Suami Taat Kepada Isterinya, Banyaknya Musibah Adalah Bagian dari Tanda Akhir Zaman
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “jika harta
rampasan perang diambil sebagai kekuasaan, amanat sebagai rampasan,
zakat sebagai utang, belajar bukan ilmu agama, suami taat kepada
istrinya dan durhaka kepada ibunya, menghina temannya dan merendahkan
bapaknya, munculnya suara suara (ceramah) di masjid-masjid, orang fasik
menjadi tuan, orang hina menjadi pemimpin, orang yang mulia karena
ditakuti kejahatannya, munculnya para wanita yang suka bersolek dan
alat-alat musik serta khamar dimimum, umat sekarang melaknat generasi
sebelumnya, maka pada saat itu berhati-hatilah dengan angin merah,
gempa, penenggelaman, penghapusan, dan pemuntahan itulah tanda-tanda
yang berturut-turut, seperti aturan keadaan yang terputus, lalu diikuti
yang lainnya.” (HR Turmudzi)
Dari Anas r.a. bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Akan datang kepada
manusia suatu zaman, orang bersabar atas agamanya seperti orang yang
memegang bara api.” (HR Turmudzi)
Hadis di atas menunjukkan apa yang akan diperlihatkan dari sebagai
ujian, musibah, dan kesempitan kepada kaum muslimin sehingga mereka
menyembunyikan agama atau meninggalkannya. Mungkin juga dapat kita
katakan bahwa sekarang ini banyak kaum muslimin yang kembali pada agama
mereka untuk menjalankan berbagai kewajiban dan sunahnya, seolah-olah
mereka asing terhadap agama yang mulia ini. Dan, itulah Islam yang
merupakan benteng dari setiap masyarakat yang sesat.
Setiap kali cobaan dan musibah bertambah, manusia makin jauh dan hati
menjadi ingkar, orientasi manusia hanya untuk dunia, dan sedikit sekali
dari mereka yang mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya.
Dari Hudzaifah bin Al-Yaman r.a. bahwa Rasulullah SAW. Ditanya tentang kiamat. Lalu, beliau bersabda, “Ilmunya
hanya ada pada Tuhanku. Waktunya tidak jelas karena hanya Dia yang
mengetahuinya. Akan tetapi, aku beritahukan kepada kalian tanda-tanda
yang akan terjadi menjelang kiamat itu. Sungguh, menjelang kiamat nanti
akan terjadi berbagai fitnah dan haraj.” Mereka berkata, “Wahai Rasulullah, kami telah mengetahui fitnahnya. Lalu, apa haraj itu?” Beliau menjawab dengan lafal orang Habsyi, “Pembunuhan dan keingkaran yang akan menjumpai manusia. Seseorang tidak tahu mengapa ia membunuh orang lain.” (HR Ahmad)
Saya membayangkan bahwa turunnya hadis ini disebabkan oleh terjadinya
banyak kebodohan dan keingkaran yang menyelimuti hati sebagian kaum
muslimin, lemahnya tali persaudaraan di atas kemaslahatan bersama, tidak
terdapat lagi orang yang mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya, serta tidak
ada lagi ukhuwah islamiah. Keingkaran semacam ini akan terus bertambah
setiap kali kita makin dekat dengan kiamat. Sekarang ini, sebagian besar
dari kita memandang tanda-tanda tersebut dengan pandangan materi saja.
Bahkan, telah beredar perkataan orang banyak yang menandakan keingkaran tersebut, seperti perkataan sebagian manusia, “Kesibukan adalah kesibukan, Bisnis adalah bisnis, bekerja adalah bekerja, dan dalam bekerja tidak ada rahmat dan cinta.” Dan, kata-kata lain yang beredar di tengah-tengah manusia. Semoga Allah SWT mengampuni kita dan tidak memurkai kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar