Tanda-tanda Akhir Zaman

Hari kiamat itu mempunyai tanda, bermulanya dengan tidak laris jualan di pasar, sedikit saja hujan dan begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan. Ghibah menjadi-jadi dan merata-rata, memakan riba, banyaknya anak-anak zina, orang kaya diagung-agungkan, orang-orang fasik akan bersuara lantang di masjid, para ahli mungkar lebih banyak menonjol dari ahli haq.Wallahu'alam Bish-shawab


Sabtu, 07 November 2015

Tanda-tanda Prakondisi Khusus Menjelang Keluarnya Ad-Dajjal

Setelah pada artikel sebelumnya kita membahas Tanda-tanda Menjelang Keluarnya Ad-Dajjal yang bersifat Prakondisi Umum, maka pada artikel ini akan kita bahas mengenai Tanda-tanda yang berupa Prakondisi Khusus, dimana disebutkan secara eksplisit dalam hadist, kapan Ad-Dajjal akan keluar sesudah tanda-tanda prakondisi khusus itu hadir.
1. Berakhirnya Al-Malhamah (Perang Besar) dan Dibebaskannya Kota Konstantinopel
Ad-Dajjal tidak akan keluar sebelum berakhirnya Al-Malhamah (perang besar) antara pasukan Islam dipimpin Al-Mahdi melawan pasukan Ruum (Romawi). Kemudian dilanjutkan dengan pembebasan Konstantinopel yang berlangsung tanpa senjata baik berupa panah maupun tombak, melainkan dengan senjata wirid tahlil dan takbir oleh pasukan Islam.
تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ قَالَ فَقَالَ نَافِعٌ يَا جَابِرُ لَا نَرَى الدَّجَّالَ يَخْرُجُ حَتَّى تُفْتَحَ الرُّومُ
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Kalian akan memerangi jazirah arab lalu Allah menaklukkannya, setelah itu Persia lalu Allah menaklukkannya, kemudian kalian memerangi Romawi lalu Allah menaklukkannya, selanjutnya kalian memerangi Ad-Dajjal lalu Allah menaklukkannya." Kemudian Nafi' berkata: Hai Jabir, kami tidak berpendapat Dajjal muncul hingga Romawi ditaklukkan. (HR Muslim – Shahih)
Hadits ini menjelaskan bahwa kelak di akhir zaman Al-Mahdi beserta pasukannya akan terlibat dalam rangkaian peperangan dimana Allah izinkan mereka untuk memenangkan semuanya. Secara berurutan peperangan itu adalah membebaskan wilayah jazirah Arab, kemudian Persia, kemudian Ruum (Romawi) dan terakhir memerangi Ad-Dajjal. Bahkan periwayat hadits itu menegaskan bahwa Ad-Dajjal tidak akan keluar sampai Romawi dikalahkan dan ditaklukkan.
Perang pasukan Islam melawan pasukan Romawi disebut sebagai Al-Malhamah (perang besar). Sebab di dalam perang itu pihak Romawi mengerahkan pasukan dalam jumlah yang sangat besar mendekati satu juta personil..!
فَيَجْتَمِعُونَ للمَلْحَمَةِ فَيَأْتُونَكُمْ تَحْتَ
ثمانين غاية تحت كل غاية اثنا عشر ألفاً
“Maka mereka (Ruum) mengkonsolidasi diri untuk Al-Malhamah (perang besar) sehingga mereka mendatangi kalian dengan delapanpuluh bendera di bawah setiap bendera duabelas ribu personil.” (HR Abu Dawud – Shahih)
Sesudah Al-Malhamah (perang besar) melawan Romawi kemudian pasukan Islam akan membebaskan Konstantinopel atau Istanbul di Turki. Dan sesudah itulah pasukan Islam akan berkonsolidasi dan berhadapan untuk berperang melawan Ad-Dajjal beserta pasukannya di Syam. 
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَخُرُوجُ الْمَلْحَمَةِ فَتْحُ قُسْطَنْطِينِيَّةَ وَفَتْحُ قُسْطَنْطِينِيَّةَ خُرُوجُ الدَّجَّال
Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Kemunculan Al-Malhamah (perang besar) adalah penaklukkan Kostantinopel, penaklukkan Kostantinopel adalah keluarnya Ad-Dajjal." (HR Ahmad – Shahih)
Pasukan Islam berhasil menaklukkan Konstantinopel. Ketika mereka sedang mengumpulkan ghanimah (harta rampasan perang), tiba-tiba terdengar kabar bahwa Ad-Dajjal telah keluar. Maka pasukan Islam segera mengkonsolidasi diri dan kembali ke Syam, negeri asal mereka sekaligus benteng pertahanan terbaik ummat Islam di akhir zaman.
هَلْ سَمِعْتُمْ بِمَدِينَةٍ جَانِبٌ مِنْهَا فِي الْبَرِّ وَجَانِبٌ مِنْهَا فِي الْبَحْرِ؟ قَالُوا نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ " لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَغْزُوَهَا سَبْعُونَ أَلْفًا مِنْ بني إِسحاق فَإِذا جاؤوها نَزَلُوا فَلَمْ يُقَاتِلُوا بِسِلَاحٍ وَلَمْ يَرْمُوا بِسَهْمٍ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ فَيَسْقُطُ أحدُ جانبيها. - قالَ ثورُ بنُ يزِيد الرَّاوِي لَا أَعْلَمُهُ إِلَّا قَالَ -: " الَّذِي فِي الْبَحْر يَقُولُونَ الثَّانِيَةَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ فَيَسْقُطُ جَانِبُهَا الْآخَرُ ثُمَّ يَقُولُونَ الثَّالِثَةَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ فَيُفَرَّجُ لَهُم فيدخلونها فيغنمون فَبينا هُمْ يَقْتَسِمُونَ الْمَغَانِمَ إِذْ جَاءَهُمُ الصَّرِيخُ فَقَالَ إِنَّ الدَّجَّالَ قَدْ خَرَجَ فَيَتْرُكُونَ كُلَّ شَيْءٍ ويرجعون "
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pernahkah kalian mendengar sebuah kota yang pada satu sisinya terdapat daratan dan pada sisi yang lain terdapat lautan?" Para sahabat menjawab: Ya, wahai Rasulullah. Beliau melanjutkan: "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kota itu diperangi oleh tujuh puluh ribu orang dari keturunan bani Ishaq. Jika mereka telah mendatanginya, mereka turun ke medan perang akan tetapi mereka tidak memerangi dengan menggunakan senjata pedang ataupun panah. Mereka hanya mengucap; 'LAA ILAAHA ILLALLAAH WALLAAHU AKBAR, ' lalu salah satu sisinyapun dapat ditaklukkan -Tsaur berkata: Yang aku tahu beliau hanya menyebut: Yang terdapat di lautan- kemudian untuk yang kedua kalinya mereka mengucapkan: 'LAA ILAAHA ILLALLAAH WALLAAHU AKBAR, ' lalu satu sisi yang lainnya pun ditaklukkan, kemudian untuk yang ketiga kalinya mereka mengucapkan: 'LAA ILAAHA ILLALLAAH WALLAAHU AKBAR, ' lalu dibukakanlah benteng pertahanan mereka sehingga mereka dapat memasukinya dan mengambil harta rampasannya. Dan ketika mereka sedang membagi-bagikan harta rampasan, tiba-tiba terdengar sebuah teriakan: Sesungguhnya Ad-Dajjal telah keluar. Merekapun meninggalkan segala sesuatu yang ada dan kembali (ke negeri mereka)." (HR Muslim – Shahih)
 
Namun kabar bahwa Ad-Dajjal telah keluar -bahkan telah menguasai keluarga-keluarga mujahidin- yang didengar pasukan Islam sewaktu mereka masih di Konstantinopel tersebut ternyata merupakan sebuah hoax (kabar bohong). Ad-Dajjal baru keluar sesudah pasukan Islam tiba kembali di Syam.
فَيَفْتَتِحُونَ قُسْطَنْطِينِيَّةَ فَبَيْنَمَا هُمْ يَقْتَسِمُونَ الْغَنَائِمَ قَدْ عَلَّقُوا سُيُوفَهُمْ بِالزَّيْتُونِ إِذْ صَاحَ فِيهِمْ الشَّيْطَانُ إِنَّ الْمَسِيحَ قَدْ خَلَفَكُمْ فِي أَهْلِيكُمْ فَيَخْرُجُونَ وَذَلِكَ بَاطِلٌ فَإِذَا جَاءُوا الشَّأْمَ خَرَجَ
… Lalu selanjutnya mereka menaklukkan Konstantinopel. Dan ketika mereka sedang membagi-bagi harta rampasan perang dan tengah menggantungkan pedang-pedang mereka pada pohon zaitun, tiba-tiba syetan meneriaki mereka 'Sesungguhnya Al Masih (Ad-Dajjal) telah menguasai  keluarga kalian,” merekapun berhamburan keluar, dan ternyata itu hanyalah kebohongan belaka. Ketika mereka mendatangi Syam, barulah (Ad-Dajjal) muncul.” (HR Muslim –Shahih)
Berarti kita dapat menyimpulkan bahwa di antara indikasi keluarnya Ad-Dajjal ialah sesudah berakhirnya Al-Malhamah (perang besar) antara pasukan Islam pimpinan Al-Mahdi melawan pasukan Romawi. Lalu dilanjutkan dengan pembebasan kota Konstantinopel di Turki. 
Dan hal ini menegaskan bahwa Ad-Dajjal tidak keluar sebelum tampilnya pemimpin kaum beriman di akhir zaman yaitu Al-Mahdi. Bahkan Ad-Dajjal tidak keluar sebelum Al-Mahdi berhasil mengkonsolidasi dan memobilisasi kaum muslimin yang menjadi pasukannya untuk memenangkan berbagai peperangan. Perang penaklukan jazirah Arab, kemudian Persia dan terakhir  Romawi.
2. Tiga Tahun Kekeringan
Termasuk indikasi sudah dekat keluarnya Ad-Dajjal adalah munculnya fenomena alam berupa tiga tahun kekeringan yang tingkat kekeringannya kian tahun kian parah.
ﺇِﺫَﺍ ﻛَﺎﻥَ ﻗَﺒْﻞَ ﺧُﺮُﻭﺝِ ﺍﻟﺪَّﺟَّﺎﻝِ ﺑِﺜَﻼَﺙِ ﺳِﻨِﻴﻦَ ﺣَﺒَﺴَﺖْ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎءُ ﺛُﻠُﺚَ ﻗَﻂْﺮِﻫَﺎ ﻭَﺣَﺒَﺴَﺖْ ﺍﻷَْﺭْﺽُ ﺛُﻠُﺚَ ﻧَﺒَﺎﺗِﻬَﺎ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﺍﻟﺴَّﻨَﺔُ ﺍﻟﺜَّﺎﻧِﻴَﺔُ ﺣَﺒَﺴَﺖْ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎءُ ﺛُﻠُﺜَﻲْ ﻗَﻂْﺮِﻫَﺎ ﻭَﺣَﺒَﺴَﺖْ ﺍﻷَْﺭْﺽُ ﺛُﻠُﺜَﻲْ ﻧَﺒَﺎﺗِﻬَﺎ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﺍﻟﺴَّﻨَﺔُ ﺍﻟﺜَّﺎﻟِﺜَﺔُ ﺣَﺒَﺴَﺖْ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎءُ ﻗَﻂْﺮَﻫَﺎ ﻛُﻠَّﻪُ ﻭَﺣَﺒَﺴَﺖْ ﺍﻷَْﺭْﺽُ ﻧَﺒَﺎﺗَﻬَﺎ ﻛُﻠَّﻪُ
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tiga tahun sebelum keluarnya Ad-Dajjal, langit akan menahan sepertiga dari air hujannya, dan bumi menahan sepertiga dari tumbuh-tumbuhannya. Pada tahun yang kedua, langit akan menahan dua pertiga dari air hujannya dan bumi akan menahan dua pertiga dari tumbuh-tumbuhannya. Pada tahun yang ketiga langit akan menahan air hujan semuanya dan bumi juga akan menahan tumbuh-tumbuhan semuanya.” (HR Ahmad – dengan sanad laa ba’sa bihi)
Mengomentari hadits ini, Dr Ahmad Muhammad Al-Mubayyadh menulis di dalam kitabnya “Ensiklopedi Akhir Zaman”:
Hadits ini memaparkan terjadinya perubahan iklim yang dapat diamati dalam rentang waktu tiga tahun yang mengakibatkan kegersangan dan kelaparan. Ini berkaitan erat dengan kemunculan Dajjal dan fitnahnya. Era ini berlangsung di antara pertempuran kolosal (malhama ‘uzhma) dan dibebaskannya Konstantinopel, karena indikasinya yang mengarah pada fitnah Dajjal sudah mulai muncul secara bertahap. (Kitab Ensiklopedi Akhir Zaman, Penerbit Granada Mediatama, hlm. 836-837)
 Wallahu’alambishowab…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar