Tanda-tanda Akhir Zaman

Hari kiamat itu mempunyai tanda, bermulanya dengan tidak laris jualan di pasar, sedikit saja hujan dan begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan. Ghibah menjadi-jadi dan merata-rata, memakan riba, banyaknya anak-anak zina, orang kaya diagung-agungkan, orang-orang fasik akan bersuara lantang di masjid, para ahli mungkar lebih banyak menonjol dari ahli haq.Wallahu'alam Bish-shawab


Selasa, 12 Agustus 2014

Wahai orang Beriman lihatlah telah dekatnya Hari Akhir menurut Al-Qur’an dan Al-Hadits

AlJatsiyah_32

Kebanyakan orang merasa jengah mendengar berita telah dekatnya Hari Akhir.  Hampir setiap orang telah mendengar satu dan lain hal tentang kedahsyatan datangnya Hari Akhir atau Hari Kiamat tersebut.

Akan tetapi, kebanyakan orang cenderung untuk bereaksi sama terhadapnya sebagaimana halnya sikap mereka atas perkara-perkara yang sangat penting lainnya, yaitu, mereka tidak ingin membicarakannya atau bahkan memikirkannya. Mereka berusaha dengan sangat keras agar tidak memikirkan teror yang akan mereka alami pada Hari Kiamat tersebut.

Manusia tidak sanggup menahan (keprihatinan) hal-hal yang mengingatkan pada Hari Kiamat yang terdapat pada suatu berita mengenai sebuah kecelakaan yang mengerikan atau sebuah berita film tentang suatu bencana. Mereka menghindar untuk memikirkan tentang fakta bahwa hari itu pasti akan datang. Mereka tidak mau mendengar orang-orang lain yang membicarakan tentang hari yang luar biasa itu, atau membaca tulisan-tulisan para penulis tentangnya. Ini adalah sebagian cara yang dikembangkan oleh orang-orang itu guna terlepas dari memikirkan tentang kengerian Hari Kiamat.

Banyak orang tidak sungguh-sungguh percaya bahwa Hari Kiamat itu sedang menjelang. Kita diberikan contoh tentang hal ini dalam sebuah ayat di dalam Surat al-Kahfi ayat 36, tentang seorang pemilik kebun anggur yang kaya raya:

وَمَا أَظُنُّ السَّاعَةَ قَائِمَةً وَلَئِنْ رُدِدْتُ إِلَىٰ رَبِّي لَأَجِدَنَّ خَيْرًا مِنْهَا مُنْقَلَبًا

“Dan aku tidak mengira Hari Kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada kebun-kebun itu.” (Q.s. al-Kahfi: 36).

Ayat di atas memberitahukan mentalitas sesungguhnya dari seseorang yang mengaku percaya kepada Allah namun menghindari untuk memikirkan tentang kenyataan Hari Kiamat dan mengajukan pernyataan yang bertentangan dengan sebagian ayat al-Qur’an.
Ayat yang lain menceritakan keraguan dan ketidakpastian yang melingkari orang-orang kafir mengenai waktu terjadinya saat terakhir.

* Allah SWT berfirman dalam Qur’an Surah Al-Jâtsiyah ayat 32:

وَ إِذا قيلَ إِنَّ وَعْدَ اللهِ حَقٌّ وَ السَّاعَةُ لا رَيْبَ فيها قُلْتُمْ ما نَدْري مَا السَّاعَةُ إِنْ نَظُنُّ إِلاَّ ظَنًّا وَما نَحْنُ بِمُسْتَيْقِنينَ

“Dan apabila dikatakan (kepadamu), ‘Sesungguhnya janji Allah itu adalah benar dan hari berbangkit itu tidak ada keraguan padanya’, niscaya kamu menjawab, ‘Kami tidak tahu apakah hari kiamat itu. Kami sekali-kali tidak lain hanyalah menduga-duga saja dan kami sekali-kali tidak meyakini(nya).” (QS. Al-Jâtsiyah;32)

Sebagian orang menyangkal sepenuhnya bahwa Hari Kiamat sedang menjelang. Mereka yang memiliki pendapat ini disebutkan di dalam Qur’an Surat Al-Furqan ayat 11 yaitu sebagai berikut:

بَلْ كَذَّبُوا بِالسَّاعَةِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لِمَنْ كَذَّبَ بِالسَّاعَةِ سَعِيرًا

“Bahkan mereka mendustakan hari kiamat. Dan kami menyediakan neraka yang menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan hari kiamat.” (QS. Al-Furqaan; 11)

Sumber yang dapat membimbing jalan kita dan menunjukkan pada yang haq adalah al-Qur’an. Tatkala kita seharusnya melihat apa yang dikatakan-Nya, dan kita mempelajari sebuah fakta yang jelas. Mereka yang menipu dirinya sendiri mengenai Hari Kiamat ini melakukan kesalahan yang berat, karena Allah SWT mewahyukan di dalam al-Qur’an bahwa tidak terdapat keraguan bahwa Kiamat itu sudah dekat.

* Allah SWT berfirman dalam Qur’an Surah Al-Hajj ayat 7:

وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ

“Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.” (QS. Al-Hajj: 7)

* Allah SWT berfirman dalam Qur’an Surah Al-Hijr ayat 85:

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ ۗ وَإِنَّ السَّاعَةَ لَآتِيَةٌ ۖ فَاصْفَحِ الصَّفْحَ الْجَمِيلَ

“Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik.” (QS. Al-Hijr: 85)

* Allah SWT berfirman dalam Qur’an Surah Al-Mu’min ayat 59:

إِنَّ السَّاعَةَ لَآتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ

“Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman.” (QS. Al-Mu’min: 59)

Hanya Allah lah yang mengetahui waktunya. Apakah Allah SWT memberikan tandanya pada kita? Ya. Allah SWT sesungguhnya memberikan tanda-tandanya. Perhatikan ayat Al Qur’an Surat Muhammad ayat 18:

فَهَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا السَّاعَةَ أَنْ تَأْتِيَهُمْ بَغْتَةً ۖ فَقَدْ جَاءَ أَشْرَاطُهَا ۚ فَأَنَّىٰ لَهُمْ إِذَا جَاءَتْهُمْ ذِكْرَاهُمْ

“Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila Kiamat sudah datang?” (QS. Muhammad: 18)

Mungkin ada sebagian orang yang berpikir bahwa pesan yang disampaikan al-Qur’an mengenai Hari Kiamat ini diwahyukan lebih dari 1.400 tahun yang lalu dan ini adalah sebuah jangka waktu yang panjang dibandingkan dengan panjangnya umur seorang manusia. Namun ini adalah perkara tentang akhir dunia, matahari dan bintang-bintang — pendek kata — alam semesta. Bila kita pikirkan dengan mendalam bahwa alam semesta ini usianya sudah milyaran tahun, empat belas abad adalah sebuah kurun waktu yang sangat singkat.

Seorang ulama besar pada masa ini, Bediuzzaman Said Nursi, menanggapi masalah serupa itu dengan demikian: Al-Qur’an mengatakan, “as-Sa‘ah itu telah dekat.”

* Allah SWT berfirman dalam Qur’an Surat Al-Qamar ayat 1:

اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ

“Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan.”(QS. Al-Qamar: 1)

Yaitu, Hari Kiamat sudah dekat. Bahwasanya belum datang setelah seribu tahun atau bertahun-tahun ini tidaklah mengurangi kedekatannya. Karena, Hari Kiamat adalah saat yang ditetapkan atas dunia ini, dan dalam kaitannya dengan umur dunia ini seribu atau dua ribu tahun adalah bagaikan satu atau dua menit saja dikaitkan dengan setahun.

* Allah SWT berfirman dalam Qur’an Surat As-Sajdah ayat 5:

يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ

“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu” (QS. As-Sajdah: 5)

* Allah SWT berfirman dalam Qur’an Surat Al-Hajj ayat 47:

وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِالْعَذَابِ وَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ وَعْدَهُ ۚ وَإِنَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ

“Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS. Al-Hajj: 47)

Al Hafizh Ibn Hajar dalam kitabnya bernilai Fathul Baari menunjukan bahwa masa umat ini (umat Islam) adalah lebih dari seribu tahun. (Fathul Baari, kitab Al Ijarah)

Kemudian Al Hafizh Ibn Hajar juga berkata: “Hadits yang mengisyaratkan tentang pendeknya masa yang tertinggal dari (umur) dunia.” (Fathul Baari, kitab Al Ijarah)

Dari Salman Al Farisi, “Masa-masa antara ‘Isa dan Muhammad saw. adalah selama 600 tahun.” (HR. Bukhori dalam kitab shohihnya) (Shohih Bukhori, kitab Manaqib Al Anshar).

Daripada Abdullah RA, Nabi SAW bersabda: “Jika umur dunia tinggal sehari sahaja nescaya ALLAH SWT memanjangkan hari itu sehingga bangkit padanya seorang lelaki dari ke- turunanku atau dari kaum keluargaku, yang namanya menyerupai namaku, dan nama bapanya menyerupai nama bapaku, ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan saksama sebagaimana (sebelumnya) bumi dipenuhi kedholiman dan kekejaman”. (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi)

Tambahan 500 tahun ini terdapat dalam sebuah hadits marfu’
dari Sa’ad bin Abu Waqqash RA: telah bersabda Rosulullah Saw., “Sesungguhnya saya berharap bahwa umatku tidak akan lemah di depan Tuhan mereka dengan mengundurkan (mengulurkan) umur mereka selama setengah hari.” Kemudian Sa’ad ditanya: ‘Berapakah lamanya setengah hari itu?’ Ia menjawab: ‘Lima ratus tahun.’” (hadits shohih yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daud, Al Hakim, dan Abu Na’im dalam kitabnya Al Hilyah. Dan hadits ini dishohihkan oleh Al Albani dalam kitab Ash Shahihah nya, no. 1643 dan dalam kitab Shahihul Jami’)

hadits dari Ibnu ‘Umar RA dengan lafazh: “Adalah kami bersama Rosulullah Saw. sedangkan matahari masih tinggi di atas sebuah lembah setelah sholat Ashar, maka beliau Saw. berkata: ‘Tiadalah umur kamu dibandingkan dengan umur orang-orang yang telah berlalu kecuali seperti apa-apa yang tersisa dari hari ini dibandingkan dengan yang telah berlalu darinya.’” (HR. Ahmad sanad hadits ini adalah hasan)

Pada suatu hari kami (Umar bin Khaththab RA dan para sahabat Ra) duduk-duduk bersama Rasulullah saw. Lalu muncul di hadapan kami seorang yang berpakaian putih. Rambutnya hitam sekali dan tidak tampak tanda-tanda perjalanan. Tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Dia langsung duduk menghadap Rasulullah saw. Kedua kakinya menghempit kedua kaki Rasulullah, dari kedua telapak tangannya diletakkan di atas paha Rasulullah saw, seraya berkata, “Ya Muhammad, beritahu aku tentang Islam.” Lalu Rasulullah saw menjawab, “Islam ialah bersyahadat bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan mengerjakan haji apabila mampu.” Kemudian dia bertanya lagi, “Kini beritahu aku tentang iman.” Rasulullah saw menjawab, “Beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan beriman kepada Qodar baik dan buruknya.” Orang itu lantas berkata, “Benar. Kini beritahu aku tentang ihsan.” Rasulullah berkata, “Beribadah kepada Allah seolah-olah anda melihat-Nya walaupun anda tidak melihat-Nya, karena sesungguhnya Allah melihat anda.” Dia bertanya lagi, “Beritahu aku tentang Assa’ah (azab kiamat).” Rasulullah menjawab, “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya.” Kemudian dia bertanya lagi, “Beritahu aku tentang tanda-tandanya.” Rasulullah menjawab, “Seorang budak wanita melahirkan majikannya. Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang, melarat dan penggembala unta masing-masing berlomba membangun gedung-gedung bertingkat.” Kemudian orang itu pergi menghilang dari pandangan mata. Lalu Rasulullah Saw bertanya kepada Umar, “Hai Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi?” Lalu aku (Umar) menjawab, “Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasulullah Saw lantas berkata, “Itulah Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada kalian.” (HR. Muslim dan diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Hurairah dengan lafadz yang berbeda. Juga diriwayatkan oleh Ahmad dari Ibnu ‘Abbas. Hadits ini dimuat oleh Albaani dalam kitab shahihnya dengan nomor 1345 dan diriwayatkan oleh Ibnu Majjah dan Nasa’i dari Abu Hurairah dan Abu Dzar).

Dengan demikian, rangkaian wahyu Allah SWT dan tuntunan Nabi Muhammad Saw. kepada umat manusia telah lengkap. Walaupun demikian, tanggung jawab untuk menyampaikan dan mengingatkan manusia akan al-Qur’an yang telah disampaikan oleh Rasulullah Saw. berada di pundak setiap orang Islam hingga akhir zaman yang dikehendaki oleh Allah SWT.

Wallahu A’lam Bishawab
Allahu Akbar !!! Allahu Akbar !!! Allahu Akbar !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar