Dalam
Quran dan Hadis, kita banyak menemukan kisah mengenai Yesus. Hal ini
wajar terjadi karena semasa hidupnya, Muhammad berada diantara orang2
yang paham atau setidaknya pernah mendengar tentang Yesus. Para penulis
Sirat mencatat bahwa Muhammad hidup diantara para penganut 5 agama
utama, yaitu Sabean, Yahudi, Nosrania (Nasrani), Hanifiyah (Hanif), dan
Pagan (Hindu Arab), kaum mayoritas yang dianggap kafir oleh Muhammad.
Artikel terkait, klik link dibawah ini;
Para
penulis Sirat tidak memberikan informasi yang jelas mengenai perbedaan
mendasar kepercayaan Hanifiyah dengan kepercayaan Nosrania, yang pasti keduanya mengajarkan monotheisme (tauhid), dan menentang penyembahan patung2 yang ada di Kuil Kabah saat itu.
Hanifiyah disebutkan sebagai sebuah kepercayaan yang mengikuti ajaran
Ibrahim, sedangkan Nosrania adalah sebuah sekte Kristen yang dikutuk
karena dianggap sesat oleh Kekristenan Ortodox saat itu.
Kita
tahu bahwa Muhammad begitu menghormati Yesus. Saat penyerbuan ke Mekah
dan penghancuran patung2 di Kuil Kabah, Muhammad memerintahkan seluruh
gambar nabi2 dan para malaikat yang terdapat didinding Kabah dihapuskan.
Namun Muhammad menaruh tangannya pada gambar2 Yesus dan mengatakan
“Hapuskan semuanya kecuali gambar2 dibawah tangan saya.’’ (Al-Azraqi,
Akhbar Makkah, Vol 1, hl 165).
Meskipun
begitu menghormati Yesus, Muhammad rupanya tidak mengetahui sejarah
Yesus dengan baik. Hal ini nampak dalam kesalahan2 sejarah yang terdapat
dalam Quran. Kesalahan
tersebut menjadi bukti tak terbantahkan bahwa Quran bukanlah berasal
dari Pencipta Alam Semesta, melainkan hanya kebohongan seorang Muhammad.
Ayat2 yang menyatakan bahwa Yesus adalah sepupu Musa (QS 19:27-28),
Yesus menulis Injil (QS 5:46), adanya penyaliban dijaman Firaun (QS
7:123-124), Trinitas adalah Allah, Yesus, dan Maryam, bukan Rohul Kudus
(QS 5:116 & QS 5:73-75), serta
banyaknya ayat yang berhubungan dengan kebutuhan seks Muhammad (QS
33:51,37,53 & QS 66:1-5) memperkuat fakta ini. Karena tidak mungkin
Tuhan Pencipta Alam Semesta melakukan banyak kesalahan dan sibuk
menurunkan ayat yang mengatur urusan birahi rasul utusannya.
Meski
kita tidak dapat mempercayai 100% kebenaran kisah2 Yesus dalam Quran,
namun setidaknya kita dapat mengetahui seperti apakah pendangan Muhammad
terhadap Yesus. Berikut kami paparkan kisah2 mengenai Yesus yang
terdapat dalam Quran dan hadis, mulai dari kelahiran hingga ramalan
mengenai kedatangan Yesus yang kedua kali.
DIPILIHNYA PERAWAN MARIA UNTUK MELAHIRKAN YESUS.
Dan
(ingatlah) ketika malaikat (Jibril) berkata, "Hai Maryam, sesungguhnya
Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas
segala wanita di dunia (yang ada di masa kamu)." (QS 3: 43)
Dan
(ingatlah) Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami
tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari (roh) ciptaan Kami; dan Dia
membenarkan kalimat Tuhannya dan kitab-kitab-Nya; dan adalah dia
termasuk orang-orang yang taat. (QS 66: 12)
Maryam
berkata, "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku
belum pernah disentuh oleh seorang laki-laki pun." Allah berfirman
(dengan perantaraan Jibril), "Demikianlah Allah menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka
Allah hanya cukup berkata kepadanya, 'Jadilah' lalu jadilah dia. (QS 3:
47)
YESUS ADALAH KALIMAT ALLAH
Sesungguhnya,
Al-Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan
dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan
tiupan) roh dari-Nya (QS 4: 171)
(Ingatlah)
ketika Malaikat berkata, "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan
kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat
(yang datang) dari-Nya, namanya Al-Masih Isa putra Maryam, seorang
terkemuka di dunia dan di akhirat dan salah seorang di antara
orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)." (QS 3: 45)
KELAHIRAN YESUS
Maka
rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pohon
kurma, dia berkata, "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini dan
aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan." Maka Jibril
menyerunya dari tempat yang rendah, "Janganlah kamu bersedih hati,
sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan
goyangkanlah pangkal pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon
itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka makan, minum
dan bersenanghatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka
katakanlah, 'Sesungguhnya aku telah bernzar berpuasa untuk Tuhan Yang
Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun
pada hari ini." (QS 19: 23-26)
YESUS SUDAH BERBICARA MESKIPUN MASIH BAYI
Maka
Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata, "Bagaimana kami akan
berbicara dengan anak kecil yang masih berada dalam ayunan?" Berkata
Isa, "Sesungguhnya, aku ini hamba Allah, Dia memberiku Alkitab (Injil)
dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang
diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku
(mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku masih hidup; dan
berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong
lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari
aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan
hidup kembali." (QS 19: 29-33)
YESUS MANUSIA SUCI / TANPA DOSA
Ia
(Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan
Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci". (QS 19:19)
Kata
Arab untuk “suci” diatas adalah “zakiyya”, yang artinya terbebas dari
dosa. Pendapat Muhammad bahwa Yesus adalah manusia tanpa dosa tersirat
pula dalam sebuah hadis;
Abu
Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, "Setan telah menyentuh
tubuh semua manusia dengan kedua jarinya saat manusia tersebut
dilahirkan, kecuali Isa putra Maryam, karena setan gagal ketika mencoba
menyentuh tubuh Isa. Setan hanya berhasil menyentuh plasentanya. (Hadis
Bukhari 54:506)
MUJIZAT YANG DILAKUKAN YESUS
Dan
(sebagai) rasul kepada Bani Israel (yang berkata kepada mereka),
"Sesungguhnya, aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda
(mukjizat) dari Tuhan-mu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah
sebagai bentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka dia menjadi seekor
burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak
dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan
orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu
makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya, pada yang
demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika
kamu sungguh-sungguh beriman. (QS 3: 49)
AJARAN YESUS UNTUK MENYEMBAH ALLAH DAN TAAT PADANYA
Dan
tatkala Isa membawa keterangan dia berkata, “Sesungguhnya aku datang
kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian
dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah
dan taatlah (kepada) ku”. Sesungguhnya Allah Dia-lah Tuhanku dan
Tuhanmu, maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus. (QS 43: 63-64)
Dan
sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari
kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan
ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. (QS 43: 61)
SANGKAAN KAUM YAHUDI BAHWA MEREKA TELAH MEMBUNUH YESUS
Dan
karena ucapan mereka, "Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa
putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak
pula menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang
diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang
berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam
keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan
tentang siapa yang dibunuh itu kecuali mengikuti persangkaan belaka,
mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi
(yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah
Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana".(QS 4: 157-158)
YESUS TIDAK MENINGGAL TETAPI DIANGKAT KE HARIBAAN ALLAH
Dari
kalangan ulama Islam sendiri terdapat perbedaan penafsiran mengenai
kematian Yesus ini. Ada ulama yang menyatakan Yesus memang disalib,
namun tidak sampai meninggal. Yang lain menyebutkan bahwa Yesus sama
sekali tidak disalib, namun wafat sebagaimana manusia biasa. Beberapa
ulama lain berpendapat bahwa Yesus tidak wafat, melainkan diangkat tubuh
dan rohnya ke haribaan Allah.
Ketidakjelasan
mengenai kenaikan Yesus diakibatkan tidak adanya kisah tersebut dalam
Injil Ibrani milik kaum Nosrania yang menjadi acuan Muhammad. Akibat
ketidaktahuannya, Muhammad juga tidak memberikan informasi yang jelas
dalam Quran mengenai kenaikan Yesus. Dalam beberapa terjemahan bahasa
Indonesia, kita mengetahui bahwa beberapa ayat lain yang diterjemahkan
memberikan kesan bahwa Yesus wafat sebelum dia diangkat ke haribaan
Allah. Ayat2 tersebut antara lain;
(Ingatlah)
ketika Allah berfirman, "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan
kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku... (QS 3: 55)
"Aku
tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau
perintahkan kepadaku (mengatakan) nya yaitu, 'Sembahlah Allah, Tuhanku
dan Tuhanmu', dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku
berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku,
Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas
segala sesuatu." (QS 5: 117)
Namun
makna bahasa Arab dari ayat2 di atas menunjukkan bahwa Yesus tidak
meninggal dalam arti yang kita pahami. Dalam bahasa Arab, kata yang
diterjemahkan dalam ayat2 tersebut menjadi “meninggal” adalah kata
“tawaffa” dan berasal dari kata “wafa” yang artinya memenuhi /
mengabulkan. Tawaffa tidak berarti “kematian” tetapi merupakan aksi
“penarikan jiwa kembali”.Dalam ayat lain, terdapat kata “tawaffa” yang
tidak berarti kematian;
Dan
Dialah yang menidurkan kamu (yatawaffakum) di malam hari dan Dia
mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari, kemudian Dia
membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang
telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia
memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan. (QS 6: 60)
Kata
yang digunakan untuk “yatawaffakum” dalam ayat ini adalah sama dengan
kata yang digunakan dalam surat Ali Imran QS 3 ayat 55. Dengan kata
lain, dalam kedua ayat tersebut, kata “tawaffa” digunakan dan maknanya
jelas bahwa seseorang tidak mati dalam kondisi tidurnya. Karena itu, apa
yang dimaksudkan di sini adalah “menarik jiwa kembali”. Makna yang sama
juga berlaku pada ayat berikut:
Allah
memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang
belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah
dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu
yang ditentukan. Sesungguhnya yang demikian itu terdapat tanda-tanda
kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir. (QS 39: 42)
Menurut
Muhammad, saat manusia sedang tidur, Allah menarik jiwa orang tersebut
kesuatu tempat, kemudian mengirim kembali jiwa ketubuhnya ketika orang
tersebut akan bangun, karena waktu kematiannya belum digariskan oleh
Allah. Dalam konteks ini, dalam tidurnya, seseorang tidaklah wafat dalam
arti kematian. Hanya untuk periode yang temporal, jiwa meninggalkan
tubuh dan tetap pada dimensi yang lain. Ketika kita terbangun, jiwa pun
kembali ke dalam tubuh.
Jadi
dalam Quran terdapat tiga makna dalam istilah “wafat”: wafat kematian,
wafat tidur, dan yang terakhir adalah wafat diangkat kepada Allah,
sebagaimana yang terjadi pada Yesus. Kesimpulannya, kita dapat
mengatakan bahwa menurut Muhammad, Yesus kemungkinan berada pada suatu
tempat yang khusus, diangkat keharibaan Allah.
YESUS AKAN DATANG KEMBALI KE BUMI
Tidak
ada satupun ayat dalam Quran yang secara eksplisit menyatakan bahwa
Yesus akan datang kembali ke dunia, meski demikian banyak ayat yang jika
ditelaah lebih lanjut menyiratkan perihal kedatangan Yesus yang kedua
kali. Salah satu ayat yang mengindikasikan hal tersebut adalah Surat Ali
Imran ayat 55;
(Ingatlah)
ketika Allah berfirman, “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan
kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta
membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan
orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga
hari kiamat. Kemudian hanya kepada Aku-lah kembalimu, lalu Aku
memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang kamu selalu berselisih
padanya”. (QS 3: 55)
Pernyataan Muhammad dalam ayat, “...dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat...” sangat
penting untuk dianalisis. Kalimat ini merujuk kepada sekelompok orang
yang secara teguh mengikuti ajaran Yesus dan kelompok tersebut akan
berada di atas / menjadi penguasa atas orang2 kafir sampai hari kiamat.
Pertanyaannya, siapakah dan dimasa apakah orang2 yang taat ini ada?
Dimasa
kehidupan Yesus, jumlah manusia yang taat atau menjadi pengikut Yesus
sangatlah sedikit, mereka adalah kelompok minoritas diantara bangsa
Yahudi dan bangsa Romawi. Setelah kenaikan Yesus, para pengikut taatnya
mengalami penindasan luar biasa dari Pemerintahan Romawi. Dalam hal ini,
tidaklah mungkin bila dikatakan bahwa umat Nasrani terdahulu atau para
pengikutnya selama periode tersebut secara fisik merupakan penguasa bagi
orang-orang kafir di dunia. Jadi secara logis ayat ini tidak
dimaksudkan kepada mereka.
Bagaimana
dengan umat Nasrani masa kini? Benarkah mereka adalah umat yang taat
kepada Yesus dan menjadi penguasa atas orang2 kafir? Jika kita melihat
maksud Muhammad dalam Surat al-Maaidah ayat 73 tentulah bagi Muhammad
umat Nasrani masa kini bukanlah orang2 yang taat kepada Yesus. Mayoritas
umat Nasrani masa kini masih meyakini doktrin Trinitas, hanya
sekelompok kecil umat Nasrani yang menentang doktrin Trinitas. Dimata
penganut absolut monotheisme seperti Yahudi dan Hanifiyah, menyetarakan
Allah dengan Zat lainnya adalah kafir. Hal itu pulalah yang diyakini
Muhammad, hal ini nampak dalam ayat berikut;
Sesungguhnya,
kafirlah orang-orang yang mengatakan, "Bahwasannya Allah salah satu
dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Tuhan Yang Esa.... (Surat al-Maaidah: 73)
Berdasar
ayat diatas, jelaslah bahwa yang dimaksud sebagai para pengikut taat
Yesus yang menjadi penguasa atas orang2 kafir bukanlah umat Nasrani masa
kini. Dan bukan pula umat Islam masa kini, karena umat Islam hanyalah
minoritas diantara umat Nasrani dan orang2 kafir didunia ini. Lalu
kapankah para pengikut Yesus yang sejati akan menjadi mayoritas dan
menjadi pemimpin atas orang2 kafir?
Satu
satunya jawaban adalah bila Yesus turun ke dunia untuk kedua kalinya.
Menurut Muhammad, Yesus akan turun kembali kedunia untuk mempersatukan
umat manusia kepada Islam. Seluruh umat Islam didunia akan taat kepada
Yesus, dibawah hukum Islam yang dibawa Muhammad. Para ahli hadis
mengatakan bahwa ada beberapa hadis yang membahas masalah ini, dimana
Muhammad mengatakan bahwa Yesus akan turun sebagai pemimpin di antara
umat manusia sebelum hari kiamat. Hadis ini sampai pada derajat
mutawatir. Hal ini berarti bahwa hadis tersebut diriwayatkan oleh banyak
orang dari setiap generasi para sahabat yang tidak mungkin diragukan
lagi otentisitasnya.
Abu
Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, "Tidak ada seorang
nabi pun antara saya dan Isa. Sesungguhnya, dia akan turun ke bumi. Maka
jika kalian melihatnya, kenalilah dia. Dia adalah seorang laki-laki
dengan ukuran sedang, berkulit putih kemerah-merahan. Dia memakai dua
baju kuning terang. Kepalanya seakan-akan ada air yang mengalir walaupun
sebenarnya ia tidak basah. Dia akan berperang melawan manusia untuk
membela Islam. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapuskan
jizyah. Allah akan menghapuskan semua agama di zamannya kecuali Islam.
Isa akan menghancurkan Dajjal dan dia akan hidup di bumi selama empat
puluh tahun dan kemudian dia meninggal. Kaum muslimin akan
menyembahyangkan jenazahnya". (Hadis Abu Dawud 4310)
Abu
Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, "Demi Zat Yang jiwaku
berada di tangan-Nya, putra Maryam benar-benar akan segera turun ke
tengah-ketengah kamu sebagai hakim yang adil. Dia akan menghancurkan
salib, akan membunuh babi, dan akan menghapuskan jizyah. Harta saat itu
akan melimpah sehingga tidak ada seorang pun yang akan menerimanya.
Sehingga sujud satu kali saja kala itu jauh lebih baik dari dunia dan
isinya". (Hadis Bukhari 34:425)
Jabir
bin Abdullah berkata, "Saya mendengarkan Rasulullah bersabda, 'Umatku
tidak akan berhenti berperang untuk membela yang benar hingga datang
hari kiamat'. Rasulullah lalu bersabda, 'Kemudian, turunlah Isa bin
Maryam dan pemimpin mereka berkata, 'Ke sinilah dan pimpinlah kami dalam
sembahyang', namun dia akan berkata, 'Tidak! Sebab sebagian kalian
adalah pemimpin untuk sebagian yang lain, sebagai penghormatan Allah
terhadap umat ini'" (Hadis Muslim 293)
Itulah
kedatangan Yesus kedua kalinya menurut anggapan seorang narsisis dan
psikopat seperti Muhammad, dimana Yesus akan menegakkan kembali hukum2
Islam yang telah dibawa Muhammad. Selain Surat Ali Imran ayat 55, masih
terdapat beberapa ayat lain yang menyiratkan kedatangan Yesus untuk
kedua kalinya, salah satunya adalah Surat az-Zukhruf ayat 61 yang
menyatakan bahwa Yesus adalah salah satu tanda akan datangnya hari
kiamat.
Dan
sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari
kiamat. Karena itu, janganlah kamu ragu-ragu tentang hari kiamat itu dan
ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. (Surat az-Zukhruf: 61)
Tafsiran
dari ayat ini menjelaskan bahwa Yesus adalah salah satu tanda atau
prasyarat akan datangnya hari kiamat. Menurut Muhammad, pada akhir zaman
nanti Yesus akan datang kembali ke bumi. Secara logika Yesus telah
hidup enam abad sebelum hadirnya Muhammad, jadi kita tidak dapat
mengartikan kedatangan Yesus yang pertama kali sebagai tanda kiamat.
Sehingga hal yang paling memungkinkan sebagai tanda datangnya hari
kiamat adalah kedatangan Yesus yang kedua kali. (lihat Tafsir Ath
Thabari 6:21, Tafsir Ibnu Katsir 2:415 dan Adhwaul Bayan 7:129-130).
Dalam
Sahih Muslim terdapat hadis yang menyatakan bahwa Yesus akan turun ke
tengah2 umat manusia pada akhir zaman, sebagai pertanda datangnya hari
kiamat. Hadis tersebut telah sampai pada derajat mutawir, jadi tidak
diragukan lagi keotentikannya.
Hudzaifah
bin Usaid al-Ghiffari mengatakan, "Rasulullah tiba-tiba menghampiri
kami ketika kami sedang sibuk membahas beberapa masalah. Rasulullah lalu
bersabda, 'Sedang mendiskusikan apa kalian?' Kami berkata, 'Kami sedang
membicarakan hari akhir (kiamat).' Rasulullah lalu bersabda, 'Hari
kiamat tidak akan tiba sebelum kalian semua melihat tanda-tandanya
sebelum itu.' Rasulullah lalu menyebutkan tanda-tanda kiamat itu berupa
asap, Dajjal, binatang melata (daabbah), terbitnya matahari dari
sebelah barat, turunnya Isa bin Maryam ke bumi, Ya'juj dan Ma'juj, dan
terjadinya gerhana di tiga tempat (satu gerhana di sebelah timur, satu
lagi di barat, dan satu lagi tanah Arab), dan akhirnya adalah keluarnya
api dari Yaman dan menggiring manusia pada tempat berkumpul mereka .'"
(Hadis Muslim 6931)
Dari
keseluruhan pemaparan diatas, tak diragukan lagi bahwa Muhammad
menyaring informasi tentang Yesus, kemudian memasukkannya ke dalam Quran
sesuai dengan versinya sendiri.
YESUS DIUTUS BAGI BANGSA ISRAEL
Isa
tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat
(kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah)
untuk Bani Israel. (QS 43:59)
Dengan
mengutip ayat diatas, sebagian muslim beranggapan bahwa Yesus hanyalah
nabi yang diutus untuk bani Israel. Argumen ini diperkuat dengan petikan
dari Injil bagi orang Yahudi, Injil Matius, tanpa melihat informasi
dari kitab Injil lainnya. Benarkah itu yang dimaksudkan Muhammad dalam
Qurannya? Dijaman Muhammad Kekristenan telah merambah keseluruh daratan
Eropa dan Asia, termasuk tanah Arabia, tempat Muhammad berada. Muhammad
tahu bahwa ajaran Yesus bersifat universal, meskipun Yesus lahir
diantara bangsa Israel. Coba kita bandingkan pola pikir tersebut dengan
ayat mengenai Muhammad dan Quran dibawah ini;
Dan
ini (Al Qur'an) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi;
membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu
memberi peringatan kepada (penduduk) Umulkura (Mekah) dan orang-orang
yang di luar lingkungannya. Orang-orang yang beriman kepada adanya
kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al Qur'an), dan mereka selalu
memelihara sembahyangnya. (QS 6:92)
Demikianlah
Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi
peringatan kepada umulqura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri)
sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul
(kiamat) yang tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga dan
segolongan masuk neraka. (QS 42:7)
Kedua
ayat diatas menyatakan bahwa tujuan Muhammad adalah memperingatkan
penduduk kota Mekah dan sekitarnya. Mengapa orang Mekah dan sekitarnya?
Karena diayat lain Muhammad menyatakan;
Tetapi
mengapa mereka (orang kafir) mengatakan: "Dia Muhammad
mengada-adakannya". Sebenarnya Al Qur'an itu adalah kebenaran (yang
datang) dari Tuhanmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu; mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk. (QS 32.3)
agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai. (QS 36.6)
Sebab
Muhammad berdakwah bagi orang Mekah dan sekitarnya adalah karena orang
tersebut belum pernah diberi peringatan. Para ahli kitab, yakni Yahudi
dan Nasrani telah memiliki nabi pemberi peringatan dan kitab mereka
sendiri. Satu-satunya orang yang belum menerima kitab adalah orang Arab,
khususnya orang Arab di Mekah dan sekitarnya. Itulah maksud dan tujuan
Muhammad dengan Qurannya, namun seperti biasa, setelah perampokannya
sukses dan menjadi penguasa, ambisi Muhammad pun membengkak;
(Al
Qur'an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya
mereka diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui
bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang
berakal mengambil pelajaran. (QS 14.52)
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (QS 21:107)
Bahasa
Arab ayat 14:52 berkata “Hatha balaghun lilnnasi”. Kata “nas” berarti
sekelompok orang, berapa saja jumlahnya. Bisa orang yang berkumpul dalam
satu ruangan. Bisa mengacu pada penduduk satu kampung, satu kota,
ataupun satu negara tapi tidak berarti umat manusia secara keseluruhan.
Kata “nas” yang sama banyak ditemukan di Quran, contohnya dalam ayat
7:116, Musa menjawab: "Lemparkanlah (lebih dahulu)!" Maka tatkala
mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang
banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar
(menakjubkan). Dapatkah dikatakan yang terkena sihir adalah seluruh
umat manusia? Bukan, hanya sekelompok orang saja! Jika kita beranggapan
kata “nas” pada ayat 2:185, 3:94 dan 21:107 diartikan seluruh umat
manusia, bukan dalam arti hanya sekelompok orang, maka dengan demikian
kita mengakui bahwa terjadi pertentangan dalam Quran, karena ayat 6:92,
42:7, 32:3 dan 36:6 menegaskan bahwa tujuan Muhammad adalah memberi peringatan kepada orang Mekah dan sekitarnya!
YESUS MEMBAWA PESAN AKAN DATANGNYA MUHAMMAD
Dan
(ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: "Hai Bani Israel,
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang
turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan
(datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad)" Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa
bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".
(QS 61:6)
(Yaitu)
orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka
dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka. (QS
7:157)
Benarkah
Yesus meramalkan datangnya Muhammad? Tak ada satupun ayat dalam Injil
yang menyinggung mengenai nabi dari tanah Arab bernama Ahmad. Lihatlah
tanggapan versi Kristen mengenai topik ini di link berikut (klik disini).
Jika
ditelaah secara seksama, perkataan Yesus dalam Injil yang sangat
mungkin berhubungan dengan Muhammad dan ajarannya ada dalam ayat
berikut;
"Waspadalah
terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti
domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.” (Matius
7:15)
“...,
bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan
menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah”. (Yohanes 16:2)
Namun
bisakah kita mempercayai kedua ayat diatas? Kita selalu diajarkan bahwa
Injil yang ada sekarang telah mengalami banyak perubahan, bukan Injil
yang sama seperti saat pertama kali ditulis. Baik Bible ataupun Quran
memang telah mengalami perubahan. Namun dengan penelitian sejarah secara
mendalam, kita dapat membuktikan bahwa kedua kitab tersebut tetap dapat
dipertanggung jawabkan keotentikannya. Perlu diketahui bahwa naskah
asli dari kedua kitab ini telah musnah, yang ada kini hanyalah salinan /
copyannya saja!
Saat
masa awal kekristenan, para pengikut Yesus mengalami penindasan luar
biasa dari pemerintah Romawi, mereka disiksa dan dibunuh karena
kepercayaannya pada Yesus. Karenanya pengikut Yesus secara tersembunyi
menulis Injil, menyalinnya dan menyebarkannya. Meski pemerintah Romawi
memerintahkan untuk membakar tulisan2 yang terkait dengan Yesus, namun
tetap saja terdapat ribuan naskah yang terselamatkan dengan cara
disembunyikan. Ribuan naskah dan manuskrip inilah yang nantinya disusun
kembali menjadi sebuah kitab. Perbedaan antar Bible biasanya terjadi
karena masalah penerjemahan. Silahkan klik artikel terkait di Kesahihan Bible.
Hal
yang berbeda terjadi pada penyusunan Quran. Ayat2 Quran disusun justru
saat Islam sedang dalam masa jayanya. Dimana Arab sedang melakukan
agresi militer untuk menjajah dan memaksakan ideologi Islam kepada
bangsa2 yang berhasil ditaklukkannnya. Saat itu Kalifah Abu Bakar merasa
khawatir dengan banyaknya penghafal Quran yang tewas dalam upaya agresi
tersebut, karenanya ia memerintahkan Zaid bin Thabit untuk mengumpulkan
potongan ayat2 Quran dari berbagai sumber agar disusun menjadi sebuah
buku (Hadis Bukhari 61:509). Kumpulan ayat2 ini tidak disebarkan namun
disimpan oleh Kalifah Abu Bakar, dan setelah dia mati, lalu disimpan oleh Kalifah Umar dan diserahkan pada anak perempuan Umar yang bernama Hafsa, yang juga adalah janda Muhammad.
Dikarenakan banyak beredarnya versi Quran yang berbeda satu sama lain, maka kalifah selanjutnya, yaitu Utsman bin Affan meminjam kumpulan ayat Quran yang dipegang oleh Hafsa untuk disalin ulang dan diperbanyak, tak lupa ia memerintahkan untuk membakar seluruh naskah Quran yang berbeda dengan Quran versinya tersebut
(Hadis Bukhari 61:510). Kita tak tahu mengapa Utsman memerintahkan
untuk membakar Quran2 lain yang berbeda dengan versinya, padahal Quran
versinya tersebut belum mendapatkan pengesahan dari ahli2 Quran yang
direkomendasikan oleh Muhammad (Hadis Bukhari 61:521). Silahkan klik
artikel lengkapnya di Sejarah Penyusunan Quran.
Selain
dikatakan bahwa Alkitab telah diubah dan berubah, beberapa muslim
seringkali mengkritik Alkitab, dengan menyatakan bahwa Alkitab
mengandung hal2 yang tidak masuk akal, cabul, dan juga mengandung
kesalahan2 sains. Kami katakan benar, kedua kitab ini, baik Bible maupun Quran berisi hal2 yang absurd, cabul dan mengandung kesalahan2 sains.
Namun orang Yahudi dan Kristen tidak pernah mengklaim bahwa kitab
mereka adalah perkataan Tuhan langsung, kata demi kata. Bible ditulis
oleh puluhan manusia, dalam rentang waktu ribuan tahun. Di beberapa
kitab anda dapat mengetahui nama penulisnya dari nama kitab itu sendiri.
Ketika anda membaca Injil, anda tidak dibuat percaya bahwa Allah lah
yang sedang berbicara. Selalu manusia, yang memberitakan pesan Tuhan
dalam perkataan manusia itu sendiri.
Jika
anda mendengarkan sebuah pembicaraan atau melihat sebuah kejadian, anda
mungkin menceritakannya pada teman apa yang anda ketahui. Tapi karena
anda menggunakan perkataan, ungkapan dan gaya bahasa anda sendiri akan
sangat mungkin anda membuat beberapa kesalahan. Para pendengar anda tahu
itu. Karenanya mereka dapat mentoleransi kesalahan2 anda dan
menggunakan kecerdasan mereka sendiri untuk mengenggam inti pesannya.
Anda tidak secara otomatis menjadi seorang pembohong jika anda salah.
Itu sebabnya bahkan jika ada ratusan kesalahanpun dalam Bible; semakin
sulit bagi orang Kristen dan Yahudi untuk sakit hati. Mereka melihat
pesannya, bukan pada pengirim pesannya. Mereka melihat isinya, bukan
pada tempatnya. Dan inti pesan dari Bible adalah kasih sayang Sang Maha
Pencipta kepada manusia.
Jika
satu pesan didengar oleh 20 orang, tiap orang menyampaikannya dengan
cara berbeda2. Tidaklah mungkin semuanya menceritakan kisah yang persis
sama dengan perkataan yang persis sama pula. Rinciannya mungkin
bervariasi tapi sepanjang anda melihat kekonsistenan dalam semua cerita
itu, anda akan tahu bahwa yang mereka sampaikan adalah kebenaran. Itulah
seharusnya yang menjadi cara kita untuk menafsirkan kontradiksi dalam
Bible.
Quran adalah fakta yang berbeda sama sekali. Quran hanya bersumber dari satu orang saja yaitu Muhammad. Quran mengaku isinya adalah 100% perkataan Tuhan langsung, kata demi kata,
sehingga saat kita membaca Quran, kita harus percaya bahwa Tuhanlah
yang sedang berbicara pada kita, bukan penulis kitab tersebut. Disinilah
perbedaannya, jika ini perkataan Tuhan langsung, tidak bisa, tidak boleh, dan tidak mungkin terdapat satupun kesalahan.
Jika terdapat satu saja kesalahan, tidak mungkin itu perkataan Tuhan,
dan jika bukan perkataan Tuhan maka Quran adalah sebuah kebohongan.
Mungkinkah
Tuhan sebodoh yang digambarkan dalam Quran? Ia berbicara tentang Musa
dan Yesus, namun tak tahu silsilah keduanya, Ia berbicara tentang
Trinitas, tapi tidak paham apa itu Trinitas. Dua kesalahan ini saja
sudah menggugurkan klaim bahwa Quran berasal dari Tuhan. Jelas sudah
bahwa Quran hanyalah kebohongan, kesalahan demi kesalahan dalam Quran
bukanlah karena ketidaktahuan Tuhan, melainkan kebodohan dari si
pencipta Quran, Muhammad.
Kita
bisa saja memaklumi kebodohan orang2 Arab diabad ke 7 yang menjadi
korban kebohongan psikopat ini, tapi dapatkah kita memaklumi orang2
terpelajar saat ini, yang masih tetap ingin dibodohi? Jika para muslim
mampu berpikir rasional, dua kesalahan ini sudah cukup untuk membuat
mereka melihat bahwa Muhammad adalah narsisis yang memalsukan Tuhan dan
bukan seorang nabi. Tuhan khayalan Muhammad adalah personifikasi dari
egonya sendiri, seorang sadis, seorang psikopat, yang haus akan
pemujaan. Betapa menyedihkan, karena hingga saat ini jutaan muslim masih
percaya pada kebohongan Muhammad. Ini adalah tragedi, yang harus kita
atasi bersama!
Klik artikel berikutnya dibawah ini;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar