Saat ini di layar kaca pelanggan TV kabel yang dapat menangkap kanal NGC
(National Geographic Channel) sedang gencar-gencarnya ditayangkan program
berjudul Doomsday Preppers (untuk selanjutnya kita singkat DP). Menurut
Wikipedia acara tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:
Doomsday Preppers is a reality TV show
on the National Geographic Channel that follows
people preparing for the end
of civilization. The series interviews people who are preparing to
survive the various circumstances though which life as we know it might come to
an end, including: economic
collapse, electromagnetic
pulse, terrorist acts, fuel shortages, war, pandemics, etc. The interviews detail the
actions that the preppers have taken, and end with an expert analysis and
recommendations for improvements.
“Preppers Kiamat” adalah acara reality show TV di kanal
National Geographic Channel yang menggambarkan aktifitas orang-orang yang
mempersiapkan diri menghadapi akhir peradaban. Seri wawancara orang-orang yang
sedang mempersiapkan diri untuk bertahan hidup dalam berbagai keadaan meskipun
kehidupan seperti yang kita ketahui ini mungkin akan berakhir, di antaranya
karena: keruntuhan ekonomi, pulsa elektromagnetik, tindakan para teroris,
kekurangan bahan bakar, perang, pandemi, dll. Terdapat wawancara intensif
mengenai tindakan persiapan para preppers dan diakhiri dengan analisis para
ahli dan rekomendasi untuk perbaikan.
Yang dimaksud dengan DP ialah komunitas terbatas, khususnya di Amerika
Serikat, yang mengisi hidupnya dengan persiapan intensif menghadapi “hari
kiamat”. Selintas bagi kita orang beriman pastilah acara tersebut sangat baik
dan bermanfaat. Mengapa? Karena Islam jelas-jelas memerintahkan setiap muslim
untuk senantiasa dalam keadaan bersiap-siaga menghadapi hari kiamat atau hari
berbangkit atau kehidupan di akhirat. Allah subhaanahu wa ta'aala berfirman:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ
لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Hasyr 18)
Tetapi jika kita perhatikan, ternyata tayangan tersebut sangat jauh dari
yang kita perkirakan. Mengapa? Karena program DP dibuat berlandaskan paradigma
kaum kafir barat. Acara DP dibuat berlandaskan cara-pandang kaum kafir terhadap
dunia yang sangat berbeda dengan cara pandang seorang mukmin. Bahkan istilah
Doomsday (hari kiamat) yang mereka maksud sangat berbeda dengan konsep Islam
mengenai hari Kiamat. Menurut Al-Qur’an hari kiamat merupakan hari dimana Allah
subhaanahu wa ta'aala menghancurkan segenap alam semesta atas kehendak-Nya Yang
Maha Kuasa sehingga tidak bakal menyisakan satupun makhluk bernyawa yang masih
hidup di muka bumi. Dan Hari Kiamat menurut Al-Qur’an ialah berakhirnya
kehidupan dunia yang fana untuk selanjutnya memasuki alam berikutnya yaitu alam
akhirat yang kekal-abadi.
Sedangkan konsep “hari kiamat” menurut program DP adalah aneka bencana di
dunia yang memang mengkhawatirkan, tetapi tidak bakal menyebabkan hancurnya dan
binasanya seluruh makhluk bernyawa. Serta tidak berarti berpindahnya seseorang
dari alam dunia fana menuju alam akhirat. Mereka memaknai “doomsday” sebagai
sesuatu yang harus diantisipasi dengan aneka persiapan agar seseorang dapat
tetap survive (bertahan) hidup terus di dunia, bukan untuk mempersiapkan
diri berpindah ke alam akhirat.
Di antara skenario “hari kiamat” menurut program DP seperti misalnya
terjadinya global economic breakdown (kegagalan sistem ekonomi dunia), nuclear
war (perang nuklir), super-volcano (letusan gunung skala raksasa), fuel
shortages (punahnya persediaan bahan bakar) dll. Jadi acara DP
menggambarkan berbagai persiapan yang dilakukan oleh para preppers.
Persiapan itu meliputi kegiatan menumpuk aneka jenis makanan di dalam rumah.
Makanan itu ada yang berupa makanan kalengan atau makanan yang diawetkan dengan
tehnik tertentu. Ia juga meliputi persiapan evakuasi ke tempat yang lebih aman.
Mungkin di bawah tanah atau di sebuah container yang telah dimodifikasi menjadi
sebuah rumah lengkap dengan segala fasilitas toilet, tempat bermain, ruang
keluarga, ruang makan dan lain sebagainya. Ia juga meliputi persiapan
pembuatan energi alternatif, entah itu energi surya, bahan bakar bio-etanol dan
lain-lainnya. Ia juga meliputi persiapan pertahanan diri sehingga wajib
menyimpan senjata dan melatih diri setiap anggota keluarga agar mahir
menggunakannya.
Apa sebenarnya pesan yang ingin disampaikan melalui program DP ini? Menurut
penulis setidaknya ada beberapa pesan yang ingin disampaikan kepada para
pemirsa:
Pertama, dunia sudah semakin kacau sehingga umat manusia dikondisikan untuk
menghadapi aneka kemungkinan doomsday scenario (skenario hari kiamat).
Dan adalah terserah anda untuk meyakini skenario mana yang paling mungkin
terjadi. Apakah itu sebuah perang nuklir, gunung meletus berskala raksasa,
gempa skala besar diiringi tsunami dahsyat, kegagalan sistem ekonomi dunia,
kehabisan bahan bakar, kehabisan sumber makanan atau apapun skenario yang bisa
dibayangkan.
Kedua, apapun skenario kiamat yang paling anda
yakini bakal terjadi, maka anda harus segera menyesuaikan diri dengan berbagai
persiapan yang diperlukan. Dan semua kasus yang ditayangkan pasti meliputi
persiapan yang memerlukan pembiayaan hingga ratusan ribu dollar atau kalau di
kurs dengan rupiah mencapai milyaran rupiah. Berarti ini kesempatan bisnis bagi
para pedagang makanan kalengan, peralatan survival dan persenjataan. Semua
preppers yang diperlihatkan di kanal NGC rela menghabiskan uang dalam jumlah
besar demi menyelamatkan diri dan keluarganya dari peristiwa katastrofik yang
diyakini bakal datang. Jadi program ini patut dicurigai merupakan sebuah
kolaborasi antara produsen acara DP dengan aneka industri besar di bidang
makanan tahan lama, peralatan survival, teknologi energi alternatif serta
industri persenjataan.
Ketiga, mengingat bahwa semua preppers yang diperlihatkan merupakan warga
Amerika Serikat, maka ada semacam ajakan kepada seluruh warga dunia agar
melakukan hal yang serupa. Sebab Amerika dicitrakan sebagai pelopor sekaligus role
model (teladan) negara dan masyarakat paling maju di dunia. Maka hendaknya
masyarakat di belahan bumi manapun jika ingin selamat menghadapi doomsday
scenario perlu meniru langkah-langkah persiapan yang telah dilakukan para
preppers negara paling maju di dunia modern.
Keempat, secara langsung ataupun tidak langsung program DP hendak menyesatkan umat
manusia, kaum muslimin khususnya, dari konsep pemahaman akan hari kiamat yang
benar bersumber dari petunjuk Allah subhaanahu wa ta'aala dan Rasulullah صلى الله عليه و سلم . Bahwa kiamat yang bakal datang bukanlah kiamat yang memisahkan
antara kehidupan dunia yang fana ini dengan kehidupan akhirat yang kekal. Tidak
ada jenis kiamat seperti itu yang perlu dikhawatirkan. Sebab yang penting
adalah menjadi kaum minoritas yang cerdas dan sanggup bertahan (kelompok elite)
menghadapi berbagai doomsday scenario agar dapat lebih lama hidup di dunia.
Pembuat tayangan DP benar-benar memiliki latar-belakang paradigma materialisme
dan dunia-oriented sebagaimana Allah subhaanahu wa ta'aala gambarkan di dalam
ayat berikut:
يَعْلَمُونَ
ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja)
dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.”
(QS Ar-Ruum 7)
Kelima, karena konsep hari kiamat yang mereka
perkenalkan adalah konsep materialisme yang batil dan menyesatkan, maka akibat
selanjutnya umat manusia, termasuk ummat Islam, diharapkan tidak mempersiapkan
diri menghadapi berbagai tanda-tanda kiamat sebagaimana diinginkan oleh Allah
subhaanahu wa ta'aala dan Rasul-Nya Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم . Berarti siapapun yang menyetujui langkah-langkah serta falsafah para
Doomsday Preppers akan sangat jauh dari mempersiapkan diri untuk berbaiat
dengan Al-Imam Al-Mahdi. Mereka juga akan sangat jauh dari mempersiapkan diri
menghadapi fitnah yang paling dahsyat yaitu fitnah Al-Masih Ad-Dajjal.
Alih-alih turut bergabung dengan barisan Imam Mahdi beserta Nabiyullah Isa ‘alaihis-salam
memerangi Dajjal, maka sangat boleh jadi para preppers yang digambarkan di
dalam tayangan kanal NGC tersebut justeru akan menjadi cikal-bakal paramiliter
utama pasukan Dajjal. Wa na’udzubillahi min dzaalika...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar