hadis RASULULLAH tentang Akhir zaman Hingga Tanda hari kiamat Besar.
Rasulullah S.A.W. "Sesungguhnya kiamat itu tidak akan terjadi sebelum kamu melihat sepuluh tanda
Beberapa tanda kiamat kubra lainnya adalah keluarnya Ya'juj dan Ma'juj, terbitnya matahari dari arah barat, dan keluarnya api dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat perkumpulan mereka, yaitu negeri Syam.
- 1 Asap yg akan mematikan orang-orang yg beriman dan bertakwa
- 2 Dajjal bermata 1.
- 3 Binatang melata di bumi( DABBAH )
- 4 Terbitnya matahari sebelah barat
- 5 Turunnya Nabi Isa A.S & Imam mahdi.
- 6 Keluarnya Yakjuj dan Makjuj
- 7 Gerhana di timur
- 8 Gerhana di barat
- 9 Gerhana di jazirah Arab
- 10 Keluarnya api dari kota Yaman menghalau manusia ke tempat pengiringan mereka ( YAUMUL AKHIR ) .
Hadis Pertama:
JANGAN MUDAH MENYALAHKAN ORANG LAIN
Dari Abu Hurairah Ra., bahawasanya Rasullullah SAW bersabda: “Jika ada seseorang berkata, “orang banyak (sekarang ini) sudah rosak, maka orang yang berkata itu sendiri yang paling rosak di antara mereka.” (HR. Muslim)
Keterangan
Imam Nawawi ketika menulis Hadis ini dalam kitab Riyadus-Solihin, beliau memberikan penjelasan seperti berikut: “Larangan seperti di atas tadi (larangan mengatakan orang banyak telah rosak) adalah untuk orang yang mengatakan sedemikian rupa dengan tujuan rasa bangga pada diri sendiri, sebab dirinya tidak rosak, dengan tujuan merendahkan orang lain dan merasa dirinya lebih mulia daripada mereka. Maka yang demikian ini adalah haram.
Adapun orang yang berkata seperti ini kerana ia melihat kurangnya perhatian orang banyak terhadap agama mereka serta didorong oleh perasaan sedih melihat nasib yang dialami oleh mereka dan timbul dari perasaan cemburu terhadap agama, maka perkataan itu tidak ada salahnya.
Hadis ini sengaja diletakkan di permulaan buku ini supaya menjadi suatu peringatan kepada Umat Islam apabila menerangkan Hadis-hadis akhir zaman seperti apa yang dituliskan di sini yang banyak menyingkap tentang kemunduran umat Islam dan kerosakan moral mereka. Oleh kerana itu, kita cuba mengaitkan hadis-hadis tersebut dengan realiti umat Islam dewasa ini, maka janganlah kita merasa bangga dan ‘ujub dengan diri sendiri, bahkan hendaklah kita menegur diri kita masing-masing dan jangan senang menuding jari ke arah orang lain. Walaupun kerosakan moral umat Islam dewasa ini perlu dibicarakan untuk tujuan memulihkan, namun penyingkapannya itu perlu dalam bentuk yang sihat dan dengan perasaan yang penuh kasih sayang serta dengan rasa cemburu terhadap agama, bukan dengan perasaan bangga diri dan memandang rendah kepada orang lain.
Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan limpah karuniaNya mencucuri kita rahmat, taufiq dan hidayah.
Hadis Kedua:
MENGAPA DUNIA ISLAM MENJADI SASARAN PEMUSNAHAN
Dari Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy (isteri Rasulullah SAW ), beliau berkata:” (Pada suatu hari) Rasulullah SAW masuk ke dalam rumahnya dengan keadaan cemas sambil bersabda: “La ilaha illallah, celaka (binasa) bangsa Arab dari kejahatan (malapetaka) yang sudah hampir menimpa mereka. Pada hari ini telah terbuka bagian dinding Ya’juj dan Ma’juj seperti ini” dan Baginda mendekatkan hujung ibu jari dengan hujung jari yang sebelahnya (jari telunjuk) yang dengan itu mengisyaratkan seperti bulatan. Saya (Zainab binti Jahsy) lalu bertanya: Ya Rasulullah! Apakah kami akan binasa, sedangkan di kalangan kami masih ada orang-orang yang soleh?” Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: Ya, jikalau kejahatan sudah terlalu banyak.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Keterangan
Hadis di atas menerangkan, apabila di suatu tempat atau daerah sudah terlalu banyak kejahatan, kemungkaran dan kefasikan, maka kebinasaan akan menimpa semua orang yang berada di tempat tersebut. Tidak hanya kepada orang jahat sahaja, tetapi orang-orang soleh juga akan dibinasakan, walaupun masing-masing pada hari qiamat akan diperhitungkan menurut amalan yang telah dilakukan.
Oleh kerana itu segala bentuk kemungkaran dan kefasikan hendaklah segera dibasmi dan segala kemaksiatan hendaklah segera dimusnahkan, supaya tidak terjadi malapetaka yang bukan sahaja akan menimpa orang-orang yang melakukan kemungkaran dan kejahatan tersebut, tetapi juga akan menimpa semua penduduk yang berada di tempat tersebut.
Dalam hadis di atas walaupun disebutkan secara khusus tentang bangsa Arab tetapi yang dimaksudkan adalah seluruh bangsa yang ada di dunia ini. Tujuan disebutkan bangsa Arab secara khusus kerana Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sendiri dari kalangan mereka dan yang menerima Islam pada waktu pennulaan pengembangannya adalah kebanyakan dari kalangan bangsa Arab dan sedikit demi sedikit dari bangsa lain. Begitu pula halnya dalam masalah yang berkaitan dengan perkembangan umat Islam banyak bergantung kepada maju-mundurnya bangsa Arab itu sendiri. Selain itu, bahasa resmi Islam adalah bahasa Arab.
Kemudian Ya’juj dan MaJuj adalah dua bangsa (dari keturunan Nabi Adam As.) yang dahulunya banyak membuat kerosakan di permukaan bumi, lalu batas daerah dan kediaman rnereka ditutup oleh Zulkarnain dan pengikut-pengikutnya dengan campuran besi dan tembaga, maka dengan itu mereka tidak dapat keluar, sehingga hampir tiba hari qiamat. Maka pada waktu itu dinding yang kuat tadi akan hancur dan keluarlah kedua bangsa itu dari kediaman mereka.lalu kembali membuat kerosakan di permukaan bumi. Apabila peristiwa ini telah terjadi, itulah tanda hari qiamat sudah dekat.
Hadis Ke Tiga:
SELURUH DUNIA DATANG MENGERUMUNI DUNIA ISLAM
Dari Tsauban Ra. berkata Rasulullah SAW bersabda; “Hampir tiba suatu zaman di mana bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang kelaparan mengerumuni talam hidangan mereka”. Maka salah seorang sahabat bertanya, “Apakah kerana kami sedikit pada hari itu?” Nabi Rasulullah SAW menjawab, “Bahkan kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut rasa gentar terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan melemparkan ke dalam hati kamu penyakit ‘wahan’. Seorang sahabat bertanya: “Apakah ‘wahan’ itu, hai Rasulullah?”. Rasulullah menjawab: “Cinta dunia dan takut mati“. (HR. Abu Daud)
Keterangan
Memang benar apa yang disabdakan Rasulullah SAW tersebut. Keadaan umat Islam pada hari ini, menggambarkan kebenaran apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW. Umat Islam walaupun mereka dalam jumlahnya banyak, iaitu 1000 juta 1/5 penduduk dunia), tetapi mereka sering menjadi tuduhan negatif dan menjadi alat permainan bangsa-bangsa lain. Mereka ditindas, dipinjak-pijak, dibunuh dan sebagainya. Bangsa-bangsa dari seluruh dunia walaupun berbeza agama, mereka bersatu untuk melawan dan melumpuhkan kekuatan umat Islam.
Sebenarnya, sebab kekalahan kaum Muslimin adalah dari dalam diri kaum Muslimin itu sendiri, iaitu adanya penyakit “wahan” yang merupakan penyakit campuran dari dua unsur yang sering wujud dalam bentuk kembar dua, iaitu “cinta dunia” dan “takut mati”. Kedua penyakit ini tidak dapat dipisahkan. “Cinta dunia” bermakna tamak, rakus, bakhil dan tidak mahu menyumbangkan harta di jalan Allah SWT “Takut mati” bermakna senang dengan kehidupan dunia dan tidak membuat persediaan untuk menghadapi negeri akhirat dan tidak ada perasaan untuk berkorban dengan diri dan jiwa dalam memperjuangkan agama Allah SWT.
Kita berdoa semoga Allah SWT, menurunkan pertolongan (nusrah)Nya kepada kaum muslimin dan memberikan kepada mereka kemenangan di dunia dan di akhirat.
Hadis Ke Empat:
ILMU AGAMA AKAN BERANGSUR-ANGSUR HILANG
Dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash Ra. ia berkata: Aku mendengar Rasullullah SAW bersabda,’ “Bahawasanya Allah SWT tidak akan mencabut (menghilangkan) ilmu dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah SWT menghilangkan ilmu agama dengan mematikan para ulamak. Apabila tiada lagi para ulamak, orang banyak akan memilih orang-orang jahil sebagai pemimpinnya. Apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain.” (HR. Muslim)
Keterangan
Sekarang ini para ulama sudah berkurang. Satu demi satu pergi meninggalkan kita. Kalau peribahasa kita mengatakan, “patah tumbuh, hilang berganti”, namun sangat sayang peribahasa ini tidak tepat berlaku kepada para ulamak. Mereka patah lambat tumbuh, dan mereka hilang lambat berganti. Sampailah suatu waktu nanti permukaan bumi ini akan kosong dari Ulamak. Pada waktu itu sudah tidak bererti lagi kehidupan di dunia ini. Alam penuh dengan kesesatan. Manusia telah kehilangan nilai dan pegangan hidup. Sebenarnya, para ulamaklah yang memberikan makna dan erti pada kehidupan manusia di permukaan bumi ini. Maka apabila telah habis para ulamak, hilanglah segala sesuatu yang yang bemilai untuk kehidupan dunia.
Akhir-akhir ini kita telah melihat gejala zaman yang dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tadi. Yakni bilangan para ulamak hanya tinggal sedikit sahaja dan usaha untuk melahirkannya tidak mendapat perhatian yang sewajamya. Pondok-pondok dan madrasah-madrasah kurang mendapat perhatian dari cendekiawan. Mereka lebih mengutamakan pelajaran di bidang keduniaan yang dapat meraih keuntungan harta benda dunia. Inilah realiti masyarakat kita pada hari ini. Oleh sebab itu, perlulah kita memikirkan hal ini dan mencari jalan untuk menyelesaikannya.
Hadis Kelima:
UMAT ISLAM IKUT JEJAK LANGKAH YAHUDI DAN NASHRANI
Dari Abu Sa’id Al-Khudri Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke lubang biawak pun kamu akan mengikuti mereka”. Sahabat bertanya. “Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nashrani yang Tuan maksudkan?” Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Siapa lagi?” (kalau bukan mereka). (HR. Muslim)
Keterangan
Umat Islam akan mengikuti jejak langkah atau “cara hidup” orang-orang Yahudi dan Nashrani, hingga dalam urusan yang kecil dan yang remeh sekalipun. Contohnya, jikalau orang Yahudi dan Nashrani masuk ke lubang biawak yang kotor dan sempit sekali pun, orang Islam akan terus mengikuti mereka.
Pada zaman sekarang, kita dapat melihat kenyataan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini. Banyak orang Islam yang kehilangan pegangan di dalam kehidupan. Mereka banyak meniru “cara hidup” Yahudi dan Nashrani, baik disedari atau pun tidak disedari. Banyak orang Islam yang telah terperangkap dalam tipu muslihat Yahudi dan Nashrani dan ada pula yang sekaligus menjadi alat untuk kepentingan mereka. Ya Allah ! Selamatkan kami dari mereka.
Hadis Ke Enam:
AKAN LAHIR GOLONGAN ANTI HADIS
Dari Miqdam bin Ma’dikariba Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda; “Hampir tiba suatu zaman di mana seorang lelaki yang sedang duduk bersandar di atas kurusi kemegahannya, lalu disampaikan orang kepadanya sebuah hadis dari hadisku maka ia berkata: “Pegangan kami dan kamu hanyalah kitabullah (Al-Quran) sahaja. Apa yang dihalalkan oleh Al-Quran kami halalkan. Dan apa yang ia haramkan kami haramkan”. (Kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melanjutkan sabdanya): “Padahal apa yang diharamkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam samalah hukumnya dengan apa yang diharamkan Allah Subhanhu wa Ta’ala”. (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah) .
Keterangan
Lelaki yang dimaksudkan di dalam Hadis ini ialah seorang yang mengingkari kedudukan Hadis sebagai sumber hukum yang kedua setelah Al-Quran. Ia hanya percaya kepada Al-Quran sahaja. Baginya, Hadis bukan menjadi sumber hukum dan tempat rujukan. Golongan ini dianggap telah keluar dari ikatan Agama Islam. Kerana ia tidak akan dapat memahami Al-Quran jika tidak kembali kepada Hadis Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Al-Quran banyak menyebutkan garis-garis besar ajaran Islam dan dalam bentuk global, maka Hadislah yang berfungsi untuk memperincikan isi dan kandungan ayat-ayatnya serta menerangkan perkara yang sukar difahami. Oleh kerana itu, syariat tidak akan sempurna kalau hanya dengan Al-Quran sahaja, tetapi ia mesti disertai dengan Hadis Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Hadis Ke Tujuh:
GOLONGAN YANG SENTIASA MENANG
Dari Mughirah bin Syu’bah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Sentiasa di kalangan umatku ada golongan yang selalu menang (dalam perjuangan mereka), sehingga sampailah pada suatu waktu yang dikehendaki Allah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Mereka sentiasa menang. (HR. Bukhari)
Keterangan
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan Umat Islam ini umat yang terakhir sekali. Oleh sebab itu Allah Subhanahu wa Ta’ala berjanji akan memelihara kitab-Nya (Al-Qur’an) dan berjanji untuk melahirkan generasi demi generasi yang akan memikul tugas dakwah hingga tetap wujud golongan mukminin di permukaan bumi ini.
Kalau kita teliti sejarah Umat Islam mulai zaman pennulaan pengembangannya hingga hari ini, kita akan mendapatkan Umat Islam telah teruji sepanjang sejarah dengan ujian yang berat-berat. Ujian itu dimulai dari golongan Musyrikin di Makkah, Munafiqin, Yahudi dan Nashrani di Madinah, seterusnya gerakan riddah, Majusi yang berselimutkan Islam, golongan Bathiniyah, pengaruh falsafah dan pemikiran Yunani, serangan bangsa Mongol dan bangsa Tartar yang menghancurkan peradaban Islam di Baghdad pada pertengahan abad keenam Hijriyah. Begitu pula halnya dengan pembunuhan terhadap kaum Muslimin ketika jatuhnya kerajaan Islam di Andalus (Spanyol) dan seterusnya disambung dengan pengaruh-pengaruh penjajahan Barat terhadap dunia Islam, gerakan Zionis Yahudi dan missionary Nashrani yang mempunyai peralatan dan kemudahan yang banyak dan seterusnya serangan di segi pemikiran dan kebudayaan. Walaupun ujian yang sangat dahsyat melanda Umat Islam di sepanjang sejarah, namun mereka masih wujud dan masih mempunyai identiti dan peranan yang hebat di dalam peta dunia hari ini.
Walaupun dewasa ini ada di kalangan Umat Islam yang tidak menghiraukan Urusan agama, tetapi masih ada golongan yang bersungguh~sungguh untuk mempelajari agama dan memperjuangkannya. Walau pun banyak di kalangan Umat Islam yang telah rosak moral dan akhlaknya, tetapi masih ada golongan yang berakhlak tinggi dan berbudi luhur. Walaupun berbagai syiar Islam diejek-enjek di beberapa tempat, tetapi di tempat lain syiar Islam masih gagah dan teguh. Walaupun pejuang-pejuang Islam ditindas dan disiksa pada suatu tempat, tetapi di tempat lain mereka disanjung dan dihormati. Begitulah seterusnya Umat Islam tidak akan lenyap dari permukaan bumi ini, hingga sampai pada waktu yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka pada waktu itu Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mematikan semua orang Islam dengan tiupan angin yang mematikan setiap jiwa yang beriman. Dan yang tinggal setelah itu hanyalah orang-orang jahat atau orang kafir. Pada waktu itulah akan terjadi hari qiamat.
Hadis Ke lapan:
PENYAKIT UMAT-UMAT DAHULU TIMBUL KEMBALI
Dari Abu Hurairah Ra .. katanya: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Umatku akan ditimpa penyakit-penyakit yang pemah menimpa umat-umat dahulu. ” Sahabat bertanya, “Apakah penyakit-penyakit umat-umat terdahulu itu?” Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Penyakit-penyakit itu ialah :
(1 )terlalu sombong,
(2) terlalu mewah,
(3) mengumpulkan harta sebanyak mungkin,
(4) tipu- menipu dalam merebut harta benda dunia,
(5) saling memarahi,
(6) dengki-mendengki, sehingga jadi zalim menzalimi. ” (HR. Hakim)
Keterangan
Penyakit-penyakit yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tadi telah banyak kita lihat di kalangan kaum muslimin hari ini. Di sana sini kita melihat penyakit ini menular dalam masyarakat dengan ganasnya. Dunia Islam dilanda krisis rohani yang sangat halus dan merisaukan. Dengan kekosongan jiwa itulah mereka terdorong untuk mencari harta benda sebanyak-banyaknya untuk memuaskan hawa nafsu. Maka apabila hawa nafsu dituruti tentunya mereka akan menggunakan segala cara dan tipu muslihat. Pada saat ini, hilanglah nilai-nilai akhlak, yang masih ada hanyalah kecurangan, khianat, dengki mendengki dan sebagainya. Marilah kita renungkan maksud Hadis ini, dan marilah kita memperhitungkan diri sebelum kita diperhitungkannya di hadapan Allah pada hari qiamat nanti.
Hadis Ke sembilan:
ISLAM KEMBALI ASING
Dari Abu Hurairah Ra. Ia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam; “Islam mulai berkembang dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali asing pula. Maka beruntunglah orang-orang yang asing.” (HR. Muslim)
Keterangan
Islam mulai tersebar di Mekkah dalam keadaan sangat asing. Sangat sedikit penganut dan penyokongnya kalau dibandingkan dengan musuhnya. Kemudian setelah itu Islam tersebar ke seluruh pelusuk dunia sehingga dianuti oleh dua pertiga penduduk dunia. Kemudian Islam kembali asing dan dirasa ganjil dari pandangan dunia, bahkan dari pandangan orang Islam sendiri. Sebagian dari orang Islam merasa ganjil dan aneh bila melihat orang Islam yang iltizam (komitmen) dengan Islam dan mengamalkan tuntutan Islam yang sebenamya.
Seorang yang iltizam dengan Islam dipandang rendah oleh masyarakat dan sukar untuk diterima sebagai individu yang sihat. Contohnya, kalau ada sesuatu program kemasyarakatan kemudian masuk waktu solat, tiba-tiba ada orang yang minta izin untuk menunaikan solat, maka tindakan itu dianggap tidak sopan dan kurang wajar. Sedangkan orang yang tidak solat sambil bersenda- gurau ketika orang lain sedang solat tidak dianggap sebagai perbuatan yang salah dan terkutuk.
Begitulah seterusnya nasib Islam di akhir zaman. Ia akan terasing dan tersisih dari masyarakat, bahkan tersisih dari pandangan orang Islam sendiri yang mengaku sebagai Umat Islam dan marah jika dikatakan dia bukan orang Islam.
Hadis Ke sepuluh:
BAHAYA KEMEWAHAN
Dari Ali bin Abi Thalib Ra.; “Bahwasanya kami sedang duduk bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di dalam masjid. Tiba-tiba datang Mus’ab bin Umair Ra .. dan tidak ada di badannya kecuali hanya selembar selendang yang bertambal dengan kulit. Semasa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melihat kepadanya. Baginda menangis dan menitiskan air mata kerana mengenangkan kemewahan Mus’ab ketika berada di Mekkah dahulu (kerana sangat dimanjakan oleh ibunya), dan kerana memandang nasib Mus’ab sekarang (ketika berada di Madinah sebagai seorang Muhajirin yang meninggalkan segala harta benda dan kekayaan di Mekkah).
Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Bagaimanakah keadaan kamu pada suatu hari nanti, pergi di waktu pagi dengan satu pakaian, dan pergi di waktu petang dengan pakaian yang lain pula. Dan bila diberikan satu hidangan, diletakkan pula satu hidangan yang lain. Dan kamu menutupi (menghias) rumah kamu sebagaimana kamu memasang kelambu Kaabah?. Maka jawab sahabat, “Wahai Rasulullah, tentunya keadaan kami di waktu itu lebih baik dari pada keadaan kami di hari ini. Kami akan memberikan perhatian sepenuhnya kepada masalah ibadat sahaja dan tidak bersusah payah lagi untuk mencari rezeki”. Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak! Keadaan kamu hari ini adalah lebih baik daripada keadaan kamu pada hari tersebut “. (HR. Tirmizi)
Keterangan
Dalam Hadis ini Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menerangkan umatnya pada suatu waktu akan mendapat kekayaan dan kesenangan dalam kehidupan. Di waktu pagi memakai satu pakaian dan di waktu petang memakai pakaian yang lain pula. Hidangan makan tidak putus-putus. Rumah-rumah mereka indah dan dihias dengan beraneka ragam perhiasan. Dalam keadaan demikian kita juga mungkin akan berkata seperti perkataan sahabat; di mana kalau segalanya sudah sempurna, maka mudahlah hendak melaksanakan ibadat. Tetapi Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan, “Keadaan serba kekurangan itu adalah lebih baik untuk kita,” ertinya lebih memberikan kesempatan untuk kita melakukan ibadat.
Kemewahan hidup banyak menghalangi seseorang dari berbuat ibadat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala., seperti yang berlaku hari ini.
Segala yang kita miliki walaupun tidak melebihi keperluan, namun rasanya sudah mencukupi. Tetapi, bila dibandingkan dengan kehidupan para sahabat, kita jauh lebih mewah dari mereka, sedangkan ibadat kita sangat jauh ketinggalan. Kekayaan dan kemewahan yang ada, sering kali menyibukkan dan menghalangi kita dari berbuat ibadah. Kita sibuk mengumpulkan harta, juga sibuk menjaganya dan sibuk untuk menambah lebih banyak lagi. Tidak ubahnya seperti apa yang pernah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Seandainya seorang anak Adam itu telah mempunyai satu lembah emas, dia berhasrat atau bercita-cita untuk mencari lembah yang kedua, sehingga ia dimasukkan ke dalam tanah (menemui kematian).”
Begitulah gambaran kerakusan manusia dalam mengumpulkan harta kekayaan. Ia senantiasa mencari dan menambah, sehingga ia menemui kematian. Maka ketika itu, barulah ia menyedari diri dengan seribu satu penyesalan. Tetapi waktu itu penyesalan sudah tidak berguna lagi pada waktu tersebut, janganlah kita lupa daratan dalam mencari harta kekayaan. Tidak peduli halal atau haram, yang penting harta dapat dikumpulkan. Tidak peduli waktu solat, bahkan semua waktu digunakan untuk mengumpulkan kekayaan. Biarlah kita mencari harta benda dunia sekadar keperluan sahaja. Kalau berlebihan boleh digunakan untuk menolong orang lain yang kurang berkemampuan dan selalulah bersedekah, sebagai simpanan untuk hari akhirat. Orang yang bijaksana adalah orang yang mempunyai perhitungan untuk waktu akhiratnya dan ia menjadikan dunia ini tempat bertanam dan akhirat tempat memetik buahnya.
Hadis Ke sebelas:
UMAT ISLAM MEMUSNAHKAN ORANG-ORANG YAHUDI
Dari Abu Hurairah Ra .. bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidaklah akan berlaku qiamat, sehingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi, Apabila kaum Yahudi itu bersembunyi di balik batu dan pohon kayu, lalu batu dan pohon kayu itu berkata. “Wahai orang Islam. inilah orang Yahudi ada di belakang saya. Kemarilah! Dan bunuhlah dia!, kecuali pohon gharqad (sejenis pohon yang berduri), kerana sesungguhnya pohon ini adalah dari pohon Yahudi (oleh sebab itu ia melindunginya). (HR. Bukhari Muslim)
Keterangan
Hadis ini memberikan harapan yang sangat besar kepada kaum Muslimin dan menjanjikan kemenangan mereka dalam memerangi orang-orang Yahudi. Jadi walaupun orang-orang Yahudi merencanakan dan berusaha sekuat tenaga untuk membunuh dan menyesatkan Umat Islam, namun akhirnya kaum Yahudi akan binasa juga di dalam kepungan Umat Islam. Umat Islam akan membunuh dan menghapuskan kaum Yahudi yang ada di permukaan bumi ini dan Umat Islam akan ditolong oleh makhluk-makhluk Allah yang lain, sehingga batu dan pohon kayu pun akan memberi pertolongan kepada umat Islam.
Hadis Kedua Belas:
SIFAT AMANAH AKAN HILANG SEDIKIT DEMI SEDIKIT
Dari Huzaifah bin Al-Yaman Ra. katanya: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah memberitahu kami dua buah Hadis (mengenai dua kejadian yang akan berlaku).
Yang pertama sudah saya lihat,
sedangkan yang kedua saya sedang menanti-nantikannya.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberitahu bahwasanya sifat amanah itu turun ke dalam lubuk hati orang-orang tertentu. Kemudian turunlah Al-Quran. Maka orang-orang itu lalu mengetahuinya melalui pedoman Al-Quran dan mengetahuinya melalui pedoman As-Sunnah. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam; menceriterakan kepada kami tentang hilangnya amanah, lalu Baginda bersabda: “Seseorang itu tidur sekali tidur, lalu diambillah amanah itu dari dalam hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya seperti bekas yang ringan sahaja. Kemudian dia tertidur pula, lalu diambillah amanah itu dari dalam hatinya, maka tinggallah bekasnya seperti lepuh di tangan (menggelembung di tangan dari bekas bekerja berat seperti menggunakan kapak atau cangkul). Jadi seperti bara api yang kau gelindingkan dengan kakimu, kemudian menggelembunglah ia dan engkau melihat ia meninggi, padahal tidak ada apa-apa.” Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menceriterakan Hadis ini beliau mengambil sebuah batu kerikil lalu menggelindingkannya dengan kakinya ..
“Kemudian pagi-pagi (jadilah) orang banyak berjual beli, maka hampir sahaja tidak ada seorang pun yang mahu menunaikan amanah, sampai dikatakan orang bahwasanya di kalangan Bani Fulan (di tempat tertentu) ada seorang yang sangat baik memegang amanah, sangat terpercaya dan orang banyak mengatakan, “Alangkah tekunnya bekerja, alangkah indahnya pekerjaannya, alangkah cerdik otaknya. Padahal di dalam hatinya sudah tidak ada lagi keimanan sekalipun hanya seberat biji sawi. “
“Maka sesungguhnya telah sampai waktunya, saya pun tidak mempedulikan siapakah di antara kamu semua yang saya hendak bermubaya’ah (berjual beli). Jikalau dia seorang Islam, maka agamanyalah yang akan mengembalikannya kepadaku (maksudnya agamanyalah yang dapat menahannya dari khianat). Dan jikalau dia seorang Nashrani atau Yahudi, maka pihak yang bertugaslah yang akan mengembalikannya kepadaku (maksudnya jika dia seorang Nashrani atau Yahudi maka orang yang memegang kekuasaan/pemerintahlah yang dapat membantu aku untuk mendapatkan semua hak-milikku darinya.) Ada pun pada hari ini, saya tidak pernah berjual beli dengan kamu semua kecuali dengan Fulan dan Fulan (orang-orang tertentu saja).” (HR. Bukhari Muslim)
Keterangan
Hadis ini menunjukkan, sifat amanah akan hilang secara berangsur-angsur dari kalangan kaum Muslimin, sehingga sampai suatu waktu nanti, orang yang dianggap baik untuk menjaga amanah pun telah dikhianati pula.
Begitulah gambaran masyarakat kita hari ini. Banyak di antara kita tertipu oleh seseorang yang kelihatannya boleh memikul amanah, tetapi sebenarnya dia adalah seorang penipu.
Hadis Ke Tiga Belas:
ORANG BAIK AKAN BERKURANGAN DAN ORANG JAHAT AKAN BERTAMBAH
Dari Aisyah Ra. Dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda; “Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga seorang anak menjadi sebab kemarahan (bagi ibu bapanya) hujan akan menjadi panas (hujan akan berkurang dan cuaca akan menjadi panas), akan bertambah banyak orang yang tercela dan akan berkurang orang yang baik, anak-anak menjadi berani melawan ibu bapa serta orang yang jahat berani melawan orang-orang baik. (HR. Thabrani)
Keterangan
Di antara tanda-tanda qiamat ialah:
(1) Bila anak-anak menjadi sebab kemarahan orang tuanya.
(2) Bila hujan berkurang, cuaca menjadi panas dan udara telah tercemar (menjadi kotor).
(3) Orang jahat bertambah banyak dan dorongan untuk membuat kejahatan sangat banyak.
(4) Orang yang berbuat kebaikan sedikit dan tidak mendapat kemudahan yang sewajarnya.
(5) Anak-anak sudah berani melawan orang tua.
(6) Orang-orang yang jahat berani melawan orang-orang yang baik dan tidak malu terhadap mereka.
Telah terbukti corak masyarakat kita pada hari ini tidak banyak bezanya dari apa yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tadi. Setiap hari kita melihat kebenaran dari apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kita berdoa mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan kita dan anak cucu kita dari golongan yang disebutkan tadi.
Hadis Ke empat belas:
SEBAB-SEBAB KEBINASAAN SESEORANG
Dari Abu Hurairah Ra.Dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Akan datang suatu zaman, ketika orang yang beriman tidak akan dapat menyelamatkan imannya, kecuali bila dia lari membawa dirinya ke sebuah puncak bukit ke sebuah puncak bukit yang lain dan dari suatu gua ke gua yang lain. Maka apabila zaman tersebut telah tiba, segala mata pencarian (pendapatan kehidupan) tidak dapat diperoleh kecuali dengan melaksanakan sesuatu yang menyebabkan kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apabila ini telah terjadi, maka kebinasaan seseorang adalah dari sebab mengikuti kehendak isteri dan anak-anaknya. Kalau dia tidak mempunyai isteri dan anak, maka kebinasaannya dari sebab mengikuti kehendak kedua orang tuanya. Dan jikalau orang tuanya sudah tidak ada lagi, maka kebinasaannya dari sebab mengikuti kehendak keluarganya atau dari sebab mengikuti kehendak jiran tetangganya”. Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, apakah maksud perkataan engkau itu?” (kebinasaan seseorang kerana mengikuti kemahuan isterinya, atau anaknya, atau orang tuanya, atau keluarganya, atau tetangganya). Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Mereka akan menghinanya dengan kesempitan kehidupannya. Maka ketika itu lalu dia mencampakkan dirinya ke jurang-jurang kebinasaan yang akan menghancurkan dirinya. (HR Baihaqi)
Keterangan
Benar sekali sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini. Banyak orang yang mengetahui perkara-perkara yang diharamkan dalam agama namun oleh kerana mengikuti kemahuan isteri, anak, orang tua, keluarga atau tetangganya, dia sanggup mencampakkan diri ke dalam jurang kemaksiatan demi untuk memuaskan hati mereka.
Hadis Ke Lima Belas:
DUA GOLONGAN PENGHUNI NERAKA
Dari Abu Hurairah Ra. Dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,. ”Ada dua golongan yang akan menjadi penghuni Neraka, keduanya belum pernah aku lihat mereka.
Pertama, golongan (penguasa) yang mempunyai tongkat bagaikan ekor sapi yang digunakan untuk memukul orang.
Kedua, perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, lenggang-lenggok waktu berjalan, menghayun-hayunkan bahu. Kepala mereka (sanggul di atas kepala mereka) bagaikan punggung (punggung unta yang condong). Kedua golongan ini tidak akan masuk syurga dan tidak akan dapat mencium bau harumnya. Sesungguhnya bau harum syurga itu sudah tercium dari jarak perjalanan yang sangat jauh, (HR. Muslim)
Keterangan
Kebenaran sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini dapat kita lihat dari realiti masyarakat kita pada hari ini. Ada golongan yang mudah memukul orang lain dengan tongkat tanpa ditanya, bertindak dengan hukum rimba. Banyak perempuan yang berpakaian tetapi telanjang. Maksudnya, kalau dikatakan berpakaian pun boleh, kerana masih ada secebis kain di atas badan, dan kalau kita katakan bertelanjang pun boleh juga, kerana walaupun berpakaian tetapi hanya dengan secarik kain sahaja, sebahagian auratnya dapat dilihat.atau susuk tubuh datapat dilihat kerana pakaiannya terlalu nipis dan ketat, maka samalah dengan maksud bertelanjang. Atau pun dia berpakaian dengan pakaian yang sangat tipis sehingga memperlihatkan warna kulit dan menampakkan bentuk aurat. Kemudian berjalan sambil menghayun-hayunkan badan dengan sanggul yang besar, seperti punggung unta.
Kedua-dua golongan ini tidak akan masuk syurga dan tidak akan dapat mencium bau harumannya, walaupun semerbak harumnya telah tercium dari jarak perjalanan selama 500 tahun sebelum sampai kepadanya.
Hadis Ke Enam Belas:
ZAMAN ORANG TIDAK PEDULI DARIMANA DATANGNYA HARTA
Dari Abu Hurairah Ra. Dia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam; “Akan datang suatu zaman di mana seseorang tidak mempedulikan darimana dia mendapatkan harta, apakah dari sumbernya adalah halal atau pun haram.” (HR. Nasa’i)
Keterangan
Zaman sekarang merupakan zaman ketandusan rohani dan zaman materialis, segala sesuatu dinilai dengan harta. Manusia berkelahi untuk memperolehi sebanyak mungkin harta kekayaan. Mereka tidak mempedulikan dari mana datangnya harta yang dimiliki, apakah dari sumber yang halal atau dari sumber yang haram. Yang penting, harta dapat dikumpulkan sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kehendak nafsu atau pun untuk mengikuti kemahuan isteri atau anak-anaknya.
Hadis Ke Tujuh Belas:
HARTA RIBA TERDAPAT DI MANA-MANA
Dari Abu Hurairah Ra. Dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Akan tiba suatu zaman, tidak ada seorang pun kecuali dia terlibat dalam memakan harta riba. Kalau dia tidak memakannya secara langsung, dia akan terkena debunya.” (HR. Ibnu Majah)
Keterangan
Kandungan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini sangat jelas terjadi di hadapan mata kita pada hari ini.
Hadis Ke Lapan Belas:
ORANG MINUM KHAMAR ( ARAK ) DAN MENAMAKANNYA BUKAN KHAMAR ATAU BUKAN ARAK.
Dari Abu Malik Al-Asy’ari Ra. katanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda; “Sesungguhnya akan ada sebagian dari umatku yang meminum khamar dan mereka menamakannya dengan nama yang lain. (Mereka meminum) sambi! diiringi dengan alunan muZik dan suara penyanyi wanita. Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menenggelamkan mereka ke dalam bumi (dengan gempa bumi) dan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengubah mereka menjadi kera atau babi.” (HR. Ibnu Majah)
Keterangan
Maksudnya, akan ada di kalangan orang Islam yang meminum khamar dan mereka mengatakan yang diminumnya itu bukan khamar. Ia hanyalah sejenis minuman yang dapat menyegarkan badan atau yang dapat menghilangkan hausan. Mereka memberi nama kepada minuman ini bukan khamar, tetapi sebenarnya ia adalah khamar yang diharamkan oleh syara’ (agama). Kemudian, menjadi kebiasaan pula, keadaan mabuk itu akan disertai dengan alunan muzik dan juga nyanyian para penyanyi wanita. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menerangkan, golongan ini akan ditimpa gempa bumi atau tubuh mereka akan diubah menjadi bentuk kera atau babi. Sungguh benar sabda Junjungan kita Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini. Gempa bumi demi gempa bumi yang terjadi di beberapa tempat di dunia ini sebagai satu siksaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan jikalau golongan ini belum sampai ke peringkat berubah bentuk badan mereka menjadi kera dan babi tetapi cara hidup mereka sudah banyak menyerupai cara hidup kera dan cara hidup babi.
Hadis Ke Sembilan Belas:
BILANGAN LELAKI MENJADI SEDIKIT DAN BILANGAN PEREMPUAN SEMAKIN BANYAK.
Dari Anas Ra. Dia berkata; “Aku akan menceritakan kepada kamu sebuah Hadis yang tidak ada orang lain yang akan menceritakannya setelah aku. Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda; “Diantara tanda qiamat ialah sedikit ilmu, banyak kejahilan, banyak perzinaan, banyak kaum perempuan dan sedikit kaum lelaki, sehingga nantinya seorang lelaki akan mengurus lima puluh orang perempuan.” (HR. Bukhari Muslim)
Keterangan
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menerangkan, di antara tanda hampirnya qiamat ialah sedikit ilmu agama, banyak kejahilan, banyak terjadi perzinaan, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum perempuan. Statistik penduduk dunia pada hari ini menunjukkan, jumlah kaum perempuan lebih banyak dari jumlah kaum lelaki. Di sebahagian negara terdapat perbandingan, setiap seorang lelaki berbanding dengan sebelas wanita (1:11). Dan kalau kita meneliti di segenap tempat, kita akan dapat membuat kesimpulan, perempuan lebih banyak dari lelaki.
Menurut Imam Ibnu Hajar, sebab bilangan perempuan lebih banyak dari kaum lelaki adalah akibat peperangan yang berlaku, kerana yang banyak terbunuh dalam peperangan adalah kaum lelaki, bukannya perempuan … dan juga Allah Subhanahu wa Ta’ala menghendaki kebanyakan bayi yang lahir di dunia ini adalah bayi perempuan dan sedikit sekali bayi lelaki.
Hadis Ke Dua Puluh:
HAMBA MENJADI TUAN DAN BERDIRINYA BANGUNAN-BANGUNAN PENCAKAR LANGIT
Dari Umar bin al-Khaththab Ra. Dia berkata (dalam sebuah Hadis yang panjang): “Kemudian Jibril bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Maka khabarkan kepadaku tentang hari qiamat?” Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab .. , “Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui dari orang yang bertanya.” Maka Jibril berkata, “Kalau begitu cuba khabarkan kepadaku tanda-tandanya, ” Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “hamba sahaya akan melahirkan tuannya dan engkau melihat orang berjalan tanpa kasut (alas kaki), bertelanjang lagi miskin, hanya menggembala kambing, berlumba-lumba mendirikan bangunan tinggi-tinggi.” (HR. Muslim)
Keterangan
Di antara tanda qiamat ialah, bila hamba sahaya melahirkan tuannya. Maksudnya akan banyak bilangan hamba yang kemudian akan dinodai oleh tuannya dan melahirkan anak. Maka anak ini berpangkat ayahnya, iaitu sebagai tuan ibunya sendiri. Ada juga sebagian yang memberikan pendapat, contoh ini adalah simbolik kepada keadaan yang sudah terbalik, di mana hamba menguasai tuan, bukan tuan yang berkuasa ke atas hambanya. Jadi pemikiran manusia sudah terbalik, di mana yang baik dikatakan buruk dan yang sebenamya buruk dikatakan baik.
Tanda kedua, apabila orang yang tidak mempunyai kasut atau orang miskin yang semestinya mendahulukan membeli kasut dari yang lain, tiba-tiba dia telah mendirikan bangunan yang tinggi yang tentunya terpaksa berhutang dari orang lain. Ada pula yang menerangkan, yang dimaksudkan adalah orang yang miskin di akhir zaman akan menjadi kaya dengan tiba-tiba, sehingga ada orang yang pada waktu semalam masih sahaja belum mempunyai kasut, tiba-tiba pada hari ini dia sudah dapat mendirikan bangunan yang indah-indah dan sangat mewah.
Hadis Ke Dua Puluh Satu:
ORANG KUAT BERAGAMA AKAN BERADA DALAM SITUASI SEPERTI MEMEGANG BARA API
Dari Anas Ra. berkata RasuJullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ”Akan datang pada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh (sabar) dikalangan mereka kepada agamanya seperti orang yang memegang bara api. (HR. Tirmidzi)
Keterangan
Yang dimaksudkan di sini ialah zaman yang sang at menggugat iman sehingga siapa sahaja yang hendak mengamalkan ajaran agamanya dia pasti menghadapi kesusahan dan mendapat tentangan yang sangat hebat. Kalau dia tidak bersungguh-sungguh, pasti agamanya akan terlepas dari genggamannya. Ini disebabkan keadaan sekelilingnya tidak memberi peluang kepadanya untuk menunaikan kewajipan agamanya, bahkan apa yang ada di sekelilingnya mendorong untuk melakukan kemaksiatan yang dapat meruntuhkan aqidah dan keimanan atau paling kurang menyebabkan kefasikan. Ini juga bererti, orang Islam tersepit didalam melaksanakan ajaran agamanya di samping tidak mendapat kemudahan yang sewajarnya.
Hadits Ke Dua Puluh Dua:
GOLONGAN RUWAIBIDHAH
Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda; “Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Pada waktu tersebut si penipu dikatakan benar dan orang yang benar dikatakan penipu. Pengkhianat akan disuruh memegang amanah dan orang yang amanah dikatakan pengkhianat. Dan yang berkesempatan berbicara hanyalah golongan “Ruwaibidhah”. Sahabat bertanya, “Apakah Ruwaibidhah itu hai Rasulullah?” Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Orang kerdil, hina dan tidak mengerti bagaimana mengurus orang banyak.” (HR. Ibnu Majah)
Keterangan
Zaman yang disebutkan di atas adalah zaman penuh penipuan. Penipuan dari segi metarial dan penipuan dari segi pemikiran. Orang yang benar akan disingkirkan dan pengkhianat serta orang fasiq akan disanjung dan dimulia-muliakan. Orang yang benar tidak diberikan peluang untuk menyampaikan kebenaran. Yang dibolehkan berbicara hanyalah pribadi-pribadi yang hina dan sebenamya tidak tahu bagaimana untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Hadis Ke Dua Puluh Tiga:
PEPERANGAN DEMI PEPERANGAN TERUS BERLAKU
Dari Abu Hurairah Ra., katanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Hari qiamat tidak akan berlaku sehingga harta benda melimpah ruah dan timbul banyak fitnah (ujian, kesesatan, kekufuran, kegilaan, penderitaan, mushibah) serta selalu berlaku “al-Harj”. Sahabat bertanya, “Apakah al-Harj itu wahai Rasulullah?”. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab: “Peperangan, peperangan, peperangan. Baginda mengulanginya tiga kali”. (HR. Ibnu Majah)
Keterangan
Realiti dunia hari ini membuktikan kebenaran sabda Junjungan kita Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Harta-benda melimpah-ruah. Banyak peralatan moden yang dihasilkan oleh teknologi Barat dan Timur sehingga bertambah banyak peralatan dan keperluan hidup. Maka oleh yang demikian banyak orang berlumba-lumba mengaup keuntungan dalam mengeluarkan dan memperdagangkan peralatan tersebut. Kerana masing-masing tamak dan rakus, maka berlakulah perebutan yang mengakibatkan berlakunya peperangan demi peperangan. Dari hari ke hari peperangan berlaku dengan tidak henti-henti. Padam di suatu tempat, menyala pula di tempat yang lain. Saling diantara satu sama lain sering berlaku percakaran. Semakin maju teknologi, semakin tersiksa manusia kesannya. Sebenamya teknologi tidaklah bertentangan dengan Islam, tetapi teknologi itu mestilah patuh di bawah etika kemanusiaan yang didokong oleh Islam itu sendiri. Sedangkan teknologi yang dikemukakan oleh dunia barat pada hari ini berdasarkan kepada kepentingan peribadi dan mengikuti hawa nafsu yang rakus sehingga teknologi itu digunakan untuk menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri. Telah terserlah keadaannya yang akan berlaku dari umur dunia ini, sehingga sampai ke titik terakhir, iaitu qiamat.
Hadits Kedua Puluh Empat:
WAKTU MENJADI PENDEK
Dari Anas bin Malik Ra. Dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan berlaku qiamat sehingga waktu terasa pendek, maka setahun dirasakan seperti sebulan, sebulan dirasakan seperti seminggu, seminggu dirasakan seperti sehari, sehari dirasakan seperti satu jam serta satu jam dirasakan seperti satu kilatan api. ” ( sebentar sahaja, hanya seperti kilatan api sekejap). (HR. Tirmizi)
Keterangan
Waktu akan terasa berlalu begitu cepat. Belum sempat kita berbuat sesuatu, tiba-tiba waktu sudah berubah, sehingga banyak urusan yang belum dapat diselesaikan. Kita seakan-akan sibuk, tetapi kita tidak faham apa yang disibukkan. Kita diburu waktu dan ia berlalu dengan tidak ada urusan yang dapat kita selesaikan. Inilah yang dimaksudkan dengan pendeknya waktu.
Menurut Imam al-Karmani, yang dimaksudkan dengan pendeknya waktu itu ialah dicabut keberkatan darinya. Memang benar apa yang dikatakan oleh Imam al-Karmani itu. Dahulu kita merasakan dalam sehari banyak urusan yang dapat kita laksanakan, tetapi sekarang dalam sehari yang sahaja hanya sedikit urusan yang dapat kita laksanakan. Ini adalah sebagai tanda hari qiamat hampir tiba.
Hadis Ke Dua Puluh Lima:
MUNCULNYA KHAZANAH-KHAZANAH BUMI
Dari Ibnu Umar Ra. Dia berkata: “Pada satu ketika dibawa ke hadapan Rasulullah SAW sekeping emas. Emas itu adalah emas zakat yang pertama sekali dibawa oleh Bani Sulaim dari khazanah simpanan mereka. Maka sahabat berkata: “Wahai Rasulullah! Emas ini adalah hasil dari khazanah kita”. Lalu Nabi SAW menjawab, “Nanti kamu akan dapati banyak khazanah-khazanah dan mereka yang akan menguasainya adalah orang-orang jahat. (HR. Baihaqi)
Keterangan
Tepat sekali apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW pada lima belas abad yang lalu. Hari ini dunia Islam sangat kaya dengan khazanah bumi, seperti emas, perak, timah, minyak dan lain-lain, tetapi yang mengurus dan menguasainya adalah orang-orang yang bukan Islam. Ini adalah suatu realiti yang sangat jelas di mata kita dan merupakan salah satu di antara tanda dekatnya hari qiamat.
Hadis Ke Dua Puluh Enam:
TANAH ARAB YANG TANDUS MENJADI LEMBAH YANG SUBUR
Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Bersabda Rasulullah SAW ; ” Tidak akan berlaku qiamat sehingga Tanah Arab (yang kering-kontang itu) menjadi lembah yang subur dan diairi dengan sungai-sungai.” (HR. Muslim)
Keterangan
Sekarang kita telah mulai menyaksikan kebenaran sabda junjungan kita ini. Kita banyak melihat tanah Arab yang dahulunya tandus dan kering – kontang tetapi sekarang telah mulai menghijau dan ditumbuhi rumput-rumput dan pohon-pohon kayu. Contohnya, Padang Arafah yang ada di Mekkah al-Mukarramah yang dahulunya hanya dikenali sebagai padang pasir tandus dan tidak ada pohon-pohon. Sekarang ini Padang Arafah dipenuhi pohon-pohon, sehingga kelihatan menghijau dan kita dapat berteduh di bawahnya. Keadaan ini walaupun menyejukkan mata memandang namun ia mengurangi gambaran keadaan padang Mahsyar, tempat perhimpunan seluruh makhluk pada hari qiamat nanti yang merupakan tujuan utama dan pelajaran penting yang diambil dari ibadah wuquf jamaah Haji di Padang Arafah pada setiap 9 Zulhijjah tahun Hijrah.
Hadis Ke Dua Puluh Tujuh
UJIAN DASYAT TERHADAP IMAN
Dari Abu Hurairah Ra. bahawasanya Rasulullah SAW bersabda: “Bersegeralah kamu beramal sebelum menemui fitnah (ujian berat terhadap iman) seperti malam yang sangat gelap. Seseorang yang masih beriman di waktu pagi, kemudian di waktu petang dia sudah menjadi kafir, atau (Syak Perawi Hadis) seseorang yang masih beriman di waktu pagi, kemudian pada keesokan harinya dia sudah menjadi kafir. Dia telah menjual agamanya dengan sedikit harta benda keduniaan “, (HR. Muslim)
Keterangan
Hadis ini menerangkan kepada kita betapa dasyat dan hebatnya ujian terhadap keimanan seseorang di akhir zaman. Seseorang yang beriman di waktu pagi, tiba-tiba dia menjadi kafir di waktu petang. Begitu pula dengan seseorang yang masih beriman di waktu petang. Tiba-tiba besuk paginya telah menjadi kafir. Begitu cepat perubahan yang berlaku. Iman yang begitu mahal boleh gugur di dalam godaan satu malam atau satu hari saja, sehingga banyak orang yang menggadaikan imannya kerana hanya hendak mendapatkan sedikit harta benda dunia. Dunia lebih dicintai mereka daripada iman. Menurut riwayat Ibnu Majah, beliau menambahkan, “Kecuali orang yang hatinya dihidupkan Allah SWT dengan ilmu.”
Mudah-mudahan Allah SWT menjadikan kita di antara orang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya, sehingga dengan ilmu dan amalan kita, Allah SWT akan menyelamatkan iman kita dari ujian yang dasyat tersebut.
Hadis Ke Dua Puluh Lapan
KELEBIHAN BERIBADAH DI WAKTU HURU-HARA
Dari Ma ‘qil bin Yasar Ra. Dia berkata : Rasulullah SAW bersabda: “Beribadah di waktu huru-h
Tanda-tanda Akhir Zaman
Hari kiamat itu mempunyai tanda, bermulanya dengan tidak laris jualan di pasar, sedikit saja hujan dan begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan. Ghibah menjadi-jadi dan merata-rata, memakan riba, banyaknya anak-anak zina, orang kaya diagung-agungkan, orang-orang fasik akan bersuara lantang di masjid, para ahli mungkar lebih banyak menonjol dari ahli haq.Wallahu'alam Bish-shawab
Rabu, 14 Oktober 2015
Hadits - Hadits Shohih RASULULLAH Tentang Akhir Zaman
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar