Tanda-tanda Akhir Zaman

Hari kiamat itu mempunyai tanda, bermulanya dengan tidak laris jualan di pasar, sedikit saja hujan dan begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan. Ghibah menjadi-jadi dan merata-rata, memakan riba, banyaknya anak-anak zina, orang kaya diagung-agungkan, orang-orang fasik akan bersuara lantang di masjid, para ahli mungkar lebih banyak menonjol dari ahli haq.Wallahu'alam Bish-shawab


Rabu, 11 Maret 2020

Ketika PerZinaan Sudah Dianggap Hal Yang Wajar, Itulah Tanda Akhir Zaman


Betapa mengerikannya kondisi akhir zaman yang digambarkan oleh Rasulullah Shalallahu ’Alaihi Wassallam. Saat dimana akal manusia sudah tidak lagi berfungsi lantaran terlalu tebalnya cairan syahwat dan syubhat yang menutupinya.

Rasulullah Shalallahu ’Alaihi Wassallam bersabda:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لا تَفْنَى هَذِهِ الأُمَّةُ حَتَّى يَقُومَ الرَّجُلُ إِلَى الْمَرْأَةِ فَيَفْتَرِشَهَا فِي الطَّرِيقِ ، فَيَكُونَ خِيَارُهُمْ يَوْمَئِذٍ مَنْ يَقُولُ لَوْ وَارَيْتَهَا وَرَاءَ هَذَا الْحَائِطِ

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak akan hancur

Umat ini hingga kaum pria mendatangi kaum wanita, lalu dia menggaulinya di jalan.Orang yang paling baik di antara mereka saat itu berkata, ‘Seandainya engkau menutupinya di belakang tembok ini.” [Diriwayatkan oleh Abu Ya’la Al-Haitsami berkata, “Dan perawinya adalah perawiash-Shahiih.” Lihat Maj’mauz Zawaa-id (VII/331)]

Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan pada Qotadah, “Sungguh aku akan memberitahukan pada kalian suatu hadits yang tidak pernah kalian dengar dari orang-orang sesudahku. Kemudian Annas mengatakan,

مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَقِلَّ الْعِلْمُ ، وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ ، وَيَظْهَرَ الزِّنَا ، وَتَكْثُرَ النِّسَاءُ وَيَقِلَّ الرِّجَالُ ، حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ

“Di antara tanda-tanda hari kiamat adalah: sedikitnya ilmu dan tersebarnya kebodohan, merebaknya perzinaan, wanita akan semakin banyak dan pria akan semakin sedikit, sampai-sampai salah seorang pria bisa mengurus (menikahi) 50 wanita (karena kejahilan orang itu terhadap ilmu agama).” (HR Bukhori)

Maka, sungguh benar apa yang beliau sabdakan, betapa nubuwat tersebut benar-benar telah mewujud nyata.

Seks bebas barangkali sudah menjadi penyakit umat sejak dahulu. Umat-umat sebelum kita juga sudah terkena fitnah ini. Akan tetapi, apa yang kita saksikan hari ini benar-benar membuat bulu kita merinding.

Apa yang kita saksikan melalui layar kaca membuat kita sangat-sangat khawatir jika kejahatan seks bebas itu sangat mungkin menimpa sebagian anggota keluarga kita. Betapa tidak, sebuah hasil penelitian dan survei tentang prilaku seks bebas remaja di negeri ini menyuguhkan angka-angka yang fantantis.

Kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Jogja, Surabaya, Medan dan kota lainnya seakan saling berlomba untuk menyodorkan angka tertinggi perzinahan dan prilaku seks bebas.

Media cetak dan elektronik sedemikian massifnya memberitakan kepada kita tentang apa yang diprediksi oleh Rasulullah Shallahu ’Alaihi Wassallam.

Jika dahulu perbuatan itu hanya dilakukan oleh sekelompok orang tertentu, maka hari ini kita menyaksikan bahwa ia menjadi menu sehari-hari kebanyakan orang. Bukan hanya kaum muda saja yang terjerumus dalam kekejian ini, bahkan yang paling mengerikan adalah perbuatan itu juga dilakukan oleh anak-anak yang belum baligh, termasuk kakek yang tua renta. Skalanya bukan hanya di perkotaan dan hotel berbintang, namun juga merambah di pelosok-pelosok desa dan tempat-tempat umum.

Permasalahan perzinaaan tentu bukanlah barang baru. Bumi yang telah tua menjadi saksi banyaknya kasus dosa besar yang diharamkan Allah ini. Jika dahulu perzinaan hanya dilakukan oleh segerombol orang saja, sekarang fenomena ini seolah sudah bukan barang tabu.

Bebasnya pergaulan, majunya teknologi dan lemahnya kesadaran bergama membuat virus menjijikkan ini pun merambah masyarakat luas. Jika kita menyempatkan menonton layar kaca, banyak kasus kriminal yang berkaitan dengan perzinaan, perkosaan,kumpul kebo, perselingkuhan, married by accident serta prostitusi yang ditunjang dengan teknologi yang makin tertata rapi. Fenomena merebaknya perzinaan ini merupakan isyarat bahwa dunia terus bergerak menuju kehancuran. Rasulullah melalui sabdanya telah mengabarkan bahwa hal itu termasuk tanda-tanda kiamat.

Isu global yang tersebar di media sosial membuat masyarakat latah dan mengikuti apa yang sedang trend saat itu. Hal ini membuat orang-orang kehilangan figur dan panutan. Maka, ibarat kapas yang tertiup angin, masyarakat luas akan ikut kemana pun  isu yang dimainkan. Dunia yang menjajakan kenikmatan ditunjang dengan teknologi yang memudahkan membuat hawa nafsu mudah tersalurkan.

Masyarakat tidaklah bodoh dalam hal dunia, uang begitu mudah dihasilkan. Tetapi mereka jauh dari syariat Allah sehingga membuat hawa nafsu menguasai dan merebaklah perzinaan. Karena hawa nafsu manusia tidak akan jauh-jauh dari urusan perut dan kemaluan. Dan dua hal inilah yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka.

عن أبي هريرة رضي الله عنه قَالَ: سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ اْلجَنَّةَ؟ قَالَ: تَقْوَى اللهِ وَ حُسْنُ اْلخُلُقِ وَ سُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ؟ قَالَ: اْلفَمُ وَ اْلفَرَجُ

Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu berkata, Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya tentang sesuatu apakah yang terbanyak yang dapat memasukkan manusia ke dalam surga?. Beliau menjawab, “Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik”. Beliau juga ditanya tentang sesuatu apakan yang terbanyak yang dapat memasukkan manusia ke dalam neraka?. Beliau menjawab, “Mulut dan farji (kemaluan)”.[HR at-Turmudziy: 2004, Ibnu Majah: 4246 dan Ahmad: II/ 291, 392, 442).

Perzinaan dulu yang masih tabu diperbincangkan, sekarang justru menjadi bumbu pembicaraan yang digemari orang. Masyarakat seolah sudah menganggapnya hal yang biasa dan sebuah kewajaran. Inilah tanda-tanda kiamat yang dikabarkan Rasulullah dalam haditsnya. Yang lebih dahsyat selain dari menganggap zina sebuah kewajaran adalah menganggapnya suatu hal yang halal. Karena seringnya dibicarakan, dijadikan bahan lelucon dan candaan, tidak mustahil jika anggapan bahwa zina itu halal akan terjadi.
Dari Abu Malik al-Asy’ari Radhiyallahu anhu, bahwasanya dia mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ.

“Akan ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina dan sutera.” (HR.Bukhari)

Dari awal karena dorongan nafsu dan berproses menjadi berubahnya hukum zina karena terlalu sering dianggap remeh. Itulah yang terjadi saat ini, maka tak aneh ada sebagian orang tua yang justru bangga jika anak gadisnya didatangi lelaki asing diajak untuk berzina. Pola pikir seperti ini sudah jamak kita temui, dan biasanya bermula dari berpacaran hingga berujung pada perzinaan. Merebaklah perzinaan berawal dari pacaran, zina yang dulu diperjualbelikan sekarang menyebar dengan dalih suka sama suka dan pergaulan bebas.

Endingnya adalah ketika zina telah dianggap hal yang biasa dan wajar, maka melakukan perbuatan menjijikkan ini bisa dilakukan dimanapun dan bahkan di pinggir jalan. Ketika manusia sudah mencapai taraf ini berarti memang dunia akan segera hancur sebagaimana sabda Nabi

Diriwayatkan juga dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ، لاَ تَفْنَى هَذِهِ اْلأُمَّةُ حَتَّى يَقُوْمَ الرَّجُلُ إِلَى الْمَرْأَةِ، فَيَفْتَرِشُهَا فِي الطَّرِيْقِ، فَيَكُوْنَ خِيَارُهُمْ يَوْمَئِذٍ يَقُوْلُ: لَوْ وَارَيْتَهَا وَرَاءَ هَذَا الْحَائِطِ!

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak akan hancur umat ini hingga kaum pria mendatangi kaum wanita, lalu dia menggaulinya di jalan. Orang yang paling baik di antara mereka saat itu berkata, ‘Seandainya engkau menutupinya di belakang tembok ini.’” (HR. Abu Ya’la. Al Haitsami berkata, “perawi-perawinya shahih.” Lihat Majmu’ Zawaid: 7/331)

Ditambah lagi dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim

وَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ يَتَهَارَجُونَ فِيهَا تَهَارُجَ الْحُمُرِ فَعَلَيْهِمْ تَقُومُ السَّاعَةُ

“Dan ingatlah manusia-manusia yang buruk yang seenaknya saja melakukan persetubuhan seperti keledai. Maka pada zaman mereka inilah kiamat akan datang.” (HR. Muslim)

Jika kita melihat hadits di atas secara zahir bahwa saat itu umat manusia benar-benar mengalami degradasi moral. Perzinaan bebas dilakukan dimana saja dan  dengan siapa saja. Hubungan suami istri yang  bernilai ibadah dalam Islam berubah menjadi komoditas bisnis dan untuk memuaskan nafsu birahi semata. Sekali lagi, ketika itu terjadi dunia akan kiamat sebagaimana yang disabdakan Rasulullah.

Merebaknya perzinaan di zaman ini tentu merupakan isyarat akan dekatnya hari kiamat. Proses itu akan terus berjalan hingga mencapai ending yang telah dijelaskan di atas. Manusia akan mencapai jurang terendah dalam moralitas dan bersiap-siap menuju kehancuran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar