Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah ﷺ
bersabda, “ Sesungguhnya yang paling aku takuti dari umatku adalah para
pemimpin yang sesat. Jika meletakkan pedang pada umatku, ia tidak akan
mengangkatnya sampai hari kiamat.” (HR Abu daud dan Ibnu Majah)
سنن ابن ماجه ٤٠٢٦: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ
حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ
قُدَامَةَ الْجُمَحِيُّ عَنْ إِسْحَقَ بْنِ أَبِي الْفُرَاتِ عَنْ
الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ
خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ
وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ
فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ
التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah menceritakan kepada kami
Abdul Malik bin Qudamah Al Jumahi dari Ishaq bin Abu Furat dari Al
Maqburi dari Abu Hurairah dia berkata, “Rasulullah ﷺ bersabda: “Akan
datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang menimpa manusia, pendusta
dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat diberikan kepada
pengkhianat, orang yang jujur dikhianati, dan Ruwaibidlah turut bicara.”
Lalu beliau ditanya, “Apakah Ruwaibidlah itu?” beliau menjawab:
“Orang-orang bodoh yang mengurusi urusan perkara umum.” (Sunan Ibnu
Majah)
Dari Abdullah bin Amr bin Ash ra bahwa Rasulullah ﷺ bersabda , “
Bagaimana denganmu jika kamu berada di tengah kekacauan, janji-janji dan
amanat mereka abaikan, kemudian mereka berselisih seperti ini ?” Lalu,
beliau menyilangkan antara jari jari. Abdullah bin Amr bertanya,” Lalu ,
dengan apa engkau menyuruhku?” Beliau menjawab, “Jagalah rumah,
keluargamu, lidahmu, dan lakukanlah apa yang kamu tahu dan tinggalkan
yang mungkar, serta berhati hatilah dengan urusanmu sendiri, lalu
tinggalkanlah perkara yang umum “ (HR Abu Daud dan Nasa’i)
Dari Hudzaifah bin al Yaman ra bertanya, “ Wahai Rasulullah, apakah
setelah kebaikan akan datang kejahatan?” Beliau menjawab, “ Ya, banyak
penyeru yang mengajak ke pintu jahanam, maka, barangsiapa yang
mengijabahnya (mengikutinya), mereka akan dilemparkan ke dalamnya.” Aku
bertanya,”Sifatkanlah mereka itu kepada kita.” Beliau SAW
berkata,”Mereka dari golongan kita dan berbicara dengan bahasa kita,”
Aku berkata,”Lalu, kau suruh apa ketika aku melihatnya?” Rasulullah ﷺ
menjawab, “Lazimilah (berpeganglah) pada jamaah muslimun dan imam
mereka.” Aku berkata,” Jika tidak ada jamaah dan Imam?” Rasulullah ﷺ
menjawab,” Jauhilah semua kelompok itu meskipun akar pohon melilitmu hingga maut menjemputmu, dan engkau tetap seperti itu.” (HR Muslim)
Dari Abu Dzar ra, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,” Wahai Abu Dzar,
bagaimana kamu jika berada dalam kekacauan?” Lalu beliau SAW
menyilangkan jari jarinya. Abu Dzar berkata, “ Apa yang akan engkau
perintahkan kepadaku, ya Rasulullah?” beliau menjawab,”Bersabarlah !
bersabarlah ! manusia akan berpura pura dengan akhlak dan perbuatan
mereka.” (HR Hakim dan Baihaqi)
Terdapat banyak hadith-hadith yang memperingatkan umat Islam tentang munculnya pemimpin-pemimpin dan gerakan-gerakan yang menyesatkan umat Islam. Menjadi kewajipan kita untuk meneliti ciri-ciri pemimpin dan gerakan yang dibawanya supaya kita tidak terjebak didalam gerakan tersebut hingga merosakan amalan kita.
1. Para pemimpin sesat:
Terdapat banyak hadith-hadith yang memperingatkan umat Islam tentang munculnya pemimpin-pemimpin dan gerakan-gerakan yang menyesatkan umat Islam. Menjadi kewajipan kita untuk meneliti ciri-ciri pemimpin dan gerakan yang dibawanya supaya kita tidak terjebak didalam gerakan tersebut hingga merosakan amalan kita.
1. Para pemimpin sesat:
Dari Aus yang berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنِّي لاَ أَخَافُ عَلىَ أُمَّتيِ إِلاَّ الأَئِمَّةَ المُضَلِّينَ»
“Aku tidak takut (ujian yang akan menimpa) pada umatku, kecuali (ujian) para pemimpin sesat.” (HR. Ibnu Hibban). Sufyan as-Tsauri menggambarkan mereka dengan mengatakan: “Tidaklah kalian menjumpai para pemimpin sesat, kecuali kalian mengingkari mereka dengan hati, agar amal kalian tidak sia-sia.”
2. Para pemimpin bodoh:
Dari Jabir bin Abdillah bahwa Rasulullah ﷺ berkata kepada Ka’ab bin Ajzah:
«أَعَاذَكَ اللهَ مِنْ إمَارَةِ السُّفَهَاءِ »
“Aku memohon perlindungan untukmu kepada Allah dari kepemimpinan orang-orang bodoh.” (HR. Ahmad). Dalam hadits riwayat Ahmad dikatakan bahwa pemimpin bodoh adalah pemimpin yang tidak mengikuti petunjuk dan sunnah Rasulullah ﷺ . Yakni pemimpin yang tidak menerapkan syariah Islam.
3. Para pemimpin penolak kebenaran, penyeru kemungkaran.
Dari Ubadah bin Shamit berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
«سَيَكُونُ
عَلَيْكُمْ أُمَرَاءُ يَأْمُرُونَكُمْ بِمَا لاَ تَعْرِفُونَ
وَيَفْعَلُونَ مَا تُنْكِرُونَ فَلَيْسَ لاِؤلَئِكَ عَلَيْكُمْ طَاعَةٌ»
“Kalian akan dipimpin oleh para pemimpin yang memerintah kalian dengan hukum yang tidak kalian ketahui (imani). Sebaliknya,
mereka melakukan apa yang kalian ingkari. Sehingga terhadap mereka ini
tidak ada kewajiban bagi kalian untuk menaatinya.” (HR. Ibnu Abi
Syaibah)
4. Para penguasa yang memerintah dengan mengancam kehidupan dan mata pencaharian.
Dari Abu Hisyam as-Silmi berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
«سَيَكُونُ عَلَيْكُمْ أَئِمَّةٌ يَمْلِكُوْنَ رِقَابَكُمْ وَيُحَدِّثُوْنَكُمْ فَيَكْذِبُونَ، وَيَعْمَلُوْنَ فَيُسِيؤُونَ، لا يَرْضَوْنَ مِنْكُمْ حَتَّى تُحَسِّنُوا قَبِيْحَهُمْ وَتُصَدِّقُوْا كَذِبَهُمْ، اعْطُوْهُمُ الحَقَّ مَا رَضُوا بِهِ»
“Kalian akan dipimpin oleh para pemimpin yang mengancam kehidupan kalian. Mereka berbicara (benjanji) kepada kalian, kemudian mereka mengingkari (janjinya).
Mereka melakukan pekerjaan, lalu pekerjaan mereka itu sangat buruk.
Mereka tidak senang dengan kalian hingga kalian menilai baik (memuji)
keburukan mereka, dan kalian membenarkan kebohongan mereka, serta kalian
memberi pada mereka hak yang mereka senangi.” (HR. Thabrani).
5. Para pemimpin yang mengangkat pembantu orang-orang jahat, dan mengakhirkan shalat(mengabaikan syariah).
Dari Abu Hurairah ra yang berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
«
يَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ أُمَرَاءُ ظَلَمَةٌ، وَوُزَرَاءُ فَسَقَةٌ،
وَقُضَاةٌ خَوَنَةٌ، وَفُقَهَاءُ كَذَبَةٌ، فَمَنْ أَدْرَكَ مِنْكُمْ
ذَلِكَ الزَّمَنَ فَلا يَكُونَنَّ لَهُمْ جَابِيًا وَلا عَرِيفًا وَلا
شُرْطِيًّا»
“Akan ada di akhir zaman para penguasa sewenang-wenang, para pembantu (pejabat pemerintah) fasik, para hakim pengkhianat, dan para ahli hukum Islam (fuqaha’) pendusta. Sehingga, siapa saja di antara kalian yang mendapati zaman itu, maka sungguh kalian jangan menjadi pemungut cukai, pegawai kanan, dan polis.” (HR. Thabrani).
Ada riwayat lain seperti hadith di atas dengan matan yang sedikit berbeza:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ ، وَأَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالا : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَيَأْتِيَنَّ عَلَيْكُمْ أُمَرَاءُ يُقَرِّبُونَ شِرَارَ النَّاسِ ، وَيُؤَخِّرُونَ الصَّلاةَ عَنْ مَوَاقِيتِهَا ، فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَلا يَكُونَنَّ عَرِيفًا ، وَلا شُرْطِيًا ، وَلا جَابِيًا ، وَلا خَازِنًا
Daripada Abu Sa'id dan Abu Hurairah mereka berdua berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:
Akan datang atas kalian pemerintah yang rapat dengan seburuk-buruk manusia dan melewat-lewatkan solat (sehingga terkeluar) daripada waktunya.
Maka barangsiapa antara kalian yang menemui keadaan ini janganlah
menjadi pegawai kanan, jangan polis, jangan pemungut cukai dan jangan
(pula menjadi) bendahari." Ibn Hibban dalam Sahih-nya (4586).
6. Para pemimpin diktator (kejam).
Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ شَرَّ الوُلاَةِ الحُطَمَةُ»
“Sesungguhnya seburuk-buruknya para penguasa adalah penguasa al-huthamah (diktator).” (HR. Al-Bazzar). Pemimpin al-huthamah (diktator) adalah pemimpin yang menggunakan politik tangan besi terhadap rakyatnya.
Dari Abu Layla al-Asy’ari bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
«وسَيَلي
أُمَرَاءُ إنْ اسْتُرْحِمُوا لَمْ يَرْحَمُوا، وإنْ سُئِلُوا الحَقَّ لَمْ
يُعْطُوا، وإِنْ أُمِرُوا بالمَعْرُوفِ أَنْكَرُوا، وسَتَخَافُوْنَهُمْ
وَيَتَفَرَّقَ مَلأُكُمْ حَتى لاَ يَحْمِلُوكُمْ عَلى شَيءٍ إِلاَّ
احْتُمِلْتُمْ عَلَيْهِ طَوْعاً وَكَرْهاً، ادْنَى الحَقِّ أَنْ لاَ
تٌّاخُذُوا لَهُمْ عَطَاءً ولا تَحْضُروا لَهُمْ في المًّلاَ»
7. Para penguasa zindik (pura-pura iman).
Dari Ma’qil bin Yasar bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
«صِنْفَانِ مِنْ أُمَّتِي لَنْ تَنَالَهُمَا شَفَاعَتِي: إِمَامٌ ظَلُومٌ، وَكُلُّ غَالٍ مَارِقٍ»
“Dua golongan umatku yang keduanya tidak akan pernah mendapatkan syafa’atku: pemimpin yang bertindak zalim, dan orang yang berlebihan dalam beragama hingga sesat dari agama.” (HR. Thabrani).
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ
هَارُونَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ قُدَامَةَ الْجُمَحِيُّ عَنْ
إِسْحَقَ بْنِ أَبِي الْفُرَاتِ عَنْ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَأْتِي
عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ
وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ
فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا
الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ
Akan datang kepada masyarakat tahun-tahun yang penuh tipuan. Pada
tahun-tahun itu pembohong dipandang benar, yang benar dianggap bohong;
pada tahun-tahun tersebut pengkhianat diberi amanat, sedangkan orang
yang amanah dianggap pengkhianat. Pada saat itu yang berbicara adalah
ruwaibidhah.” Lalu ada sahabat bertanya, “Apakah ruwaibidhah itu?”
Rasulullah menjawab, “Orang bodoh yang berbicara/mengurusi urusan
umum/publik.” (Dalam riwayat lain disebutkan, ruwaibidhah itu adalah
“orang fasik yang berbicara/mengurusi urusan umum/publik” dan “al-umara
[pemerintah] fasik yang berbicara/mengurusi urusan umum/publik”) (HR
Ahmad, Ibnu Majah, Abu Ya’la dan al-Bazzar).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar