Keluarnya Asap Menjelang Kiamat”
"Bersegeralah kalian beramal sebelum
datangnya enam perkara: terbitnya matahari dari arah barat, datangnya
asap, munculnya Dajjal, keluarnya ad-Dabbah (binatang yang dapat
berbicara), kematian atau datangnya hari kiamat yang merata". (HR. Muslim dalam al-Fitan wa Asyrathu as-Sa’ah).
TANDA-tanda
kiamat kubra berikutnya adalah munculnya asap. Kepastian munculnya asap
ini telah diperkuat oleh beberapa hadits dan peristiwa yang terjadi
pada masa lampau. Allah Swt berfirman: “Maka tunggulah hari ketika
langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah azab yang
pedih.” (Q.S Ad-Dukhan: 10-11)
Ayat
ini merupakan ancaman kepada kaum musyrikin Quraisy khususnya dan
orang-orang kafir umumnya bahwa Allah subhabahu wa Ta’ala akan
menurunkan adzab kepada mereka berupa asap yang akan menutupi mereka
seluruhnya.
Para
ahli tafsir berselisih pendapat tentang asap di dalam ayat tersebut,
apakah yang akhirnya menimpa kaum Quraisy ketika itu berupa panas dan
kemarau panjang serta kelaparan? atau asap yang akan datang sebagai
tanda hari kiamat yang besar yang disebutkan dalam hadits-hadits yang
shahih?
Di
antara mereka yang berpendapat dengan pendapat pertama adalah Ibnu
Mas’ud r.a. Ketika ada seorang dari negri Kindah menyatakan tentang asap
yang akan datang pada hari kiamat yang akan memekakan telinga-telinga
kaum munafiqin dan membutakan mata-mata mereka, beliau marah sambil
berkata:
“Barangsiapa
yang memiliki ilmu maka katakanlah! Dan barangsiapa yang tidak memiliki
ilmu maka katakanlah: ‘Allahu a’lam!” Karena sesungguhnya termasuk ilmu
adalah ucapan orang pada apa yang dia tidak tahu: “aku tidak tahu”.
Sesungguhnya Allah telah mengatakan kepada nabi-Nya: ((“Katakanlah (hai
Muhammad): “Aku tidak meminta upah sedikit pun kepada kalian dakwahku;
dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan (memaksakan
diri”)).
Kemudian
Ibnu Mas’ud berkata: “Sesungguhnya kaum Quraisy tidak mau menerima
Islam, kemudian Rasulullah Saw mendoakan atas mereka: Ya Allah
tolonglah aku untuk mengalahkan mereka dengan kelaparan seperti yang
terjadi pada zaman nabi Yusuf. (HR. Bukhari dalam Kitab Tafsir dan
Muslim dalam Shifatul Qiyaamah).
Maka
terjadilah kemarau panjang dan kelaparan, hingga sebagian mereka binasa
dan sebagian lainnya memakan bangkai-bangkai dan tulang-tulang. Ketika
itu setiap orang melihat seakan-akan di antara langit dan bumi ada asap.
(Atsar riwayat ad-Darimi juz 1/62; Ibnu Abdil Barr dalam Jami’ Bayaanil
Ilmi, juz 2/51; Baihaqi dalam al-Madkhal no. 797; al-Khathib
al-Baghdadi dalam al-Faqiih wal Mutafaqih; melalui nukilan Hilyatul
Alimi al-Mu’allim, hal. 59)
Pendapat
Ibnu Mas’ud ini sesuai dengan konteks ayat di atas yang mengancam kaum
Musyrikin Quraisy. Namun demikian, tidak menafikan ancaman umum kepada
seluruh orang-orang kafir dan musyrikin dengan asap yang turun menjelang
hari kiamat kelak. Karena dalil-dalil yang shahih tentang tanda-tanda
kiamat kubra sebagaimana disebutkan dalam hadits Hudzaifah di antaranya
adalah munculnya asap.
Kemarahan
yang diucapkan oleh Ibnu Mas’ud di atas bukanlah karena beliau
menafikan munculnya asap menjelang hari kiamat, tetapi karena beliau
mengerti orang tersebut berbicara tanpa ilmu dengan mengatakan bahwa
asap tersebut dapat membutakan mata dan memekakan telinga. Karena dalam
riwayat lain, Ibnu Mas-’ud mengatakan ada dua asap, salah satunya telah
terjadi dan yang lain akan datang menjelang hari kiamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar