sosial seperti bunuh diri massal, dan pendapat lain yang tak terhitung jumlahnya. Apa pun penyebabnya sama sekali tidaklah penting, intinya adalah sejarah sekali lagi telah mempertahankan orang yang baik dan sederhana, sedangkan sebutan “buta pengetahuan dan merosot moralnya” yang digunakan untuk melukiskan keturunan bangsa Maya, hanyalah kaidah yang dilihat oleh mata manusia masa kini,
sangat lugu dan baik seperti tidak berpengetahuan, tidak tahu mengejar keuntungan mendatangkan keputusasaan. Pertanyaannya adalah mengapa sejarah manusia lagi-lagi mencatat lenyapnya umat manusia yang disebut sebagai “kebijaksanaan leluhur”?
(Sumber : Buku “Himpunan Inspirasi Peradaban Prasejarah”)
Memang benar, bangsa Maya tinggal di Amerika Tengah yang sekarang ini, bekas peninggalan sejarah yang misterius berada di dalam hutan belantara yang terpencil dan sepi, sekalipun begitu, ada beberapa orang yang mengetahui, bahwa bangsa Maya mempunyai hubungan yang sangat erat dengan bangsa Tiongkok dan Mongol di belahan bumi lain yang jauh. Peninggalan batu raksasa dan karya seni bangsa Maya yang mahatinggi, jauh melebihi kehebatan teknologi masa kini. Marilah kita lepaskan prasangka dan persepsi yang telah telanjur tertanam, menyelami kembali bekas kehidupan dan tempat tinggal bangsa Maya, melihat-lihat bagaimana dan apakah sebenarnya bangsa dan kebudayaan Maya.
Proses Penemuan Bangsa Spanyol masuk ke Amerika Selatan pada abad ke-16, dengan status agresor mereka menjajah daratan yang asli ini. Penduduk Amerika Tengah dan Selatan ketika itu hidup sebagai petani yang primitif, mereka sama sekali tidak berdaya menghadapi kapal dan meriam kuat bangsa Spanyol. Dan dengan cepat, bangsa Spanyol menyebarkan agama mereka ke tempat tersebut, dua orang misionaris yang melihat kepercayaan takhayul dan ilmu sihir penduduk setempat, segera membakar tempat tersebut, mengakibatkan buku kuno yang disembunyikan semuanya terbakar musnah.
Tidak disangka bahwa buku-buku tersebut adalah buku kuno yang mencatat pusaka pengetahuan peninggalan kebudayaan bangsa Maya yang telah lama menghilang, di dalamnya tercatat secara terperinci tingkat ilmu pengetahuan dan budaya mereka yang mahatinggi pada masa itu. Mungkin demikianlah takdirnya, kini para ilmuwan yang menyelidiki kebudayaan Maya hanya bisa menggambarkan kehebatan budaya Maya saat itu secara tambal sulam berdasarkan potongan naskah yang berhasil dikumpulkan.
Bebatuan Raksasa di Hutan Piramida bangsa Maya dapat dikatakan merupakan bangunan piramida kedua yang terkenal setelah piramida di Mesir. Kedua jenis bangunan piramida ini terlihat tidak begitu sama, warna piramida Mesir adalah kuning keemasan, sebuah piramida bersudut empat yang berbentuk kerucut, agak terkikis setelah berabad-abad tertiup angin dan diterpa hujan. Piramida Maya lebih rendah sedikit, disusun dari bebatuan raksasa yang berwarna abu-abu dan putih, tidak semuanya berbentuk kerucut, di puncaknya ada sebuah balairung untuk memuja dewa. Di sekeliling piramida Maya masing-masing memiliki 4 tangga, setiap tangga memiliki 91 undakan, secara total 4 buah tangga ditambah satu undakan bagian paling atas adalah berjumlah 365 undakan (91 x 4 + 1 = 365), tepat merupakan jumlah hari dalam satu tahun.
Bangsa Maya sangat memperhatikan ilmu perbintangan, baik di dalam maupun di luar bangunan semuanya adalah angka yang berhubungan dengan hukum peredaran benda langit. Selain jumlah undakan tangga, pada 4 bagian piramida masing-masing terdapat 52 buah relief 4 sudut, menandakan satu abad bangsa Maya adalah 52 tahun.
Observatorium astronomi bangsa Maya juga memiliki bentuk bangunan yang sangat spesifik. Dilihat dari sudut pandang masa kini, secara fungsional maupun bentuk luar observatorium bangsa Maya sangat mirip dengan observatorium masa kini, sebagai contoh misalnya menara pengamat observatorium Kainuoka, di atas teras yang indah dan sangat besar pada menara tersebut, terdapat undakan kecil bertingkat-tingkat yang menuju ke teras. Ada beberapa kemiripan dengan observatorium sekarang, juga merupakan sebuah bangunan tingkat rendah yang berbentuk tabung bundar, pada bagian atas terdapat sebuah kubah yang berbentuk setengah bola, kubah ini dalam rancangan observatorium sekarang adalah tempat untuk menjulurkan teropong astronomi. Empat buah pintu di lantai yang rendah tepat mengarah pada 4 posisi. Jendela di tempat itu membentuk 6 jalur hubungan dengan serambi muka, paling sedikit tiga di antaranya berhubungan dengan astronomi. Salah satunya berhubungan dengan musim semi (musim gugur), sedangkan dua lainnya berhubungan dengan aktivitas bulan.
Menara pengamat observatorium Kainuoka ini adalah peninggalan terbesar dalam sejarah, peninggalan sejarah yang lain juga memiliki bangunan yang serupa. Semuanya dalam posisi yang saling merapat dengan matahari dan bulan. Belakangan ini arkeolog beranggapan bahwa astronom bangsa Maya pada zaman purbakala telah membangun jaringan pengamat astronomi pada setiap wilayahnya.
Dinilai pada masa kini, bangunan tersebut cukup menakjubkan. Piramida Maya misalnya, bagaimanakah caranya memotong bebatuan berukuran sangat besar, diangkut ke tempat yang jauh dalam hutan belantara, bebatuan yang beratnya puluhan ton, ditumpuk hingga mencapai tinggi 70 meter, jika tidak ditunjang dengan alat angkut dan peralatan yang memadai, adalah sangat sulit untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Dan suku bangsa yang hidup dalam hutan belantara, mengapa harus mengerahkan upaya dan tenaga sedemikian besar, membangun sebuah jaringan pengamat observatorium? Ditilik dari sejarah, teleskop baru ditemukan pada abad ke-16 oleh Galileo, setelah itu barulah muncul observatorium ukuran besar, dan konsep jaringan pengamat observatorium baru muncul pada zaman modern. Kala itu konsep yang demikian dapatlah dikatakan sangat maju dan canggih.
Hilang Secara Misterius
Lembaran budaya cemerlang yang ditulis bangsa Maya untuk sejarah manusia, telah kita ketahui tingkat keanggunannya. Arkeolog menganggap, kebudayaan bangsa Maya semestinya secara perlahan-lahan terbentuk sejak tahun 2000 SM hingga masa tahun 250 M, setelah tahun 250 M hingga masa tahun 900 M, budaya tersebut memasuki masa keemasan, dan pada abad ke-7 dan 8, memasuki masa yang sangat makmur dan sejahtera.
Tulisan paling dini bangsa Maya muncul menjelang dan sekitar Masehi, namun batu prasasti pertama yang tergali memperlihatkan catatan yang menulis tahun 292 M. Sejak itu, tulisan bangsa Maya hanya tersebar pada areal terbatas. Dan pada tarikh Masehi setelah pertengahan abad ke-5, tulisan bangsa Maya baru secara menyeluruh tersebar ke semua kawasan Maya. Misalnya batu prasasti terakhir diselesaikan pada 869 M, dan batu prasasti terakhir di seluruh kawasan Maya diselesaikan pada 909 M.
Menurut data penelitian: “Suatu hari di tahun 909 M, tanpa sebab yang jelas, 80% bangsa kuno Maya tiba-tiba saja menghilang, tidak hanya meninggalkan kuil yang belum selesai dibangun, bahkan sejumlah besar balairung dewa dan bangunan model raksasa semuanya ditinggalkan begitu saja, terbenam dalam reruntuhan tembok yang roboh. Semua pusat pemujaan juga terhenti aktivitasnya. Kemudian, sejak hari itu, kebijaksanaan leluhur lenyap dengan sangat cepat, dan bangsa Maya yang tertinggal pun mulai berubah menjadi buta pengetahuan dan merosot moralnya.”
Dari bukti penelitian ilmuwan ini, kita dapat memberikan penjelasan yang rasional: Setelah mengalami perkembangan budaya yang tinggi, dikarenakan perkembangan budaya materi, kehidupan bangsa Maya kuno lambat laun merosot, menuju kemerosotan moral masyarakat. Lalu sebagian yang masih disebut kebijaksanaan leluhur itu, pada kenyataannya adalah sekelompok orang yang telah jatuh merosot moralnya, mereka mendorong perkembangan hal yang tidak baik, membuat segenap masyarakat bangsa Maya kuno mengarah menuju kepunahan!
Meskipun terdapat sejumlah dokumen yang tersisa, namun sangat sulit bagi kita untuk memastikan peristiwa mengerikan apa yang sebenarnya terjadi pada tahun 909 M itu, berbagai macam versi hipotesa tentang kepunahan bangsa Maya, misalnya banjir, gempa bumi, angin topan, bencana maupun pendapat lainnya tentang wabah, keracunan massal, penyakit menular, bahkan dikatakan populasi yang membengkak, pembakaran hutan secara berulang kali untuk bercocok tanam yang mengakibatkan tanah gersang, ataupun bencana ekonomi, bahkan dikatakan invasi musuh, perang antarkota, pemberontakan kaum petani maupun masalah sosial seperti bunuh diri massal, dan pendapat lain yang tak terhitung jumlahnya. Apa pun penyebabnya sama sekali tidaklah penting, intinya adalah sejarah sekali lagi telah mempertahankan orang yang baik dan sederhana, sedangkan sebutan “buta pengetahuan dan merosot moralnya” yang digunakan untuk melukiskan keturunan bangsa Maya, hanyalah kaidah yang dilihat oleh mata manusia masa kini,
sangat lugu dan baik seperti tidak berpengetahuan, tidak tahu mengejar keuntungan mendatangkan keputusasaan. Pertanyaannya adalah mengapa sejarah manusia lagi-lagi mencatat lenyapnya umat manusia yang disebut sebagai “kebijaksanaan leluhur”?
(Sumber : Buku “Himpunan Inspirasi Peradaban Prasejarah”)
Chichén Itzá
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Artikel ini tidak memiliki referensi sumber sehingga isinya tidak bisa diverifikasi.
Bantulah memperbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak.
Artikel yang tidak dapat diverifikasikan dapat dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Artikel ini tidak memiliki referensi sumber sehingga isinya tidak bisa diverifikasi.
Bantulah memperbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak.
Artikel yang tidak dapat diverifikasikan dapat dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus.
Kota Sebelum Pengaruh Spanyol – Chichen-Itza*
Situs Warisan Dunia UNESCO
Situs Warisan Dunia UNESCO
________________________________________
Negara Peserta
Meksiko
Negara Peserta
Meksiko
Tipe Budaya
Kriteria
i, ii, iii
Referensi 483
Kriteria
i, ii, iii
Referensi 483
Wilayah† Amerika Latin, Karibia
Sejarah prasasti
Prasasti resmi 1988 (Sesi 12)
Prasasti resmi 1988 (Sesi 12)
* Nama resmi dalam Daftar Warisan Dunia.
† Menurut klasifikasi resmi UNESCO.
† Menurut klasifikasi resmi UNESCO.
Chichén
Itzá (pengucapan /tʃiːˈtʃɛn iːˈtsɑː/);[1]adalah suatu Situs Peradaban
Maya di Meksiko pada abad 800 SM. Piramida Kukulcan di kompleks situs
bersejarah ini dipercaya sebagai pusat kegiatan politik dan ekonomi
peradaban bangsa Maya yang terletak di Semenanjung Yucatan (kini
wilayah Meksiko). Itza merupkan titik sentral kompleks bangunan lainnya
seperti Piramida Kukulcan, Candi Chac Mool, dan bangunan Seribu Tiang
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Pusat kebudayaan Suku Maya
• 2 Mirip di Indonesia
• 3 Pranala luar
• 4 Referensi
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Pusat kebudayaan Suku Maya
• 2 Mirip di Indonesia
• 3 Pranala luar
• 4 Referensi
[sunting] Pusat kebudayaan Suku Maya
Candi Chichen Itza merupakan peninggalan arkeologi suku Maya yang paling lengkap serta masih terawat dengan baik. Situs peradaban Maya di Meksiko ini, pada 7 Juli 2007, terpilih sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia hasil pilihan 100 juta orang via email dan sms (layanan pesan singkat) yang diadakan oleh Swiss Foundation.
Menurut buku budaya suku Maya dari Chilam Balam, kompleks candi ini dibangun antara tahun 502-522 Masehi. Suku Maya hanya menempatinya selama 200 tahun, kemudian mereka berpindah ke daerah pantai di Campeche. Namun versi lain mengatakan, Chichen Itza dibangun sekitar 800 tahun sebelum masehi.[rujukan?]
Piramida Kukulcan di kompleks situs bersejarah ini dipercaya sebagai pusat kegiatan politik dan ekonomi peradaban bangsa Maya yang terletak di Semenanjung Yucatan (kini wilayah Meksiko).
Itza merupakan titik sentral kompleks bangunan lainnya seperti Piramida Kukulcan, Candi Chac Mool, dan bangunan Seribu Tiang.
Di candi Chichen Itza terdapat dua cenotes (sumur alami) yang dijadikan tempat menaruh korban persembahan. Konon, suku Indian Maya yang mendiami kota itu mempersembahkan jade, keramik, dan bahkan manusia untuk dimasukkan dalam sumur itu. Persembahan itu diberikan saat kekeringan melanda. Persembahan kadang-kadang berupa gadis-gadis muda untuk dimasukkan hidup-hidup ke dalam sumur itu. Peran sumur itu begitu penting karena di Semenanjung Yukatan tidak terdapat sungai. Satu-satunya sumber air ketika kekeringan melanda adalah dari sumur-sumur itu.
Nama Chichen Itza pun berarti di bibir mata air rakyat dalam bahasa Indian setempat. Dengan demikian, Chichen Itza berkembang menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi kebudayaan Maya.
Candi Chichen Itza merupakan peninggalan arkeologi suku Maya yang paling lengkap serta masih terawat dengan baik. Situs peradaban Maya di Meksiko ini, pada 7 Juli 2007, terpilih sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia hasil pilihan 100 juta orang via email dan sms (layanan pesan singkat) yang diadakan oleh Swiss Foundation.
Menurut buku budaya suku Maya dari Chilam Balam, kompleks candi ini dibangun antara tahun 502-522 Masehi. Suku Maya hanya menempatinya selama 200 tahun, kemudian mereka berpindah ke daerah pantai di Campeche. Namun versi lain mengatakan, Chichen Itza dibangun sekitar 800 tahun sebelum masehi.[rujukan?]
Piramida Kukulcan di kompleks situs bersejarah ini dipercaya sebagai pusat kegiatan politik dan ekonomi peradaban bangsa Maya yang terletak di Semenanjung Yucatan (kini wilayah Meksiko).
Itza merupakan titik sentral kompleks bangunan lainnya seperti Piramida Kukulcan, Candi Chac Mool, dan bangunan Seribu Tiang.
Di candi Chichen Itza terdapat dua cenotes (sumur alami) yang dijadikan tempat menaruh korban persembahan. Konon, suku Indian Maya yang mendiami kota itu mempersembahkan jade, keramik, dan bahkan manusia untuk dimasukkan dalam sumur itu. Persembahan itu diberikan saat kekeringan melanda. Persembahan kadang-kadang berupa gadis-gadis muda untuk dimasukkan hidup-hidup ke dalam sumur itu. Peran sumur itu begitu penting karena di Semenanjung Yukatan tidak terdapat sungai. Satu-satunya sumber air ketika kekeringan melanda adalah dari sumur-sumur itu.
Nama Chichen Itza pun berarti di bibir mata air rakyat dalam bahasa Indian setempat. Dengan demikian, Chichen Itza berkembang menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi kebudayaan Maya.
Konon,
Chichen Itza merupakan simbol pemujaan dan ilmu pengetahuan. Chichen
Itza didirikan raja suku Toltec bernama Quetzalcoatl yang datang ke
Semenanjung Yukatan bersama pasukannya. Saat itu suku Maya sudah
berdiam di daerah tersebut, kemudian bersama-sama suku Toltec, mulai
membangun berbagai kuil yang menyerupai piramid. Dengan demikian,
periode puncak dari Chichen Itza merupakan campuran kebudayaan Toltec
dan Maya.
Salah satu kuil terbesar yang didirikan adalah Kukulkan. Berdasarkan legenda Maya, Kukulkan merupakan Dewa Ular Berambut jelmaan dari Quetzalcoatl. Kuil Kukulkan berupa piramid bertangga, dengan teras-teras. Di setiap sisi piramid segi empat itu terdapat anak tangga menuju puncak. Di puncak terdapat jalan masuk menuju ruangan Mahkota Batu Jaguar Raja Kukulkan, yang dicat merah dan bintik-bintik hijau lumut.
Di Chichen Itza ini juga terdapat sebuah lapangan permainan yang mirip dengan permainan bola basket masa kini. Permainan ‘pok ta pok’ yakni melemparkan bola melewati sebuah lingkaran di dinding 7 meter di atas tanah. Kapten dari tim yang pertama kali berhasil menembakkan bola akan dipenggal kepalanya sebagai persembahan untuk dewa-dewa.
Pada tahun 1221, pemberontakan pecah. Atap-atap kayu, pasar dan kuil-kuil ksatria dibumihanguskan. Kekuasaan atas Yukatan pun berpindah ke Mayapan, sampai penakluk Spanyol datang.
Kompleks candi ini cukup luas dan tiap candi saling terpisah dengan yang lainnya. Di tengah-tengah berdiri candi El Castilo (Istana) yang selesai direnovasi. Bentuknya piramid, hanya atapnya tumpul. Melihat candi El Castilo mengingatkan kita pada candi Sukuh di Karanganyar, Solo. Kedua candi ini seperti saudara kembar.Keistimewaan candi El Castilo adalah undak-undakan menuju atas candi. Setiap tanggal 21Maret dan 23 September antara siang dan malam sama lamanya. Pada saat itu di siang hari, undak-undakan candi tertutup bayangan. Sehingga mata kita tertipu, seolah-olah ada banyak ular naik candi. Namun hari berikutnya pada waktu yang sama akan tampak seolah-olah ular itu turun undak-undakan.
Di sekitar kompleks candi terdapat patung yang bernama Red Jaguar. Menurut uskup Landa, di tempat inilah sering diadakan upacara korban. Korbannya terdiri dari macan tutul (Jaguar), kura-kura, ayam kalkun, anjing atau semua jantung binatang. Bahkan kadang korbannya juga manusia.
Di sekitar kompleks candi ditemukan pula delapan patung Chac Mool. Patung berbentuk manusia dengan posisi duduk menengadah. Kedua tanggannya sedang memegang sesaji dan kepalanya menoleh ke arah kiri. Chac Mool untuk memuja dewa hujan.
Masih di kompleks Chichen Itza terdapat dua tembok yang sama tingginya. Arena di antara dua tembok itu dipakai suku Maya untuk bermain bola. Dimungkinkan bola itu dibuat dari karet, mengingat di sekitar daerah itu tumbuh pohon karet. Tak hanya suku Maya yang senang bermain bola, namun juga suku Zapotek
[sunting] Mirip di Indonesia
Yang cukup mengejutkan lagi adalah buku An overview of the MAYAN world karangan Prof Gualberto Zapata Alonzo, terbit di Merida, Yucatan, Mexico, tahun 2002. Prof Alonzo menyebutkan, seni dan kesadaran beragama suku Maya ada kemiripan dengan di Indochina dan Indonesia. Candi Tikal di Guatemala ada kesamaan dengan piramid Naksei Chan Crong di Angkor, Kamboja. Candi di Palenque, Meksiko ada kemiripan dengan candi Ajanta di India. Simbol-simbol agama dan mitos binatang suku Maya mirip dengan di Jawa dan Asia Tenggara. Dalam Mahabharata dan Ramayana terdapat suku dengan panggilan Maya.[rujukan?]
Salah satu kuil terbesar yang didirikan adalah Kukulkan. Berdasarkan legenda Maya, Kukulkan merupakan Dewa Ular Berambut jelmaan dari Quetzalcoatl. Kuil Kukulkan berupa piramid bertangga, dengan teras-teras. Di setiap sisi piramid segi empat itu terdapat anak tangga menuju puncak. Di puncak terdapat jalan masuk menuju ruangan Mahkota Batu Jaguar Raja Kukulkan, yang dicat merah dan bintik-bintik hijau lumut.
Di Chichen Itza ini juga terdapat sebuah lapangan permainan yang mirip dengan permainan bola basket masa kini. Permainan ‘pok ta pok’ yakni melemparkan bola melewati sebuah lingkaran di dinding 7 meter di atas tanah. Kapten dari tim yang pertama kali berhasil menembakkan bola akan dipenggal kepalanya sebagai persembahan untuk dewa-dewa.
Pada tahun 1221, pemberontakan pecah. Atap-atap kayu, pasar dan kuil-kuil ksatria dibumihanguskan. Kekuasaan atas Yukatan pun berpindah ke Mayapan, sampai penakluk Spanyol datang.
Kompleks candi ini cukup luas dan tiap candi saling terpisah dengan yang lainnya. Di tengah-tengah berdiri candi El Castilo (Istana) yang selesai direnovasi. Bentuknya piramid, hanya atapnya tumpul. Melihat candi El Castilo mengingatkan kita pada candi Sukuh di Karanganyar, Solo. Kedua candi ini seperti saudara kembar.Keistimewaan candi El Castilo adalah undak-undakan menuju atas candi. Setiap tanggal 21Maret dan 23 September antara siang dan malam sama lamanya. Pada saat itu di siang hari, undak-undakan candi tertutup bayangan. Sehingga mata kita tertipu, seolah-olah ada banyak ular naik candi. Namun hari berikutnya pada waktu yang sama akan tampak seolah-olah ular itu turun undak-undakan.
Di sekitar kompleks candi terdapat patung yang bernama Red Jaguar. Menurut uskup Landa, di tempat inilah sering diadakan upacara korban. Korbannya terdiri dari macan tutul (Jaguar), kura-kura, ayam kalkun, anjing atau semua jantung binatang. Bahkan kadang korbannya juga manusia.
Di sekitar kompleks candi ditemukan pula delapan patung Chac Mool. Patung berbentuk manusia dengan posisi duduk menengadah. Kedua tanggannya sedang memegang sesaji dan kepalanya menoleh ke arah kiri. Chac Mool untuk memuja dewa hujan.
Masih di kompleks Chichen Itza terdapat dua tembok yang sama tingginya. Arena di antara dua tembok itu dipakai suku Maya untuk bermain bola. Dimungkinkan bola itu dibuat dari karet, mengingat di sekitar daerah itu tumbuh pohon karet. Tak hanya suku Maya yang senang bermain bola, namun juga suku Zapotek
[sunting] Mirip di Indonesia
Yang cukup mengejutkan lagi adalah buku An overview of the MAYAN world karangan Prof Gualberto Zapata Alonzo, terbit di Merida, Yucatan, Mexico, tahun 2002. Prof Alonzo menyebutkan, seni dan kesadaran beragama suku Maya ada kemiripan dengan di Indochina dan Indonesia. Candi Tikal di Guatemala ada kesamaan dengan piramid Naksei Chan Crong di Angkor, Kamboja. Candi di Palenque, Meksiko ada kemiripan dengan candi Ajanta di India. Simbol-simbol agama dan mitos binatang suku Maya mirip dengan di Jawa dan Asia Tenggara. Dalam Mahabharata dan Ramayana terdapat suku dengan panggilan Maya.[rujukan?]
Pada agama Hindu terdapat pula dewa bernama Maya. Masih pada buku di atas disebutkan, pada tahun 1973 Prof. Alonzo dapat tugas mengantar para peneliti antropolog ke Chiapas. Salah satu anggota peneliti itu ada mahasiswa Jepang program postgraduate bernama Yutaca Yanome.
Ignacio Magaloni Duarte menulis buku berjudul Pendidik Dunia (Educadores del Mundo) yang terbit tahun 1968. Duarte membuktikan, bahwa suku Maya pernah hidup di dekat negeri timur jauh, antara lain Jepang, Tiongkok, India, dan Mesir. Duarte menyebut, suku Maya saat datang ke India disebut Naga, kemudian berganti sebutan Danava dengan ibu kota Nagapur.[rujukan?] Valmiki pada abad 6 menulis Ramayana dengan menyebut orang-orang Naga-Maya. Kemudian orang-orang ini tinggal di Tibet, Babylon, Acadia, dan Mesir. Duarte meyakinkan lagi dengan perbandingan antara angka-angka Naga dan Maya dari nomor 1 sampai 10 mempunyai ucapan yang mirip.
Angka-angka Maya: 1:Hun, 2:Ca, 3:Ox, 4:Can, 5:Ho, 6:Uc, 7:Uac, 8:Uaxac, 9:Bolom, 10:Lahun.
Angka-angka Naga: 1:Hun, 2:Cas, 3:Ox, 4:San, 5:Ho, 6:Usac, 7:Uac, 8:Uaxax, 9:Bolam, 10:Lahun.
Tak hanya di situ kemiripan kedua budaya bangsa Asia dan suku Maya. Namun dalam arsitektur juga ada hubungan yang erat, terutama konsep piramid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar