kisahkan dalam sebuah hadist panjang seorang pelaut Arab Nasrani bernama
Tamim Ad-Dari bersama 30 orang awak kapalnya terdampar di sebuah pulau.
Kemudian di dalam pulau itu ia berjumpa dengan seorang lelaki yang menurutnya digambarkan sebagai “orang terbesar yang pernah kami lihat, paling kuat dan tangannya terbelenggu di leher, antara lutut dan mata kakinya terbelenggu besi". Lalu terjadi dialog antara Tamim Ad-Dari dengan lelaki misterius yang ternyata adalah Al-Masih Ad-Dajjal. Dialog tersebut sebagai berikut:
Ia berkata: Beritahukan padaku tentang kurma Baisan. Kami bertanya: Tentang apanya yang kau tanyakan? Ia berkata: Aku bertanya pada kalian tentang kurmanya, apakah sudah berbuah? Kami menjawab: Ya. Ia berkata: Ingat, ia hampir tidak menghasilkan buah lagi.
Ia berkata: Beritahukan padaku tentang danau Thabari (Tiberias). Kami bertanya: Tentang apanya yang kau tanyakan? Ia menjawab: Apakah ada airnya? Mereka menjawab: Airnya banyak. Ia berkata: Ketahuilah, airnya sebentar lagi akan habis.
Ia berkata: Beritahukan padaku tentang mata air Zughar. Mereka bertanya: Tentang apanya yang kau tanyakan? Ia berkata: Apakah disana ada airnya dan apakah penduduknya bercocok tanam dengan air itu? Kami menjawab: Ya, airnya banyak dan penduduknya bercocok tanam dengan air itu.
Ia bertanya: Beritakanlah kepadaku tentang nabi yang ummi, apa sajakah yang sudah ia perbuat?. Mereka menjawab: Ia telah muncul dari Makkah dan tinggal di Yatsrib. Lalu ia bertanya: Apakah ia diperangi oleh orang-orang Arab? kami menjawab, Ya.
Ia bertanya: Apakah yang ia lakukan terhadap mereka?. Maka kami memberitahukan kepadanya bahwa ia (Nabi) itu telah menundukkan orang-orang Arab yang bersama dengannya dan mereka menaatinya. Lalu ia berkata: Apakah itu semua telah terjadi? kami menjawab, Ya.
Ia berkata: Sesungguhnya adalah lebih baik bagi mereka untuk menaatinya dan sungguh aku akan mengatakan kepada kalian tentang diriku:
"Aku adalah Al Masih dajjal dan sesungguhnya aku hampir saja diizinkan untuk keluar lalu aku akan keluar." (HR. Muslim – 5235)
Kemudian di dalam pulau itu ia berjumpa dengan seorang lelaki yang menurutnya digambarkan sebagai “orang terbesar yang pernah kami lihat, paling kuat dan tangannya terbelenggu di leher, antara lutut dan mata kakinya terbelenggu besi". Lalu terjadi dialog antara Tamim Ad-Dari dengan lelaki misterius yang ternyata adalah Al-Masih Ad-Dajjal. Dialog tersebut sebagai berikut:
Ia berkata: Beritahukan padaku tentang kurma Baisan. Kami bertanya: Tentang apanya yang kau tanyakan? Ia berkata: Aku bertanya pada kalian tentang kurmanya, apakah sudah berbuah? Kami menjawab: Ya. Ia berkata: Ingat, ia hampir tidak menghasilkan buah lagi.
Ia berkata: Beritahukan padaku tentang danau Thabari (Tiberias). Kami bertanya: Tentang apanya yang kau tanyakan? Ia menjawab: Apakah ada airnya? Mereka menjawab: Airnya banyak. Ia berkata: Ketahuilah, airnya sebentar lagi akan habis.
Ia berkata: Beritahukan padaku tentang mata air Zughar. Mereka bertanya: Tentang apanya yang kau tanyakan? Ia berkata: Apakah disana ada airnya dan apakah penduduknya bercocok tanam dengan air itu? Kami menjawab: Ya, airnya banyak dan penduduknya bercocok tanam dengan air itu.
Ia bertanya: Beritakanlah kepadaku tentang nabi yang ummi, apa sajakah yang sudah ia perbuat?. Mereka menjawab: Ia telah muncul dari Makkah dan tinggal di Yatsrib. Lalu ia bertanya: Apakah ia diperangi oleh orang-orang Arab? kami menjawab, Ya.
Ia bertanya: Apakah yang ia lakukan terhadap mereka?. Maka kami memberitahukan kepadanya bahwa ia (Nabi) itu telah menundukkan orang-orang Arab yang bersama dengannya dan mereka menaatinya. Lalu ia berkata: Apakah itu semua telah terjadi? kami menjawab, Ya.
Ia berkata: Sesungguhnya adalah lebih baik bagi mereka untuk menaatinya dan sungguh aku akan mengatakan kepada kalian tentang diriku:
"Aku adalah Al Masih dajjal dan sesungguhnya aku hampir saja diizinkan untuk keluar lalu aku akan keluar." (HR. Muslim – 5235)
KURMA BAISAN
"Ia berkata: Beritahukan padaku tentang kurma Baisan. Kami bertanya:
Tentang apanya yang kau tanyakan? Ia berkata: Aku bertanya pada kalian
tentang kurmanya, apakah sudah berbuah? Kami menjawab: Ya. Ia berkata:
Ingat, ia hampir tidak menghasilkan buah lagi."
Menurut Wikipedia Beit She'an (Ibrani: בֵּית שְׁאָן Bayt Šān; bahasa Arab: بيسان, Beesān, Baisan atau Bisan) adalah sebuah kota yang terletak di distrik utara Israel tepatnya terletak di persimpangan dari lembah Jordan dan lembah Jezreel.
Menurut Wikipedia Beit She'an (Ibrani: בֵּית שְׁאָן Bayt Šān; bahasa Arab: بيسان, Beesān, Baisan atau Bisan) adalah sebuah kota yang terletak di distrik utara Israel tepatnya terletak di persimpangan dari lembah Jordan dan lembah Jezreel.
Dikota ini terdapat perkebunan kurma yang pada saat sekarang ini dikelola oleh yahudi.
Meski masih menghasilkan buah, namun hasilnya tidak lagi seperti dulu. Dan sepertinya tidak lagi dikelola dengan baik. Terlebih lagi pada tahun 2015 terjadi wabah hama kumbang merah yang menggerogoti batang pohon kurma sehingga harus ditebang.
Wilayah baisan juga sering menjadi sasaran tembak mortir/rudal buah dari konflik antara muslim dan yahudi. Sehingga kerusakan banyak terjadi termasuk di kebun-kebun kurmanya.
Pemerintah israel juga lebih mengangkat sektor pariwisata di kota ini ketimbang sektor pertanian/perkebunan. Sehingga kebun kurma baisan tidak lagi mendapat perhatian.
Pertanda pertama kemunculan dajjal, kebun kurma baisan, tidak lagi menghasilkan buah.
Wallahu'alam bishawab
DANAU TIBERIAS
"Ia (dajjal) berkata: Beritahukan padaku tentang danau Thabari
(Tiberias). Kami bertanya: Tentang apanya yang kau tanyakan? Ia
menjawab: Apakah ada airnya? Mereka menjawab: Airnya banyak. Ia berkata:
Ketahuilah, airnya sebentar lagi akan habis."
Bagaimana Kondisi Danau Tiberias Saat Ini?
Air dari danau Tiberias merupakan sumber utama air bersih bagi bangsa Yahudi dan pemerintah Zionis Israel. Dewasa ini pemerintah Israel sangat khawatir karena keberadaan air Danau Tiberias sudah kian menipis.
Sebagaimana yang diberitakan oleh www.savethekinneret.com kita akan temukan peringatan dari pemerintah Israel kepada segenap warganya sebagai berikut:
“Danau Kinneret, waduk utama air bersih Israel kian mengering! Bertahun-tahun curah hujan di bawah rata-rata telah menyebabkan level air berada di “garis hitam,” dimana air tidak dapat dipompa lagi tanpa menyebabkan kerusakan parah pada pasokan air secara keseluruhan. Meskipun ada rencana untuk membangun pabrik desalinasi, ia tidak akan beroperasi selama beberapa tahun, sehingga menjadi tugas kita bersama untuk menghemat air!"
Bagaimana Kondisi Danau Tiberias Saat Ini?
Air dari danau Tiberias merupakan sumber utama air bersih bagi bangsa Yahudi dan pemerintah Zionis Israel. Dewasa ini pemerintah Israel sangat khawatir karena keberadaan air Danau Tiberias sudah kian menipis.
Sebagaimana yang diberitakan oleh www.savethekinneret.com kita akan temukan peringatan dari pemerintah Israel kepada segenap warganya sebagai berikut:
“Danau Kinneret, waduk utama air bersih Israel kian mengering! Bertahun-tahun curah hujan di bawah rata-rata telah menyebabkan level air berada di “garis hitam,” dimana air tidak dapat dipompa lagi tanpa menyebabkan kerusakan parah pada pasokan air secara keseluruhan. Meskipun ada rencana untuk membangun pabrik desalinasi, ia tidak akan beroperasi selama beberapa tahun, sehingga menjadi tugas kita bersama untuk menghemat air!"
Semenjak tahun 2004 pemerintahan zionis membuat garis merah dan garis hitam untuk mengontrol debit air Danau. Sungguh mengejutkan, semenjak tahun 2004 permukaan Danau mengalami penyusutan setinggi 16 M. Terakhir Menteri Pertanian Zionis menyatakan secara terbuka melalui kantor berita mereka bahwa debit air danau Tiberias mengalami penyusutan yang mengkhawatirkan. Berita ini tentunya tidak saja menjadi ancaman bagi rezim Zionis tetapi juga bagi kita umat Islam, karena penurunan permukaan air danau Tiberias adalah salah satu tanda dekatnya waktu kemunculan Dajjal.
Danau yang menjadi sumber utama air bersih bagi Israel itu mulai mengering pada 2012 lalu. Pemerintah Israel sempat panik karena danau Tiberias diperkirakan hanya akan bertahan sepuluh tahun. Pada 2022, danau itu diprediksi akan benar-benar menyusut dan tidak dapat diambil airnya. Karenanya sekarang Israel mencari sumber air di wilayah Lebanon.
2022 adalah perkiraan yang dibuat israel sendiri, mereka tau persis kondisi danau tersebut, maka dalam hal ini, pendapat mereka layak diperhitungkan. 2022-2023 ada perkiraan dajjal akan keluar.
Berikut ini adalah berita online dari The Jerusalem Post) yang di lansir pada 02/02/2012.
“Tingkat air di kinneret pada bulan januari naik 55 cm tetapi masih 11 cm di bawah bottom red line. Dari selasa sampai rabu hanya bertambah 2 cm disebabkan turun hujan. Kinneret adalah satu dari tiga sumber air utama, dua lainnya adalah gunung dan pantai akuifer. Secara total, negara ini memiliki sekitar 2 miliar meter kubik air, jumlah yang setara dengan konsumsi semua rumah tangga di Israel selama tiga tahun."
Bayangkan di tahun 2012 saja danau Tiberias telah menysut 16 meter dari kedalaman maksimal 43 meter (bukan 45 meter spt yang ust zulkifli katakan)
Ini merupakan penyusutan yang sangat signifikan. Bahkan dasar danau yang menyerupai bukit sudah mulai terlihat.
Garis pantai danau ini adalah sepanjang 53 km dengan luas 166 km2 dan kedalaman maksimal 43 M. Danau ini berada pada 211 meter di bawah permukaan laut, menjadikannya danau air tawar terendah di dunia.
Pada penghujung tahun 2016 seorang juru kamera warga yahudi telah merekam gambar dari udara akan kemunculan sebuah pulau kecil di tengah- tengah danau Tiberias.
Sebuah fenomena yang membuat gusar warga Israel. Indikator semakin menipisnya persediaan air mereka.
Dan bagi kita kaum muslimin, ini adalah pertanda yang tidak bisa dinapikan akan semakin dekatnya kemunjulan dajjal.
2022 adalah perhitungan mereka, baik yang kaitan langsung dgn kemunculan dajjal, maupun yang kaitannya dgn menyusutnya danau tiberias atau sea of galilee
Saat kemunculan dajjal, danau tiberias tidak akan benar-benar mengering, hanya menyusut. Allah akan menyisakan sedikit untuk diminum oleh yajuj dan majuj.
MATA AIR ZUGHAR
Ia (dajjal) berkata: "Beritahukan padaku tentang mata air Zughar. Mereka
bertanya: Tentang apanya yang kau tanyakan? Ia berkata: Apakah disana
ada airnya dan apakah penduduknya bercocok tanam dengan air itu?" Kami
menjawab: Ya, airnya banyak dan penduduknya bercocok tanam dengan air
itu.
Mata Air Zughar sendiri masih menyambung dengan Danau Thabariyah, terletak di sebelah selatan danau tersebut, masuk ke dalam wilayah Syiria.
Mata air ini menjadi tumpuan utama bagi penduduk Syiria dan Palestina dalam mengairi perkebunan mereka. Keringnya Danau Thabariyah pasti akan diiringi oleh keringnya Zughar. Atau bisa jadi sebaliknya, Zughar yang lebih dahulu kering lalu disusul dengan keringnya Danau Thabariyah.
Tiga tanda ini yang disebutkan Dajjal melalui pertemuannya dengan sahabat Rasulullah, Tamim Ad-Dari. Tiga tanda tersebut sudah menjadi nyata seperti ulasan di atas.
Kaum muslimin, rahimakumullah. Al Masih Dajjal adalah fitnah terbesar sepanjang masa. Dan tidak ada yang selamat darinya kecuali orang-orang yang beriman dan memiliki amalan sholeh.
Maka sedari sekarang marilah kita perbanyak amal dan ilmu, sehingga kita dapat selamat dari sebuah zaman yang penuh dengan kekacauan seperti yang di deskripsikan Rasulullah
Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Bersegeralah kamu beramal sebelum menemui fitnah (ujian berat terhadap iman) seumpama malam yang sangat gelap. Seseorang yang masih beriman di waktu pagi, kemudian pada waktu petang dia sudah menjadi kafir, atau (Syak Perawi Hadits) seseorang yang masih beriman di waktu petang, kemudian pada esok harinya, dia sudah menjadi kafir. Ia telah menjual agamanya dengan sedikit dari harta benda dunia.’ (HR. Muslim)
Yaqut berkata, “Orang terpercaya bercerita kepadaku bahwa Zughar berada di ujung sebuah danau yang berbau busuk* pada sebuah lembah di sana. Jarak antara mata air itu dengan Baitul Maqdis sepanjang perjalanan tiga malam, daerah tersebut ada di sisi kota Hijaz, dan mereka memiliki perkebunan di sana [Lihat Mu’jamul Buldaan (III/142-143), dan kitab an-Nihaayah fii Ghariibil Hadiits (II/304)].
(*)Kemungkinan adalah laut mati tempat kaum sodom ditenggelamkan.
Wallahu taala alam.
Mata Air Zughar sendiri masih menyambung dengan Danau Thabariyah, terletak di sebelah selatan danau tersebut, masuk ke dalam wilayah Syiria.
Mata air ini menjadi tumpuan utama bagi penduduk Syiria dan Palestina dalam mengairi perkebunan mereka. Keringnya Danau Thabariyah pasti akan diiringi oleh keringnya Zughar. Atau bisa jadi sebaliknya, Zughar yang lebih dahulu kering lalu disusul dengan keringnya Danau Thabariyah.
Tiga tanda ini yang disebutkan Dajjal melalui pertemuannya dengan sahabat Rasulullah, Tamim Ad-Dari. Tiga tanda tersebut sudah menjadi nyata seperti ulasan di atas.
Kaum muslimin, rahimakumullah. Al Masih Dajjal adalah fitnah terbesar sepanjang masa. Dan tidak ada yang selamat darinya kecuali orang-orang yang beriman dan memiliki amalan sholeh.
Maka sedari sekarang marilah kita perbanyak amal dan ilmu, sehingga kita dapat selamat dari sebuah zaman yang penuh dengan kekacauan seperti yang di deskripsikan Rasulullah
Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Bersegeralah kamu beramal sebelum menemui fitnah (ujian berat terhadap iman) seumpama malam yang sangat gelap. Seseorang yang masih beriman di waktu pagi, kemudian pada waktu petang dia sudah menjadi kafir, atau (Syak Perawi Hadits) seseorang yang masih beriman di waktu petang, kemudian pada esok harinya, dia sudah menjadi kafir. Ia telah menjual agamanya dengan sedikit dari harta benda dunia.’ (HR. Muslim)
Yaqut berkata, “Orang terpercaya bercerita kepadaku bahwa Zughar berada di ujung sebuah danau yang berbau busuk* pada sebuah lembah di sana. Jarak antara mata air itu dengan Baitul Maqdis sepanjang perjalanan tiga malam, daerah tersebut ada di sisi kota Hijaz, dan mereka memiliki perkebunan di sana [Lihat Mu’jamul Buldaan (III/142-143), dan kitab an-Nihaayah fii Ghariibil Hadiits (II/304)].
(*)Kemungkinan adalah laut mati tempat kaum sodom ditenggelamkan.
Wallahu taala alam.
Sumber : Telegram Channel ENSIKLOPEDIA AKHIR ZAMAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar