Oleh: Harun Husein
Hadis nabi menegaskan Danau Thabariyyah akan kering.
Danau Thabariyyah di daerah pendudukan Israel berkaitan dengan peristiwa penting di akhir zaman. Hadis Nabi menyebutkan air danau tersebut akan habis diminum oleh Ya’juj dan Ma’juj (Gog dan Magog).
Bagaimana kondisi danau itu sekarang? Ternyata, debitnya terus menurun dengan drastis, dan sejumlah kalangan menyebut tinggal menunggu waktu untuk mengering. Kini, danau ini menjadi sumber air utama di Israel, untuk pertanian, sanitasi, dan air minum.
Kaitan Ya’juj dan Ma’juj dengan Danau Thabariyyah itu disebutkan dalam hadis riwayat Muslim: “Ketika Allah SWT mewahyukan kepada Isa AS: ‘Sesungguhnya Aku mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang tak seorang pun mampu mengalahkannya; Maka biarkanlah hamba-hamba-Ku menuju bukit (Thuur)."
Hadis nabi menegaskan Danau Thabariyyah akan kering.
Danau Thabariyyah di daerah pendudukan Israel berkaitan dengan peristiwa penting di akhir zaman. Hadis Nabi menyebutkan air danau tersebut akan habis diminum oleh Ya’juj dan Ma’juj (Gog dan Magog).
Bagaimana kondisi danau itu sekarang? Ternyata, debitnya terus menurun dengan drastis, dan sejumlah kalangan menyebut tinggal menunggu waktu untuk mengering. Kini, danau ini menjadi sumber air utama di Israel, untuk pertanian, sanitasi, dan air minum.
Kaitan Ya’juj dan Ma’juj dengan Danau Thabariyyah itu disebutkan dalam hadis riwayat Muslim: “Ketika Allah SWT mewahyukan kepada Isa AS: ‘Sesungguhnya Aku mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang tak seorang pun mampu mengalahkannya; Maka biarkanlah hamba-hamba-Ku menuju bukit (Thuur)."
"Lalu Allah SWT mengirimkan Ya’juj wa Ma’juj dan mereka mengalir dari
tiap-tiap tempat yang tinggi. Kemudian, yang pertama dari mereka
melewati danau Thabariyyah, dan meminum seluruh airnya. Hingga ketika
barisan paling belakang sampai di danau tersebut, mereka berkata:
‘Sungguh, dulu di sini ada air’…”
Sebelum bercakap tentang debit air Danau Thabariyyah, ahli eskatologi Islam, Imran Hosein, lebih dulu menjelaskan bahwa dengan hadis ini, banyak yang memahami Ya’juj dan Ma’juj akan keluar —dan karenanya tembok yang dibangun Dzulqarnain baru akan runtuh— setelah Nabi Isa turun dan membunuh Dajjal. Namun, dia menegaskan, penafsiran hadis secara berdiri sendiri, bukanlah metodologi yang tepat.
Metodologi yang sempurna, menurut dia, adalah dengan mengumpulkan semua ayat Alquran dan hadis yang berkaitan dengan topik tersebut, kemudian menarik maknanya. Apalagi, menurut Imran Hosein, istilah yang digunakan dalam hadis tersebut bukanlah “melepaskan”, tapi “mengirimkan” atau “membangkitkan”.
“Metodologi yang kami gunakan untuk memahami sistem makna subjek ini, telah membawa kami untuk berpendapat bahwa pelepasan Ya’juj dan Ma’juj telah dimulai pada zaman Nabi, ketika Allah menghancurkan tembok yang dibangun Dzulqarnain,” kata Imran dalam bukunya An Islamic View of Gog and Magog in the Modern World.
Sebelum bercakap tentang debit air Danau Thabariyyah, ahli eskatologi Islam, Imran Hosein, lebih dulu menjelaskan bahwa dengan hadis ini, banyak yang memahami Ya’juj dan Ma’juj akan keluar —dan karenanya tembok yang dibangun Dzulqarnain baru akan runtuh— setelah Nabi Isa turun dan membunuh Dajjal. Namun, dia menegaskan, penafsiran hadis secara berdiri sendiri, bukanlah metodologi yang tepat.
Metodologi yang sempurna, menurut dia, adalah dengan mengumpulkan semua ayat Alquran dan hadis yang berkaitan dengan topik tersebut, kemudian menarik maknanya. Apalagi, menurut Imran Hosein, istilah yang digunakan dalam hadis tersebut bukanlah “melepaskan”, tapi “mengirimkan” atau “membangkitkan”.
“Metodologi yang kami gunakan untuk memahami sistem makna subjek ini, telah membawa kami untuk berpendapat bahwa pelepasan Ya’juj dan Ma’juj telah dimulai pada zaman Nabi, ketika Allah menghancurkan tembok yang dibangun Dzulqarnain,” kata Imran dalam bukunya An Islamic View of Gog and Magog in the Modern World.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar