Tanda-tanda Akhir Zaman

Hari kiamat itu mempunyai tanda, bermulanya dengan tidak laris jualan di pasar, sedikit saja hujan dan begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan. Ghibah menjadi-jadi dan merata-rata, memakan riba, banyaknya anak-anak zina, orang kaya diagung-agungkan, orang-orang fasik akan bersuara lantang di masjid, para ahli mungkar lebih banyak menonjol dari ahli haq.Wallahu'alam Bish-shawab


Jumat, 29 November 2013

Setelah Bangun Museum di Atas Makam Muslim, Kini Israel Berencana Bongkar Jalan Menuju Al Aqsa

 

Masjid Al-Aqsha di Baitul Maqdis, Palestina 
 
Masjid Al-Aqsha di Baitul Maqdis, Palestina
REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM - Dewan Kota Jerusalem, Selasa (25/10) kemarin, memerintahkan pembongkaran jalan akses menuju kompleks Masjid Al-Aqsa. Perintah ini sekaligus menambah deretan kebijakan kontroversial yang dikeluarkan pihak Dewan Kota Yerussalem, setelah sebelumnya mereka menyetujui pembangunan Museum Toleransi yang berlokasi persis di atas situs pemakaman Muslim, Mamilla.

Jalan akses yang dimaksud, jalan yang mengarah menuju tembok barat atau tempok ratapan, situs paling suci di mana warga Yahudi biasa beribadah. Di baliknya, merupakan kompleks  Al-Haram asy-Syarif. Dalam kompleks itu terdapat dua bangunan utama yaitu Masjid Al-Aqsa dan Kubah Shakhrah (Dome of The Rock).

Israel pernah membangun akses jalan menuju tembok barat pada tahun 2004 silam, setelah jalan sebelumnya runtuh. Jalan ini digunakan kalangan Yahudi dan pasukan keamanan Israel yang ingin memasuki alun-alun.

Sebagai penanggung jawab dari proyek itu, Dewan kota menunjuk Wall Heritage Foundation. Dewan Kota menargetkan akses jalan itu harus dihancurkan dalam waktu 30 hari.

Selepas penghancuran, Dewan Kota memerintahkan yayasan untuk membangun akses baru dengan bahan yang tidak mudah terbakar. Sebab, dimasa lalu, Dewan Kota mencatat ada potensi bahaya yang ditimbulkan oleh struktur bangunan.

Sementara itu, Dewan Wakaf Islam menilai renovasi itu mengancam situs bersejarah milik umat Islam. Mereka menganggap apa yang dilakukan Dewan Kota Yerusalem merupakan tindakan sepihak tanpa adanya kordinasi dengan Dewan Wakaf Islam.

"Seharusnya Dewan Wakaf yang bertanggung jawab untuk restorasi. Sebab posisi wakaf itu terhitung sejak runtuhnya jalan Mughrabi," kata Sheikh Azzam Khatib.

Ia mengungkap pihaknya telah memberitahu pemerintah Israel bahwa Dewan Wakaf memiliki komite rekonstruksi yang bertugas memperbaiki situs yang rusak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar