Setelah
pada artikel sebelumnya kita membahas Tanda-tanda Menjelang Keluarnya
Ad-Dajjal yang bersifat Prakondisi Umum, maka pada artikel ini akan kita
bahas mengenai Tanda-tanda yang berupa Prakondisi Khusus,
dimana disebutkan secara eksplisit dalam hadist, kapan Ad-Dajjal akan
keluar sesudah tanda-tanda prakondisi khusus itu hadir.
1. Berakhirnya Al-Malhamah (Perang Besar) dan Dibebaskannya Kota Konstantinopel
Ad-Dajjal tidak akan keluar sebelum berakhirnya Al-Malhamah (perang
besar) antara pasukan Islam dipimpin Al-Mahdi melawan pasukan Ruum
(Romawi). Kemudian dilanjutkan dengan pembebasan Konstantinopel yang
berlangsung tanpa senjata baik berupa panah maupun tombak, melainkan
dengan senjata wirid tahlil dan takbir oleh pasukan Islam.
تَغْزُونَ
جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا
اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ
الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ قَالَ فَقَالَ نَافِعٌ يَا جَابِرُ لَا نَرَى الدَّجَّالَ يَخْرُجُ حَتَّى تُفْتَحَ الرُّومُ
Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Kalian akan memerangi jazirah
arab lalu Allah menaklukkannya, setelah itu Persia lalu Allah
menaklukkannya, kemudian kalian memerangi Romawi lalu Allah
menaklukkannya, selanjutnya kalian memerangi Ad-Dajjal
lalu Allah menaklukkannya." Kemudian Nafi' berkata: Hai Jabir, kami
tidak berpendapat Dajjal muncul hingga Romawi ditaklukkan. (HR Muslim –
Shahih)
Hadits
ini menjelaskan bahwa kelak di akhir zaman Al-Mahdi beserta pasukannya
akan terlibat dalam rangkaian peperangan dimana Allah izinkan mereka
untuk memenangkan semuanya. Secara berurutan peperangan itu adalah
membebaskan wilayah jazirah Arab, kemudian Persia, kemudian Ruum
(Romawi) dan terakhir memerangi Ad-Dajjal. Bahkan periwayat hadits itu
menegaskan bahwa Ad-Dajjal tidak akan keluar sampai Romawi dikalahkan
dan ditaklukkan.
Perang pasukan Islam melawan pasukan Romawi disebut sebagai Al-Malhamah (perang
besar). Sebab di dalam perang itu pihak Romawi mengerahkan pasukan
dalam jumlah yang sangat besar mendekati satu juta personil..!
فَيَجْتَمِعُونَ للمَلْحَمَةِ فَيَأْتُونَكُمْ تَحْتَ
ثمانين غاية تحت كل غاية اثنا عشر ألفاً
“Maka mereka (Ruum) mengkonsolidasi diri untuk Al-Malhamah (perang besar) sehingga mereka mendatangi kalian dengan delapanpuluh bendera di bawah setiap bendera duabelas ribu personil.” (HR Abu Dawud – Shahih)
ثمانين غاية تحت كل غاية اثنا عشر ألفاً
“Maka mereka (Ruum) mengkonsolidasi diri untuk Al-Malhamah (perang besar) sehingga mereka mendatangi kalian dengan delapanpuluh bendera di bawah setiap bendera duabelas ribu personil.” (HR Abu Dawud – Shahih)
Sesudah Al-Malhamah (perang besar)
melawan Romawi kemudian pasukan Islam akan membebaskan Konstantinopel
atau Istanbul di Turki. Dan sesudah itulah pasukan Islam akan
berkonsolidasi dan berhadapan untuk berperang melawan Ad-Dajjal beserta
pasukannya di Syam.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَخُرُوجُ الْمَلْحَمَةِ فَتْحُ قُسْطَنْطِينِيَّةَ وَفَتْحُ قُسْطَنْطِينِيَّةَ خُرُوجُ الدَّجَّال
Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Kemunculan Al-Malhamah (perang besar) adalah penaklukkan Kostantinopel, penaklukkan Kostantinopel adalah keluarnya Ad-Dajjal." (HR Ahmad – Shahih)
Pasukan Islam berhasil menaklukkan Konstantinopel. Ketika mereka sedang mengumpulkan ghanimah
(harta rampasan perang), tiba-tiba terdengar kabar bahwa Ad-Dajjal
telah keluar. Maka pasukan Islam segera mengkonsolidasi diri dan kembali
ke Syam, negeri asal mereka sekaligus benteng pertahanan terbaik ummat
Islam di akhir zaman.
هَلْ
سَمِعْتُمْ بِمَدِينَةٍ جَانِبٌ مِنْهَا فِي الْبَرِّ وَجَانِبٌ مِنْهَا
فِي الْبَحْرِ؟ قَالُوا نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ " لَا تَقُومُ
السَّاعَةُ حَتَّى يَغْزُوَهَا سَبْعُونَ أَلْفًا مِنْ بني إِسحاق فَإِذا
جاؤوها نَزَلُوا فَلَمْ يُقَاتِلُوا بِسِلَاحٍ وَلَمْ يَرْمُوا بِسَهْمٍ
قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ فَيَسْقُطُ أحدُ
جانبيها. - قالَ ثورُ بنُ يزِيد الرَّاوِي لَا أَعْلَمُهُ إِلَّا قَالَ -: "
الَّذِي فِي الْبَحْر يَقُولُونَ الثَّانِيَةَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
وَاللَّهُ أَكْبَرُ فَيَسْقُطُ جَانِبُهَا الْآخَرُ ثُمَّ يَقُولُونَ
الثَّالِثَةَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ فَيُفَرَّجُ
لَهُم فيدخلونها فيغنمون فَبينا هُمْ يَقْتَسِمُونَ الْمَغَانِمَ إِذْ
جَاءَهُمُ الصَّرِيخُ فَقَالَ إِنَّ الدَّجَّالَ قَدْ خَرَجَ فَيَتْرُكُونَ
كُلَّ شَيْءٍ ويرجعون "
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda: "Pernahkah kalian mendengar sebuah kota yang pada satu
sisinya terdapat daratan dan pada sisi yang lain terdapat lautan?" Para
sahabat menjawab: Ya, wahai Rasulullah. Beliau melanjutkan: "Tidak akan
terjadi hari kiamat hingga kota itu diperangi oleh tujuh puluh ribu
orang dari keturunan bani Ishaq. Jika mereka telah mendatanginya, mereka
turun ke medan perang akan tetapi mereka tidak memerangi dengan
menggunakan senjata pedang ataupun panah. Mereka
hanya mengucap; 'LAA ILAAHA ILLALLAAH WALLAAHU AKBAR, ' lalu salah satu
sisinyapun dapat ditaklukkan -Tsaur berkata: Yang aku tahu beliau hanya
menyebut: Yang terdapat di lautan-
kemudian untuk yang kedua kalinya mereka mengucapkan: 'LAA ILAAHA
ILLALLAAH WALLAAHU AKBAR, ' lalu satu sisi yang lainnya pun ditaklukkan,
kemudian untuk yang ketiga kalinya mereka mengucapkan: 'LAA ILAAHA
ILLALLAAH WALLAAHU AKBAR, ' lalu dibukakanlah benteng pertahanan mereka
sehingga mereka dapat memasukinya dan mengambil harta rampasannya. Dan
ketika mereka sedang membagi-bagikan harta rampasan, tiba-tiba terdengar sebuah teriakan: Sesungguhnya Ad-Dajjal telah keluar. Merekapun meninggalkan segala sesuatu yang ada dan kembali (ke negeri mereka)." (HR Muslim – Shahih)
Namun
kabar bahwa Ad-Dajjal telah keluar -bahkan telah menguasai
keluarga-keluarga mujahidin- yang didengar pasukan Islam sewaktu mereka
masih di Konstantinopel tersebut ternyata merupakan sebuah hoax (kabar bohong). Ad-Dajjal baru keluar sesudah pasukan Islam tiba kembali di Syam.
فَيَفْتَتِحُونَ
قُسْطَنْطِينِيَّةَ فَبَيْنَمَا هُمْ يَقْتَسِمُونَ الْغَنَائِمَ قَدْ
عَلَّقُوا سُيُوفَهُمْ بِالزَّيْتُونِ إِذْ صَاحَ فِيهِمْ الشَّيْطَانُ
إِنَّ الْمَسِيحَ قَدْ خَلَفَكُمْ فِي أَهْلِيكُمْ فَيَخْرُجُونَ وَذَلِكَ
بَاطِلٌ فَإِذَا جَاءُوا الشَّأْمَ خَرَجَ
“… Lalu selanjutnya mereka menaklukkan Konstantinopel.
Dan ketika mereka sedang membagi-bagi harta rampasan perang dan tengah
menggantungkan pedang-pedang mereka pada pohon zaitun, tiba-tiba syetan
meneriaki mereka 'Sesungguhnya Al Masih (Ad-Dajjal) telah menguasai
keluarga kalian,” merekapun berhamburan keluar, dan ternyata itu
hanyalah kebohongan belaka. Ketika mereka mendatangi Syam, barulah (Ad-Dajjal) muncul.” (HR Muslim –Shahih)
Berarti kita dapat menyimpulkan bahwa di antara indikasi keluarnya Ad-Dajjal ialah sesudah berakhirnya Al-Malhamah
(perang besar) antara pasukan Islam pimpinan Al-Mahdi melawan pasukan
Romawi. Lalu dilanjutkan dengan pembebasan kota Konstantinopel di
Turki.
Dan
hal ini menegaskan bahwa Ad-Dajjal tidak keluar sebelum tampilnya
pemimpin kaum beriman di akhir zaman yaitu Al-Mahdi. Bahkan Ad-Dajjal
tidak keluar sebelum Al-Mahdi berhasil mengkonsolidasi dan memobilisasi
kaum muslimin yang menjadi pasukannya untuk memenangkan berbagai
peperangan. Perang penaklukan jazirah Arab, kemudian Persia dan
terakhir Romawi.
2. Tiga Tahun Kekeringan
Termasuk
indikasi sudah dekat keluarnya Ad-Dajjal adalah munculnya fenomena alam
berupa tiga tahun kekeringan yang tingkat kekeringannya kian tahun kian
parah.
ﺇِﺫَﺍ
ﻛَﺎﻥَ ﻗَﺒْﻞَ ﺧُﺮُﻭﺝِ ﺍﻟﺪَّﺟَّﺎﻝِ ﺑِﺜَﻼَﺙِ ﺳِﻨِﻴﻦَ ﺣَﺒَﺴَﺖْ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎءُ
ﺛُﻠُﺚَ ﻗَﻂْﺮِﻫَﺎ ﻭَﺣَﺒَﺴَﺖْ ﺍﻷَْﺭْﺽُ ﺛُﻠُﺚَ ﻧَﺒَﺎﺗِﻬَﺎ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻛَﺎﻧَﺖْ
ﺍﻟﺴَّﻨَﺔُ ﺍﻟﺜَّﺎﻧِﻴَﺔُ ﺣَﺒَﺴَﺖْ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎءُ ﺛُﻠُﺜَﻲْ ﻗَﻂْﺮِﻫَﺎ ﻭَﺣَﺒَﺴَﺖْ
ﺍﻷَْﺭْﺽُ ﺛُﻠُﺜَﻲْ ﻧَﺒَﺎﺗِﻬَﺎ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﺍﻟﺴَّﻨَﺔُ ﺍﻟﺜَّﺎﻟِﺜَﺔُ
ﺣَﺒَﺴَﺖْ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎءُ ﻗَﻂْﺮَﻫَﺎ ﻛُﻠَّﻪُ ﻭَﺣَﺒَﺴَﺖْ ﺍﻷَْﺭْﺽُ ﻧَﺒَﺎﺗَﻬَﺎ
ﻛُﻠَّﻪُ
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tiga tahun sebelum keluarnya Ad-Dajjal,
langit akan menahan sepertiga dari air hujannya, dan bumi menahan
sepertiga dari tumbuh-tumbuhannya. Pada tahun yang kedua, langit akan
menahan dua pertiga dari air hujannya dan bumi akan menahan dua pertiga
dari tumbuh-tumbuhannya. Pada tahun yang ketiga langit akan menahan air
hujan semuanya dan bumi juga akan menahan tumbuh-tumbuhan semuanya.” (HR Ahmad – dengan sanad laa ba’sa bihi)
Mengomentari hadits ini, Dr Ahmad Muhammad Al-Mubayyadh menulis di dalam kitabnya “Ensiklopedi Akhir Zaman”:
Hadits
ini memaparkan terjadinya perubahan iklim yang dapat diamati dalam
rentang waktu tiga tahun yang mengakibatkan kegersangan dan kelaparan.
Ini berkaitan erat dengan kemunculan Dajjal dan fitnahnya. Era ini
berlangsung di antara pertempuran kolosal (malhama ‘uzhma) dan dibebaskannya Konstantinopel, karena indikasinya yang mengarah pada fitnah Dajjal sudah mulai muncul secara bertahap. (Kitab Ensiklopedi Akhir Zaman, Penerbit Granada Mediatama, hlm. 836-837)
Wallahu’alambishowab…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar